Oleh :
Rizkianna Narwiningtyas
2012730094
Hal ini berbeda dengan pasien SN dewasa yang jarang mendapatkan transfusi
albumin, pasien anak lebih sering diberikan albumin intravena karena tingginya angka
pelaporan resisten diuretik, terdapatnya penurunan efikasi diuretik, meningkatnya
diuresis ketika diuretik diberikan setelah albumin intravena.
4 penelitian
Kohort prospektif Penelitian uji klinis Penelitian uji klinis Telaah sistematik
P=(0,015)
Mengukur diuresis
dan natriuresis
Setelah
diberi Terapi kombinasi albumin 1g/kg
Furosemid (8 pasien)
yang diberikan selama 4 jam
dengan dosis infus 0,3
dengan furosemid 0,3 mg/kg/jam
mg/kg/jam selama 24 jam
selama 24 jam (8 pasien)
Kesimpulan : bahwa
Pasien SN anak penggunaan
di rumah diuretik saja pada
sakit Michigan
pasien
selamaanak dengan
dua fase, SNjumlah
dimana yang mengalami
pasien edema
berat menunjukan
pada fase peramaefektivitas yang baik , dalam hal
dan kedua berbeda
lamanya rawat inap (p 0,29) dan penurunan berat
badan (p 0,13)
Volume kontraksi diukur berdasarkan fraksi ekskresi
sodium (FeNa) <1 % setelah pemberian albumin
dan furosemid, sedangkan volume diukur setelah
pemberian furosemid IV dan spironolakton oral