Korioamnionitis
3/26/2018 2
Anatomi Korion & Amnion
Korion dibentuk oleh mesoderm Korion mengelilingi embrio dan membran
ekstraembrionik dan dua lapisan lainnya.
trofoblas. Vili korionik muncul dari korion, menyusup
kedalam endometrioum transfer nutrisi
dari darah ibu ke darah janin
Selaput Amnion jaringan
avaskular Sel mesenkim
kolagen Selaput amnion lentur Cairan amnion berperan sebagai
pelindung & bantalan untuk proteksi
menunjang pertumbuhan.
Cunningham GF, et al. Obstetri Williams. 24 ed. New York: McGraw-Hill Education. 2014: 231-6
Doyle RM, Haris K, Kamiza S, et al. Bacterial communities found in placental tissues are associated with severe chorioamnionitis and adverse birth outcomes. California: University of California. 2017: 1-23.
3/26/2018 3
Fisiologi Cairan Amnion
Kantong amnion terisi oleh cairan yang memiliki komposisi sama Terdapat 4 jalur yang berperan penting pada regulasi volume cairan
dengan cairan ekstraseluler. amnion
Pertama, urinasi janin yang merupakan sumber utama produksi cairan
Paruh awal masa kehamilan terjadi aliran air dan molekul kecil amnion pada paruh kedua masa kehamilan. Produksi urin janin dapat
terlarut melintasi selaput amnion (aliran transmembran). mencapai 1 liter pehari, dengan demikian, terjadi resirkulasi cairan amnion
harian secara menyeluruh.
Kedua, Hipotonisitas dari cairan urin dan amnion menyebabkan cairan masuk
Melintasi pembuluh darah janin pada permukaan plasenta (aliran
ke dalam janin melalui aliran yang melintasi pembuluh darah janin di
intramembran) dan melintasi kulit janin permukaan plasenta (aliran intramembran).
Urin janin baru diproduksi antara mingggu ke-8 dan ke-11, namun Ketiga, paru memproduksi sekitar 350 ml cairan perhari namun sekitar
setengahnya langsung ditelan oleh janin. Terakhir, saluran cerna merupakan
masih belum menjadi komponen utama produksi cairan amnion
mekanisme utama resorpsi cairan amnion yaitu sekitar 400-1000 ml perhari
hingga trimester ke-2. melalui mekanisme menelan
Aliran air melintasi kulit janin terus berlanjut hingga kulit janin
Jalur lain yang memiliki proporsi minimal pada regulasi volume
mengalami keratinisasi pada minggu ke-20 sampai 25. Hal ini
cairan amnion diparuh kedua masa kehamilan adalah aliran
menjelaskan mengapa neonatus preterm ekstrim mengalami
transmembranous dan aliran melintasi kulit janin
kehilangan cairan dari kulit secara signifikan.
4
Definisi
Proses inflamasi yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, jamur pada plasenta, fetus,
Korioamnionitis dikenal juga dengan istilah
membran fetal, terkait dengan infeksi bakteri dari traktus genitalia, infeksi akibat ketuban
infeksi intra amnion
pecah lama dan persalinan lama.
Hamza A, Herr D, Solomayer, Solomayer GM. Chorioamnionitis: Causes, Diagnosis and Therapy. Gebfra Science 2013; 73: 1241-6
3/26/2018 5
Epidemiologi
Faktor Risiko
Hamza A, Herr D, Solomayer, Solomayer GM. Chorioamnionitis: Causes, Diagnosis and Therapy. Gebfra Science 2013; 73: 1241-6
3/26/2018 M. J. Czikk, McCarthy, K. E. Murphy: Chorioamnionitis: from Pathogenesis to Treatment. Clinical Microbiology and Infection 2011; 1304-1311. 6
Etiologi Di Cairan Amnion :
1. Ureaplasma urealyticum (47,0%)
2. Mycoplasma Hominis (30,4%)
3. Bacteroides bividus (12,3%)
Korioamnionitis paling sering karena Bakteri penyebabnya : 4. Gradnerella Vaginalis (10,3%)
infeksi bakteri yang berasal dari vagina & 1. Ureaplasma urealyticum
serviks. 2. Chlamydia trachomatis
3. Neisseria gonorrhoea
4. Mycoplasma hominis
5. Streptococcus grup B
6. Trichomonas vaginalis
7. Gradnerella vaginalis
8. Bacteroides spp
Di Plasenta:
1. Ureaplasma urealyticum (47,0%)
2. Gradnerella Vaginalis (26,0%)
3. Mikroorganisme lain (27,0%)
3/26/2018 M. J. Czikk, McCarthy, K. E. Murphy: Chorioamnionitis: from Pathogenesis to Treatment. Clinical Microbiology and Infection 2011; 1304-1311. 7
Patofisiologi
Infeksi Organisme
Traktus genitalia
bawah (cervix dan
vagina).
Korion, Amnion,
menjalar ke plasenta
1. Pelepasan prostaglandin,
2. Pematangan serviks,
3. Perlukaan membran,
Committe on Obstetric Practice: Intrapartum Management of Intraamniotic
4. Persalinan preterm,
Infection. The Ammerican College of Obstetricians and Gynecologists 5. Infeksi & sepsis pada fetus
2017; 712: 1-7 8
Diagnosis
American College of Obstetricians and Gynecologist membagi korioamnionitis (infeksi intraamnion),
kedalam 3 kategori yang berbeda :
Committe on Obstetric Practice: Intrapartum Management of Intraamniotic Infection. The Ammerican College of Obstetricians and
3/26/2018 Gynecologists 2017; 712: 1-7 9
Diagnosis (2)
European Society of Clinical Microbiology and Infection Disease korioamnionitis dapat
didiagnosis dengan pemeriksaan histopatologi atau berdasarkan manifestasi klinis.
3/26/2018 10
Carol Burke, MSN, Emily G, Chin: Chorioamnionitis at Term Definition, Diagnosis and implication for Practice. J Perinat Neonat 2016; 30: 106-114
3/26/2018 11
Pemeriksaan Penunjang
(+) 36% Premature preterm rupture of
Diagnosis pasti korioamnionitis adalah dengan hasil positif kultur cairan amnion MEMBRAN (PPROM)
M. J. Czikk, McCarthy, K. E. Murphy: Chorioamnionitis: from Pathogenesis to Treatment. Clinical Microbiology and Infection 2011; 1304-1311.
Committe on Obstetric Practice: Intrapartum Management of Intraamniotic Infection. The Ammerican College of Obstetricians and Gynecologists 2017; 712: 1-7
3/26/2018 12
Pemeriksaan Penunjang (2)
M. J. Czikk, McCarthy, K. E. Murphy: Chorioamnionitis: from Pathogenesis to Treatment. Clinical Microbiology and Infection 2011; 1304-1311.
Committe on Obstetric Practice: Intrapartum Management of Intraamniotic Infection. The Ammerican College of Obstetricians and Gynecologists 2017; 712: 1-7
3/26/2018 13
Tatalaksana
Korioamnionitis Antibiotik, Anti Piretik, Simptomatis
Pada pasien korioamnionitis post operasi caesar: ditambahkan antibiotik tambahan clindamycin 900 mg IV atau diberikan
metronidazole 500 mg IV setidaknya salah satunya sebagai tambahan.
Committe on Obstetric Practice: Intrapartum Management of Intraamniotic Infection. The Ammerican College of Obstetricians and Gynecologists 2017; 712: 1-7 14
Komplikasi
Ibu Fetus
Committe on Obstetric Practice: Intrapartum Management of Intraamniotic Infection. The Ammerican College of Obstetricians and Gynecologists 2017; 712: 1-7
Carol Burke, MSN, Emily G, Chin: Chorioamnionitis at Term Definition, Diagnosis and implication for Practice. J Perinat Neonat 2016; 30: 106-114
3/26/2018 15
Kesimpulan
Korioamnionitis merupakan infeksi intra amnion berupa proses inflamasi disebabkan oleh infeksi bakteri, virus maupun jamur pada
plasenta, fetus, membran fetal ataupun desidua terkaitan dengan invasi infeksi bakteri dari traktus genitalia, infeksi akibat ketuban
pecah lama dan persalinan lama.
Mikroorganisme yang paling sering dijumpai pada pasien dengan korioamnionitis baik itu di cairan amnion maupun di
plasenta adalah Ureaplasma urealyticum sebanyak 47,0%, diikuti oleh Mycoplasma hominis 30,4% pada amnion dan
G.Vaginalis 26,0% pada plasenta.
Korioamnionitis dibagi dalam 3 kategori yaitu, Isolated Maternal Fever, Suspected Intraamniotic Infection Confirmed
Intraamniotic Infection. Diagnosis pasti ditegakkan dengan cara menemukan mikroorganisme penyebab dengan kultur
cairan amnion.
Diagnosis klinisnya adalah Maternal Pyrexia diikuti dengan salah satu gejala yaitu nyeri tekan pada fundus, uterus
teraba lunak, discharge purulen pada serviks, maternal takikardia (> 100 x/menit), fetal takikardia > 160 x/menit dan
leukositosis (>15.000 sel/mm3).
Tatalaksana Korioamnionitis adalah dengan pemberian antibiotik yaitu ampicillin 2 g IV setiap 6 jam disertai dengan
pemberian antibiotik Gentamicin 5 mg/kg IV setiap 24 jam. Terapi simptomatik dapat diberikan contohnya dapat
diberikan antipiretik untuk menurunkan panas panas tubuh saat demam.
3/26/2018 16
TERIMA KASIH
3/26/2018 17