Anda di halaman 1dari 3

PENGKAJIAN PASIEN

No. Dokumen :

No. Revisi :

Tgl. Mulai
:
Berlaku
UPK PUSKESMAS DAFTAR
BANJAR TILIK Halaman : 1/3
SERASAN

No Kegiatan Ya Tidak Tidak


berlaku
1. Apakah petugas melakukan anamnesis terhadap pasien
(Subjective)?
Keluhan :
a. Bengkak pada sendi
b. Nyeri sendi yang mendadak, biasanya timbul pada malam hari.
c. Bengkak disertai rasa panas dan kemerahan.
d. Demam, menggigil, dan nyeri badan.
Apabila serangan pertama, 90% kejadian hanya pada 1
sendi dan keluhan dapat menghilang dalam 3-10 hari walau
tanpa pengobatan.
Faktor Risiko
1. Usia dan jenis kelamin
2. Obesitas
3. Alkohol
4. Hipertensi
5. Gangguan fungsi ginjal
6. Penyakit-penyakit metabolik
7. Pola diet
8. Obat: aspirin dosis rendah, diuretik, obat-obat TBC
2. Apakah petugas melakukan cuci tangan sebelum memeriksa
pasien?
3. Apakah petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang
sederhana (Objective)?
Pemeriksaan Fisik : Arthritis monoartikuler dapat ditemukan,
biasanya melibatkan sendi metatarsophalang 1 atau sendi
tarsal lainnya. Sendi yang mengalami inflamasi tampak
kemerahan dan bengkak.
Pemeriksaan Penunjang
1. X ray: Tampak pembengkakan asimetris pada sendi dan
kista subkortikal tanpa
1. erosi
2. 2. Kadar asam urat dalam darah > 7 mg/dlpada pria dan
pada wanita >6 mg/dl.

1/3
4. Apakah petugas melakukan penegakan diagnosis (Assessment)?
No. ICD-10 : E79.0 Hyperuricemia without signs of inflammatory
arthritis and tophaceous disease
Diagnosis Klinis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan untuk diagnosis definitif gout arthritis adalah ditemukannya
kristal urat (MSU) di cairan sendi atau tofus.
Gambaran klinis hiperurisemia dapat berupa:
1. Hiperurisemia asimptomatis
2. Keadaan hiperurisemia tanpa manifestasi klinis berarti.
Serangan arthritis biasanya muncul setelah 20 tahun fase ini.
3. Gout arthritis, terdiri dari 3 stadium, yaitu:
a. Stadium akut
b. Stadium interkritikal
c. Stadium kronis
4. 3. Penyakit Ginjal
5. Apakah petugas memperkirakan komplikasi?
1. Terbentuknya batu ginjal
2. Gagal ginjal.
6. Apakah petugas menyusun rencana penatalaksanaan komprehensif
(Plan)?
Penatalaksanaan
1. Mengatasi serangan akut dengan segera Obat: analgetik,
kolkisin, kortikosteroid
a. Kolkisin (efektif pada 24 jam pertama setelah
serangan nyeri sendi timbul. Dosis oral 0,5-0.6 mg
per hari dengan dosis maksimal 6 mg.
b. Kortikosteroid sistemik jangka pendek (bila NSAID
dan kolkisin tidak berespon baik) seperti prednisone
2-3x5 mg/hari selama 3 hari
c. NSAID seperti natrium diklofenak 25-50 mg selama
3-5 hari
2. Program pengobatan untuk mencegah serangan berulang
Obat: analgetik, kolkisin dosis rendah
3. Mengelola hiperurisemia (menurunkan kadar asam urat)
dan mencegah komplikasi lain
a. Obat-obat penurun asam urat
Agen penurun asam urat (tidak digunakan selama
serangan akut). Pemberian Allupurinol dimulai dari
dosis terendah 100 mg, kemudian bertahap
dinaikkan bila diperlukan, dengan dosis maksimal
800 mg/hari. Target terapi adalah kadar asam urat <
6 mg/dl.

2/3
b. Modifikasi gaya hidup
 Minum cukup (8-10 gelas/hari).
 Mengelola obesitas dan menjaga berat badan
ideal.
 Hindari konsumsi alcohol
 Pola diet sehat (rendah purin)
7. Apakah petugas memberikan konseling dan edukasi?
8. Apakah petugas menetapkan kriteria rujukan?
1. Apabila pasien mengalami komplikasi atau pasien memiliki
penyakit komorbid
2. Bila nyeri tidak teratasi
9. Apakah petugas menentukan prognosis?
Quo ad vitam dubia ad bonam, quo ad fuctionam dubia
10. Apakah petugas mencuci tangan setelah memeriksa pasien?
CR = [ Ya / ( Ya + Tidak ) ] x 100 % = %

Pontianak, ……………..
Pelaksana / Auditor

(………………..)

3/3

Anda mungkin juga menyukai