RPD:
1
Riwayat HT sejak 1 minggu yang lalu dengan TD 160/100 mmHg, tidak minum
obat antihipertensi
Riwayat HT dalam keluarga disangkal
2
P1A0, 25 tahun
HPMT: 1 Agustus 2018
HPL : 8 Mei 2019
UK: 26 minggu
St. CNS
Membuka mata (-)
Menangis kuat (-)
Bergerak aktif (+)
Ass: S3
St. CV
HR: 110x/menit
SpO2: 99%
Bising (-)
ADP kuat
CRT < 3”
Ass dbn
St. Respirasi
RR: 42x/menit
Air entry (+)
NCH (+)
Retraksi (+) minimal
Sianosis (-)
Merintih (-)
Ass: Ds 6 gangguan napas berat
St. GIT
BAB (-)
Ikterik (-)
Mutah (-)
Residu (-)
Ass: bde
St. GU
BAK (+)
Ass bde
St. Infeksi
Suhu: 35,4
Ass: hipotermia berat
Lain- lain
Cacat bawaan (-)
Anus (+)
Palatoschizis (-)
3
8-2-2019 UK 26 mg Gangguan nafas berat e.c TSK 1. O2 CPAP PEEP 7cm H20 FiO2 40%
05.00 BBL 600gr HMD dd pneumonia congenital 2. Evaluasi OGT Puasa
Neonatal BBS 580 gr due to prematurity 3. IVFD D 10% = D1/4 NS 60 ml + D 40% 10
HCU Feeding intolerance dd hipoksia ml +KCl 1 ml +Ca glukonase 1ml = 72 ml/
HR 134x/ menit Riw. hiponatremia berat hari = 3 ml/ jam
DPH 8 Rr 50x/ menit Riw. Asfiksia berat 4. Inf. Aminosteril 10% (2 gr/kg/hari)
Usia 8 Spo2 98% Riw. Hipoglikemi stop
Suhu 36,9 Neonatus, perempuan, BBLASR, 5. Inf smoflipid 20% (igr/kg/hari) stop
KB, SMK, lahir spontan partus 6. Inj dobutamin (5mcg/kg/menit)= 5 mg
St. CNS imaturus, eklampsia, PEB HELP NS sdd 12 c 0.5 cc/ jam
Membuka mata + Syndrome 7. Inj. Cefoperazone sulbactam
Menangis kuat - (50mg/kg/12 jam)= 30 mg/ 12 jam (ii/iii)
Gerak aktif + (↓) 8. NaCl 12 cc dalam 1 jam
Ass S4
Plan
St. CV -Echocardiografi + babygram bila KU baik
HR 134x/ menit
Bising (-)
ADP kuat
CRT <3 detik
Akral hangat
Intotropik (-)
Ass dbn
St. Respirasi
RR: 50x/menit
Sp O2= 98%
Air entry (+)
NCH (+)
Retraksi (+)l
Sianosis (-)
Merintih (+)
Ass: Ds 3 gangguan napas sedang ec TSK HMD on CPAP
St. GIT
BAB (-)
BU (+)
Ikterik (-)
Mutah (-)
Residu (+) coklat 6cm
Ass: feeding intlerance
St. GU
BAK (+) 135 cc
BC -43.98 (50%)
D 9.69
4
Ass poliuria
St. Infeksi
Suhu: 35,6- 36.7 C
St. CNS (+)
St. CV (-)
St. Respirasi (+)
St. GIT (+)
St. Hematologi (-)
St. Hemodinamik (-)
Ass: gangguan napas sedang, feeding intolerance, poliuria
22.10 S : Napas spontan (+) mulai adekuat Apnea of prematurity Sambung CPAP
O: Hr: 145x/ menit Inj Aminofilin 3mg/gr/8 jam 2 mg/ 8
Rr: 48x/menit jam IV
Sp O2: 95%
ADP kuat
CRT kuat
22.30 S: Laju napas melambat, laju nai melambat Gagal kardiorespirasi VTP+ RJP
O: HR 20x/ menit Edukasi keluarga perburukan kondisi
Rr 5x/ menit pasien Keluarga menghendaki DNR
22.40 S: nadi tidak teraba, napas spontan tidak ada EKG asistol Gagal kardiorespirasi Menghentikan RJP
O: laju nadi (-) Pasien dinyatakan meninggal pada pukul
Laju napas (-) 22.40
Saturasi tidak terbaca
Pupil midriasis maksimal
Analisis Kasus
5
Dilaporkan kematian perinatal di HCU neonatus 8-2-2019 (22.40) setelah perawatan 8 hari dengan penyebab kematian adalah gagal kardiorespirasi. Telah lahir bayi perempuan dri ibu P1A0, 25 tahun, UK 26
minggu, BBL 600gr di PONEK secara spontan pada 1-2-2019 (02.00) dengan AS 2-5-5.
Gagal napas akut adalah masalah umum yang timbul pada bayi preterm dan aterm yang dirawat di ruang intensi f. Pada bayi preterm, penyebab utama utama gagal napas adalah distress napas yang disebabkan
oleh defisiensi surfaktan. Kegagalan pernafasan akut pada bayi adalah hasil dari aspirasi mekonium, sepsis, hipoplasia paru, dan hipertensi pulmonal primer pada bayi baru lahir. Respon terhadap berbagai
metode pengobatan bervariasi dari tingkat keparahan kegagalan pernapasan dan penyebab kegagalan pernafasan akut.
Hyaline membrane disease (HMD) adalah penyakit pernafasan akut yang diakibatkan oleh defisiensi surfaktan pada neonatus preterm, yaitu neonatus yang lahir pada umur kehamilan kurang dari 37 minggu.
Defisiensi surfaktan pada pulmo akan menyebabkan tingginya tegangan permukaan alveolar sehingga pada saat akhir ekspirasi akan terjadi kolaps alveolar. Kolaps alveolar akan mengakibatkan buruknya
oksigenasi, hiperkarbia dan asidosis (Hardy & Boynes, 2003; Bhat, 1996).
Prematur adalah bayi lahir hidup yang dilahirkan sebelum usia kehamilan 37 minggu (20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram (Saifuddin, 2009). Bayi yang lahir prematur, akan mengalami
lebih banyak kesulitan untuk hidup diluar uterus ibunya, sebab semakin pendek masa kehamilannya.
Berkaitan dengan kurang sempurnanya organ tubuhnya baik anatomik maupun fisiologi maka mudah timbul kelainansebagai berikut.
Suhu tubuh yang tidak stabil oleh karena kurangnya jaringan lemak dibawah kulit.
Gangguan pernapasan yang sering menimbulkan penyakit berat pada BBLR. Hal ini disebabkan oleh kekurangan surfaktan, pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot
pernapasan yang masih lemah
Gangguan alat percernaan dan problem nutrisi
Gangguan ginjal dikarenakan ginjal yang immatur secara anatomi maupun fungsi
Perdarahan dikarenakan pembuluh darah yang masih rapuh, kekurangan faktor pembekuan protrombin, faktor VII dan faktor christmas
Dalam kasus ini, dari segi fetal dikarenakan usia kehamilan preterm mengakibatkan ketidak cukupan surfaktan dan ketidak matangan paru-paru bayi, menyebabkan upaya pernapasan tidak efektif dan adanya
faktor maternal yaitu sempat terjadinya eklampsia pada ibu sehingga membuat ibu jatuh dalam keadaan kejang dimana itu berpengaruh pada perfusi ke janin juga terganggu dengan tidak didukungnya dengan
prasarana yang memadai untuk bayi.