Anda di halaman 1dari 24

Laporan Kasus

Dermatitis Seboroik
Redhafini Azizah
1102012233
Identitas Pasien
Nama : An. S
Umur : 2 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Sindang Mekar
Pekerjaan Orang tua : Wiraswasta
Suku : Jawa
Anamnesis
Keluhan Utama: Timbul kemerahan di kepala dan
seluruh tubuh.
Riwayat Penyakit Sekarang: Pasien datang ke
poli kulit RSUD Arjawinangun dengan keluhan
munculnya kemerahan di sekitar area kepala dan
disusul seluruh tubuh sejak kurang lebih 2 minggu
yang lalu. Awalnya mulai muncul di daerah kepala
dan leher kemudian meluas seluruh tubuh, kaki,
tangan, perut, punggung, dan area pampers. Bercak
kemerahan terlihat kering.
Anamnesis
Riwayat Penyakit Dahulu: Pasien tidak
pernah mengalami hal yang sama sebelumnya.
Riwayat Pengobatan: Pasien belum pernah
menggunakan obat untuk penyakit ini.
Riwayat Alergi: Disangkal oleh pasien.
Riwayat Penyakit Keluarga: Anggota
keluarga tidak pernah mengalami hal yang
sama.
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Kesadaran : Kompos mentis
Keadaan umum : Baik
Kepala/ leher : Terdapat cradle cap
didaerah kepala
Thoraks : Dalam batas normal
Abdomen : Terdapat skuama dan eritem
Pemeriksaan Fisik
Ekstremitas : Terdapat skuama dan
eritem diekstremitas dextra dan sinistra
Genitalia : Terdapat skuama dan
eritem

Status Lokalis
Efloresensi : Terdapat skuama dan
eritem diseluruh tubuh
Terdapat cradle cap
Resume
Pasien anak perempuan berusia 2 bulan
datang ke poli kulit RSUD Arjawinangun dengan
keluhan munculnya kemerahan yang meluas
hingga hampir seluruh bagian tubuh sejak
kurang lebih 1 bulan. Makin lama bercak
kemerahan berubah menjadi agak kering.
Diagnosis
Dermatitis Seboroik dengan gejala yang
mencolok yaitu cradle cap.
Penatalaksanaan
Amoksilin drop 3x1 drop (0,5 ml)
Itrakonazol 100 mg 2x1 pulvis (pagi-sore)
Betamethason cream (pagi-sore)
DERMATITIS SEBOROIK
Definisi
Dermatitis seboroik adalah penyakit
papuloskuamosa kronis yang menyerang bayi dan
orang dewasa sering ditemukan pada bagian tubuh
dengan konsentrasi folikel sebaseus yang tinggi dan
aktif termasuk wajah, kulit kepala, telinga, badan
bagian atas dan fleksura (inguinal, inframma dan
aksila).
Epidemiologi
Data di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo tahun
2000 sampai 2002 menunjukkan insidensi rata rata
dermatitis seboroik sebesar 8,3% dari jumlah kunjungan
dan rasio pria dibandingkan wanita 1,5 :1. Kejadian
penyakit menunjukkan dua puncak, satu pada bayi baru
lahir hingga usia tiga bulan, dan yang lainnya pada
orang dewasa berusia sekitar 30-60 tahun.
Etiopatogenesis
Penyebabnya belum diketahui pasti. Faktor
predisposisinya ialah kelainan konstitusi berupa
status seboroik yang rupanya diturunkan,
bagaimana caranya belum dipastikan. Banyak
percobaan telah dilakukan untuk
menghubungkan penyakit ini dengan infeksi
oleh bakteri atau Pityrosporum ovale yang
merupakan flora normal kulit manusia.
Etiopatogenesis

Pertumbuhan P.ovale yang berlebihan dapat


mengakibatkan reaksi inflamasi, baik akibat produk
metabolitnya yang masuk kedalam epidermis, maupun
karena sel jamur itu sendiri, melalui aktivasi sel limfosit T
dan sel Langerhans. Status seboroik sering berasosiasi
dengan meningginya susceptibilitas terhadap infeksi
piogenik tetapi tidak terbukti bahwa mikroorganisme
inilah yang menyebabkan dermatitis seboroik.
Diagnosis
Bayi, DS dalam tiga bulan pertama kehidupan, Gamb
khas yang berupa sisik-sisik kekuningan yang muncul
segera setelah lahir, bisa berkembang pada wajah dan
pada lipatan-lipatan tubuh seperti pada daerah
retroaurikular, leher, ketiak dan daerah paha.
Dewasa, DS adalah dermatosis kronis berulang yang
dimulai dari eritema ringan sampai moderat hingga lesi
papular, eksudatif dan bersisik, semakin memburuk jika
disertai stres atau kurang tidur. Lesi terutama
berkembang pada daerah yang produksi sebumnya
tinggi seperti kulit kepala, wajah, telinga eksternal,
daerah retroaurikular dan daerah pra-sternal, kelopak
mata dan lipatan-lipatan tubuh.
Diagnosis Banding
Psoriasis : terdapat skuama-skuama yang
berlapis-lapis, disertai tanda tetesan lilin dan
auspitz. Perbedaanya ialah skuama lebih tebal
dan putih seperti mika, kelainan kulit juga pada
perbatasan wajah dan scalp dan tempat-tempat
lain sesuai dengan tempat predileksinya.
kandidiosis terdapat eritema berwarna merah
cerah berbatas tegas dengan satelit-satelit
disekitarnya.
Penatalaksanaan
Menghindari faktor predisposisi misalnya : stress
emosional dan kurang tidur
Pengobatan Sistemik
Kortikosteroid (digunakan pada bentuk yang berat),
dosis prednisone 20-30 mg sehari, jika ada perbaikan
dosis diturunkan.
Isotretionin yang berfungsi mengurangi aktivitas
kelenjar sebasea. Dosis 0,1-0,3mg per kg/BB perhari,
perbaikan akan tampak setelah 4 minggu. Setelah itu
diberikan dosis pemeliharaan 5-10 mg/hari selama
beberapa tahun yang efektif untuk mengontrol
penyakitnya.
Penatalaksanaan
Pada dermatitis seboroik yang parah dapat diobati
dengan narrow band UVB (TL-01) yang cukup aman
dan efektif. Setelah pemberian terapi 3x seminggu
selama 8 minggu, sebagian besar penderita
mengalami perbaikan. Bila pada sediaan langsung
terdapat P.ovale yang banyak dapat diberikan
ketokonazol, dosis 200mg/hari.
Penatalaksanaan
Pengobatan Topikal
Pada pitiriasis sika dan oleosa, seminggu 2-3
kali scalp dikeramasi selama 5-15 menit,
misalnya dengan selenium sulfide (selsun). Jika
terdapat skuama dan krusta diberi emolien,
misalnya krim urea 10%. Obat lain yang dapat
dipakai untuk dermatitis seboroik ialah :
Ter, misalnya likuor karbonas detergens 2-5 %
atau krim pragmatar
Resorsin 1-3%
Penatalaksanaan

Sulfur praesipitatum 4-20% dapat digabung dengan


asam salisilat 3-6%
Kortikosteroid, misalnya krim hidrokortison 2,5%.
Pada kasus dengan inflamasi yang berat dapat
dipakai kortikosteroid yang lebih kuat, misalnya
betametason valerat asalkan jangan dipakai terlalu
lama karena efek sampingnya.
Krim Ketokonazol 2% dapat diaplikasikan bila pada
sediaan langsung terdapat banyak P.ovale
Prognosis
Seperti telah dijelaskan pada sebagian kasus
yang mempunyai faktor konstitusi penyakit ini
agak sukar disembuhkan, meskipun terkontrol.
Dapat sembuh dengan sendirinya disertai
prognosis yang baik pada bayi dibandingkan
dengan kondisi kronis dan relaps pada orang
dewasa.Tidak ada bukti yang menyatakan bayi
dengan dermatitis seboroik juga akan
mengalami penyakit ini pada saat dewasa.
Pasien dermatitis seboroik dewasa dengan
bentuk berat kemungkinan dapat persisten.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai