Disusun oleh:
Andri Hendratno
I11112058
Dosen Pembimbing
dr. Vidia Sari, Sp.OG
Kepanitraan Klinik SMF Ilmu Obstetri dan Ginekologi
RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
2018
Rekapan Pasien
Obstetri
• Jumlah pasien : 13 orang
• Persalinan Normal : 7 orang
• Persalinan Patologis
- Presbo :-
- Vakum Ekstraksi :-
- Forcep Ekstraksi :-
- Lain-lain :-
• Obstetri Emergensi
- Perdarahan Antepartum :1
- Perdarahan Postpartum :-
- Lain-Lain :-
- Bedah Caesar : 2 orang
2
• Lain lain ( yang tidak terklasifikasikan) : 3
1. Ny. Bela Sakira/G1 P0 A0 M0 Hamil 9+6 minggu dengan HEG
Diagnosis Planning
3
2. Ny. Maryana / 38 th / G5P4A0M2 partus maturus dengan SC a/i lilitan 3x MOW
Diagnosis Planning
Diagnosis Planning
5
4. Ny. Agustinah / 28 th / G2 P1 A0 Mo Hamil 39+6 mgg dengan riwayat sc
6 th yang lalu
Diagnosis Planning
6
5. Ny. Tapeah / 45 th / G3P2A0M0 hamil 35-36 minggu obs konvulsi dd
eklampsia
Diagnosis Planning
7
6. Ny. Agustiwi / 24 th / G1P0A0 H-36 minggu d/ susp. IUGR +
Gastroenteritis Akut
Diagnosis Planning
Diagnosis Planning
9
8. Ny. Ika Sari / 31 th / G2P1A0M0 H 16-17 minggu d/perdarahan
antepartum
Diagnosis Planning
Diagnosis Planning
11
10. Ny. Nurmaniah/ 19 th / G2P1A0M0 H 39-40 minggu inpartu kala I
Diagnosis Planning
12
11. Ny. Noyati / 34 th / G7P6A0M0 hamil 36-37minggu dengan inpartu kala
1 fase aktif+ HT dalam kehamilan
Diagnosis Planning
13
12. Ny. Fatmawaty / 35 th / G3P1A1M0 h 37 +2minggu+HT
gestasional+KPD
Diagnosis Planning
14
13. Ny. Maimunah / 34 th / G3P2A0M0 hamil 11+1minggu dengan HEG
Diagnosis Planning
15
Rekapan Pasien
GINEKOLOGI
• Jumlah Pasien : 6 orang
– Kuretase : 3 orang
– Operasi Ginekologi : 0 orang
– Lain-lain : 3 orang
16
1. Ny. Maria Gurita / 43 th / mioma geburt, anemia pro transfusi darah
target Hb≥8 gr/dl
Diagnosis Planning
17
2. Nn. Mela / 20 th / obs. Abdominal pain susp. KET
Diagnosis Planning
18
3. Ny. Jamilah / 30 th / G2P1A0M0 H 13+4 minggu d/abortus incomplete
Diagnosis Planning
19
4. Nn. Firzhah Safina / th /G4P3A0M1 hamil 12+5 dengan Abortus Iminens,
Abdominal pain Susp KET
Diagnosis Planning
20
5. Ny. Saptiana Sulastri / 26 th / G1P0A0 H 9+3 minggu dengan Abses
Bartholini
Diagnosis Planning
Masuk G1P0A0 H 9+3 minggu dengan IVFD RL drip antrain 1 amp 20 tpm
Abses Bartholini Inj. Ceftriaxone 1 gr / 12 jam
21
6. Ny. Irma Nurazizah / 34 th / G3P2A0M1 hamil 14+2minggu dengan
abortus insipiens
Diagnosis Planning
22
Interesting Case
23
IDENTITAS PASIEN
24
ANAMNESIS
KELUHAN UTAMA Pasien mengatakan adanya pengeluaran darah lewat jalan lahir
Pasien datang sendiri via IGD, (21.00 WIB - 1/3/2018) membawa SP dr. Neny
Sp.OG dengan perdarahan antepartum G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu rawat,
pengeluaran darah pervaginam banyak (+) sejak 18.00 WIB, 1/3/18 (3 jam SMRS),
mules (+), riwayat pengeluaran darah terasa banyak disertai mules pertama kali
RIWAYAT sejak 2 minggu SMRS (19/2/2018) dirawat di RS. Kartika Husada selama 2
PENYAKIT
hari, setelah pulang kerumah pasien mengaku sering mengeluarkan bercak-
SEKARANG
bercak darah dari jalan lahir setiap harinya, hingga terasa makin banyak dan
pasien kontrol ke RS. Jeumpa, dengan dr. Neny Sp.OG, kemudian disarankan
untuk dirawat di RS. Kota. Riwayat berhubungan seksual (-) semenjak
pengeluaran darah pertama kali
– Riwayat penyakit dahulu: asma(-), DM(-), HT(-)
RIWAYAT PENYAKIT – Riwayat alergi obat/makanan: (-)
DAHULU
– Riwayat operasi (-) 25
RIWAYAT PENYAKIT
KELUARGA Riwayat penyakit DM (-) Asma (-) 26
Anamnesis (3)
Riwayat ANC: 2x bidan, 5x Sp. OG
1 Maret 2018 (dr. Neny, Sp.OG) Rs. Jeumpa saran rawat inap di RS. Kota
RIWAYAT PEMERIKSAAN dengan dx Perdarahan antepartum G2 P1 Ao Hamil 16-17 mgg
RS Kota
Inspekulo : Portio membuka seujung jari, pengeluaran darah (+) tidak
mengalir.
Palpasi Abdomen : TFU diantara Pusat & Processus Xyphoideus, DJJ (+)
130 x/m reguler
27
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : Compos Mentis
BB : 55 Kg TB : 156 cm IMT: 22,63 g/m2
29
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DARAH RUTIN (1 Maret 2018 – 21.19 WIB)
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Leukosit 17,4/µl 5 – 10 x 103/µL
Eritrosit 3.840.000/µL 4.00 – 5.50 x 106/µL
Hemoglobin 11,0 g/dL 12 – 14 g/dL
Hematokrit 31,9 % 30 – 40 %
Trombosit 375.000/µL 150 – 400 x 103/µL
31
Tatalaksana
Pasien rawat
IVFD D5% guyur 1 kolf lanjut
IVFD RL drip duvadilan amp + antrain amp 1 : 1 = 20 tpm
Inj. Asam Tranexamat / 8 jam IV
Inj.Ondansetron 4 mg k/p muntah
32
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
Kamis, 01/03/18 Pukul TD : 110 / 80 mmHg
23.00 WIB – Pasien Hr : 88 x/min
Masuk Ruang Nifas Rr : 20 x/min
T : 36,4ºC
S O
Perdarahan pervaginam ± 10
Mulas (+) hilang timbul
cc
33
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
TD : 110 / 80 mmHg
Jumat, 02/03/18 Pukul Hr : 88 x/min
07.00 WIB Hari ke-2 Rr : 20 x/min
T : 36,4ºC
S O
Perdarahan pervaginam flek
Mulas (+) hilang timbul
(+)
P
G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu
dengan perdarahan antepartum
H-2
A antrain 1 : 1 20 tpm
- Inj. Asam Tranexamat 500
mg / 8 jam
- Inj. Ondancetron 4 mg
(k/p muntah)
- Observasi Perdarahan
34
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
TD : 110 / 80 mmHg
Sabtu, 03/03/18 Pukul Hr : 80 x/min
07.00 WIB Hari ke-2 Rr : 22 x/min
T : 36,5ºC
S O
Perdarahan pervaginam flek
Mulas (+) hilang timbul
(+)
P
G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu
dengan perdarahan antepartum
H-3
A antrain 1 : 1 20 tpm
- Inj. Asam Tranexamat 500
mg / 8 jam
- Inj. Ondancetron 4 mg
(k/p muntah)
- Observasi Perdarahan
35
Follow Up (Nifas)
KU : Baik ; Kes : CM
TD : 110 / 80 mmHg
Minggu, 04/03/18 Pukul
Hr : 82 x/min
07.00 WIB Hari ke-3
Rr : 22 x/min
T : 36,2ºC
DJJ : 152 x/min
Keluhan (-)
S O Perdarahan pervaginam (-)
- BLPL
G2 P1 A0 M0 Hamil 16-17 minggu
dengan perdarahan antepartum A P - Po. Asam Tranexamat 1 x
500 mg
- Po. Asam Mefenamat 3 x
500 mg
- Po. Asam Folat 1 x 1 tab
- Po. Ranitidine 2 x 1 tab
36
Daftar Masalah
37
Definisi Perdarahan Antepartum
• Perdarahan antepartum / Antepartum haemorrhage (APH)
merupakan perdarahan dari jalan lahir yang muncul sejak 24+0
minggu usia kehamilan hingga fetus dilahirkan.
• Penyebab tersering APH adalah Placenta Previa, terjadi di 2,9 / 1000
kasus kehamilan di amerika utara, secara global prevalensi plasenta
previa adalah 5,2 / 1000 kehamilan, Prevalensi tertinggi adalah pada
wanita Asia, dimana Plasenta previa terjadi 12,2 / 1000 kehamilan.
• APH menyebabkan komplikasi pada 3-5% kehamilan dan
merupakan penyebab utama kematian perinatal dan maternal
diseluruh dunia. 38
Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 1-2
Timothy Rowe. Placenta Previa . Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
Istilah pada Perdarahan Antepartum
• Spotting : Bercak / noda darah pada celana dalam ataupun pembalut
• Perdarahan Minor : kehilangan darah kurang dari 50 cc.
• Perdarahan Mayor : kehilangan darah 50 – 1000 ml, tanpa adanya
tanda syok
• Perdarahan Massive : kehilangan darah > 1000 ml dengan atau tanpa
adanya tanda syok
39
Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 3
Penyebab Perdarahan Antepartum
40
Complications of Pregnancy : Antepartum Haemorrhage.. Goverment of Western Australia Department of Health . 2015, 1-12
Diagnosis Placenta previa
1. Perdarahan tanpa disertai rasa nyeri, terutama 1. Pada pemeriksaan fisik pasien dengan Placenta
pada trimester ketiga (>28 – 40 mgg), Previa adalah dengan Pemeriksaan Double
2. Tidak ada kontraksi uterus Set-UP untuk mengetahui pembukaan dari
serviks dan ada atau tidaknya placenta previa.
3. Bagian terendah janin tidak masuk PAP
2. Inspekulo, dengan cara melihat langsung
4. Kondisi janin normal atau bisa terjadi Gawat
kondisi jalan lahir sang ibu, apakah terlihat
janin / Fetal DIstress
placenta yang menutupi ostium uteri interna
atau tidak. (hati-hati).
41
Saifuddin AB, Rachimhadhi T, Wiknjosastro GH. Ilmu kebidanan sarwono prawirohardjo. Edisi ke-4. 2010. h: 588-598.
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014. Pp. 1656-1666
Pemeriksaan Pada pasien Perdarahan
Antepartum
Pada wanita dengan Perdarahan Antepartum harus dipantau tekanan darah dan nadinya
• Palpasi Abdomen
Pemeriksaan abdomen, palpasi teraba tegang seperti kayu abrupsi.
Palpasi abdomen teraba adanya kontraksi uterus, teraba lembut tanpa disertai nyeri pada uterus
penyebabnya mungkin berasal dari saluran genital bawah, atau perdarahan yang berasal dari plasenta
atau vasa previa
• Pemeriksaan Speculum
Tujuannya untuk melihat dilatasi serviks atau visualisasi saluran genitalia bawah untuk
mengetahui penyebab perdarahan. Pada penelitian prospectif pada 564 wanita yang didiagnosis dengan
APH, 521 (92,4%) dilakukan pemeriksaan menggunakan spekulum, 389 wanita (69 %) memiliki serviks
yang normal, 120 (21%) ektropion serviks dan 12 (2%) terjadi dilatasi serviks
• Pemeriksaan Dalam
Jika curiga plasenta previa, tidak boleh dilakukan pemeriksaan dalam hingga ada penegakkan
dengan USG bahwa bukan plasenta previa.
42
Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 7-8
Tatalaksana
43
Prawirohardjo, S. Perdarahan pada Kehamilan Lanjut dan Persalinan. Ilmu Kebidananan ed. IV. Bina Pustaka Sarwono Prawurohardjo; 2010 492-293
Komplikasi Perdarahan Antepartum
Komplikasi Maternal Komplikasi Fetal
1. Anemia 1. Hipoksia Fetal
2. Infeksi 2. Berat badan lahir rendah
3. Syok 3. Bayi Lahir Prematur
4. Perdarahan post partum 4. Kematian Janin
5. Meningkatkan lama rawat
inap
6. Transfusi darah
44
Antepartum Haemorrhage. Royal College of Obstetricians & Gynaecologists. RCOG Green top Guideline. 2011; 3
Abortus
45
Definisi
• Abortus merupakan ancaman pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
hidup diluar kandungan.
• Batasan : Kehamilan <20 minggu atau berat janin < 500 gram
• Kriteria ini, bagaimanapun, agak kontradiktif karena berat lahir rata-rata janin
20 minggu adalah 320 g, sedangkan 500 g adalah rata-rata 22-23 minggu
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014. Pp. 350
Insidensi Abortus
47
Prine LW, Macnaughton H. Office management of early pregnancy loss. Am Fam Physician. 2011;84(1).
Etiologi Abortus
• 50% penyebab abortus abnormalitas kromosom
• Etiologi lain :
– Infeksi : bakteri, virus, parasit
– Penyakit maternal :
• Infeksi
• Eating disorder
• Celiac disease
• DM
• Penyakit tiroid
– Penyakit autoimun
• Antiphospolipid Antibody Syndrome
– Abnormalitas uterus
– Faktor lingkungan :
• Toksin
• Zat kimia
• Radiasi
48
• Rokok
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS IMINENS
• Ab tingkat permulaan (ancaman abortus)
• Diagnosis :
– Terlambat haid, test kehamilan (+)
– Perdarahan pervaginam < 20 minggu
– Perut nyeri + / -
– Osteum uteri masih tertutup.
– Besarnya uterus sesuai dengan umur kehamilan.
– Hasil konsepsi masih baik didalam kandungan
• Penatalaksanaan
Tirah baring sampai perdarahan berhenti
Tokolitik
Hormonal progesteron
Hindari berhubungan seksual 2 minggu
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS INSIPIENS
• Abortus yg sedang berlangsung
• Tanda:
– Perdarahan pervaginam lebih banyak
– Mulas
– Serviks telah mendatar
– Ostium uteri telah membuka
– Hasil konsepsi masih dlm kavum uteri
– Besar uterus sesuai dengan usia kehamilan
– Gerak dan denyut janin kadang masih ada.
• Penatalaksanaan
– Perhatikan ku & perubahan hemodinamik
– Tindakan evakuasi/pengeluaran hasil konsepsi
– Kuretase
– Pascatindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS INKOMPLETUS
• Sebagian hasil konsepsi telah keluar kavum uteri dan masih ada yg tertinggal
• Tanda :
⁻ Kanalis servikalis terbuka, teraba jaringan dlm kavum uteri atau menonjol pada oue
⁻ Perdarahan
⁻ Anemia atau syok hemoragik
⁻ Penatalaksanaan:
⁻ Perbaiki ku, gangguan hemodinamik
⁻ Kuretase
⁻ Konfirmasi USG :
Uterus < usia kehamilan
Kantong gestasi sulit dikenali
Di kavum uteri : massa hiperekoik bentuk tdk beraturan
⁻ Pasca tindakan ; uterotonika, antibiotika profilaksis
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
ABORTUS KOMPLETUS
• Seluruh hasil konsepsi telah keluar kavum uteri
• Tanda:
– Ostium uteri telah menutup
– Uterus mengecil
– Perdarahan sedikit
– Besar uterus tidak sesuai usia kehamilan
• Penatalaksanaan:
– Roboransia/hematenik
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
MISSED ABORTION
• Embrio atau fetus telah meninggal dlm kandungan sebelum kehamilan 20 mgg dan hasil konsepsi seluruhnya masih
tertahan dlm kandungan
• Tanda:
– Keluhan (-)
– Uterus mengecil
– Perdarahan kemudian sembuh
– Tes urin (-)
– USG:
• Uterus mengecil
• Kantong gestasi mengecil
• Tdk ada tanda kehidupan pada fetus
• Tatalaksana
- Dilatasi & kuretase bila
- Matangkan serviks dahulu bila serviks kaku
- Uterotonika & antibiotik pasca tindakan
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
KEHAMILAN EMBRIONIK
(Blighted Ovum)
Kantong gestasi terbentuk tetapi mudigah tidak terbentuk
• Diagnosis :
Dengan ultrasonografi (USG) pada kehamilan 7 – 8 mgg kantong gestasi tidak
berkembang atau pada diameter 2,5 cm, tidak disertai gambaran mudigah.
• Penanganan :
– Dilatasi dan Kuretase.
Cunningham FG, et al. Williams Obstetrics. 24th Edition. New York: McGraw-Hill Education. 2014.
• Perdarahan antepartum merupakan perdarahan dari jalan
lahir yang muncul sejak 24+0 minggu usia kehamilan hingga
fetus dilahirkan, hal ini tidak sesuai dengan pasien ini dimana
usia kehamilan saat perdarahan pada usia 16-17 minggu.
• Plasenta Previa, merupakan penyebab tertinggi dari APH
terjadi pada trimester ke-3, perdarahan terjadi tanpa disertai
dengan rasa nyeri, tidak ada kontraksi, Abostus merupakan
ancaman pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat
Kesimpulan hidup diluar kandungan, kehamilan <20 minggu atau berat
janin < 500 gram
• Pada pasien ini dari gejala klinis serta onset timbulnya
perdarahan dapat di pikirkan diagnosis bandingnya abortus
iminens, dengan onset perdarahan <20 minggu, disertai
dengan mules, perdarahan yang cenderung sedikit-sedikit,
tanpa disertai dengan adanya ekspulsi jaringan konsepsi.
• Pada pasien ini dengan nilai leukosit 17,4/µl mengindikasikan
adanya infeksi maternal sehingga perlu dipertimbangkan
pemberian antibiotik.
55
• Progesteron perlu dipertimbangkan pada pasien ini .
56
TERIMA KASIH