Budiawan Atmadja
NeuroAnatomi
CT Scan
Difrensiasi white dan gray matter terlihat baik pada CT Scan , sedangkan
cairan serebrospinal terlihat hipodens ( hitam ) , darah akan terlihat
hiperdens ( putih), tumor biasanya terlihat hipodens dan terlihat menyangat
pada pemberian kontras berarti tumor tersebut kaya vaskuler. Edema pada
tepi tumor ( peritumoral edema akan terlihat hipodens, bila terlihat seperti
finger like = tumor maligna)
Bila tidak ada / sedikit sekali edema peritumoral biasanya tumor jinak
Abses akan menyangat pada tepinya ( kulit) ( ring enhancement)
Cerebral Angiography
Caranya dengan menggunakan Catheter endovaskuler,
melalui A. Femoralis / A. Brachialis, menuju daerah yang
ingin diperiksa.
Selain sebagai alat diagnostik , saat ini berkembang
sebagai alat therapi endovaskuler, seperti embolisasi,
thrombolisis , coiling aneurisma , stenting ( pemasangan
stent)
Angiografi cerebral, A Carotis interna dengan cabang-cabangnya A Cerebri
anterior dan media, A. Vertebralis A Basilaris A Cerebri posterior
MRI (Magnetic Resonance Imaging)
Menggunakan gelombang radio frekuensi
Dalam medan magnet
Deteksi densitas proton (ion hidrogen)
Keuntungan :
1. Tidak mengalami ionisasi
2. Cross sectional , multiplanar (aksial, koronal, sagital)
3. Membedakan jaringan lunak lebih baik dari CT , lebih superior
dalam penilai jaringan otak dan medula spinalis , kecuali
tulang dan calsifikasi
Jenis pemeriksaan : MR konvensional, 3D, MR angio,
spectrosopy, Diffusion Tensor Imaging ( tractography) dll
Istilah
Pada CT Scan : bila ada area yang gelap disebut suatu
area hipodens, bila area yang putih disebut hiperdens.
Stroke : hipodens ( infark),
Hiperdens ( perdarahan)
Pada MRI: bila area yang gelap disebut hipointens, bila
putih disebut hiperintens.
Pada MRI tergantung pada sekuennya, bila pada T1
hipointens dan pada T2 hiperintens ( infark), bila pada
T1 isointens dan T2 hiperintens - hipointens adalah
( perdarahan hiperakut), T1 iso/hipointens dan pada T2
hipointens ( akut), bila iso atau agak hipointens pada T1
dan juga hipointens pada T2 ( perdarahan kronis)
Stroke
Non hemorhagik ( infark), emboli ( sumber dari jantung dan
A.Carotis)
Hemorhagik (perdarahan) tdd: intracerebral dan
subarachnoid
Hipertensi : pedarahan intracerebral tersering pada
A. lenticulostriata di nucleus lentiformis.
Kemungkinan lain bila sudah ada kelainan vaskuler
seperti aneurisma ( subarachnoid) dan AVM
(intracerebral perifer).
Aneurisma : di sirkulus Wilisi ( bila perdarahan terjadi
subarachnoid bleeding)
AVM: intracerebral dan dural
Acute stroke: pada CT Scan belum terlihat Acute stroke pada MRI , terlihat
Pada MRI DWI sudah terlihat oclusi pada angiografi
Teraphy thrombolisis
Dengan intervensional
radiologi
Normal atau ada ptechiae kecil di daerah basal ganglia / di white and gray matte junction
T
U
M
O
R
C
E
R
E
B
R
I
Tumor Benigna: disebut juga ekstraaksial, tidak
terlihat adanya edema peritumoral