Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KASUS

STASE OBGYN & GINEKOLOGI


KELOMPOK 1
BAB I : KASUS
Kasus
Pasien wanita Ny E usia 35 tahun G3P2A0 usia kehamilan 35 minggu datang ke IGD
RSWN pada tanggal 20 Oktober 2022 pasien merupakan rujukan dari puskesmas dengan
keluhan perut kencang-kencang, pasien sebelumnya melakukan ANC dan pada
pemeriksaan di dapatkan tensi yang tinggi yaitu 191/115 mmHg. serta hasil uji dipstic
terdeteksi protein +2, serta MAP > 90 mmHg. Selanjutnya di igd dilakukan
penatalaksanaan lebih lanjut.
DATA SUBJEKTIF
ANAMNESIS
● Pasien mengeluh perut kencang-kencang,pandangan kabur
DATA PASIEN negatif,mual muntah
● Riwayat menstruasi → HPHT 21/2/2022 HPL 28/11/2022
● Nama : Ny. E ● Riwayat pernikahan : 1x
● No. RM : 307525 ● Riwayat kehamilan dan persalinan: Kehamilan pertama 2013 berat
● TTL : 19 badan lahir 3500 g persalinan normal dengan bidan,kehamilan
januari 1987 kedua tahun 2015 berat badan lahir 2300 g persalinan dibantu
● dengan bidan
BB/TB : 68kg/160cm ● R. Kehamilan saat ini
○ ANC = 4 X
○ Edema pada tungkai (+)
○ selama hamil ada konsumsi vitamin, jamu (-)
○ Merokok (-), alkohol (-)
● R. Alergi (-)
● R. KB (-)
DATA OBJEKTIF
Vital Sign
● TD → 191/115 mmHg
● T →36,5 C
Primary survey ● HR 113x/mnt
● SpO2 99%
● Airway ✓ ● RR 21x/mnt
● Breathing ✓
Pemeriksaan Fisik
● Circulation MAP > 90 ● mata normal
● Disability sadar penuh ● TFU → 31 CM
● Exposure edem ● Leopold : janin 1 presentasi kepala, posisi punggung
kanan djj : 152x/mnt ; janin 2 melintang djj 149x/mnt
extremitas +/+ ● His (+) 1x/10 mnt, durasi 15 detik
● pengeluaran pervaginam (-)
● pemeriksaan dalam VT →belum ada pembukaan
Pemeriksaan Penunjang : Proteinuria +2
Vital Sign

TTV 20/10/2022 21/10/2022 22/10/2022 23/10/2022 24/10/2022

Nadi 80 100 110 100 90

Suhu 36,5 36 36.8 36.8 36,7

TD 144/92 126/92 150/88 129/79 114/66


(06.00-12,00)
(18.00-24.00) 135/81 148/85 179/95 180/84 -

RR 20 20 20 20 20
ASSESMENT
● G3P2A0 umur 35 tahun 9 bulan 5 hari, hamil 35 minggu janin tunggal hidup intrauterin
letak membujur dan melintang, janin 1 presentasi kepala-punggung kanan janin tunggal
melintang
● Preeklamsia Berat
● Primi sekunder 7 tahun
● Rawat ICU
● Infus RL
● MgSO4 4 gr bolus
● Infus RL+MgSO4 6 gr drip
● Infus MgSO4 1 gr/jam
● Dopamet 500 gr
● Dexametasone 2 gr
DATA OBJEKTIF
PEMERIKSAAN PENUNJANG
EKG
Sinus rhytm
Nama Hasil Satuan Nilai normal
GDS 72 Mg/dL 70-110
DATA OBJEKTIF Natrium 136.0 mmol/L 135.0-147.0
PEMERIKSAAN Kalium 3.20 Mmol/L 3.50-5.0
PENUNJANG Calsium 1,17 Mmol/L 1.00-1.15
Reagen HIV Non reaktif -
pemeriksaan lab : I,II,III
HbSAg kualitatif negatif g/dl
Hb 11.4 % 11.7-15.5
Ht 34.30 /uL 35-47
Eritrosit 4.14 /Ul 4.2-5.4
Leukosit 11.5 /uL 3.6-11.0
Tromnbosit 245 /uL 150-400
SGOT 21 /uL 0-35
SGPT 16 /uL 0-35
Proteinuri +2
Bakteriuri +1
TGL SOAP KETERANGAN

20/10/2022 S Pasien mengeluh perut kencang-kencang,pandangan kabur negatif,mual


IGD muntah

O TTV TD : 144/92 mmHg dan 135/81mmHg, HR : 80x/mnt, RR 20x/mnt, T


36,5 C
GCS → E4M6V5
SpO2 98%
Kalium 3.20 mmol/L
Calcium 1.17 mmol/L
Leukosit 11,5/uL

A G3P2A0 umur 35 tahun 9 bulan 5 hari, hamil 35 minggu janin tunggal hidup
intrauterin letak membujur dan melintang, janin 1 presentasi kepala-
punggung kanan janin tunggal melintang

P Rawat ICU
Infus RL
MgSO4 4 gr bolus
Infus RL+MgSO4 6 gr drip
Infus MgSO4 1 gr/jam
Dopamet 500 gr
Dexametasone 2 gr
TGL SOAP KETERANGAN

21/10/2022 S (data not avaiable)


ICU
O TTV TD : 126/92mmHg dan 148/85mmHg, HR : 100x/mnt, RR 20x/mnt,
T 36 C
GCS → E4M6V5
SpO2 98%
Proteinuri +2
Bakteriuri +1

A G3P2A0 umur 35 tahun 9 bulan 5 hari, hamil 35 minggu janin tunggal


hidup intrauterin letak membujur dan melintang, janin 1 presentasi
kepala-punggung kanan janin tunggal melintang

P infus RL 8tpm MgSO4 1 gr/jam


Dopamed 500gr
TGL SOAP KETERANGAN

22/10/2022 S (data not avaiable)


19.00
R. Rawat O TTV TD : 150/88mmHg dan 179/95mmHg, HR : 110x/mnt, RR 20x/mnt,
Inap T 36,8 C
GCS → E4M6V5
SpO2 98%

A G3P2A0 umur 35 tahun 9 bulan 5 hari, hamil 35 minggu janin tunggal


hidup intrauterin letak membujur dan melintang, janin 1 presentasi
kepala-punggung kanan janin tunggal melintang

P
TGL SOAP KETERANGAN

23/10/2022 S (data not avaiable)


R. Rawat
Inap O TTV TD : 129/79mmHg dan 180/84mmHg, HR : 100x/mnt, RR 20x/mnt,
T 36,8 C
GCS → E4M6V5
SpO2 98%

A G3P2A0 umur 35 tahun 9 bulan 5 hari, hamil 35 minggu janin tunggal


hidup intrauterin letak membujur dan melintang, janin 1 presentasi
kepala-punggung kanan janin tunggal melintang

P
TGL SOAP KETERANGAN

24/10/2022 S (data not avaiable)


R. Rawat
Inap O TTV TD : 114/66mmHg dan -, HR : 90x/mnt, RR 20x/mnt, T 36,7 C
GCS → E4M6V5
SpO2 98%

A G3P2A0 umur 35 tahun 9 bulan 5 hari, hamil 35 minggu janin tunggal


hidup intrauterin letak membujur dan melintang, janin 1 presentasi
kepala-punggung kanan janin tunggal melintang

P
BAB II : DASAR TEORI
Definisi

Preeklamsia adalah malfungsi endotel yang menyebabkan

vasospasme pada kehamilan di atas 20 minggu. Dapat mengakibatkan

terjadinya hipertensi, proteinuria 30mg/dL dan edema.

(Brooks MD,2011)
Definisi

Preeklamsia adalah hipertensi ( tensi ≥ 140/90 mmHg) yang baru muncul pada usia
kehamilan 20 minggu di sertai salah satu tanda gejala berikut :

1. proteinuria
2. gangguan organ
3. disfungsi uteroplasenta

(ISSHP, 2014)
Klasifikasi hipertensi pada kehamilan
1. Hipertensi kronis
2. Hipertensi gestasional
3. Hipertensi-de novo atau superimposed pada hipertensi kronis
4. white coat hypertension

(ISSHP, 2014)
Etiologi
Sampai saat ini terjadinya preeklampsia belum diketahui penyebabnya, tetapi ada yang
menyatakan bahwa preeklampsia dapat terjadi pada kelompok tertentu diantaranya yaitu ibu
yang mempunyai faktor penyabab dari dalam diri seperti umur karena bertambahnya usia juga
lebih rentan untuk terjadinya peningkatan hipertensi kronis dan menghadapi risiko lebih besar
untuk menderita hipertensi karena kehamilan, riwayat melahirkan, keturunan, riwayat
kehamilan, riwayat preeclampsia.
Faktor Risiko

● Usia : Wanita hamil berusia di atas 40tahun lebih beresiko dua kali lipat terhadap preeklamsia.
Idealnya usia wanita hamil 20-35 tahun karena kematangan fisik dan mental. Alat reproduksi dikatakan
belum siap ketika usia <20 tahun.
● Riwayat Hipertensi : Wanita yang memiliki riwayat preeklamsia pada kehamilan pertama 7 kali
lipat beresiko preeklamsia untuk kehamilan kedua.
● Usia kehamilan Usia : kehamilan merupakan salah satu faktor risiko terjadinya preeklampsia.
Preeklampsia dapat terjadi pada usia kehamilan di trimester 3 atau mendekati saat kehamilan dan
berefek buruk ada sistem kekebalan tubuh termasuk pada plasenta yang menyediakan zat gizi bagi
janin.
● Gaya Hidup : Pada zaman modern seperti ini kebanyakan wanita hamil tidak bisa menjaga pola
makannya. Salah satu resiko gaya hidup wanita sekarang yang menyukai makanan instan itu 2 kali lipat
beresiko terhadap preeklamsia.
Patofiologi
Manifestasi klinis
● Tekanan darah > 160/110 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu
● Tes celup urin menunjukkan proteinuria +2 atau pemeriksaan protein kuantitatif
menunjukkan hasil > 5g/24 jam

Atau disertai keterlibatan organ lain:


● Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis mikroangiopati
● Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen kuadran kanan atas
● Sakit kepala, skotoma penglihatan
● Pertumbuhan janin terhambat, oligohidroamnion
● Edema paru atau gagal jantung kongestif
● Oligouria (<500cc/24 jam), kreatinin > 1.2 mg/dl
Tekanan darah TD Sistol ≥ 140 mmHg atau Diastol ≥ 90 mmHg pada dua kali pengukuran
setidaknya dengan selisih 4 jam, pada usia kehamilan > 20 minggu pada
perempuan dengan riwayat TD normal sebelumnya
DIAGNOSIS (ACOG, 2020)
TD Sistol ≥ 160 mmHg atau Diastol ≥ 110 mmHg

Dan

Proteinuria ● protein urin kuantitatif ≥ 300 mg/24 jam, atau


● protein/rasio kreatinin ≥ 0,3
● pemeriksaan carik celup urin +2

atau tanpa ada proteinuria, hipertensi yang baru timbul dengan awitan salah satu dari :

Trombositopenia Hitung trombosit <100.000/𝛍L

insufisiensi ginjal konsentrasi kreatinin serum > 1,1 mg/dL atau > dua kali kadarnya dan tidak
terdapat penyakit ginjal lainnya

gangguan fungsi hati konsentrasi transaminase > dua kali nilai normal, dan atau nyeri epigastrium

edema paru

gangguan serebral (stroke, nyeri kepala) atau penglihatan


Diagnosis Banding
Penatalaksanaan
Penatalaksanaa
n preeklampsia
berat
Anti Hipertensi
● Indikasi utama pemberian anti hipertensi ada kehamilan adalah untuk keselamatan
ibu dan mencegah penyakit serebrovaskuler
● Obat anti hipertensi diberikan bila tekanan darah > 160/110 mmHg (II/A)
● Pemberian anti hipertensi pilihan pertama adalah nifedipin oral , hydralazine, dan
labetalol parenteral (I/A)
● Alternatif anti hipertensi yang lain adalah : nitrogliserin, metildopa, labetalol (I/B)
Cara pemberian MgSO4

● Loading dose : 4 g MgSO4 40% dalam 100 cc NaCL : habis dalam 30 menit (73 tts /
menit)
● Maintenance dose : 6 gr MgSO4 40% dalam 500 cc Ringer Laktat selama 6 jam :
(28 tts/menit)
BAB III : ANALISA
Dasar Diagnosa
● Hamil > 20 minggu (34 minggu)
● Tekanan darah sistol >140 mmHg diastol >90mmHg (188/103 mmHg)
● protein urin +2
● HR 113x/menit
● RR 21x/menit
● Foto thorax : kardiomegali, ada sedikit infiltrat di basal paru
Alasan Tatalaksana
● Infus RL 20 tpm - maintenance elektrolit.
● Dopamet 500 mg - vasodilator pembuluh darah dengan cara agonis reseptor alpha-2
● MgSO4 20% 4g - menghambat rangsangan kejang di otak, vasodilator pembuluh darah sehingga
mencegah kekurangan oksigen di otak yang bisa memicu kejang.
● Nifedipin 30 mg - menghambat masuknya ion Ca2+ sehingga menyebabkan relaksasi dari otot polos
vaskuler dan otot jantung.
● Inj. dexamethasone 2x6mg - antiinflamasi dan pematangan organ janin
● Rx Thorax - menilai adanya cardiomegali maupun abnormalitas paru
● EKG - menilai irama jantung abnormal
● DC (kateter) - menilai output cairan tubuh
Prognosis dan Komplikasi
Prognosis preeklampsia tergantung pada kecepatan diagnosis dan inisiasi tatalaksana yang
tepat.Observasi kondisi ibu dan janin dan penatalaksnaan yang adekuat akan memperbaiki luaran
klinis ibu dan janin secara signifikan.

Komplikasi :
● Solusio Plasenta
● Hemolisis
● Edema paru
Edukasi
● Memberikan informasi mengenai keadaan kesehatan ibu hamil dengan tekanan darah
yang tinggi.
● Melakukan edukasi terhadapa pasien, suami dan keluarga jika menemukan gejala atau
keluhan dari ibu hamil segera memberitahu petugas kesehatan atau langsung ke
pelayanan kesehatan
● Sebelum pemberian MgSO4, pasien terlebih dulu diberitahu akan mengalami rasa panas
dengan pemberian obat tersebut.
● Suami dan keluarga pasien tetap diberi motivasi untuk melakukan pendampingan
terhadap ibu hamil selama proses rujukan
● Mengurangi aktivitas sehari-hari dan dianjurkan lebih banyak duduk dan berbaring.
● Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan berat
badan yang tidak berlebihan sangat dianjurkan
BAB IV : PENUTUP
Penutup
Pasien wanita usia 25 tahun G2P0A1 mengalami pre eklampsia berat. Dari hasil
pemeriksaan didapatkan hamil 34 minggu, mual muntah, tekanan darah 188/103
mmHg, proteinuria +2 , HR 113x/menit ,RR 21x/menit, Foto thorax : kardiomegali,
ada sedikit infiltrat di basal paru. Faktor resiko terjadinya pre eklampsia pada pasien
adalah adanya kehamilan multipel. Diagnosis banding pada pasien adalah hipertensi
kronis, hipertensi gestasional, superimposed pre eklampsia. Untuk tatalaksana yang
diberikan Infus RL 20 tpm Dopamet 500 mg .MgSO4 20% 4g .,Nifedipin 30 mg ,Inj.
dexamethasone 2x6mg
REFERENSI
Brooks, G. B. 2011. Mikrobiologi Kedokteran Jawetz, Melnick, Adelberg. Jakarta:
EGC.
Brown MA, Lindheimer MD, Swiet M, Van Assche A, Moutquin J-M. 2001. The classification
and diagnosis of the hypertensive disorders of pregnancy: statement from the International
Society for the Study of Hypertension in Pregnancy (ISSHP). Hypertens Pregnancy, vol. 20,
no. 1, hlm. ix–xiv.
The American College of Obstetricians and Gynecologist. 2020. ACOG Practice Bulletin :
Clinical Management Guidlines for Obstetrican- Gynecologists. VOL. 135, NO. 6, JUNE 2020
PB IDI. 2017. Panduan Praktek Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehaan
Tingkat Pertama

Anda mungkin juga menyukai