Anda di halaman 1dari 56

LAPORAN PASIEN MINGGUAN

26 FEBRUARI - 4 MARET 2018 1

Disusun oleh:
Andri Hendratno
I11112058

Dosen Pembimbing
dr. Vidia Sari, Sp.OG
Kepanitraan Klinik SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
2018
Rekapan Pasien
Obstetri
• Jumlah pasien : 13 orang
• Persalinan Normal : 7 orang
• Persalinan Patologis
- Presbo :-

- Vakum Ekstraksi :-
- Forcep Ekstraksi :-
- Lain-lain :-

• Obstetri Emergensi
- Perdarahan Antepartum :1
- Perdarahan Postpartum :-

- Lain-Lain :-
- Bedah Caesar : 2 orang
2
• Lain lain ( yang tidak terklasifikasikan) : 3
1. Ny. Bela Sakira/G1 P0 A0 M0 Hamil 9+6 minggu dengan HEG

Diagnosis Planning

Masuk G1P0A0M0 hamil 9+6 Infus RL 20 tpm


26/2/18
minggu dengan Inj. Ondansetron 1 amp
Hiperemesis Gravidarum Inj. Ranitidin 1 amp
Keluar G1P0A0 hamil 10+6 Obat pulang:
Minggu dengan Po. Asam Folat 1 x 1 tab
Hiperemesis Gravidarum Po. Ondansetron 1 x 4 mg (k/p
muntah)

3
2. Ny. Maryana / 38 th / G5P4A0M2 partus maturus dengan SC a/i lilitan 3x MOW

Diagnosis Planning

Masuk G5P4A0M2 partus maturus Rencana SC elektif


dengan SC a/i lilitan 3x Puasa 6 jam sebelum OP
MOW IVFD RL 20 tpm
Inj. Ceftriaxone 1 gr / IV
Siapkan WBC 1 kantong
Keluar P5 A0 M2 partus maturus Obat pulang:
dengan SC a/i lilitan 3x Po. Cefadroxil 500 mg / 12 jam
MOW Po. Asam Mefenamat 500 mg / 8 jam
Po. SF tab / 24 jam
4
3. Ny. Jumiati/ 28 th/ G2P1A0M0 hamil 39+2 minggu

Diagnosis Planning

Masuk G2P1A0M0 Hamil 39+2 IVFD D5%  RL kosongan 20


28/2/18
tpm
Keluar G2P1A0M0 Hamil 39+2 Pasien pulang APS

5
4. Ny. Agustinah / 28 th / G2 P1 A0 Mo Hamil 39+6 mgg dengan riwayat sc
6 th yang lalu

Diagnosis Planning

Masuk G2 P1 A0 Mo Hamil 39+6 Sc elektif


dengan riwayat sc 6 th Persiapkan wbc 1 Kolf
yang lalu
Keluar P2 A0 M0 Partus Maturus BLPL
dengan SC a/i riwayat SC Po. Cefadroxil 2 x 500 mg
Adhesi Po. Asam Mefenamat 3 x 500 mg
Po. SF 1 x 1 tab

6
5. Ny. Tapeah / 45 th / G3P2A0M0 hamil 35-36 minggu obs konvulsi dd
eklampsia

Diagnosis Planning

Masuk G3P2A0M0 hamil 35-36 RL drip oxytocin 1amp 20tpm


minggu obs konvulsi dd Pukul 08.00 puasa, siang USG
eklampsia KIE kemungkinan kuretase
Keluar G3P2A0M0 hamil 35-36 Obat pulang:
minggu obs konvulsi e.c. Po. B.comp 500 mg / 8 jam
Electrolit imbalance Po. Kalk 1x1
Po.SF 1x1

7
6. Ny. Agustiwi / 24 th / G1P0A0 H-36 minggu d/ susp. IUGR +
Gastroenteritis Akut
Diagnosis Planning

