1. Perlunya Pengendalian
Kecurangan manajemen
Laporan keuangan yang menyesatkan
Kejahatan korporat
Akuntansi Forensik
Akuntansi forensik berkutat dengan pencegahan dan pendeteksian
kecurangan dan kejahatan kerah putih. Akuntansi forensik
merupakan satu dari beberapa istilah yang biasa digunakan untuk
menggambarkan aktivitas seseorang yang bertugas mencegah dan
mendeteksi kecurangan.
Lingkungan
Pengendalian Penaksiran Aktivitas Informasi dan Monitoring
Pengendalian Komunikasi
Resiko
Pengaruh Eksternal yang Terkait dengan
Entitas dan Pengendalian Internal
Banyak organisasi yang menjadi subjek peraturan legal
tertentu yang diterbitkan oleh lembaga yang berwenang atau
pengadilan. Organisasi harus memastikan bahwa aktivitas
yang mereka jalankan tidak melanggar hukum dan regulasi
yang diterbitkan oleh lembaga yang secara hukum memiliki
kewenangan atas organisasi dan operasi organisasi.
SEC (Securities Exchange Commission) aktif dalam bidang
akuntansi keuangan,sama seperti FASB (Financial
Accounting Standard Board). Hukum,regulasi,dan publikasi
dari agen-agen semacam ini merupakan factor penting
dalam proses pengendalian internal organisasi.
FCPA (Federal Foreign Corrupt Practices Act) tahun
1977 merupakan satu persyaratan legal yang menjadi
pertimbangan banyak organisasi. Pelanggaran
terhadap peraturan ini dapat mengakibatkan hukuman
denda dan kurungan.
FCPA menghendaki mereka yang terdaftar untuk
memelihara catatan dengan cukup detail dan untuk
memelihara system pengendalian akuntansi internal
yang dapat memberikan jaminan yang masuk akal
atas tercapainya suatu tujuan tertentu.
Dampak Lingkungan Bisnis Terhadap
Pengendalian Internal
Proses pengendalian internal suatu entitas bervariasi tergantung pada
konteks ukuran organisasi.
Sebagai contoh,dalam organisasi yang kecil,jumlah karyawan yang
terbatas tidak memungkinkan bagi organisasi tersebut untuk memenuhi
kondisi ideal pemisahan tugas. Sebaliknya,dalam perusahaan
besar,pemisahan tugas dapat dilakukan dengan lebih baik. Situasi yang
dihadapi perusahaan kecil itu dapat ditangani dengan melibatkan
pemilik dalam berbagai aspek transaksi,seperti menandatangani
cek,mengotorisasi faktur,dan mencatat lebih jauh,manual
prosedur,manual kebijakan,struktur organisasi,dan berbagai tipe
dokumentasi,termasuk kebijakan dan prosedur,tampaknya sesuatu yang
kurang realistis bagi perusahaan kecil.
Lingkungan Pengendalian
Lingkungan pengendalian merupakan dampak kumulatif atas factor-faktor
untuk membangun,mendukung,dan meningkatkan efektivitas kebijakan dan
prosedur tertentu. Dengan kata lain, lingkungan pengendalian menentukan
iklim organisasi dan memengaruhi kesadaran karyawan terhadap
pengendalian. Factor yang tercakup dalam lingkungan pengendalian adalah:
b. Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi merupakan pengendalian yang spesifik untuk satu aplikasi
tertentu. Pengendalian aplikasi dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
Pengendalian input
Pengendalian proses
Pengendalian input
Pengendalian preventif, Detektif, dan Korektif
Pengendalian, pemrosesan transaksi juga dapat
dikelompokkan berdasarkan sifat pengendalian
preventif, detektif, dan korektif. Pengendalian
preventif berperan untuk mencegah terjadinya
kesalahan dan kecurangan. Pengendalian detektif
berperan untuk mengungkapkan kesalahan dan
kecurangan yang telah terjadi. Pengendalian korektif
berperan untuk membetulkan kesalahan yang telah
terjadi.
Mengomunikasikan Tujuan Pengendalian
Internal
Pengendalian internal harus dilihat sebagai bagian
dari suatu proses yang lebih besar dan tidak boleh
dilihat hanya semata-mata sebagai sebuah proses.
Pengendalian internal harus cocok dengan proses
yang lebih besar tersebut, jika tidak pengendalian
internal tidak akan efektif atau justru akan
merugikan. Setiap orang harusnya tidak melupakan
tujuan pengendalian internal.
Tujuan dan Pola Perilaku
Sistem informasi memiliki beberapa tujuan, salah satu tujuannya adalah produktivitas.
Reliabilitas informasi dan menjaga kekayaan organisasi juga merupakan tujuan yang
penting. Tujuan ini ada kalanya bertentangan. Produktivitas dalam sistem informasi
sering terhambat oleh pertimbangan realibilitas. Karakteristik pengendalian adalah
perangkapan pekerjaan. Pengendalian menjadi kendala bagi produktivitas, tetapi
meningkatkan realibilitas output sistem informasi. Konflik antara pengendalian internal
dan produktivitas harus dipertimbangkan baik-baik oleh analisis karena hal tersebut
akan mempengaruhi perilaku orang-orang pada suatu sistem pengendalian.
Tujuan sistem pengendalian internal dicapai melalui tindakan orang-orang yang terlibat
di dalam sistem. Ketergantungan terhadap rencana organisasi yang formal serta metode
dan pengukuran yang terkait dengan tujuan tersebut, mencakup asumsi asumsi penting
mengenai kolusi, pelaporan kecurangan, hubungan dengan kekuatan dalam organisasi,
serta pola perilaku yang lain dalam organisasi independensi organisasi dan pemisahan
tugas adalah konsisten dengan pengendalian internal yang baik hanya jika probabilitas
kolusi antara dua atau lebih orang yang tugasnya dipisahkan tersebut rendah.
Analisis Proses Pengendalian Internal
Proses pengendalian internal secara rutin
mengumpulkan informasi mengenai pelaksanaan
tugas-tugas, transfer otoritas, persetujuan dan
verifikasi. Ada beberapa alas an
mengapapengendalian internal tidak teradministrasi.
Karyawan baru atau mungkin karyawan yang telah
berpengalaman tidak memahami tugas mereka.
Yang lazim terjadi, tugas pengendalain internal
tidak dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
Teknik Analitik
Kuesioner pengendalian internal merupakan
salah satu teknik analitik yang lazim digunakan
untuk menganalisis pengendalian internal.
Kuesioner dirancang sedemikian rupa sehingga
jawaban positif mengindikasikan adanya
pengendalian internal yag baik, dan jawaban
yang negate artinya adanya kelemahan dalam
pengendalian internal.
SESI DISKUSI