Anda di halaman 1dari 18

1.

Karet Alam/Lateks Pekat


Lateks merupakan salah satu bahan baku yang digunakan untuk pembuatan
benang karet,sebelum lateks digunakan menjadi benang karet atau bahan jadi karet
lainnya,lateks tersebut terlebih dahulu dipekatkan dan disebut lateks pekat.

Lateks adalah cairan berwarna putih yang menyerupai susu yang dihasilkan
dari pohon karet bila disadap atau dilukai. Lateks merupakan sistem koloid yang
kompleks, yang terdiri dari partikel karet dan bahan bahan karet yang terdispersi
dalam cairan yang disebut serum. Bahan bukan karet jumlahnya relatif kecil,
sebagian besar terlarut dalam serum,lainnya teradsorbsi dalam permukaan partikel
karet.
4 cara pemekatan lateks yaitu :

a. Pemusingan (Centrifuging)
Dengan menggunakan alat pemusing, lateks kebun dipusingkan dengan kecepatan
Kirakira 6000 7000 putaran tiap menit. Karena daya sentrifugal, lateks dipisahkan
menjadi dua bagian, lateks pekat dan serum. Keeuntungan cara ini adalah lateks pekat
yang diperoleh mengandung sedikit zat padat yang ada dalam serum dan juga kadar
Protein yang rendah, serta bebas dari kotoran dan endapan. Sering untuk kebutuhan
Tertentu dilakukan pemusingan ulangan.

b. Pendadihan (Creaming)
Prinsip dengan cara ini adalah bahwa kedalam lateks dibubuhkan bahan-bahan yang
disebut dengan bahan pendadih. Setelah itu tidak lama kemudian lateks akan terpisah
menjadi dua lapisan. Lapisan atas terdiri dari lateks dadih, dan lapisan bawah terdiri
dari serum. Bermacam-macam bahan pendadih yang telah digunakan untuk maksud
ini antara lain adalah natrium alginate, ammonium alginate, metil selulosa.
c. Penguapan (Evaporating)
Cara pengambilan lateks dengan menguapkan air yang ada didalam lateks (lateks
kebun) dengan kata lain mengurangi kadar air dengan melakukan pemanasan.

d. Dekantasi Listrik
Pemekatan lateks dengan cara ini disebabkan karena pengaruh medan listrik yang
diberikan diantara elektroda yang dimasukkan di dalam lateks. Oleh karena butir karet
bermuatan negatif,maka akan ditarik elektroda positif. Dapat dikatakan, bahwa cara
dekantasi listrik ini serupa dengan pendadihan tanpa penambahan bahan pendadih.

Dari keempat cara tersebut di atas, yang paling banyak digunakan dalam industri
Adalah cara pemusingan (centrifuge), karena kapasitas produksinya tinggi, viskositas
lateks rendah(tidak kental) dan hasil lateksnya murni (tidak tercampur endapan dan
kotoran).
1. Sulfur ,sebagai vulkanisator. Untuk proses vulkanisasi
diperlukan bahan pemvulkanisasi (vulkanisator), yangdisebut juga
sebagai bahan pemasak karena tanpa bahan tersebut lateks kompon
tidak akan matang.

2. ZnDBC (zinc dibuthyl dithyocarbamat), zinkum marcapto benzo


thiozole (ZnMBT) sebagai Bahan pencepat (Accelerator) Proses
vulkanisasi dengan belerang sangat lambat. Guna mempercepat
vulkanisasi diperlukan satu atau lebih bahan pencepat.

3. Zinc oxide (ZnO), sebagai bahan Penggiat ( Aktivator )


Bahan ini digunakan untuk menggiatkan kerja dari bahan
pencepat (accelerator). Pada umumnya bahan pencepat
organic tidak dapat berfungsi secara efisien tanpa bahan
penggiat.
4. Titanium dioksida (TiO2), sebagai Bahan pengisi yang digunakan
pada pembuatan benang karet,berbentuk tepung dan berwarna putih
bersih. mampu menambah kekerasan ketahanan sobek, ketahanan
kikisan, serta tegangan putus yang tinggi pada barang yang dihasilkan.

5. Pottasium hidroksida (KOH) dan pottasium oleat, Bahan pemantap (Stabilizer) Yang
ditambahkan agar lateks terlindung dari tegangan terhadap beberapa campuran dan
berfungsi sebagai bahan pendispersi.

6. sunproof dan wingstay L ,Bahan yang digunakan sebagai antioksidan


Fungsi bahan ini adalah untuk melindungi benang karet dari kerusakan
karena pengaruh oksigen maupun ozon yang terdapat di dalam udara.
Bahan kimia ini bisa juga tahan terhadap pengaruh ion ion tembaga,
basi dan mangan. Selain itu juga mampu melindungi terhadap suhu
tinggi, retak retak.

7. Zat pewarna mikrossol blak 2B, mikrossol BN, violet mikrossol B, red colour pigment.
8. Talcum, berfungsi sebagai anti perekat pada benang karet yaitu Magnesium
9. Demin Water sebagai pelarut
10. Larutan CH3COOH (30%), larutan ini berfungsi membekukan/membentuk lateks
menjadi benang karet (rubber thread) pada acid bath
11. Diathermic oil, merupakan fluida cair yang dipanaskan dengan menggunakan
thermopack. Diathermic oil berfungsi untuk membantu proses pembuatan benang
karet, dimana panas yang dihasilkan oleh thermopack digunakan pada water bath,
drying oven, dan curing.
1. Chemical Laboratory Section
2. Penimbangan Lateks
3. Compounding Section (Tahap pembentukan
compound lateks )
a. pembuatan dispersi,emulsi,solution/ larutan
b. Pembuatan kompon lateks inactive dan active
c.homogenisasi
d. cooling compound
4. Ekstruxion section
1. Chemical Laboratory Section
Sebelum dilakukan proses pengolahan benang karet, lateks
sebagai bahan baku utama terlebih dahulu diperiksa pada
chemical laboratory section. Adapun yang diperiksa pada
chemical laboratory section adalah:
1. Memeriksa dispersi, emulsi, solusi yang terdapat didalam
tangki penyimpanan.
2. Memeriksa compound yang akan digunakan untuk
pengolahan benang karet.
3. Membuat formulasi compound.
4. Memeriksa kadar acetid acid pada acid bath dan water bath.

2. Penimbangan Lateks
Bahan baku lateks yang telah diperiksa pada chemical
laboratorysection dan telah memenuhi standar mutu yang baik
akan di-transfer ke tangki induk (6 buah) dengan kapasitas 55
ton/tangki. Lateks yang hendak diolah menjadi benang karet
terlebih dahulu ditimbang melalui weighting tank dan
disesuaikan dengan banyaknya permintaan konsumen.
A. Pembuatan dispersi,emulsi atau larutan
(solution)
Compound adalah lateks pekat yang telah bercampur dengan bahan
kimia. Adapun bahan kimia tersebut yang dicampurkan ada tiga
bentuk, yaitu:

1.Dispersi
campuran bahan kimia yang sukar larut (dalam bentuk tepung) dalam
air. Bahan kimia powder yang digunakan dihaluskan dengan
menggunakan grinding molteni (alat penggiling). Dispersi ini terdiri
dari ZMBT+KOH 50%, TiO2 70 %, Sulfur 55%, Wingstay 55 %, SW
(Super White) colour P-90, BW Colour P-90, Black Colour 25%, Red
Colour 25%, ZDBC 50%, Zink Oxide 60%, . Proses dispersi dilakukan di
dalam wetting tank dengan cara mencampurkan bahan yang
didispersikan air, kemudian disimpan dalam dispertion storage tank.
Emulsi
Yaitu cairan yang sukar larut dalam fase cair atau dengan kata lain harus
mencampurkan bahan kimia cair yang Tidak larut dalam air,sehingga proses ini
memadukan antara cairan tersebut dengan air menggunakan bantuan tambahan
tertentu yang biasa disebut emulgator.
Untuk membuat emulsi maka bahan pengemulsi Emulsi terdiri dari ammonium
casseinate 10%, sunproof 50%, pottasium oleat 20%, dan hapteen base 50%.
dimasukan kedalam tabung, kemudian diaduk dengan alat Pengaduk selama
beberapa waktu sampai diperoleh emulsi yang bagus.

Solution
Solution adalah larutan yang mudah larut dalam fase cair. Bahan ini dapat
dicampurkan dengan lateks pekat. Solusi terdiri dari KOH 20%, KOH 30%, KOH
33,54%, dan Amonia 23%. Pencampuran bahan tersebut dengan air berdasarkan
perbandingan antara pelarut (air) dengan zat terlarut yang akan disolusi dan hasilnya
kemudian disimpan dalam solution storage tank.
water

KOH,TiO2
,wingstayL
Ball Tanki
, ZnDBC,
mill/grinde Wetting tank penyimpanan
ZnO
r dispersi
35 75 rpm, 24 jam

emulsi
potassium Tanki Tanki
oleat, emulsi berpengadu penyimpanan
sunproof wax k emulsi

water
Tanki
KOH 20%, penyimpanan
KOH 30%, solution
KOH 33,54%,
dan Amonia
23%
Pembentukan kompon lateks yaitu pencampuran lateks pekat dengan
bahan bahan kimia yang berbentuk dispersi,emulsi atau larutan. dengan
susunan kompon tertentu sesuai dengan tujuan barang jadi karet yang akan
dibuat. Dispersi dispersi dan emulsi emulsi ini ditambahkan dalam jumlah
seperti yang telah ditentukan dalam formulasi dan disesuaikan dengan
keperluan.
Proses ini dilakukan dengan menambahkan bahan-bahan kimia
tertentu yaitu bahan vulkanisasi, pengisi,akselerator dan aktivator Tujuan
pembuatan kompon adalah untuk memperbaiki sifat-sifat fisika dan kimia yang
kurang menguntungkan suatu produk barang jadi. Campuran diaduk perlahan-
lahan dan dijaga jangan sampai terjadi pengotoran sampai campuran tersebut
homogen, campuran ini disebut kompon lateks. Sebelum dicetak kompon
lateks ini berbentuk cairan sehingga perlu ditambahkan bahan pemantap
(stabilizer) kedalam kompon lateks agar tidak menggumpal.
B. Pembentukan In Active Compound
Pada proses in active ini dilakukan pencampuran bahan baku yaitu lateks
dengan bahan kimia yang telah didispersi, disolusi, dan diemulsi. Sebelum
dilakukan pencampuran lateks terlebih dahulu diperiksa di chemical
laboratory section dan jika telah memenuhi standar mutu yang baik maka
lateks akan di-transfer ke weighting tank dengan vacuum pressure pump
untuk ditimbang sesuai dengan kebutuhan. Kemudian lateks yang telah
ditimbang akan di-transfer ke in active tank dengan vacuum pressure
pump.
Pembentukan Active Compound
Pada tahap ini lateks yang berasal dari In Active Compound akan dicampur
dengan bahan activator seperti ZnO 60%, KOH 20%, ZDBC 60%, selain zat
activator juga terdapat Demin Water pada active tank. Pada active tank
terjadi proses maturasi atau pematangan lateks selama kurang lebih 5 jam
dengan suhu 300C.
C. Homogenisasi
Proses homogenasi yaitu proses untuk menyatukan lateks dengan bahan
kimia agar tercampur dengan baik dan homogen. Apabila tidak tercampur
dengan baik, maka dapat mempengaruhi proses dan produk akhir. Artinya,
mutu dari benang karet yang dihasilkan tidak memenuhi standar. Proses
ini dilakukan dengan menggunakan mesin yaitu homogenizer machine.
Melalui sebuah monopump lateks dipindahkan ke homogenizer. Proses
homogenasi ini berlangsung selama 2 jam dengan suhu yang masih sama
pada proses compounding.
Lateks
pekat Tanki
berpengaduk
Demi
n
water
inactive compound tank (ICT)
Tanki
dispersi
Tanki
berpengaduk
Tanki
emulsi
active compound tank (ACT).
Maturasi pada 28-32 C
Selama 8 jam
Tanki solusi
Bahan yang digunakan adalah bahan yang ada di
active compound tank dengan prinsip pengolahan cooling
yaitu pendinginan, menghilangkan buih, dan
menghomogenkan menggunakan vacum system.
Penghomogenan menggunakan vacum system antara lain:

Compound yang ada didalam compound active tank (ACT)


ditransfer ke cooling compound storage tank (CCST)
melalui mesin homogenezer agar benar-benar homogen
Compound diaduk-aduk dengan stirer
Compound didinginkan hingga 13 0C selama kira-kira 18
jam
Compound siap diolah menjadi benang karet di extruction
departement
Tugas semua extruction departement adalah
mengolah compound yang ada di cooling compound
system tank (CCST) menjadi benang karet sesuai
dengan oreder (pesanan) dari pelanggan. Bagian-
bagian proses extruction departement adalah: wet area
(acid bath, water bath), dry area (drying dan curing),
talcum area (talcum box), kipas talcum, dan
ribboning, packing area (pengepakan, penimbangan,
dan labeling).
CH3COOH 30%
Active
Compound Tank cooling compound
storage tank (CCST)

Tanki berpengaduk Acid bath


berjaket
(pendinginan hingga 13 C
selama 18 jam)
Water bath
(700 C)

Curing Dry oven


Ribboning
( pd 130-140 Talcum box (105-110 C)
roll
C)

Cooling drum
packing
(12 C)

Anda mungkin juga menyukai