Masuk G1P0A0 H-36 minggu d/ IVFD RL loading 500cc  lanjut 20


susp. IUGR + tpm
Gastroenteritis Akut Inj. Ranitidin 2x1 amp
Kaolin Pectin 2x1 tab
Domperidone 2x1 tab
Keluar G1P0A0 H-36 minggu d/ Cefixime 2x100 mg
susp. IUGR + Kaolin Pectin 1 tab sehabis BAB cair
Gastroenteritis Akut, ISK Domperidone 2x1 tab
Ranitidin 2x1 tab
Vit. B comp 2x1 tab
Kalc 1x1 tab
SF 1x1 tab 8
7. Ny. Dewi Astuti / 19 th / G1P0A0M0 H-40 minggu d/KPD 5 jam

Diagnosis Planning

Masuk G1P0A0M0 H-40 minggu IVFD RL 20 tpm


d/KPD 5 jam CTG

Keluar P1A0 partus maturus Cefadroxil 2x500 mg


dengan induksi a/i KPD Asam mefenamat 3x500 mg
SF 1x1 tab

9
8. Ny. Ika Sari / 31 th / G2P1A0M0 H 16-17 minggu d/perdarahan
antepartum

Diagnosis Planning

Masuk G2P1A0M0 H 16-17 minggu IVFD D5% guyur 1 kolf


d/perdarahan antepartum IVFD RL + 1 amp duvadilan + 1 amp
antrain  20 tpm
Inj. Asam traneksamat 3x500 mg IV
Inj. Ondancentron 4 mg k/p
Keluar G2P1A0M0 H 16-17 minggu As. Traneksamat 1x500 mg tab
d/perdarahan antepartum As.mefenamat 3x500mg tab
As. Folat 1x1 tab
Ranitidin 1x150 mg tab k/p
10
9. Ny. Mia Dwi Lestari/ 21 th / G2P1A0M0 H 38+2 minggu d/ anemia berat

Diagnosis Planning

Masuk G2P1A0M0 H 38+2 minggu IVFD RL 20 tpm, rehidrasi D5% 500


d/ anemia berat hipokromik cc
mikrositik curiga ADB Transfusi 4 kantong PRC (1-2
kantong/hari)
Keluar P3A0M0 pp spontan SMK Amoxicilin 3x500 mg tab
d/ anemia berat As. Mefenamat 3x500 mg tab
Sf 1x1 tab

11
10. Ny. Nurmaniah/ 19 th / G2P1A0M0 H 39-40 minggu inpartu kala I

Diagnosis Planning

Masuk G2P1A0M0 H 39-40 minggu Observasi


inpartu kala I

Keluar P2A0M0 post partum Cefixime 2x100 mg tab


spontan + GEA Paracetamol 3x500 mg tab
Vit. B comp 1x1 tab
Kaolin Pectin 3x1 tab (bila BAB cair)

12
11. Ny. Noyati / 34 th / G7P6A0M0 hamil 36-37minggu dengan inpartu kala
1 fase aktif+ HT dalam kehamilan

Diagnosis Planning

Masuk G7P6A0M0 hamil 36- RL drip oxytocin 1amp 20tpm


37minggu dengan inpartu Pukul 08.00 puasa, siang USG
kala 1 fase aktif+ HT dalam KIE kemungkinan kuretase
kehamilan
Keluar P4A0M1 partus maturus Obat pulang:
spontan dengan hipertensi Po. Amoxicillin 500 mg / 8 jam
gestasional Po. Asam Mefenamat 500 mg / 8 jam
Po. Dopamet 250mg/8jam

13
12. Ny. Fatmawaty / 35 th / G3P1A1M0 h 37 +2minggu+HT
gestasional+KPD

Diagnosis Planning

Masuk G3P1A1M0 h 37 Dopamet 3x500mg


+2minggu+HT Cefadroxil 2x1 tab
gestasional+KPD CTG
Keluar P2 A1 M0 PP spontan hari Obat pulang:
ke 2 dalam induksi oxy 5 iu Po. Cefadroxil 500 mg / 12 jam
dalam 500 RL kolf 1 20 tpm Po. Asam Mefenamat 500 mg / 8 jam
a/i KPD>24jam +HDK Po. dopamet 250mg/ 8 jam

