Anda di halaman 1dari 28

SISTEM UROPOETICA

Agus Sjafarjanto, drh. M.Kes


Ady Kurnianto, drh., M.Si

Departemen Klinik Veteriner


Fakultas Kedokteran Hewan
Universitas Wijaya Kusuma Surabaya
SISTEM UROPOETICA
Sistem uropoetica / saluran perkencingan :
1. Ren (ginjal)
2. Ureter
3. Vesica urinaria
4. Uretra
REN (GINJAL)
Dalam mempertahankan homeostasis :
1. Keseimbangan cairan (otak ADH; ginjal)
2. pH (sisa metabolisme ureun tinggi pH tinggi)
3. Tekanan osmotic (difusi & transport aktif)
4. Keseimbangan elektrolit (K, Na, P, Ca)
Ekskresi sisa metabolisme protein (N), kreatinin (dari
otot), dan toxin
Hormonal : tekanan darah (hipertensi)
- rennin + angiotensin
- eritropoetik hormon untuk pembentuk eritrogenesis
PENYAKIT PADA GINJAL
GAGAL GINJAL (RENAL FAILURE)

Suatu proses yang bersifat patologis pada ginjal dengan


pertimbangan :
1. Tidak diketahui secara pasti jumlah kerusakan pd nefron
2. Penyakit ginjal tanpa disertai gagal ginjal tidak terdapat
kerusakan nefron yg bersifat meluas atau ekstensif
Gagal Ginjal :
- Dimana ginjal tidak mampu lagi melakukan konservasi,
ekskresi dan fungsi endokrinnya secara normal
- Akibatnya terjadi retensi nitrogen, perubahan susunan cairan,
elektrolit, keseimbangan asam basa, & manifestasi eksternal lain
Gagal ginjal terjadi jika 75% atau lebih dari nefron tidak
berfungsi sebagaimana mestinya
AZOTEMIA

Terjadinya peningkatan konsentrasi nitrogen


terlarut (urea dan kreatinin) dalam plasma
Blood urea nitrogen (BUN) dan kreatinin tidak akan
meningkat jika disfungsi nefron kurang 75%
Gagal Ginjal

Gagal ginjal dibedakan 4 berdasarkan kemajuan


fungsi organ tanpa memperhatikan penyakit
spesifik :
1. Pre renal, post renal atau gagal ginjal primer
2. Akut atau kronis
3. Reversibel atau irreversibel
4. Progesif atau non progresif
AZOTEMIA

Azotemia (meningkatnya BUN dan kreatinin) diakibatkan


turunnya perfusi ginjal
Penurunan perfusi ginjal akan terlihat saat terjadi
penurunan output jantung dan penurunan volume darah
vaskuler seperti :
1. Gagal jantung
2. Shock atau hipovolemik
3. Dehidrasi berat
4. Hipoatremia (addisonss disease)
5. Hipoalbuminemia
GAGAL GINJAL KRONIS
(CHRONIC RENAL FAILURE)
Penurunan fungsi ginjal secara progesif
ETIOLOGI :
a. Pyelonefritis
b. Renal amyloidosis (timbunan protein)
c. Chronic obstructive uropathy
d. Lesi congenital
e. Penyakit ginjal genetik (bawaan)
Gejala Klinis

1. Polidipsi / poliuria biasanya disertai muntah


2. Anoreksia, dehidrasi
3. Anemia nonregeneratif normositik, normokromik
4. Eritropoietik menurun Hb, PCV, RBC turun
5. Osteodistrofi renalis (Ca terbuang mengambil dari tulang),
depresi, penurunan berat badan
6. Ulcerasi mulut (bakteri mengkonversi ureum amonia),
diare / konstipasi, dehidrasi berat, muntah (karena ureum
tinggi = pH meningkat), iritasi saluran pencernaan, ulcer
lambung, konvulsi, koma & mati
Diagnosa

Berat jenis (BJ) abnormal normal kcg : 1,025; Ajg : 1,035


- BJ = 1,008 1,012 gagal ginjal
Kenaikan BUN, Kreatinin, fosfor inorganik
- Uji ginjal kreatinin lebih sensitif krn tidak terpengaruh,
BUN masih bisa terpengaruh oleh keadaan dehidrasi dan
penyakit hati
Anemia nonregeneratif moderat kasus berat
Uremia, hiperkalemia dan asidosis
Dehidrasi berat (12%) kolaps
- dehidrasi max 16% jika lebih hewan akan mati
Diagnosa deferensial

Nefritis akut
Diabetes mellitus
Pyometra
Pyeonefritis
Insufisiensi adrenal
PROGNOSA :
Tergantung tingkat keparahan
Infausta ginjal hipertrofi dan hyperplasia
Terapi
1. Terapi cairan dan kalori
2. Infus RL (ringer laktat) kecuali hiperkalemia
- 40-60 ml/kg BB/hari (maintenance), dehidrasi (5-10% BB)
3. Asidosis Sodium bikarbonat
- infus / tablet ; iv = 3,75 g/L air/1,5 g
4. Alumunium hidroksida (melapisi saluran cerna)
- Dosis 0,25 1 g/ 3 4 x1 hari
- menurunkan phosphat menghambat absorbsi intestinal
5. Antiemetika, antihistamin dan transquilizer
6. Diet protein
7. Vitamin B kompleks mengembalikan fungsi metabolisme
8. Intake Ca di tingkatkan, Vitamin D, NaCl 2 - 10 gr/hr
9. Transfusi darah
NEFRITIS INTERSTITIALIS
AKUT
Radang bersifat akut pada ginjal anjing

ETIOLOGI :
Primer leptospira
Terjadi pada semua umur
Gejala dan Diagnosa

Depresi, nafsu makan turun/hilang, minum banyak,


muntah
Suhu naik moderat sampai tinggi
Punggung melengkung/bungkuk (ciri khas), cara
berjalan kaku, palpasi lumbal dan regioabdominal
bagian atas sakit
Jumlah urin sedikit
Pulsus teraba penuh (penyakit sudah parah)
Kongesti membran mukosa
Dehidrasi (turgor kulit menurun)
Pemeriksaan lab dan Prognosa

BJ urin cukup tinggi 1,030 1,050


Melanjut 1,010 1,012
Albumin positif

PROGNOSA :
Fausta apabila penyebab utama (leptospira)
diobati
Infausta kejadian melanjut
Terapi

Pemulihan keseimbangan cairan dan elektrolit (IV dan SC)


Fruktosa 5% atau Dekstrose 5% dosis 10 ml / pound BB
12 jam (kecuali anuria = dosis diturunkan)
Antibiotik :
- Penisilin streptomisin (Penstrep) ;
Streptomisin membunuh leptosipra
Penisilin eliminasi leptospira masuk sirkulasi
Antiemetika Chlorpromazine
Diet tinggi kalori dan protein
NEFRITIS INTERSTITIALIS
KRONIS
Akibat Leptospira
Bahan toksik
Kerusakan ginjal 75% timbul gejala klinis
Anjing usia diatas 8 tahun
Gejala dan Diagnosa

Hewan pucat / anemis


Nafsu makan dan minum turun
Emasisi, kadang muntah
Bulu kasar, dehidrasi
Eczema kulit (fragilitas pembuluh perifer)
Diare, poliuria, BJ urin
DIAGNOSA :
Berdasarkan gejala klinis :
- polidipsi, poliuria
- analisa urin dan uremia
Tanda Uremia

Muntah
Temperatur subnormal / rendah
Konjunctiva kongesti, depresi, kelemahan umum
Nafas bau ureum, stomatitis, glositis
Lidah dan gigi kecoklatan / merah tembaga
Konstipasi / diare (biasanya berdarah), emasiasi
Dehidrasi berat dan toksemia metabolit
guanidin, fenol, tamin, asam hidroksi aromatik
Diagnosa Lab & Prognosa

BJ = 1,010 1,012
Protein ++
Leukosit, TNPN, BUN, kreatinin meningkat
Anemia aplastika
Hipoproteinemia, hiperfosfatemia

PROGNOSA :
Fausta masih mau minum (Poliuria)
Infausta progesif, dekompensasi, uremia, muntah, diare,
dehidrasi
Terapi

Cairan dextrose/fruktosa 5% :
- memberi energi, diet protein
Asam amino 0,25g/pound BB/hari
Alumunium hidroksida P.O menekan hiperfosfatemia
Vitamin larut air
Antibiotik penicilin + streptomisin (penstrep)
Kurangi segala bentuk exercise (aktifitas jalan)
Pengeluaran cairan peritoneal :
- diuretika furosemide (lasix)
AMYLOIDOSIS GINJAL

Deposisi amyloid pada ginjal kontribusi


merusak filtrasi ginjal
Deposisi intraselular substansi amorph,
eosinofilik, hyaline
Gejala dan Diagnosa

Proteinuria, berat badan menurun


Polidipsi, poliuria
Azotemia, anemia dan gejala lain yg sma dgn gagal ginjal
Sindrom nefrotik ascites dan odema perifer
DIAGNOSA :
Gagal ginjal progesif
Hiperkolesterolemia
Persisten proteinuria
Hipoproteinemia
Terapi

Belum ada obat efektif


Simtomatik dan supportif :
- diet tinggi protein
- diuretik (furosemide) 2-5 mg/kg BB 1 2 hr
selama 2-3 hari
- pastikan tidak ada obstruksi traktus urinarius
GLOMERULONEFRITIS

Radang pada glomeruli ginjal

GEJALA :
Tidak menunjukkan gejala sampai terjadi proteinuria
dan melanjut gagal ginjal
Odema, ascites dan anoreksia
Pemeriksaan Lab dan Terapi

Proteinemia, hipoalbuminuria, lipemia dan anemia


BJ normal stadium awal
BJ rendah stadium akhir

TERAPI :
Fluid therapy
Meningkatkan konsentrasi protein plasma
Diet tinggi protein
Diet rendah garam
Diuretik furosemide (2-5 mg/kg BB 1 2 x 1 hari)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai