Anda di halaman 1dari 47

SISTEM PENCERNAAN

Agus Sjafarjanto, drh. M.Kes


Ady Kurnianto, drh., M.Si

Departemen Klinik Veteriner


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
DASAR DIAGNOSA
Pemeriksaan fisik :
- inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi
Pemeriksaan khusus :
- endoscopi
- rontgen
- pemeriksaan feses
- pemeriksaan darah
STOMATITIS
Sinonim radang mulut

ETIOLOGI :
1. Benda asing (tulang, kayu, jarum)
2. Zat kimia
3. Pakan / minum yang panas
4. Infeksi bakteri dari tonsil, faring dan gigi
5. Infeksi sekunder :
- kondisi sistemik malnutrisi, def. vit B, nefritis, diabetes
militus
Gejala dan Diagnosa
GEJALA KLINIS :
Hipersalivasi
Bau mulut busuk
Ada jaringan nekrosis
Polidipsi

DIAGNOSA :
Benda asing ulcerasi, abses dan nekrosis
Terapi
Atasi penyakit primer
Benda asing ambil
Abses buka dan dicuci dengan antiseptik (Lar.
AgNO3 5%, asam tanin 1%, yodium 1-3%, Sodium
perborat 20%)
Lgl. Mandibularis radang (bengkak) infeksi meluas
antibiotik (sulfonamida)
Vitamin A dan Vit B kompleks
STOMATITIS MIKOTIKA
ETIOLOGI :
- Candida albicans

GEJALA KLINIS :
Ada selaput warna keabuan / keputihan melekat pada
mukosa
Konsistensi permukaan seperti beludru
Diagnosa dan Terapi
DIAGNOSA :
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan lab ditemukan hifa / spora

TERAPI :
- Olesi gentian violet 1%
- Anti jamur
PAPILOMA
Pada bibir, mulut, lidah dan faring
ETIOLOGI :
- Virus masa inkubasi 4-6 minggu

GEJALA KLINIS :
Gatal hewan mengosok-gosokan mulut ke dinding / benda sekitar
Luka / berdarah
Hipersalivasi
Trauma terjadi infeksi sekunder
Gangguan mastikasi
Terapi

Biasanya dapat sembuh spontan (sendiri)


Autovaksin :
- ambil beberapa bagian papiloma dengan scapel (gunting)
bersihkan dengan akuades digerus + larutan antibiotik
saring cairan disuntikan subcutan
GINGGIVITIS
Sinonim : radang gusi

ETIOLOGI :
Infeksi bakteri trauma benda asing
Infeksi sekunder :
- defisiensi vit. C dan niacin
- malnutrisi
- infeksi kronis pankreatitis kronis
- penyakit infeksiosa Leptospirosis, distemper kronis
Gejala dan Terapi
GEJALA KLINIS :
1.Hiperemik, erosi (rapuh) dan mudah berdarah
2.Kasus sedang granuloma dengan sedikit eksudat
3.Kasus berat derajat keparahan ulcerasi dan eksudat
4.Keracunan logam berat perdarahan membentuk blue line
TERAPI :
Obati penyebab primer (causatif)
Vitamin C, niacin
Antibiotik (lokal dan sistemik)
Antiseptik, Astrigensia untuk kumur (cuci)
GLOSITIS
Sinonim : radang lidah
ETIOLOGI :
Pakan panas
Trauma
Disengat lebah / serangga lain

GEJALA KLINIS :
Mendadak (akut), bengkak, oedematosa
Hipersalivasi, lidah terjulur keluar
Susah nafas (dypsnoe)
Terapi
1. Tracheal intubasi membantu pernafasan
2. Kortikosteroid :
- Dexamethason bengkak berkurang
3. Antihistamin :
- Diphenhydramin HCL
FARINGITIS
Sinonim : radang faring

ETIOLOGI :
Iritasi benda tajam
Perluasan infeksi daerah sekitar (dari mulut, tonsil,
cavum nasalis akibat infeksi sekunder)
Gejala dan Diagnosa
GEJALA KLINIS :
Anoreksia
Disfagia (sakit waktu menelan)
Hipersalivasi
Muntah dengan eksudat berbusa
Mukosa faring hiperemik tertutup eksudat putih
Batuk
Limfoglandula bengkak