14
13. Ny. Maimunah / 34 th / G3P2A0M0 hamil 11+1minggu dengan HEG

Diagnosis Planning

Masuk G3P2A0M0 hamil drip dalam d5% (neurobion 1


11+1minggu dengan HEG amp+metocloperamide 1 amp)
Inj. Ondancentron 3x40mg
Inj. Ranitidin 2x50mg
Keluar G3P2A0M0 hamil Obat pulang:
11+5minggu dengan HEG Po. Ondansentron 4 mg / 8 jam
Po.asam folat 1x1

15
Rekapan Pasien

GINEKOLOGI
• Jumlah Pasien : 6 orang
– Kuretase : 3 orang
– Operasi Ginekologi : 0 orang
– Lain-lain : 3 orang

16
1. Ny. Maria Gurita / 43 th / mioma geburt, anemia pro transfusi darah
target Hb≥8 gr/dl

Diagnosis Planning

Masuk mioma geburt, anemia pro O2 2-4 lpm


transfusi darah target Hb≥8 Pro transfusi PRC 4 kantong
gr Inj. Asam traneksamat 3x500 mg IV

Keluar mioma geburt, anemia pro Asam traneksamat 3x500mg tab


transfusi darah target Hb≥8 SF 1x1 tab
gr Vit. B comp 1x1 tab
Vit. C 2x1 tab

17
2. Nn. Mela / 20 th / obs. Abdominal pain susp. KET

Diagnosis Planning

Masuk obs. Abdominal pain susp. IVFD RL 20 tpm


KET Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam IV
Transfusi PRC 2 kantong
USG Radiologi
Rencana operasi besok (menunggu
hasil USG Radiologi)
Keluar obs. Abdominal pain susp. APS
KET

18
3. Ny. Jamilah / 30 th / G2P1A0M0 H 13+4 minggu d/abortus incomplete

Diagnosis Planning

Masuk G2P1A0M0 H 13+4 minggu IVFD RL + drip oxytocin 2 amp  20


d/abortus incomplete tpm
Cefadroxil 2x500 mg tab

Keluar Post kuretase e.c abortus Cefixime 2x100 mg tab


insipiens + anemia + HT Paracetamol 3x500 mg tab
kronik Gastrul 3x1 tab

19
4. Nn. Firzhah Safina / th /G4P3A0M1 hamil 12+5 dengan Abortus Iminens,
Abdominal pain Susp KET
Diagnosis Planning

Masuk G1 P0 A0 M0 Hamil 12+5 Cek HB Serial 2 jam


dengan Abortus Iminens, IVFD RL 20 tpm
Abdominal pain Susp KET Inj. Ceftriaxon 1 gr / 12 jam

Keluar Post Kuretase a/i Ab Obat pulang:


Infeksiosa Po.Cefixime 500 mg / 12 jam
Po. Metronidazole 500 mg / 12 jam
Po. Metergin tab / 8 jam

20
5. Ny. Saptiana Sulastri / 26 th / G1P0A0 H 9+3 minggu dengan Abses
Bartholini

Diagnosis Planning

Masuk G1P0A0 H 9+3 minggu dengan IVFD RL drip antrain 1 amp 20 tpm
Abses Bartholini Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam

Keluar G1P0A0 H 9+3 minggu dengan Zalf Gentamycin 3 x sehari


Abses Bartholini Clindamisin 2 x 300 mg
Asam Folat 1 x 1 tab

21
6. Ny. Irma Nurazizah / 34 th / G3P2A0M1 hamil 14+2minggu dengan
abortus insipiens

Diagnosis Planning

Masuk G3P2A0M1 hamil RL drip oxytocin 1amp 20tpm


14+2minggu dengan Pukul 08.00 puasa, siang USG
abortus insipiens KIE kemungkinan kuretase
Keluar Post kuretase a/i Ab Obat pulang:
insipiens P2A1M0 Po. Amoxicillin 500 mg / 8 jam
Po. Asam Mefenamat 500 mg / 8 jam
Po. Metergin tab/ 8 jam
Po.SF 1x1

22
Interesting Case

23
IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. Ika Sari Ristianawati


Tanggal Lahir : 08/01/1987 (31 tahun)
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pekerjaan : IRT
Tanggal Masuk : 1 Maret 2018
No RM : 083199

24
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA Pasien mengatakan adanya pengeluaran darah lewat jalan lahir
Pasien datang sendiri via IGD, (21.00 WIB - 1/3/2018) membawa SP dr. Neny
Sp.OG dengan perdarahan antepartum G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu rawat,
pengeluaran darah pervaginam banyak (+) sejak 18.00 WIB, 1/3/18 (3 jam SMRS),
mules (+), riwayat pengeluaran darah terasa banyak disertai mules pertama kali
RIWAYAT sejak 2 minggu SMRS (19/2/2018)  dirawat di RS. Kartika Husada selama 2
PENYAKIT
hari, setelah pulang kerumah pasien mengaku sering mengeluarkan bercak-
SEKARANG
bercak darah dari jalan lahir setiap harinya, hingga terasa makin banyak dan
pasien kontrol ke RS. Jeumpa, dengan dr. Neny Sp.OG, kemudian disarankan
untuk dirawat di RS. Kota. Riwayat berhubungan seksual (-) semenjak
pengeluaran darah pertama kali
– Riwayat penyakit dahulu: asma(-), DM(-), HT(-)
RIWAYAT PENYAKIT – Riwayat alergi obat/makanan: (-)
DAHULU
– Riwayat operasi (-) 25

– Riwayat terbentur (-)


Anamnesis (2)
Menarche pertama usia 11 tahun, teratur, ±5 hari
RIWAYAT MENSTRUASI HPHT : 05 November 2017
TP : 12 Agustus 2018
UK : 17 minggu

RIWAYAT KONTRASEPSI Tidak pernah

RIWAYAT OBSTETRI Status paritas : G2P1A0M0


1. Laki-laki / 2011 (7 tahun) / aterm / spontan / Bidan / 3300 gram
2. Hamil ini

RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA Riwayat penyakit DM (-) Asma (-) 26
Anamnesis (3)
Riwayat ANC: 2x bidan, 5x Sp. OG
1 Maret 2018 (dr. Neny, Sp.OG) Rs. Jeumpa  saran rawat inap di RS. Kota
RIWAYAT PEMERIKSAAN dengan dx Perdarahan antepartum G2 P1 Ao Hamil 16-17 mgg
RS Kota
Inspekulo : Portio membuka seujung jari, pengeluaran darah (+) tidak
mengalir.
Palpasi Abdomen : TFU diantara Pusat & Processus Xyphoideus, DJJ (+)
130 x/m reguler

USG 19 Februari 2018


dr. Neny Sp. OG
Janin tunggal, sesuai UK 14-15 mgg

27
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis
BB : 55 Kg TB : 156 cm IMT: 22,63 g/m2

Tanda Vital Tekanan Darah : 110/70mmHg Nadi : 88 x/menit


Pernapasan : 20x/menit Suhu : 36,5oC
Kepala : normocepali
Mata : CA(-/-), SI (-/-), pupil isokor, refleks cahaya (+/+)
Mulut : Bibir sianosis (-), mukosa bibir kering (-), atrofi papil lidah (-)
Leher : bentuk simetris, ↑JVP (-), hepatojugular refluks (-). pembesaran
limfonodi (-), distensi vena (-)
Dada : bentuk simetris

Paru Inspeksi bentuk simetris


Palpasi Massa (-), nyeri tekan (-), fremitus taktil sama dikedua lapang paru
(+/+)
Perkusi Sonor dikedua lapang paru
28
Auskulta Suara napas vesikuler (+/+), Wheezing (-/-), Rhonki (-/-)
si
PEMERIKSAAN FISIK (2)
Jantung Inspeksi Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi Iktus kordis tidak teraba
Perkusi Batas kanan jantung : SIC IV linea parasternal dextra
Pinggang jantung : SIC III linea parasternal sinistra
Batas kiri jantung : SIC V linea midclavicularis sinistra
Auskultasi S1/ S2 reguler, murmur (-), gallop (-)
Abdomen Leopold I  TFU setinggi pusat Processus Xyphoideus
Leopold II DJJ 130 x/menit, his(-)
Leopold III  -
Leopold IV  -
Ekstremitas Akral hangat, CRT <2”, edema pretibia (-/-)
Genitalia Inspekulo : Portio membuka seujung jari, pengeluaran darah (+) tidak
mengalir

29
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN (1 Maret 2018 – 21.19 WIB)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Leukosit 17,4/µl 5 – 10 x 103/µL
Eritrosit 3.840.000/µL 4.00 – 5.50 x 106/µL
Hemoglobin 11,0 g/dL 12 – 14 g/dL
Hematokrit 31,9 % 30 – 40 %
Trombosit 375.000/µL 150 – 400 x 103/µL

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN


Waktu Perdarahan 1’ 30” 1’ – 3’
Waktu Pembekuan 9’ 30” 5’ – 15’
HbsAg Non Reaktif Non Reaktif
30
Anti HIV Non Reaktif Non Reaktif
Diagnosis

G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu dengan perdarahan antepartum

31
Tatalaksana

Instruksi dr. Neny, Sp. OG

Pasien rawat
IVFD D5% guyur 1 kolf lanjut
IVFD RL drip duvadilan amp + antrain amp 1 : 1 = 20 tpm
Inj. Asam Tranexamat / 8 jam IV
Inj.Ondansetron 4 mg k/p muntah

32
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
Kamis, 01/03/18 Pukul TD : 110 / 80 mmHg
23.00 WIB – Pasien Hr : 88 x/min
Masuk Ruang Nifas Rr : 20 x/min
T : 36,4ºC

S O
Perdarahan pervaginam ± 10
Mulas (+) hilang timbul
cc

- IVFD RL drip duvadilan +


G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu
dengan perdarahan antepartum A P antrain 1 : 1  20 tpm
- Inj. Asam Tranexamat 500
mg / 8 jam
- Inj. Ondancetron 4 mg
(k/p muntah)
- Observasi Perdarahan

33
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
TD : 110 / 80 mmHg
Jumat, 02/03/18 Pukul Hr : 88 x/min
07.00 WIB Hari ke-2 Rr : 20 x/min
T : 36,4ºC

S O
Perdarahan pervaginam flek
Mulas (+) hilang timbul
(+)

- IVFD RL drip duvadilan +

P
G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu
dengan perdarahan antepartum
H-2
A antrain 1 : 1  20 tpm
- Inj. Asam Tranexamat 500
mg / 8 jam
- Inj. Ondancetron 4 mg
(k/p muntah)
- Observasi Perdarahan

34
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
TD : 110 / 80 mmHg
Sabtu, 03/03/18 Pukul Hr : 80 x/min
07.00 WIB Hari ke-2 Rr : 22 x/min
T : 36,5ºC

S O
Perdarahan pervaginam flek
Mulas (+) hilang timbul
(+)

- IVFD RL drip duvadilan +

P
G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu
dengan perdarahan antepartum
H-3
A antrain 1 : 1  20 tpm
- Inj. Asam Tranexamat 500
mg / 8 jam
- Inj. Ondancetron 4 mg
(k/p muntah)
- Observasi Perdarahan

35
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
TD : 110 / 80 mmHg
Minggu, 04/03/18 Pukul
Hr : 82 x/min
07.00 WIB Hari ke-3
Rr : 22 x/min
T : 36,2ºC
DJJ : 152 x/min
Keluhan (-)
S O Perdarahan pervaginam (-)

- BLPL
G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu
dengan perdarahan antepartum A P - Po. Asam Tranexamat 1 x
500 mg
- Po. Asam Mefenamat 3 x
500 mg
- Po. Asam Folat 1 x 1 tab
- Po. Ranitidine 2 x 1 tab

36
Daftar Masalah

3. Apa saja pemeriksaan yang harus dilakukan pada pasien


1. Apa itu Perdarahan Ante partum? 2. Apa saja perdarahan Ante partum ? dengan perdarahan antepartum ?

4. Apa yang dimaksud dengan abortus ? 5. Bagaimana tatalaksana pada Abortus ?

37
Definisi Perdarahan Antepartum
• Perdarahan antepartum / Antepartum haemorrhage (APH)
merupakan perdarahan dari jalan lahir yang muncul sejak 24+0
minggu usia kehamilan hingga fetus dilahirkan.
• Penyebab tersering APH adalah Placenta Previa, terjadi di 2,9 / 1000
kasus kehamilan di amerika utara, secara global prevalensi plasenta
previa adalah 5,2 / 1000 kehamilan, Prevalensi tertinggi adalah pada
wanita Asia, dimana Plasenta previa terjadi 12,2 / 1000 kehamilan.
• APH menyebabkan komplikasi pada 3-5% kehamilan dan
merupakan penyebab utama kematian perinatal dan maternal
diseluruh dunia. 38

Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 1-2
Timothy Rowe. Placenta Previa . Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
Istilah pada Perdarahan Antepartum
• Spotting : Bercak / noda darah pada celana dalam ataupun pembalut
• Perdarahan Minor : kehilangan darah kurang dari 50 cc.
• Perdarahan Mayor : kehilangan darah 50 – 1000 ml, tanpa adanya
tanda syok
• Perdarahan Massive : kehilangan darah > 1000 ml dengan atau tanpa
adanya tanda syok

39

Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 3
Penyebab Perdarahan Antepartum

Perdarahan traktus genitalia


dan penyebab lainnya
1. Riwayat trauma
Perdarahan pada situs (hubungan seksual)
Perdarahan pada insersi tali
plasenta 2. Serviks : Servisitis, polip,
pusat :
1. Plasenta Previa erosi serviks dan
1. Vasa Previa
2. Plasenta Abrupsi keganasan.
3. Tumor traktus genitalia
4. Infeksi Genitalia
5. Haematuria

40

Complications of Pregnancy : Antepartum Haemorrhage.. Goverment of Western Australia Department of Health . 2015, 1-12
Diagnosis Placenta previa

Manifestasi Klinis Pemeriksaan Fisik

1. Perdarahan tanpa disertai rasa nyeri, terutama 1. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan Placenta
pada trimester ketiga (>28 – 40 mgg), Previa adalah dengan Pemeriksaan Double
2. Tidak ada kontraksi uterus Set-UP  untuk mengetahui pembukaan dari
serviks dan ada atau tidaknya placenta previa.
3. Bagian terendah janin tidak masuk PAP
2. Inspekulo, dengan cara melihat langsung
4. Kondisi janin normal atau bisa terjadi Gawat
kondisi jalan lahir sang ibu, apakah terlihat
janin / Fetal DIstress
placenta yang menutupi ostium uteri interna
atau tidak. (hati-hati).

41

Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Edisi ke-4. 2010. h: 588-598.
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014. Pp. 1656-1666
Pemeriksaan Pada pasien Perdarahan
Antepartum
Pada wanita dengan Perdarahan Antepartum harus dipantau tekanan darah dan nadinya
• Palpasi Abdomen
Pemeriksaan abdomen, palpasi teraba tegang seperti kayu  abrupsi.
Palpasi abdomen teraba adanya kontraksi uterus, teraba lembut tanpa disertai nyeri pada uterus 
penyebabnya mungkin berasal dari saluran genital bawah, atau perdarahan yang berasal dari plasenta
atau vasa previa
• Pemeriksaan Speculum
Tujuannya untuk melihat dilatasi serviks atau visualisasi saluran genitalia bawah untuk
mengetahui penyebab perdarahan. Pada penelitian prospectif pada 564 wanita yang didiagnosis dengan
APH, 521 (92,4%) dilakukan pemeriksaan menggunakan spekulum, 389 wanita (69 %) memiliki serviks
yang normal, 120 (21%) ektropion serviks dan 12 (2%) terjadi dilatasi serviks
• Pemeriksaan Dalam
Jika curiga plasenta previa, tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam hingga ada penegakkan
dengan USG bahwa bukan plasenta previa.
42

Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 7-8
Tatalaksana

Pada pasien dengan perdarahan banyak dapat dilakukan :


1. Pemberian cairan Infus RL atau NaCl
2. Periksa HB dan Golongan Darah
3. Siagakan penyediaan darah segar
4. Jika perdarahan hebat, dapat dilakukan transfusi darah.
5. Pantau kondisi janin dengan CTG
6. Semua personil dan fasilitas di siagakan jika sewaktu-wakut operasi pada ibu dan resusitasi
janin tiba-tiba perlu dilakukan.

43

Prawirohardjo, S. Perdarahan pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan. Ilmu Kebidananan ed. IV. Bina Pustaka Sarwono Prawurohardjo; 2010 492-293
Komplikasi Perdarahan Antepartum
Komplikasi Maternal Komplikasi Fetal
1. Anemia 1. Hipoksia Fetal
2. Infeksi 2. Berat badan lahir rendah
3. Syok 3. Bayi Lahir Prematur
4. Perdarahan post partum 4. Kematian Janin
5. Meningkatkan lama rawat
inap
6. Transfusi darah

44

Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 3
Abortus

45
Definisi
• Abortus merupakan ancaman pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan.
• Batasan : Kehamilan <20 minggu atau berat janin < 500 gram
• Kriteria ini, bagaimanapun, agak kontradiktif karena berat lahir rata-rata janin
20 minggu adalah 320 g, sedangkan 500 g adalah rata-rata 22-23 minggu

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014. Pp. 350
Insidensi Abortus

• Sekitar 25% kehamilan mengalami perdarahan sebelum usia gestasi 20


minggu  12% - 57% diantaranya berakhir pada abortus.

• 80% kasus abortus terjadi sebelum usia gestasi 12 minggu.

47

Prine LW, Macnaughton H. Office management of early pregnancy loss. Am Fam Physician. 2011;84(1).
Etiologi Abortus
• 50% penyebab abortus  abnormalitas kromosom
• Etiologi lain :
– Infeksi : bakteri, virus, parasit
– Penyakit maternal :
• Infeksi
• Eating disorder
• Celiac disease
• DM
• Penyakit tiroid
– Penyakit autoimun
• Antiphospolipid Antibody Syndrome
– Abnormalitas uterus
– Faktor lingkungan :
• Toksin
• Zat kimia
• Radiasi
48
• Rokok

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS IMINENS
• Ab tingkat permulaan (ancaman abortus)
• Diagnosis :
– Terlambat haid, test kehamilan (+)
– Perdarahan pervaginam < 20 minggu
– Perut nyeri + / -
– Osteum uteri masih tertutup.
– Besarnya uterus sesuai dengan umur kehamilan.
– Hasil konsepsi masih baik didalam kandungan
• Penatalaksanaan
 Tirah baring sampai perdarahan berhenti
 Tokolitik
 Hormonal  progesteron
 Hindari berhubungan seksual 2 minggu

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS INSIPIENS
• Abortus yg sedang berlangsung
• Tanda:
– Perdarahan pervaginam lebih banyak
– Mulas
– Serviks telah mendatar
– Ostium uteri telah membuka
– Hasil konsepsi masih dlm kavum uteri
– Besar uterus sesuai dengan usia kehamilan
– Gerak dan denyut janin kadang masih ada.
• Penatalaksanaan
– Perhatikan ku & perubahan hemodinamik
– Tindakan evakuasi/pengeluaran hasil konsepsi
– Kuretase
– Pascatindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS INKOMPLETUS
• Sebagian hasil konsepsi telah keluar kavum uteri dan masih ada yg tertinggal
• Tanda :
⁻ Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dlm kavum uteri atau menonjol pada oue
⁻ Perdarahan
⁻ Anemia atau syok hemoragik
⁻ Penatalaksanaan:
⁻ Perbaiki ku, gangguan hemodinamik
⁻ Kuretase
⁻ Konfirmasi USG :
 Uterus < usia kehamilan
 Kantong gestasi sulit dikenali
 Di kavum uteri : massa hiperekoik bentuk tdk beraturan
⁻ Pasca tindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS KOMPLETUS
• Seluruh hasil konsepsi telah keluar kavum uteri
• Tanda:
– Ostium uteri telah menutup
– Uterus mengecil
– Perdarahan sedikit
– Besar uterus tidak sesuai usia kehamilan
• Penatalaksanaan:
– Roboransia/hematenik

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
MISSED ABORTION
• Embrio atau fetus telah meninggal dlm kandungan sebelum kehamilan 20 mgg dan hasil konsepsi seluruhnya masih
tertahan dlm kandungan
• Tanda:
– Keluhan (-)
– Uterus mengecil
– Perdarahan kemudian sembuh
– Tes urin (-)
– USG:
• Uterus mengecil
• Kantong gestasi mengecil
• Tdk ada tanda kehidupan pada fetus
• Tatalaksana
- Dilatasi & kuretase bila
- Matangkan serviks dahulu bila serviks kaku
- Uterotonika & antibiotik pasca tindakan

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
KEHAMILAN EMBRIONIK
(Blighted Ovum)
Kantong gestasi terbentuk tetapi mudigah tidak terbentuk

• Diagnosis :
Dengan ultrasonografi (USG) pada kehamilan 7 – 8 mgg kantong gestasi tidak
berkembang atau pada diameter 2,5 cm, tidak disertai gambaran mudigah.
• Penanganan :
– Dilatasi dan Kuretase.

Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
• Perdarahan antepartum merupakan perdarahan dari jalan
lahir yang muncul sejak 24+0 minggu usia kehamilan hingga
fetus dilahirkan, hal ini tidak sesuai dengan pasien ini dimana
usia kehamilan saat perdarahan pada usia 16-17 minggu.
• Plasenta Previa, merupakan penyebab tertinggi dari APH
terjadi pada trimester ke-3, perdarahan terjadi tanpa disertai
dengan rasa nyeri, tidak ada kontraksi, Abostus merupakan
ancaman pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
Kesimpulan hidup diluar kandungan, kehamilan <20 minggu atau berat
janin < 500 gram
• Pada pasien ini dari gejala klinis serta onset timbulnya
perdarahan dapat di pikirkan diagnosis bandingnya abortus
iminens, dengan onset perdarahan <20 minggu, disertai
dengan mules, perdarahan yang cenderung sedikit-sedikit,
tanpa disertai dengan adanya ekspulsi jaringan konsepsi.
• Pada pasien ini dengan nilai leukosit 17,4/µl mengindikasikan
adanya infeksi maternal sehingga perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotik.
55
• Progesteron perlu dipertimbangkan pada pasien ini .
56

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai