Anda di halaman 1dari 14

Journal Reading

TRANSFUSI ALBUMIN DAN FUROSEMID


PADA SINDROM NEFROTIK ANAK
DENGAN EDEMA

Oleh :
Rizkianna Narwiningtyas
2012730094

Dokter Pembimbing : dr. Deden Tommy Oembaran, Sp.A

Stase Ilmu Kesehatan Anak


BLUD Rumah Sakit Sekarwangi
2017
LATAR
BELAKANG
Pemberian albumin pada anak dengan sindroma nefrotik serta edema dapat
meningkatkan tekanan osmotik dan menarik cairan ekstraseluler kembali ke
dalam kompartemen vaskular sehingga mengurangi edema

Hal ini berbeda dengan pasien SN dewasa yang jarang mendapatkan transfusi
albumin, pasien anak lebih sering diberikan albumin intravena karena tingginya angka
pelaporan resisten diuretik, terdapatnya penurunan efikasi diuretik, meningkatnya
diuresis ketika diuretik diberikan setelah albumin intravena.

Stase Ilmu Kesehatan Anak


BLUD Rumah Sakit Sekarwangi
2016
TUJUAN

Mengetahui penggunaan albumin bersama loop


diuretik (furosemid) dapat menurunkan resiko
terjadinya edema dibandingkan dengan
penggunaan tunggal loop diuretik pada anak
dengan sindrom nefrotik.

Stase Ilmu Kesehatan Anak


BLUD Rumah Sakit Sekarwangi
2016
METODOLOGI
PENELITIAN

Penelusuran pustaka database elektronik, yaitu :


Pubmed, Cochrane, Proquest. Dengan kata kunci :
children, nephrotic syndrome, hypoalbuminemia,
albumin dan furosemid

Publikasi bahasa inggris dan dipublikasikan antara


januari 2009 hingga desember 2015. penelusuran
lebih lanjut secara manual pada daftar pustak ayang
relevan.

Pada akhir penelusuran ditemukan 8 uji klinis acak


terkontrol, namun hanya 4 artikel yang berhasil
didapatkan. Level of evidence ditentukan
berdasarkan klasifikasi yang dikeluarkan oleh oxford
centre for evidence-based medicine.
HASIL

4 penelitian

Kohort prospektif Penelitian uji klinis Penelitian uji klinis Telaah sistematik

Kapur dkk Dharmaraj dkk Ghafari dkk Duffy dkk


Uji klinis acak tersamar (level of evidence I)
1. Studi uji klinis oleh
Ghafari dkk

10 pasien anak SN dengan fungsi


ginjal yang normal
Ekskresi fraksi natrium p=0,000
Kadar natrium dalam urin 24 jam p= 0,021
Urine output danPemberian
Pemberian Kombinasi
ekskresi natrium pada 24 jam
albumin furosemid albumin-furosemid
menunjukan peningkatan pada pemberian kombinasi
dibandingkan dengan hanya pemberian furosemid saja.
Volume urin 742 Volume urin 2175
Volume urin 1707 ml
ml ml

P=(0,015)

- Ekskresi fraksi -Ekskresi fraksi -ekskresi fraksi


natrium 1,96 natrium 3,18 natrium 4,77
- Kadar natrium - Kadar natrium -kadar natrium
dalam urin 24 jam dalam urin 24 jam dalam urin 24 jam
18,3 208,4 206
2. Sistematik review oleh
Duffy dkk pada tahun 2015

Telaah sistematik terhadap 10 penelitian


tentang penggunaan albumin dan
furosemid pada pasien anak dan dewasa
yang mengalami sindrom nefrotik dengan
edema.
Saran dari telaah sistemik ini adalah dilakukannya
penelitian uji klinis dalam skala besar pada pasien
Sebagian besar penelitian
dengan yang
resisten ditelaah
diuretik menyimpulkan
sehingga bahwa
terdapat
pasien nefrotik memenuhi kriteria resistensi diuretik, yaitu
rekomendasi berbasis bukti terhadap penggunaan
kegagalan respon terhadap dosis maksimum diuretik intravena
albumin dan furosemid
(tunggal) atau kombinasi diuretik sehingga penggunaan albumin
adalah pilihan pengobatan yang potensial.

Parameter pemantauan dan pemberian intervensi yang berbeda


setiap penelitian yang ditelaah serta tidak terdapatnya cukup bukti
yang menilai bahaya yang disebabkan oleh loop diuretic pada pasien
dengan SN dengan edema. Dan menyarankan pemberian terapi
didasarkan pada kondisi klinis perindividu
II Studi kohort prospektif (level of evidence II)
Studi oleh Dharmaj dkk

Evaluasi 16 anak sindrom nefrotik


dalam suatu randomized cross over

Mengukur diuresis
dan natriuresis

Setelah
diberi Terapi kombinasi albumin 1g/kg
Furosemid (8 pasien)
yang diberikan selama 4 jam
dengan dosis infus 0,3
dengan furosemid 0,3 mg/kg/jam
mg/kg/jam selama 24 jam
selama 24 jam (8 pasien)

Hasil penelitian menunjukan efek positif jangka


pendek (24 jam) pada mereka yang
mendapatkan terapi kombinasi dalam hal diuresis
dan natriureuris
Penelitian kohort
prospektif oleh Kapur
dkk

Tujuan evaluasi pemberian furosemid


saja terhadap pasien SN yang
mengalami edema berat.

Kesimpulan : bahwa
Pasien SN anak penggunaan
di rumah diuretik saja pada
sakit Michigan
pasien
selamaanak dengan
dua fase, SNjumlah
dimana yang mengalami
pasien edema
berat menunjukan
pada fase peramaefektivitas yang baik , dalam hal
dan kedua berbeda
lamanya rawat inap (p 0,29) dan penurunan berat
badan (p 0,13)
Volume kontraksi diukur berdasarkan fraksi ekskresi
sodium (FeNa) <1 % setelah pemberian albumin
dan furosemid, sedangkan volume diukur setelah
pemberian furosemid IV dan spironolakton oral

Hasil menunjukan bahwa pada kelompok yang mendapat terapi


albumin dan furosemid memiliki kadar ureum serum, rasio
uerum/kreatinin, osmolalitas urin yang lebih tinggi serta kadar FeNa
dan natrium urin yang lebih rendah jika dibandingkan dengan
kelompok pasien yang hanya diberikan diuretik saja.
Pembahasan
Sindrom nefrotik selalu berhubungan dengan retensi
sodium di ginjal dan hal ini pada akhirnya menyebabkan
ekspansi asimetris dari jaringan interstitial.
Penurunan tekanan onkotik plasma juga berperan penting
dalam terjadinya edema pada SN. Diuretik sebagai dasar
dari pengobatan untuk edema di SN karena mencegah
retensi sodium di ginjal. Namun umumnya pasien SN
akan ditatalaksana sesuai dengan manifestasi gejala per
individu.
Furosemid digunakan untuk edema paru, gagal jantung
kongestif serta penyakit ginjal.
Pada kasus inimengalami
Pasien didapatkan anak laki usia
edema 17 tahunhipoalbuminemia
karena 10 bulan, berat badan 90 kg
akibat
dengan sindromyang
proteinuria nefrotik
beratresisten yangtekanan
sehingga datang pasien
onkotikdalam keadaan
kapiler rendahedemadan
anasarka, status respirasi dan hemodinamik stabil,
terjadilah penurunan volume sirkulasi. Teori underfill ini dari pemeriksaan
penunjang darah dalam batas normal kecuali kadar albumin serum menunjukkan
kemungkinan besar mendasari terjadinya reabsorbsi natrium dan air
hipoalbuminemia (albumin 1,56 mg/dL). Pemberian albumin intravena pada
sebagai
pasien sebesarkompensasi ginjal dari penurunan
1g/kg/ kali dikombinasikan tekanan onkotik,
dengan pemberikan karena
diuretik furosemid
saat
40 mg (0,5itumg/kg)
fungsisecara
ginjalbolus
masihdandinilai baik
diberikan berdasar
di tengah penghitungan
transfusi laju
albumin. Pasca
filtrasi glomerulus
pemberian albumin pasien 98 mL/masihmenit/1,73m2.
tampak edema, Setelah
sesak pemberian
berkurang,
kombinasisepuluh
selanjutnya terapi hari
edema tersebut,
setelah rawat terdapat perbaikan
inap di IGD, pasiendalam
datanghal ke
poliklinik
diuresis masih
padadalam
24 jamkeadaan edema
pertama, dengan
namun ascites,
berat badansesak berkurang
pasien tidak
namun terdapatklinis
berkurang, batuk-batuk.
lain sesak berkurang.
Walaupun Ghafari dkk dan Dharmaraj dkk
berhasil menunjukkan adanya perbaikan natriuresis
dan diuresis pada pemberian kombinasi albumin
dan furosemid dibanding pemberian furosemid
saja, efek tersebut hanya terjadi dalam waktu yang
sementara dan tidak berlanjut memberikan efek
Pengunaan albumin
perbaikan yang diharapkandan furosemid
pada anak yang
edema karena sindrom nefrotik tidak menunjukan
perbaikan dalam hal natriuresis dan diuresis
Kedua penelitian yang
tersebut juga sifatnya
termasuk kedalam
telaah sistematik Duffy dkk yang pada akhirnya
permanen, hal ini secara statistik tidak bermakna.
berkesimpulan bahwa kombinasi furosemid dan
penelitian yang mendukungalbumin
pemberian furosemid
tidak disarankan tunggal
untuk diberikan secara
rutin pada pasien SN dengan edema dan
pada SN dengan hipoalbuminemia dan edema tersebut
hipoalbuminemia.
masih dalam level of evidence 3 dengan jumlah subyek
penelitian kecil.
Belum terdapat penelitian saat ini yang dapat
menjelaskan dengan rinci mengenai mekanisme
diuretik albumin. Pemberian albumin dan
furosemid disarankan untuk pasien SN dengan
edema dengan kondisi tertentu, penilaian klinis
kasus per kasus adalah mutlak, dan pemberian
kombinasi terapi ini harus dengan perhatian
khusus (with cautions).
KESIMPULAN SARAN

Saran : Penggunaan albumin dan furosemid dapat diberikan


Kesimpulan
pada Pemberian
pasien dengan sindromalbumin
nefrotikdan furosemid
dengan edema. bukan
merupakan prosedur rutin pada setiap pasien SN dengan
Pemberiannya
edema dan bukan merupakan prosedur
hipoalbuminemia. Secararutin dan harus
statistik, efek
disarankan dengan
diuretik danpertimbangan
natriuretik dariserta perhatian
terapi khusus.
kombinasi ini Perlu
masih
dianggap
dilakukan tidakujibermakna,
penelitian klinis dalammekanisme
skala besardiuretik albumin
pada pasien
belum dapat
dengan resisten dijelaskan
diuretik sehingga dari perspektif
terdapat patofisiologis,
rekomendasi dan
berbasis
pemberian kombinasi albumin furosemid harus dengan
bukti terhadap penggunaan
pertimbangan dan perhatian albumin
khusus.dan furosemid.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai