Anda di halaman 1dari 30

HAK ASASI MANUSIA

Disusun Oleh :

Akhmad Rakma Boma


Apriyanto
Galuh Fatma Nuraini
Mulyanto
Nur Aeni
Trubus Triyono
Widha P.F
POKOK PEMBAHASAN

1. Menjelaskan pengertian dari Hak Asasi Manusia


2. Menjelaskan Hak-Hak yang tak bisa dicabut dalam Hak Asasi Manusia
3. Menjelaskan 4 dokumen yang paling menonjol tentang Hak Asasi Manusia
4. Menjelaskan 4 kelompok Hak Asasi Manusia
HAK ASASI MANUSIA

Hak Asasi Manusia adalah prinsip-prinsip moral atau norma-


norma, yang menggambarkan standar tertentu dari perilaku manusia, dan
dilindungi secara teratur sebagai hak-hak hukum dalam hukum kota dan
internasional. Mereka umumnya dipahami sebagai hal yang mutlak sebagai
hak-hak dasar "yang seseorang secara inheren berhak karena dia adalah
manusia, " dan yang" melekat pada semua manusia " terlepas dari bangsa,
lokasi, bahasa, agama, asal-usul etnis atau status lainnya.
(id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia)
HAM ialah hak-hak yang langsung diberikan Tuhan yang esa kepada
manusia sebagai hak yang kodrati. Oleh karenanya, tidak ada kekuatan
apapun di dunia yang bisa mencabutnya. HAM ini sifatnya fundamental atau
mendasar bagi kehidupan manusia dan pada hakikatnya sangat suci.
(John Locke)
Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan
dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan setiap orang demi
kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
(Undang-undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia).
INTI PAHAM HAM

Inti paham hak asasi manusia terletak dalam kesadaran bahwa


masyarakat atau umat manusia tidak dapat dijunjung tinggi kecuali setiap
manusia individual, tanpa diskriminasi dan tanpa kekecualian, dihormati
dalam keutuhannya.
DASAR-DASAR HAM

1. Declaration of Independence of USA (Kemerdekaan Amerika


Serikat)
2. UUD 1945 Republik Indonesia,
pasal 27 ayat 1
pasal 28
pasal 29 ayat 2
pasal 30 ayat 1
pasal 31 ayat 1
Ciri Pokok HAM
1. Hak asasi itu tidak diberikan/diwariskan melainkan melekat pada
martabat kita sbg manusia.
2. Hak asasi itu berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis
kelamin, asal-usul, ras, agama, etnik, dan pandangan politik.
3. Hak asasi itu tidak boleh dilanggar. Tidak seorang pun mempunyai hak
untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap
memiliki HAM meskipun sebuah negara membuat hukum yang tidak
melindungi bahkan melanggar hak asasi manusia.
JENIS DAN MACAM HAM DI DUNIA

1.Hak Asasi Pribadi/Personal Rights


2.Hak Asasi Politik/Political Rights
3.Hak Asasi Hukum/Legal Equality Rights
4.Hak Asasi Ekonomi/Property Rights
5.Hak Asasi Peradilan/Procedural Rights
6.Hak Asasi Sosial Budaya/Social Culture Rights
Sifat HAM

1. Individual: melekat erat pada kemanusiaan seseorang, bukan


kelompok.
2. Universal: dimiliki oleh setiap orang lepas dari suku, ras, agama,
negara, dan jenis kelamin yg dimiliki seseorang.
3. Supralegal: tidak tergantung pada negara, pemerintah, atau undang-
undang yang mengatur hak-hak ini.
4. Kodrati: HAM bersumber dari kodrat manusia.
5. Kesamaan derajat: kesamaan sebagai ciptaan Tuhan maka harkat dan
martabat manusia pun sama.
CONTOH HAK ASASI MANUSIA

1. Hak untuk hidup.


2. Hak untuk memperoleh pendidikan.
3. Hak untuk hidup bersama-sama seperti orang lain.
4. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama.
5. Hak untuk mendapatkan pekerjaan.
Hak Hak yang Tidak Dapat Dicabut
1. Kebebasan berbicara dan berpendapat
Kebebasan berbicara atau berpendapat adalah kebebasan
yang mengacu pada sebuah hak untuk berbicara atau berpendapat
secara bebas tanpa ada pembatasan, kecuali dalam hal
menyebarkan kejelekan. Seperti yang tertera dalam UUD '45 pasal
28E ayat 3.
2. Hak untuk mendapatkan pengadilan yang jujur
Setiap manusia berhak atas keadilan hukum yang ada di
dunia, minimal di negaranya sendiri.
3. Hak untuk mendapatkan perlindungan yang sama di depan hukum
Disini disinggung bahwa setiap manusia berhak atas
perlindungan hukum yang berlaku di negaranya.
4. Kebebasan berserikat
Kebebasan berserikat adalah perubahan yang paling
signifikan dalam tonggak sejarah pergerakkan serikat pekerja di
Indonesia melalui ratifikasi Konvensi ILO No. 87/1948 tentang
Kebebasan Berserikat dan Perlindungan Hak untuk Berorganisasi, konvensi
tersebut diratifikasi pada tanggal 9 Juni 1998
EMPAT KELOMPOK HAK ASASI MANUSIA

1. Hak Hak Asasi Negatif atau Liberal


2. Hak Hak Asasi Aktif atau Demokratis
3. Hak Asasi Positif
4. Hak hak Asasi Sosial
1. Hak Hak Asasi Negatif/Liberal

Kelompok hak asasi ini diperjuangkan oleh


Liberalisme, yang berusaha melindungi kehidupan
pribadi manusia terhadap campur tangan negara dan
kekuatan-kekuatan sosial lainnya. Hak asasi ini
ditetapkan berdasarkan kebebasan dan hak individu
untuk mengurus diri sendiri sehingga disebut hak
kebebasan. Termasuk di sini adalah hak hidup, keutuhan
jasmani, kebebasan bergerak, kebebasan untuk
mengikuti suara hati sepanjang tidak mengurangi
kebebasan serupa pada orang lain.
2. Hak Asasi Aktif atau Demokratis

Dasar hak asasi ini adalah keyakinan akan


kedaulatan rakyat yang menuntut agar rakyat
memerintah diri sendiri dan pemerintah berada di
bawah kekuasaan rakyat. Hak ini disebut aktif karena
merupakan hak atas suatu aktivitas manusia yaitu hak
untuk ikut menentukan arah perkembangan
masyarakat. Tidak ada pemerintahan yang sah kecuali
yang dikehendaki oleh rakyat.
3. Hak Hak Asasi Positif

Hak asasi ini menuntut prestasi tertentu dari


negara. Yang dituntut adalah pelayanan yang wajib
diberikan oleh negara kepada masyarakat. Yang utama
adalah hak atas perlindungan hukum.
4. Hak Asasi Sosial

Hak asasi ini merupakan perluasan paham


tentang kewajiban negara. Termasuk dalam tanggung
jawab negara adalah menjamin dan menciptakan
kesamaan minimal antar semua warga masyarakat.
Termasuk dalam kelompok hak asasi ini adalah hak atas
jaminan sosial, hak atas pekerjaan, hak atas pilihan
tempat dan jenis pekerjaan, hak atas upah yang wajar,
hak atas pendidikan.
Ruang Lingkup HAM, meliputi:
Hak Asasi Pribadi (personal rights)
Hak kemerdekaan, Hak menyatakan pendapat, Hak memeluk
agama.
Hak Asasi Politik (political rights)
Hak untuk diakui sbg warga negara Hak memilih & dipilih, Hak
berserikat, Hak berkumpul.
Hak Asasi Ekonomi (property rights)
Hak memiliki sesuatu, Hak mengadakan perjanjian, hak bekerja,
hak mendapat hidup layak.
Hak asasi sosial & kebudayaan (Social & cultural rights)
Hak mendapatkan pendidikan, Hak mendapat santunan, Hak
pensiun, Hak mengembangkan kebudayaan, Hak berekspresi.
Hak untuk mendapat perlakuan yg sama dlm hukum & pemerintahan
(Rights of Legal Equality)
Hak untuk mendapat perlakuan yg sama dlm tata cara peradilan &
perlindungan (Procedural rights)
Empat Dokumen yang paling
menonjol :

1. Declaration of Independence
Memuat pernyataan bahwa sekalian manusia dititahkan sama dan
dikaruniai oleh Yang Maha Kuasa beberapa hak yang tetap dan melekat
padanya. Deklarasi ini dimasukkan dalam konstitusi untuk pertama kali ,
maka dalam sejarah menegakkan HAM Amerika merupakan yang pertama
menetapkan dan melindungi hak-hak asasi manusia dalam konstitusinya.
2. Declaration de Droit del Homme du Citoyen
Pernyataan hak-hak manusia dan warganegara ,suatu naskah yang
di cetuskan dalam permulaan Revolusi Prancis. Deklarasi ini menyatakan :
Hak-hak asasi manusia adalah hak hak yang dimiliki manusia menurut
kodratnya yang tak dapat dipisahkan daripada hakekatnya dan karena itu
bersifat suci.
3. The Four Freedom of Franklin D. Roosevelt, yaitu terdiri dari:
a. Freedom of Religion
b. Freedom of Speech and Thought
c. Freedom from Wants
d. Freedom from Fear
4. Universal Declaration of Human Rights
Disahkan pada 10 Desember 1948 oleh PBB. Dalam Mukadimah
Deklarasi Universal tentang Hak Hak Asasi Manusia terdapat
pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
Langkah-langkah penegakan HAM di
Indonesia
Ada 2 macam cara, yaitu :
1. Langkah secara politis, misalnya dengan keluarnya :
a. Keppers No. 50/1993 tentang pembentukan Komnas HMA
b. Keppres No. 181/1998 tentang Komisi Nasional Anti Kekerasan
terhadap Perempuan
2. Secara Yuridis, yaitu dengan melakukan penuntutan dimuka
pengadilan.
Contoh :
a. Kasus penembakan di Semanggi
b. Pembunuhan tokoh HAM yaitu Munir, kasus yang sampai
sekarang belum ada jalan keluarnya. Dan masih
dipermasalahkan di dalam hukum Indonesia.
Pengakuan Bangsa Indonesia tentang HAM

a. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama


Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa
b. Pembukaan UUD 1945 Alinea keempat
"Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia
yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa,
dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan
kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia,
yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang
berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada :
Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab,
Batang Tubuh UUD 1945
- Pasal 28 A Hak hidup, hak mempertahankan hidup & kehidupan
- Pasal 28 B Hak membentuk keluarga & melanjuntukan keturunan,
Hak kelangsungan hidup-tumbuh-berkembang untuk anak, Hak
perlindungan dr kekerasan & diskriminasi
- Pasal 28 C Hak mengembangkan diri, Hak mendapatkan pendidikan
& memperoleh manfaat iptek & seni budaya, Hak memajukan diri dlm
perjuangkan hak scr kolektif
- Pasal 28 D Hak pengakuan-jaminan-perlindungan-kepastian hukum,
Hak perlakuan sama di hadapan hukum, Hak bekerja, Hak WN
memperoleh kesempatan sama dalam pemerintahan, Hak status WN
- Pasal 28 E Hak beragama & beribadah, Hak memilih dikjar-pekerjaan-
WN-tempat tinggal, Hak kebebasan meyakini kepercayaan, Hak
kebebasan berserikat-berkumpul-mengeluarkan pendapat.
- Pasal 28 F Hak berkomunikasi & memperoleh informasi, Hak
mencari-memperoleh-memiliki-menyimpan-mengolah-menyampaikan
informasi
Pengakuan Bangsa Indonesia tentang HAM
- Pasal 28 G tentang Hak perlindungan, Hak rasa aman & perlindungan dr ancaman
ketakutan, Hak bebas dari penyiksaan/perlakuan merendahkan derajat martabat
manusia, Hak memperoleh suaka politik
- Pasal 28 H tentang Hak hidup sejahtera, Hak mendapat kemudahan & perlakuan
khusus untuk peroleh kesempatan & manfaat sama capai persamaan & keadilan,
Hak jaminan sosial, Hak milik pribadi
- Pasal 28 I tentang Hak untuk hidup, Hak tdk disiksa, Hak kemerdekaan pikiran-hati
nurani, Hak tdk dituntut atas dsr hukum yg berlaku surut, Hak bebas dr perlakuan
diskriminatif, Hak masyarakat tradisional dihormati
. Ketetapan MPR
- Tap MPR Nomor XVII/MPR/1998 tentang HAM Telah dicabut dengan
Tap Nomor Tap MPR Nomor I/MPR/2003. Macam-macam HAM dalam
Tap Nomor XVII/MPR/1998: Hak untuk hidup, Hak berkeluarga &
melanjuntukan keturunan, Hak keadilan, Hak kemerdekaan, Hak atas
kebebasan informasi, Hak keamanan, Hak kesejahteraan, Kewajiban,
perlindungan & pemajuan.
e. UU 39/1999 tentang HAM + UU 26/2000 ttg Pengadilan HAM
- Pasal 4 Hak untuk hidup, Pasal 10 Hak untuk berkeluarga, Pasal 11
s.d. 16 Hak untuk mengembangkan diri, Pasal 17 s.d. 19 Hak untuk
memperoleh keadilan, Pasal 20 s.d. 27 Hak atas kebebasan pribadi,
Pasal 28 s.d. 35 Hak atas rasa aman, Pasal 36 s.d. 42 Hak atas
kesejahteraan, Pasal 43-44 Hak turut serta dlm pemerintahan, Pasal
45 s.d. 51 Hak wanita, Pasal 52 s.d. 66 Hak anak
Sejarah perkembangan perjuangan
HAM
Inisiatif manusia terhadap harga diri & martabat sebagai akibat
kesewenangan penguasa, penjajah.
Perkembangan perjuangan HAM kontekstual, meski HAM universal, corak
dan hasil berbeda
Inggris 1215 (Magna Charta: pembatasan kekuasaan Raja John), 1628
(Petition of Rights: Hak rakyat berikut jaminannya), 1679 (Habeas Corpus
Act: pengaturan penahanan seseorg), Bill of Rights: UU ttg kebebasan
memilih, berbicara, berpendapat dan beragama
Perancis, 1789 (liberte, egalite, fraternite) menghasilkan Declaration des
Droits de Lhomme et du Citoyen (pernyataan mengenai hak-hak Asasi
manusia & warga negara)
Amerika, 4 Juli 1776 Declaration of Independence dipelopori John Locke
(life, liberty, property), 1941 Atlantic Charter F.D.Roosevelt : the four
freedom (beragama,berbicara&berpendapat, takut, miskin)
Universal Declaration of Human Rights 10
desember 1948
1. Hak untuk berpikir & mengemukakan pendapat,
2. Hak memiliki sesuatu,
3. Hak mendapatkan pendidikan dan pengajaran,
4. Hak menganut aliran kepercayaan / agama,
5. Hak untuk hidup,
6. Hak untuk kemerdekaan hidup,
7. Hak untuk memperoleh nama baik,
8. Hak untuk memperoleh pekerjaan
Kasus Pelanggaran HAM di Indonesia

1. Pembantaiaan Rawagede
2. Kasus Pembunuhan Munir
3. Pembunuhan Aktivis Buruh Wanita, Marsinah
4. Penculikan Aktivis (1997/1998)
5. Peristiwa Tanjung Priok (1984)
6. Penembakan Misterius (Petrus)
7. Kasus Bulukumba
8. Pembantaian Massal Komunis (PKI) 1965
9. Pembantaian Santa Cruz
10. Kasus Dukun Santet di Banyuwangi
11. Peristiwa 27 Juli (1996)
12. Kasus Penganiayaan Wartawan Udin (1996)
13. Tragedi Semanggi I dan II
14. Pelanggaran HAM di Daerah Operasi Militer (DOM), Aceh
15. Tragedi Trisakti
16. Peristiwa Abepura, Papua

Anda mungkin juga menyukai