Anda di halaman 1dari 8

Puput pujiama

2013730085
APAKAH KASUS TERSEBUT MASUK KEDALAM KEGAWAT DARURATAN?
JIKA IYA, BAGAIMANA PENATALAKSANAAN AWALNYA?
Kegawatdaruratan medis

 Pengkajian awal kegawat daruratan adalah suatu tindakan


penilaian kondisi medis pasien (non- trauma) yang dilakukan
pertama kali untuk menentukan apakah pasien dalam keadaan
gawat darurat dan dapat meninggal bila penyebab dan kondisi
pasien tidak segera dikelola dengan cepat dan tepat. Penilaian ini
hendaknya dilakukan kurang dari 30 menit.
Kaitan pada skenario diduga
stroke
 Stroke merupakan kegawat daruratan. Tujuan tatalaksana adalah
memastikan ke stabilan pasien dan mencegah/membatasi
kematian neuron.
tatalaksana awal

Tatalaksana umum
 Tatalaksana diruang gawat darurat dan ruang rawat.

Tatalaksana khusus
stroke iskemik atau stroke perdarahan
Tatalaksana diruang gawat darurat

 Stabilisasi jalan napas diberikan apabila saturasi oksigen <95%


 Stabilisasi hemodinamik
 Pemeriksaan awal fisis umum
 Pengendalian peningkatan tekanan intracranial (TIK)
 Penanganan transformasi hemoragik
 Pengendalian kejang
 Pengendalian suhu tubuh
Tatalaksana umum diruang rawat

 Jaga evoulemi
 Jaga keseimbangan elektrolit
 Korelasi asidosis dan alkalosis bias saja terjadi
 Nutrisi
 Mobilisasi dan cegah komplikasi subakut
 Antibiotik sesuai indikasi
 analgetik,
 Pemasangan kateter urin
 Hati-hati dalam suction, menggerakan, dan memandikan pasien
karena dapat mempengaruhi TIK pasien.
Tatalaksana khusus stroke iskemik
akut
 Tatalaksana hipertensi
 Tatalaksana hipoglikemi dan hiperglikemi
 Trombolisis pada stroke akut
 Antitrombosis
Aspirin dengan dosis awal 325 mg dalam 24-48jam setelah awitan
stroke. Pada pasien yang alergi aspirin atau telah mengkonsumsi
aspirin secara teratur berikan klopidogrel 75mg/hr
Obat neuroprotektor --- citicolin dosis awal 2x1000mg intravena selama
3 hari dilanjutkan 2x1000 mg PO selama 3 minggu
Mengapa keluhan tambahan
dapat timbul saat kondisi ramai ?
Pada skenario diduga TIA , TIA dapat menyerupai gejala panik atau
asinitas hal ini dapat memicu terjadi suatu keadaan dimana penderita
ketakutan terhadap ruang terbuka, orang banyak serta adanya
kesulitan untuk segera menyingkir ketempat aman, hal ini disebut
dengan Agorafobia.

Anda mungkin juga menyukai