DIAGNOSA :
Berdasar gejala klinis
Terapi
Antibiotik / sulfonamide
Jika diperlukan analgesika
Hindari pakan padat :
- pemberian pakan lunak/cair untuk mengurangi
iritasi
ESOFAGITIS
Sinonim : radang esofagus / kerongkongan

ETIOLOGI :
Benda asing
Zat kimia
Pakan / minum yg panas
Infeksi sekunder cacing Spirocerca lupi
Gejala, Diagnosa dan Terapi
GEJALA :
Disfagia, hipersalivasi, leher dijulurkan
Palpasi reaksi sakit pada bagian atas / servikal

DIAGNOSA :
Palpasi daerah servikal reaksi sakit
Pemeriksaan penunjang rontgen

TERAPI :
Antibiotik spektrum luas
Diet makanan cair
GASTRITIS AKUT
Sinonim radang lambung
ETIOLOGI :
1. Berhubungan dengan pakan :
- pakan terlalu byk anjing muda
- alergi pakan telur, susu / daging)
- pakan yg mengalami dekomposisi
- pakan mengandung insektisida
2. Bahan Kimia fenol, arsen, thalium
3. Termik pakan/minum yg terlalu panas/dingin
4. Infeksiosa distemper, cacing hepatitis, leptospirosis, nefritis
5. Parasit migrasi cacing askaris dari usus, Spirocerca lupi
Gejala dan Diagnosa
GEJALA KLINIS :
1.Pakan berlebihan : gastrium distensi muntah setelah makan
2.Alergi dapat akut atau kronis tergantung penyebab
3.Pakan yg dekomposisi : gastritis berat muntah berlebihan
4.Zat kimia : toksik akut / mendadak, muntah, hematemesis, kolap
5.Benda asing : keluar bersama muntah (tulang, karet, plastik dan
sebagainya), hematemesis

DIAGNOSA :
Pemeriksaan fisik, Rontgen
Pemeriksaan lab darah, urine
Terapi
1) Puasakan makan / minum 24 jam
2) Dehidrasi / toksemia :
- T/ Dextrose 5% 10-20 ml/kg 8-12 jam (i.v)
3) Per oral : bismuth, kaolin, beladona, luminal
4) Antialergi :
- Diphenhydramine HCL : 1mg/kg 12 jam (i.m)
5) Pengaturan pakan :
24 - 28 jam pertama beri pakan cair, jumlah sedikit
2 3 hari pakan normal
GASTRITIS KRONIS
Radang mukosa gastrium disertai gangguan fungsi
Produksi mukus berlebihan dan hipertrofi mukosa gastrium

ETIOLOGI :
Akibat gastritis akut yg tidak mendapat perawatan
Benda asing yg lama di lambung
Akibat nefritis kronis
Gangguan neurogenik kontraksi lambung turun / hilang
Gejala dan Diagnosa
GEJALA :
Nafsu makan turun / tidak teratur
Reaksi muntah setelah makan
Kurus, anemia dan lemah

DIAGNOSA :
Gastroscopy : mukosa pucat, berlipat-berlipat akibat penebalan
Fluoroscopy mengetahui gerak lambung
Rontgen
Terapi

Penyebab primer di obati / eliminasi


Gerakan lambung dipacu T/ Strychnine 0,01 mg/kg (i.m)
Pemberian renini, pepsin, HCL
Pakan diberikan dalam jumlah sedikit dgn frekuensi di tambah
ENTERITIS AKUT
Sinonim : radang usus mendadak/cepat

ETIOLOGI :
Infeksi bakteri, toksin bakteri, virus
Bahan kimia fenol, arsen, thallium dan phosphor
Alergi makanan
Benda kecil dan tajam
Penyakit sekunder leptosprosis, distemper, canine
hepatitis, parvovirus
Diagnosa

Berdasarkan gejala klinis dan pemeriksaan lab


Anamnesa : gangguan pakan (pergantian/alergi pakan)
Suhu tubuh tinggi / subnormal
Penyakit komplikasi Hati, ginjal
Infeksi Primer :
- Bakteri leukositosis
- Virus leukopenia
Gejala Klinis
Bervariasi tergantung penyebab, lokasi, waktu / lamanya
Kondisi akut dan kronis diare, muntah, gelisah, dehidrasi,
toksemia, pulsus cepat
Infeksi bakteri dan virus suhu meningkat
Keracunan suhu tubuh dibawah normal / subnormal
(toksemia)
Palpasi usus atonik berisi gas dan cairan
Pemeriksaan urin oliguria, bilirubin urin meningkat
Pemeriksaan darah PCV, TPP meningkat (hemokonsentrasi)
Terapi

Puasakan 1 2 hari
Fluid terapi T/ Dextrose 10 20 ml/kg 12 24 jam
Pemberian :
- antibiotik Neomycin, streptomycin, cloramphenicol, tetracyclin
- antispasmodik Opium, belladona, phenobarbital
- protektive kaolin, pektin, norit, bismuth
ENTERITIS KRONIS
ETIOLOGI :
Infeksi bakteri Salmonella, E. Coli, proteus
Infeksi parasit ancylostoma caninum, toxocara sp, dypilidium caninum
Kesalahan pemberian pakan / pergantian pakan
Defisiensi Vitamin A dan B
Akibat Distemper
GEJALA :
Feses lunak, berlendir/berdarah
Dehidrasi, polidipsi
Berat badan turun kurus
Rontgen konstruksi lumen usus, ulserasi
Diagnosa, Prognosa dan Terapi
DIAGNOSA :
Berdasarkan riwayat dan gejala klinis
Rontgen
PROGNOSA :
Tergantung lama penyakit lebih 3 4 minggu (Infausta)
TERAPI :
Pakan lunak mudah dicerna, sedikit-sedikit (frekuensi lebih sering)
Kurangi pakan yg mengandung lemak
Antibiotika Neomycin, streptomycin, cloramphenicol, tetracyclin
Protektiva kaolin, pektin, norit, bismuth
Suportif vitamin dan mineral
PENYAKIT VIRUS PADA
SISTEM PENCERNAAN
CANINE PARVOVIRUS
Sinonim : berak darah pada anjing

ETIOLOGI :
CPV DNA virus Famili Parvoviridae
Sangat resisten tahan hidup diluar tubuh hingga
beberapa bulan / tahun
Tahan terhadap desinfektan (Kecuali : Sodium
Hypoclorite)
Gejala Klinis
1. Diare berdarah (feses warna coklat tua, bau busuk)
2. Muntah
3. Depresi, anoreksia, demam (bervariasi), dehidrasi,
lethargi
4. Anjing muda akut atau fatal mati 24 jam
setelah gejala klinis
5. Infeksi anjing umur kurang 8 minggu miokarditis
kematian
Diagnosa dan Predisposisi
DIAGNOSA :
Diare berdarah dengan atau tanpa muntah
Leukopenia
Diagnosa pasti :
- deteksi antigen pada feses Uji ELISA
- serologis : titer antibodi yg tinggi (7 hari pasca infeksi) IgM, IgG
- Uji PCR
FAKTOR PREDISPOSISI :
- umur, stess, adanya infeksi sekunder (parasit, bakteri)
- Genetik ras doberman, rootweilers, black labrador (rentan CPV)
Terapi
1. Simptomatis dan suportif
2. Fluid therapy cairan elektrolit (infus RL, dsb)
3. Antibiotika broad spektrum (neomycin, gentamicin, kanamycin
per oral jika tidak muntah)
4. Jika terjadi septikemia penicillin, aminoglikosida (dosis tinggi i.v)
5. Kortikosteroid mengatasi shock endotoksik
6. Antiemetika (jika muntah)
7. Antidiare
8. Tranfusi darah (jika diperlukan)
9. Plasma / serum yg mengandung titer antibodi tinggi (1-2 ml/kg BB
imunitas pasif)
Pencegahan
VAKSINASI :
Umur 6 8 minggu
Umur 10 12 minggu Ulangi setiap tahun
Umur 14 16 minggu
CORONA VIRUS
ETIOLOGI :
Canine coronavirus
Inaktif dengan desinfektan

GEJALA :
1.Diare mendadak
2.Feses warna kekuningan, bau busuk, berbusa+mukus
3.Feses lunak / encer
Diagnosa, Terapi & Pencegahan
DIAGNOSA :
Sangat sulit gejala sangat bervariasi dan mirip gejala penyakit gastro
enteritis lainnya
TERAPI :
1.Simptomatis dan suportif
2.Fluid therapy cairan elektrolit (infus RL, dsb)
3.Antibiotika broad spektrum (neomycin, gentamicin)
4.Kortikosteroid mengatasi shock endotoksik
5.Antidiare
PENCEGAHAN :
Vaksinasi
INFECTIOUS CANINE HEPATITIS (ICH)

ETIOLOGI :
Canine adenovirus type 1 (CAV-1)
Famili Adenoviridae
Resisten moderat hidup diluar tubuh beberapa hari
sampai bulan tergantung temperatur dan kelembaban
Virus rusak dengan panas 56C
Desinfektan (senyawa amonium) inaktif dalam waktu 10
menit
Gejala Klinis
Menyerang anjing muda dan anjing dewasa
Masa inkubasi : 4 7 hari
Demam, depresi, lethargi
Suhu tubuh menurun 24 jam
Kasus sedang (moderat) :
- setelah 1 2 hari suhu naik, depresi, tidak mau bergerak, mukosa
pucat, anoreksia, tonsilitis, faringitis, dan limfadenopati
Kasus berat :
- pendarahan, batuk (bronkhitis, pneumonia), diare berdarah dengan /
tanpa muntah, distensi abdomen (ascites), hepatomegali, kematian
Diagnosa
Berdasarkan gejala klinis
Pemeriksaan darah :
- Neutropenia dan Limfopenia
- Leukositosis, trombositopenia
- ALT (Alanine Amino Transferase) meningkat
Isolasi virus
Uji serologis mengetahui titer antibodi
Pemeriksaan Histologis :
- inclusion bodies intranuclear di parenchym hepar
Prognosa, Terapi & Pencegahan
PROGNOSA :
Infausta melibatkan multisitemik sistem
TERAPI :
1.Simptomatis dan suportif
2.Fluid therapy cairan elektrolit (infus RL, dsb)
3.Antibiotika broad spektrum (neomycin, gentamicin, kanamycin per oral
jika tidak muntah)
4.Kortikosteroid (shock endotoksik), Antiemetika (jika muntah) & Antidiare
PENCEGAHAN :
VAKSINASI kombinasi dengan Distemper
DISTEMPER
ETIOLOGI :
Virus Canine distemper virus, Famili Paramyxoviridae

GEJALA KLINIS :
1.Masa inkubasi 3 8 hari
2.Gastroenteritis berat diare
3.Penebalan telapak kaki, cuping hidung
4.Conjuntivitis, demam diafasik
5. leukopenia leukositosis
6.Dyspnoe, dermatitis vesikularis dan pustulosa
7.Gangguan syaraf : mialgia, inkoordinasi, konvulsi (kejang), koma, mati
Diagnosa
DIAGNOSA :
Pemeriksaan klinis dan darah
Preparat Histopatologi
Isolasi virus
Pemeriksaan serologis :
- PCR (Polymerase Chain Reaction)
- FAT
Terapi
1. Simptomatis dan suportif
2. Fluid therapy cairan elektrolit (infus RL, dsb)
3. Antibiotika broad spektrum (neomycin, gentamicin,
kanamycin per oral jika tidak muntah)
4. Jika terjadi septikemia penicillin, aminoglikosida
(dosis tinggi i.v)
5. Kortikosteroid mengatasi shock endotoksik
6. Antiemetika (jika muntah)
7. Antidiare
8. Plasma / serum yg mengandung titer antibodi tinggi
Pencegahan
VAKSINASI :
Umur 6 8 minggu
Umur 12 minggu Ulangi setiap tahun
Umur 16 minggu
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai