Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Kelahiran preterm merupakan penyebab kematian neonatal terbesar diseluruh


dunia. Angka rata-rata kematian akibat kelahiran preterm terutama paling tinggi pada
negara-negara berkembang. Dibandingkan region lain, afrika merupakan daerah
tertinggi kelahiran preterm. Dengan perkiraan angka kelahiran preterm 10% hingga
16,3% dari seluruh kelahiran. Bahkan di negara maju, insidensi preterm birth
meningkat dan merupakan penyebab utama kematian perinatal. Etiologi persalinan
prematur masih sulit dipahami, peranan infeksi bakteri, kolonisasi jaringan janin dan
respon imun ibu terhadap inflamasi dianggap berhubungan dengan penyebab
kelahiran prematur.1
Studi di Eropa dan Amerika Utara, didapatkan bahwa, pada infeksi
mikroorganisme paling banyak di daerah plasenta dan membran fetal (Korion dan
amnion). Cairan amnion memiliki beberapa peran penting selama kehamilan, seperti
perkembangan muskuloskeletal dengan memberikan ruang untuk pergerakan janin,
perkembangan saluran cerna dan paru dengan berperan sebagai zat esensial yang
dapat ditelan dan dihirup oleh janin. Cairan amnion melindungi umbilical cord dari
kompresi dan janin dari trauma dan bahkan cairan amnion bersifat bakteriostatik.1,2
Korioamnionitis merupakan komplikasi yang sangat serius selama proses
kehamilan dan berhubungan dengan hasil buruk pada 10% kehamilan.
Korioamnionitis merupakan proses inflamasi yang dihasilkan oleh kombinasi banyak
tempat seperti cairan amnion, plasenta, fetus, membran fetal dan korion.
Korioamnionitis dapat meningkatkan risiko kematian pada ibu hamil secara
signifikan, atoni uteri post partum dengan perdarahan, endometriosis, peritonitis,
sepsis, distress respiratory system dan kematian.3

Anda mungkin juga menyukai