Anda di halaman 1dari 22

PRESENTASI KASUS

TORSIO TESTIS

Oleh:
dr. Redhafini Azizah

Pendamping:
dr. Dyah Ayu Retnaningtyas
dr. Ike Indrayani

PROGRAM INTERNSIP DOKTER INDONESIA


RS PKU MUHAMMADIYAH CEPU
2018
STATUS PASIEN
IDENTITAS DATA DASAR

Nama : Sdr. MF Anamnesis

Umur : 22 tahun Anamnesis dilakukan secara


Jenis kelamin: Laki – laki
autoanamnesis pada tanggal
Agama : Islam
20 Desember 2018 di IGD
Alamat : Kacangan
Keluhan Utama
No CM : 137602

Tanggal masuk: 20 Desember 2018 Nyeri hebat pada skrotum kiri

Tanggal keluar: 21 Desember 2018 3 jam sebelum masuk rumah

Ruang/kelas: Arafah sakit


STATUS PASIEN
Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang dengan keluhan nyeri hebat pada skrotum kiri sejak 3 jam sebelum
masuk rumah sakit. Nyeri dirasakan sesaat setelah pasien bepergian menggunak
an sepeda motor dijalan yang rusak, saat tiba dirumah pasien mengeluh sakit yan
g tidak tertahankan pada skrotum sebelah kirinya. Keluhan disertai dengan mual
dan muntah sebanyak 2x berisi air dan makanan. Nyeri perut juga dirasakan menj
alar dari skrotum ke perut bagian bawah. Keluhan demam, bengkak,trauma, riway
at berhubungan seksual disangkal pasien. BAB dan BAK normal lancar. Sebelum
dilarikan ke RS pasien datang ke bidan desa dan disarankan untuk segera ke RS.
Pasien memiliki riwayat testis tidak turun sebelah sejak lahir, namun tidak diobati
dan dievaluasi hingga saat ini. Pasien tidak sedang mengkonsumsi obat.
.
STATUS PASIEN
Riwayat Penyakit Riwayat Penyakit Riwayat Sosial
Dahulu Keluarga Ekonomi
 Riw testis tidak turun  Riw HT (-) Pasien berobat men
sebelah sejak lahir (  Riw DM (-) ggunakan biaya sen
kriptokismus)  Riw kriptokismus ( diri atau umum. Kes
 Riw infeksi MUMPS -) an ekonomi cukup.
disangkal  Riw MUMPS (-)
 Riw nyeri hebat sam  Riw nyeri seperti
a seperti saat ini dis pasien (-)
angkal
STATUS PASIEN
DATA DASAR

Pemeriksaan Fisik (dilakukan pada tangg


• Kepala : mesosefal
al 20 Desember 2018) • Mata : conjungtiva palpebra pucat
Status Generalis (-/-), sklera ikterik (-/-)
• Hidung : nafas cuping (-), sekret (-),
Keadaan umum : tampak kesakitan hebat septum deviasi (-).
, kooperatif • Telinga : discharge (-/-),nyeri tekan (
-/-)
Kesadaran : composmentis • Mulut : bibir sianosis (-), dapat terb
Tanda Vital uka lebar, trismus (-)
• Tenggorokan: T1-T1, faring hiperemis (-
Tek. Darah : 120/70 mmHg ), uvula ditengah.
Nadi : 80x/menit, reguler, isi dan • Leher : simetris, trakhea ditengah,
pembesaran limfonodi (-)
tegangan cukup • Thoraks : COR BJI/II regular ; Pulmo
Pernapasan : 20x/menit rk-/- whz-/- ves +/+
• Abdomen : BU + , supel, NT –
Suhu : 36,2 º C (axiller) • Ekstremitas: Edema - , sianosis -
STATUS PASIEN
Status Lokalis

Genitalia
• Testis kiri letak tinggi,
• phren sign (-),
• blue dot sign (-)
• edema (-), hiperemis (-),
• kremaster (-)
STATUS PASIEN
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan Metode

HEMATOLOGI
Golongan darah 3 A/B/AB/O Slide

Hemoglobin 14.9 14-16 g/dl Colorimetric


Hematokrit 43.1 40-48 % Analyzer
Leukosit 11.5 4-10 x10^3/ul Impedance
Trombosit 288 150-400 x10^3/ul Impedance
Eritrosit 4.88 3.5-4.5 x10^6/ul Impedance
MCV 88.3 80-94 fl Analyzer
MCH 30.5 28-33 pg Analyzer
MCHC 34.6 32-36 g/dl Analyzer
HEPATITIS
HbsAg Negative Negative
STATUS PASIEN
DIAGNOSA KERJA

Diagnosis sementara :

Torsio Testis

Kriptokismus (undescendens testis)

Diagnosis banding :

Epididimorchitis

Diagnosis akhir :

Torsio Testis
STATUS PASIEN
PENATALAKSANAAN PROGNOSIS

IP.Tx :
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Infus KAEN 3B 24 tpm
Inj. Antrain extra Quo ad sanam: dubia ad bonam
Quo ad fungsionam : dubia ad b
IP.Mx :
Keadaan umum dan tanda vital onam
Evaluasi skala nyeri

IP.Ex :
Penjelasan mengenai diagnosis peny
akit, penyebab, komplikasi dan terapi
yang akan dilakukan.
Penjelasan untuk observasi dan kem
ungkinan rekurensi diagnosis pasien
PEMBAHASAN
DEFINISI TORSIO TESTIS

keadaan dimana funikulus spermatikus terpuntir yang mengakibatkan oklusi


1 dan strangulasi dari vaskularisasi vena atau arteri ke testis dan epididimis

keadaan gawat darurat berupa rotasi sumbu longitudinal korda sperma


2 tika yang mengakibatkan penyumbatan aliran darah testis.
PEMBAHASAN
EPIDEMIOLOGI

Torsio testis dapat terjadi pada usia berapapun, paling


sering pada usia 12-16 tahun; sisi sebelah kiri lebih se
ring. Median usia pasien torsio testis adalah 15 tahun.
12-16 th

70%
PEMBAHASAN
ETIOLOGI
Faktor predisposisi lain
Your Text Here
• peningkatan volume testis
• kelainan anatomi • tumor testis,
• faktor keturunan • testis yang terletak horizontal
,
• riwayat kriptorkismus,

Pergerakan yang
berlebihan

• perubahan suhu yang mendadak


• Ketakutan
• latihan yang berlebihan,
• batuk,
• celana yang terlalu ketat,
• defekasi,
• atau trauma yg mengenai skrotum
PEMBAHASAN
PATOFISIOLOGI ETIOLOGI

Kelainan sistem penya Faktor predisposisi lai


Torsio Testis
ngga testis n
• Tipe ekstravagina :terjadi bila seluruh testi
s dan tunika terpuntir pada axis vertical se
Testis berotasi
bagai akibat dari fiksasi yang tidak komple
t atau non fiksasi dari gubernakulum terha Funiculus spermatics
terpuntir
dap dinding scrotum, sehingga menyebab
Aliran darah terheni
kan rotasi yang bebas di dalam scrotum
• Tipe intravaginal : terjadi di dalam tunika v Iskemia testis

aginalis dan disebabkan oleh karena abno


Nekrosis
rmalitas dari tunika pada spermatic cord di
dalam scrotum Nyeri menjal Pembengkak Mual dan Demam
ar ke abdom an pada testis
en muntah
PEMBAHASAN
PATOFISIOLOGI

Torsi dari torsio testis mempengaruhi tingkat keparahan

90̊ 180̊ 360̊

belum terjadi gangguan meningkatkan risiko terja


aliran darah ke testis dinya oklusi pembuluh d
arah baik vena maupun
arteri.
PEMBAHASAN
GEJALA KLINIS

Nyeri hebat di daerah skrotum, yan


g sifatnya mendadak dan diikuti pe
mbengkakan pada testis.

Nyeri akut pada daerah testis hing


ga ke daerah abdomen

Mual dan muntah, kadang-kadan


g disertai demam ringan

Rasa panas dan terbakar saat ber


kermih
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS

Pemeriksaan Diagnosis
Anamnesa Pemerikasaan Fisik Penunjang
Banding
Nyeri unilateral hebat  Laboratorium ( Darah
 Scrotum bengkak da  Epididimitis akut.
mendadak saat Lengkap, Urin Rutin)
n hiperemis, dapat m  Epididimorchitis
istirahat dan sering  Color Doppler Ultraso
eluas hingga scrotu  Hernia scrotalis inc
disertai mual muntah nography (Gold stand
m sisi kontralateral arserata
 Testistampak lebih ti ar) : “spiraling”(whirlp
ool)  Hidrokel
nggi  Tumor Testis
 Prehn sign (-)  Nuclear Scintigraphy
 Refleks cremaster (-) (90-100%) : melihat a
liran darah testis.
PEMBAHASAN
KOMPLIKASI

Infark Gonad Infeksi

TORSIO
TESTIS

Atrofi Testis

Hilangnya
Testis
Fertilitas
PEMBAHASAN
PENATALAKSANAAN

Detorsi manual adalah mengembalikan posisi testis ke asalnya, dengan jala


n memutar testis kearah berlawanan dengan arah torsio

Tindakan operasi segera dibutuhkan dalam semua kasus akut skrotum

Pasien yang datang 24 jam setelah onset, tidak memerlukan operasi segera
melainkan operasi elektif.
PEMBAHASAN
PENATALAKSANAAN

Pada eksplorasi, dilakukan derotasi surgikal


korda spermatika dan testis, beserta penilaian viabi
litas testis setelah detorsi. Orkidektomi jika testis
nekrosis dan non viable. Orkidektomi dilakukan den
gan orkidopeksi testis kontralateral. Jika testis viab
el setelah detorsi, maka dilakukan orkidopeksi bila
teral. Orkidopeksi menjahit tuni ka albuginea ke ot
ot dartos dengan benang tidak diserap. Selain itu in
sisi tunika albuginea juga dilakukan untuk mencega
h terjadinya sindrom kompartemen testis paska ope
rasi. Setelah eksplorasi atau detorsi, testis ditutup d
engan kasa hangat selama 10-15 menit dan menila
(http://herrysetyayudha.com Sp.B)
i tanda-tanda reperfusi testis.
PEMBAHASAN
PROGNOSIS

Penatalaksanaan torsio testis menjadi tindakan darurat yang harus se


gera dilakukan karena angka keberhasilan serta kemungkinan testis tertolo
ng akan menurun seiring dengan bertambahnya lama waktu terjadinya torsi
o. Bila dilakukan penanganan sebelum 6 jam hasilnya baik, 8 jam memung
kinkan pulih kembali, 12 jam meragukan, 24 jam dilakukan orkidektomi. Via
bilitas testis sangat berkurang bila dioperasi setelah 6 jam.

Adapun penyebab tersering hilangnya testis setelah mengalami torsio


adalah keterlambatan dalam mencari pengobatan (58%), kesalahan dalam
diagnosis awal (29%), dan keterlambatan terapi (13%).
PEMBAHASAN
KESIMPULAN

Torsio testis merupakan kasus gawat darurat pada anak dan remaja. Diagnosis yang
cepat dan tepat diperlukan karena kecepatan intervensi sangat mempengaruhi kesel
amatan testis. Ultrasonografi Doppler masih menjadi pilihan untuk diagnosis torsio te
stis. Satu-satunya tatalaksana adalah detorsi. Walapun yang paling ideal adalah det
orsi surgikal, klinisi harus mengetahui teknik detorsi manual.
Thank you
Insert the title of your subtitle Here

Anda mungkin juga menyukai