Anda di halaman 1dari 67

PERSIAPAN PEMBERIAN FORMULA PADA BAYI SAAT

MENDAPATKAN PERAWATAN
(PREPARE INFANT FORMULA IN CARE SETTING)

Kelompok 1
Reny Mareta S. 101614153005
Amalia Dwi A. 101614153008
Sofia Al Farizi 101614153017
Kasyafiya Jayanti 101614153024
Widyawati 101614153031
Henny Hidayanti 101614153043
Sheilla Tania M. 101614153045
1
PRESENTASE ASI EKSKLUSIF

World Breatfeeding Trends Initiative (WBTi). The State


of Breatfeeding in 33 Countries 2010
PRESENTASE INFANT BOTTLE FEED

World Breatfeeding Trends Initiative (WBTi). The State


of Breatfeeding in 33 Countries 2010
REKOMENDASI WHO
Memberikan ASI Eksklusif
pada bayi selama 6 bulan
Beberapa kondisi yang
kehidupan pertama untuk
menyebabkan bayi harus
memberikan dampak yang
diberikan susu formula dan
baik pada pertumbuhan,
menghentikan pemberian
perkembangan dan kesehatan
ASI Eksklusif
bayi serta direkomendasikan
untuk meneruskan sampai
dengan 2 tahun

World Health Organization. (2007). Safe preparation, storage and handling,


of powdered infant formula Guidelines. Irenland :Department of Food Safety,
Zoonoses and Foodborne Diseases, WHO
Pemberian formula pada masa
perawatan

Faktor Kontraindikasi mimun ASI


Indikasi formula u/ BKB
bayi Indikasi formula u/ BCB

Faktor Indikasi tidak menyusui


Indikasi sementara tidak
ibu menyusui

5
Kontraindikasi Minum ASI

Galaktosemia Maple syrup Fenilketourinaria


Kelainan yg urine disease Kelainan tubuh shg
menyebabkan Tubuh tdk dpt menyebabkan
tubuh tdk dpt mencerna protein asam amino
mencerna laktosa leusin, isoleusin (fenilalanin)
perlu asupan free menumpuk di dlm
laktosa tubuh

6
Asi premature - asi matur
Indikasi stlh hari ke 3-4 minggu
pemberian BKB butuh protein, kalori, &
lemak tinggi
formula u/ BKB

Bayi berisiko hipoglikemia


Indikasi Dehidrasi
BB bayi turun 8-10%
pemberian Hiperbilirubin pd hari-hari
formula u/ BCB pertama
Terpisah dr ibu, krn g3 medis

7
Indikasi tidak menyusui (Faktor Ibu)

Ibu & bayi tdk dpt ARV ASI sampai 6 bulan


1. HIV + Jk kriteria AFASS terpenuhi boleh formula

Human T-lymphotropic Virus) tipe 1 dan 2


2. HTLV Virus ini juga menular melalui ASI

Ibu dg citomegalovirus dianjurkan tdk


3. CMV memberikan ASI

8
Indikasi untuk sementara tidak
menyusui
Ibu menjalani pengobatan dg terapi
1 obat penenang

Terdapat luka herpex type 1 pada area


2 menyusui

Ibu sakit berat (psikosis, sepsis,


3 eklamsia)

9
Pengertian

Faktor yang
mempengaruhi Sejarah
pemberian

Infant
Formula
Efek
Jenis
pemberian

Kandungan

10
Pengertian
WHO (2007)

Susu yang diproduksi oleh industri untuk keperluan asupan gizi


yang diperlukan bayi.

Pudjiadi, 2002
Susu yang dibuat dari susu sapi atau susu buatan yang diubah
komposisinya menyerupai air susu ibu (ASI), namun tidak bisa
sama persis dengan ASI

Crawley (2007)
Pengganti ASI/'susu buatan' /'susu formula mengacu pada
semua produk yang dipasarkan sebagai pengganti ASI,
walaupun produknya tidak sesuai untuk tujuan itu

11
Sejarah
1810
1760 1835
Nicholas Appert
Jean Charles Des-Essartz
membandingkan komposisi
mengembangkan sebuah William Newton
teknik untuk mensterilkan penemuan susu
susu manusia dengan susu
makanan dalam wadah evaporated
hewan
tertutup

1865
1853 1883
Justus von Liebig
Texan Gale Borden: 27 merek makanan bayi
memasarkan makanan
Susu Kental Merk Eagle yang dipatenkan
bayi pertama

1929
1885
Formula nonmilk pertama
John B. Myerling didasarkan pada tepung kedelai
mengembangkan susu Komite Makanan untuk
menyetujui keselamatan dan
kental tanpa pemanis kualitas komposisi formula
12
berbahan
dasar sapi

berbahan
dasar soya

menurut hidrolisa atau


bahan dasar elemental

khusus

Jenis susu rendah


formula laktosa

adaptasi

menurut usia
awal lengkap
bayi

lanjutan

Sumber: Kurniasih. 2008. Makanan Pendamping ASI. Jogjakarta:13


Andi.
Berbahan Berbahan
dasar dasar
sapi soya

Hidrolisa Khusus

Bebas
laktosa
14
Adaptasi Awal lengkap

Lanjutan

15
Panduan memilih susu untuk bayi dan balita

Sumber: Crawley, Helen and Susan Westland. 2017. Infant milks in the UK: A practical guide for 16
health professionals. First Steps Nutrition Trust.
Panduan pemberian susu formula berdasarkan usia

Sumber: Crawley, Helen. 2014. Infant milks: A simple guide to infant formula, follow-on formula 17
and other infant milks. First Steps Nutrition Trust.
Kandungan
Perbandingan komposisi susu formula dengan komposisi ASI

Sumber: Pudjiadi, Solihin. 2002. Ilmu Gizi Klinis pada Anak. Edisi Keempat. Jakarta: Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

18
Kandungan-2
Ringkasan Perbedaan antara ASI, susu sapi dan susu formula
Porperti ASI Susu Sapi Susu formula
Kontaminasi bakteri Tidak ada Mungkin ada Mungkin ada bila
dicampurkan
Faktor anti infeksi Ada Tidak ada Tidak ada
Faktor pertumbuhan Ada Tidak ada Tidak ada
Protein Jumlah sesuai dan Terlalu banyak dan Sebagian
mudah dicerna sukar dicerna diperbaiki.
Kasein : Whey Kasein : Whey Disesuaikan dengan
(40:60) (80:20) ASI
Whey: alfa Whey:
Betalaktoglobulin
Lemak Cukup mengandung Kurang ALE Kurang ALE
asam lemak esensial Tidak ada DHA dan
(ALE), DHA dan AA AA

Mengandung Lipase Tidak ada Lipase Tidak ada Lipase


Zat Besi Jumlah kecil tapi Jumlah lebih banyak Ditambahkan ekstra
mudah dicerna tapi tidak diserap tidak diserap
dengan baik dengan baik
Vitamin Cukup Tidak cukup Vit A Vitamin
dan Vit C ditambahkan
Air Cukup Perlu tambahan Mungkin perlu
tambahan
19
Sumber: Suradi, R, dan H.K.P. 2007. Bahan Bacaan Manajemen Laktasi, Jakarta: Perinasia
Efek Wall (2013)
pemberian Infants who were exclusively formula-fed had an 80% increase in their risk of
developing diarrhea
susu Triastuti (2013)
formula Terdapat hubungan pemberian susu formula dengan obesitas pada anak usia 5-6 tahun

Weir (2002) dalam Roesli (2008)


Meningkatkan resiko infeksi yang berasal dari susu formula yang tercemar
70% increase in their risk of developing an ear infection (Wall, 2013)
Atika, 2014
Ada perbedaan secara bermakna pemberian ASI eksklusif dan susu formula terhadap
status gizi bayi usia 7-12 bulan
Ismanto (2016)
Terdapat hubungan pemberian makanan pendamping ASI (MP-ASI) dini dengan
kejadian ISPA pada bayi 0-6 bulan
Adhani (2014)
Tingkat karies tertinggi terjadi pada anak yang mengonsumsi susu formula

Roesli (2008)
Pemberian susu formula dapat meningkatkan resiko asma dan penyakit alergi

Oktiyani (2015)
Terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif terhadap perkembangan 20
bahasa/kognitif bayi usia 0-6 bulan
Faktor yang Abdullah (2013): proporsi ibu pendidikan tinggi yang menyusui lebih
mempengaruhi rendah daripada ibu dengan pendidikan yang lebih rendah
pemberian
susu formula Abdullah (2013): pengetahuan yang cukup tentang menyusui bayi dapat
mendorong ibu untuk memberikan ASI secara penuh

Bahriyah (2017): ada hubungan yang bermakna antara pekerjaan ibu


terhadap pemberian ASI Eksklusif

Umar (2012): ada hubungan antara sosial ekonomi dengan pemberian ASI
eklusif

Sabriyan (2013): dengan memberikan susu formula akan mengikuti gaya


hidup modern
Amalia (2016): ada hubungan antara stres dengan kelancaran ASI

Nurafifah (2009): Ibu cenderung memberikan susu formula apabila mereka


dapat mengingat pesan-pesan kunci yang disampaikan dalam iklan

Roesli (2008): ibu yang dalam keadaan sakit enggan dan takut menyusui
sehingga ASI eksklusif tidak diberikan
Susmaneli (2013): ada hubungan antara informasi dari nakes dengan
pemberian ASI Eksklusif 21
Persiapan pemberian formula
selama masa perawatan

22
Penggunaan Formula Bayi
Formula bayi harus dipilih berdasarkan kebutuhan medis bayi. Bila
tersedia, gunakan formula bayi dengan cairan steril untuk bayi
dengan risiko terbesar

Penggunaan Cangkir
Untuk daerah di mana sanitasi dan air bersih menjadi masalah,
minum dengan cangkir adalah pilihan yang lebih aman daripada
pemberian susu botol

Pedoman Tertulis
Setiap institusi harus menyusun pedoman tertulis sendiri untuk
persiapan dan penanganan formula yang disesuaikan dengan
lingkungan setempat

WHO, 2007 23
Daerah Persiapan

Harus ada area yang bersih untuk menyiapkan dan menyimpan susu
formula dan diperlukan cuci tangan

Penyimpanan Pendingin
Jika makanan (susu formula) harus disiapkan dan disimpan sebelum
digunakan, seharusnya ada kulkas khusus untuk penyimpanannya.
Suhu dari kulkas sebaiknya tidak lebih tinggi dari 5C, dan harus
dipantau per harian

Lacak
Penting untuk memiliki ketertelusuran lengkap dari semua formula
yang disiapkan dalam pengaturan perawatan. Formula yang
disiapkan harus diberi label informasi yang tepat seperti: jenis
formula, nama bayi atau ID, nama, tanggal dan waktu penyiapan
WHO, 2007 24
Idealnya, setiap
makanan (susu
Dalam
formula) harus
mempersiapkan
disiapkan dalam
pemberian formula Praktek ini akan
cangkir susu atau
bayi dalam bentuk menimbulkan
botol setiap individu.
bubuk, maka hal risiko karena susu
Namun, dalam
terbaik untuk formula lebih
keadaan tertentu,
mempersiapkan rentan terhadap
susu formula
makanan (susu kontaminasi di
dicampur dalam
formula) segar wadah besar dan
wadah yang lebih
setiap waktu dan terbuka
besar, dan kemudian
harus dimakan
ditransfer ke cangkir
dengan segera
atau botol masing-
masing individu

25
Manajemen Persiapan pemberian
formula selama masa perawatan

Pembersihan

Sterilisasi

Menyimpan

26
Gribble K, Hausman. 2012

Masalah dalam pemberian susu formula


1. Kebersihan yang kurang dalam persiapan
susu formula bayi
2. Pencucian/ strerilisasi yang salah
3. penyimpanan susi formula yang salah

27
Sebuah penelitian di Inggris menemukan bahwa 60% botol susu
yang "dibersihkan" masih terkontaminasi bakteri
(termasuk Staphylococcus aureus ) pada tingkat yang tidak dapat
dianggap bersih.
(Redmond EC, Griffith CJ, 2009)

Susu Formula bayi dapat terkontaminasi patogen


Bakteri yang ditemukan mencemari susu formula bubuk termasuk
Enterbacter sakazakii, Salmonella spp., Pantoea agglomerans,
Escherichia vulneris, Hafnia alvei, Klebsiella spp., Citrobacter spp.,
Enterobacter cloacae, Bacillus cereus, Clostridium spp.,
Staphylococcus aureus and Listeria monocytogenes.
Penggunaan air yang bersuhu 70oC dapat melemahkan
(deactivates) Enterobacter sakazakii
(Gribble K, Hausman. 2012)
28
Prepare infant formula
Bersihkan dan desinfeksi seluruh permukaan
meja yang akan digunakan untuk
mempersiapkan susu formula

Cuci tangan dengan air bersih dan sabun, dan


keringkan dengan kain lap yang bersih atau
sekali pakai

Rebus air bersih sampai air mendidih

Baca petunjuk pada kemasan untuk mengetahui


berapa banyak air dan susu bubuk yang perlu
dicampurkan.
Tuang air bersuhu 70 (air mendidih yang dibiarkan
kurang lebih 15-30 menit akan bersuhu 70) dalam
jumlah yang tepat sesuai intruksi ke dalam botol yang
bersih dan telah disterilisasi (direbus).
29
Cont

Tuangkan susu formula bubuk sesuai jumlah


yang diinstruksikan pada kemasan

Campur hingga merata dengan cara mengocok


botol

Segera dinginkan dengan mengalirkan air kran


ke sisi luar botol atau diletakkan pada tempat
bersuhu dingin atau direndam dalam air dingin

Periksa suhu susu formula yang telah dicampur


dengan cara meneteskan sedikit susu formula
tersebut ke pergelangan tangan bagian dalam.

Berikan susu formula pada bayi


30
Metode Pemberian Susu Formula
Bottle Feeding
Keuntungan dan Kerugian
Cara Menyiapkan
Cara Menyimpan
Cara Menghangatkan Ulang

Cup Feeding
Keuntungan dan Kerugian
Cara Menyiapkan
Cara Menyimpan
Cara Menghangatkan Ulang
31
Beberapa kondisi pemberian susu menggunakan
botol, cup/cawan, dll (Lala, 2012):
1. Bayi preterm atau aterm yang terpisah dengan
ibunya (bayi dirawat di ruang perinatologi)
dengan keadaan ibu post operasi saesar
2. Ibu yang ASInya belum keluar
3. Ibu dengan puting susu masuk ke dalam
4. Ibu dengan puting lecet
5. Bayi dengan usia gestasi kurang dari 34 minggu
(bayi yang belum memiliki refleks menghisap)
32
Bottle Feeding
Menyusui menggunakan botol bersifat pasif,
tergantung faktor pemberi yaitu kemiringan
botol, tekanan gravitasi susu, besar lubang dan
ketebalan karet dot (Lala Budi, 2012).
Penggunaan botol pada bayi salah satunya
menyebabkan bingung puting sehingga hal ini
berdampak pada pemberian ASI eksklusif yang
tidak dapat berlangsung optimal (Lala Budi,
2012).
Penggunaan dot dapat mempersingkat durasi
menyusui secara eksklusif (Lala Budi, 2012).

33
Bottle Feeding
Keuntungan
Tidur lebih lama antara waktu makan
Semua orang bisa terlibat dalam memberikan makan bayi

Kerugian
Meningkatkan terjadinya penyakit seperti diare dan telinga
Peningkatan risiko saat membuat susu formula dengan cara yang tidak
benar, misal terlalu panas
Meningkatkan beban kerja yaitu ketika mencuci dan mensterilkan botol dan
menyiapkan susu
Mahal
Sumber: Our Ladys Childrens Hospital, Crumlin (2015)

Bayi yang tidak menggunakan botol dalam proses menyusui di rumah sakit meningkatkan
pemberian ASI oleh ibu pada saat selesai melakukan perawatan
(Collins et.al., 2016).
34
Bottle Feeding
Cara Menyiapkan susu formula (WHO,2007)

Bersihkan dan desinfeksi permukaan tempat menyiapkan susu


Cuci tangan dengan sabun dan air, dan keringkan dengan kain bersih atau sekali pakai
Rebus air, pastikan air mendidih
Baca petunjuk pada kemasan formula untuk mengetahui berapa banyak air dan
seberapa banyak bubuk yang dibutuhkan
Tuangkan air matang dalam jumlah yang benar (suhu minimal 70C) ke dalam botol
susu yang telah bersih dan steril
Tambahkan jumlah bubuk formula yang tepat ke dalam air dalam botol
Campur dengan hati-hati dengan mengaduk secarahati-hati atau memutar-mutar
botol.
Dinginkan suhu dengan meletakkan botol di bawah air kran, atau dengan
menempatkannya dalam wadah air dingin atau es.
Keringkan bagian luar botol
Beri label botol (jenis formula, nama bayi atau ID, tanggal dan waktu pembuatan dan
nama pembuatnya)
Periksa suhu susu
Berikan susu ke bayi
Segera buang susu yang belum dikonsumsi dalam waktu dua jam

35
Bottle Feeding
Cara Menyimpan botol yang berisi susu formula (WHO,2007)

Tempatkan susu yang telah dimasukkan ke botol berlabel yang diberi label di kulkas
khusus
Suhu kulkas sebaiknya tidak lebih tinggi dari 5C, dan harus dipantau setiap hari.
Buang semua makanan/susu dengan kondisi dingin yang belum digunakan dalam
waktu 24 jam.

Cara Menghangatkan Kembali Botol Susu dari Kulkas (WHO,2007)

Keluarkan susu botol dari kulkas


Hangatkan ulang tidak lebih dari 15 menit
Periksa suhu susu dengan meneteskan sedikit ke bagian dalam pergelangan tangan
Berikan susu ke bayi
Buanglah susu yang telah dihangatkan yang belum dikonsumsi dalam waktu dua jam.

36
Bottle Feeding
Penyimpanan susu di lemari es pada suhu diatas 5oC
dapat memungkinkan adanya pertumbuhan bakteri
berbahaya.
Susu yang telah dingin sebaiknya tidak dilakukan
pemanasan ulang selama lebih dari 15 menit suhu
ideal untuk pertumbuhan bakteri berbahaya.
Meletakkan susu pada botol penghangat untuk periode
yang lama penyebab timbulnya infeksi yang
disebabkan oleh Enterobacter sakazakii penyebab
meningitis dan enterocolitis necrotican terutama pada
bayi dan anak-anak (WHO, 2007; Hamdani FW, 2012).

37
Cont

Penyimpanan susu di lemari es pada suhu diatas 5oC

memungkinkan adanya pertumbuhan bakteri berbahaya

Susu yang telah dingin sebaiknya tidak dilakukan pemanasan


ulang selama lebih dari 15 menit
menyebabkan suhu ideal untuk pertumbuhan bakteri berbahaya

Meletakkan susu pada botol penghangat untuk periode yang


lama
menyebabkan atau menimimbulkan infeksi yang disebabkan oleh
Enterobacter sakazakii yang merupakan penyebab meningitis dan
enterocolitis necrotican terutama pada bayi dan anak-anak (Kornacki dan
Beuchat dalam WHO, 2007 ; Hamdani FW, 2012)

38
Cup Feeding
Penggunaan cup feeding ini juga bisa dilakukan untuk bayi yang
tidak mendapatkan cukup ASI atau pada bayi yang terpisah
dengan ibunya selama beberapa waktu (Phillipa, 2016).
Pemberian minum menggunankan cawan atau cup feeding
dapat diberikan pada bayi aterm maupun bayi prematur, BBLR
sampai mencapai usia matur dan mampu menyusu langsung ke
payudara ibu (Gupta, Khanna & Chattree dalam Lala (2012)).
Penggunaan cup lebih efektif daripada menggunakan botol
karena tidak menyebabkan bayi mengalami bingung puting
(Phillipa, 2016).
Penggunaan cawan aman sama dengan botol dan tidak ada
perbedaan pada stabilitas fisiologi dan kemungkinan terjadinya
tersedak (Malholtra, dkk, Marinelli, dkk dan Mizuno, dkk dalam
Lala (2012) )
39
Cup Feeding
Keuntungan
Bayi dapat makan dengan kecepatannya sendiri dapat memperbaiki saturasi
oksigennya dan dapat lebih stabil secara fisiologis
Membantu menghindari bingung puting
Mudah dibersihkan

Kerugian
Memungkinkan adanya risiko aspirasi atau tersedak apabila pemberian susu tidak
dilakukan dengan benar
Memakan waktu yang lama
Ada banyak susu yang tumpah dan terbuang dibandingkan dengan pemberian
susu botol
Pemberian menggunakan cup dalam jangka panjang dapat mengurangi
kemampuan refleks menghisap pada bayi

Sumber: Phillipa, 2016


40
Cup Feeding
Cara Menyiapkan susu formula dengan cup (WHO,2007)

Bersihkan dan desinfeksi permukaan tempat menyiapkan susu


Cuci tangan dengan sabun dan air, dan keringkan dengan kain bersih atau sekali pakai
Rebus air, pastikan air mendidih
Baca petunjuk pada kemasan formula untuk mengetahui berapa banyak air dan
seberapa banyak bubuk yang dibutuhkan
Tuangkan air matang dalam jumlah yang benar (suhu minimal 70C) ke dalam botol
susu yang telah bersih dan steril
Tambahkan jumlah bubuk formula yang tepat ke dalam air dalam botol
Campur dengan hati-hati dengan mengaduk secara hati-hati menggunakan sendok
steril.
Dinginkan suhu dengan meletakkan cup yang bertutup di bawah air kran, atau dengan
menempatkannya dalam wadah air dingin atau es.
Keringkan bagian luar cup
Beri label cup (jenis formula, nama bayi atau ID, tanggal dan waktu pembuatan dan
nama pembuatnya)
Periksa suhu susu
Berikan susu ke bayi
Segera buang susu yang belum dikonsumsi dalam waktu dua jam

41
Cup Feeding
Cara Menyimpan cup feed yang berisi susu formula (WHO,2007)

Apabila ingin menyimpan susu dalam jumlah yang banyak, sebaiknya disiapkan dalam wadah
yang sudah bersih dan steril
Wadah tidak lebih besar dari 1 liter
Wadah terbuat dari bahan makanan dan memiliki tutup, selanjutnya didinginkan dalam
wadah dan dituang ke cangkir bila diperlukan.
Tempatkan wadah makanan/susu yang telah dingin dan diberi label di kulkas khusus. Suhu
kulkas sebaiknya maksimal 5C, dan harus dipantau setiap hari.
Buang semua makanan/susu yang sudah dingin yang belum digunakan dalam waktu 24 jam.

Cara Menghangatkan Kembali Botol Susu dari Kulkas (WHO,2007)

Keluarkan wadah formula yang telah disiapkan sebelumnya dari kulkas sesaat sebelum
dibutuhkan.
Tuangkan jumlah yang dibutuhkan ke dalam cup/cangkir makanan bersih dan steril. Pasang
kembali penutup wadah dan masukkan sisa makanan/susu ke kulkas.
Hangatkan ulang tidak lebih dari 15 menit.
Susu dapat dihangatkan kembali dengan menempatkan dalam wadah air hangat, memastikan
tingkat air di bawah bagian atas cup/cangkir. Sesekali goyang atau putar susu di cangkirnya
untuk memastikan memanaskan secara merata.
Periksa suhu makanan/susu dengan meneteskan sedikit ke bagian dalam pergelangan tangan.
Buanglah kembali makanan/susu hangat yang belum dikonsumsi dalam waktu dua jam.
42
Cara Menyiapkan Susu dalam Jumlah
Banyak (Batch) Menggunakan Cup/Botol
Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan
(WHO, 2007):
1. Jumlah air dan jumlah bubuk formula yang dibutuhkan
untuk pemberian beberapa susu dalam satu wadah
(dilihat pada kemasan formula)
2. Menggunakan wadah yang sudah dibersihkan dan
disterilkan yang terbuat dari bahan yang aman, dan cocok
sebagai tempat untuk menuangkan cairan panas
3. Tidak menggunakan wadah dengan volume lebih dari 1
liter
4. Buang makanan yang telah didinginkan / beku dan tidak
digunakan lagi apabila lebih dari 24 jam

43
(Leung C, WC Chang, Yeh SJ, 2009), (Moritz M,
Ayus J, 2010)
Underdilution formula bayi dapat
menyebabkan dehidrasi hypernatraemic dan
over-dilution pada hyponatraemia (keracunan
air), yang keduanya berpotensi fatal pada
kondidi bayi.

44
Langkah dalam memberikan susu
dengan cup
Isi setengah atau dua pertiga cup dengan susu formula

Pastikan bayi benar-benar dalam keadaan terjaga, waspada dan


menginginkan minum susu

Jika dibutuhkan, bedong bayi untuk mencegahnya


menumpahkan cup dari tangan

Posisikan bayi di tempat yang nyaman, posisikan tegak di


pangkuan, perlu alas untuk ditempatkan di bawah dagu atau
sekitar leher untuk persiapan ketika terjadi tumpahan

Tempelkan pinggiran cup di bawah bibir bayi


45
Langkah dalam memberikan susu dengan cup
(Depkes (2010) dalam Lala (2012); Phillipa, 2016)

Miringkan ujung cup secukupnya sehingga susu dapat mencapai


pinggiran cup, jangan meletakkan cup terlalu jauh dari mulut
bayi

Jangan menuangkan susu di mulut bayi, secara hati-hati


jaga susu tetap berada di tepi cup

Bayi akan memasukkan susu ke mulutnya dengan lidahnya

Bayi dikatakan selesai minum bila sudah menutup mulut


atau pada saat sudah tidak tertarik lagi terhadap susu
46
47
Pendistribusian susu formula
Tidak disiapkan dalam wadah tunggal dan besar

Susu formula harus segera diberikan pada bayi sebelum 2 jam, bila lebih dari 2 jam sejak
dibuat maka harus diletakkan di lemari pendingin sebelum diberikan kepada bayi.

Susu formula dapat dihangatkan kembali di tempat tujuan dan segera diberikan pada bayi,
atau disimpan dalam lemari pendingin dan digunakan dalam waktu 24 jam dari saat pertama
kali disiapkan.

Jika waktu perjalanan memakan waktu lebih dari 30 menit, susu formula dingin harus
diangkut dalam pendingin atau menggunakan cool bag dengan batu es

Sumber: (WHO, 2007) 48


Waktu dalam Pemberian Susu
Formula
Membuang semua susu formula yang belum dikonsumsi dalam waktu dua
jam sejak dipersiapakan kecuali bila didinginkan

Susu formula olahan bisa disimpan di lemari pendingin (tidak lebih dari
5 C sampai 24 jam

Membuang semua susu formula sisa

Waktu yang digunakan untuk susu formula tidak boleh lebih dari 2 jam
dalam suhu kamar.

Susu formula seharusnya tidak boleh dihangatkan kembali selama pemberian


makan

Sumber (WHO, 2007) 49


(Herbold NH, Scott E. 2008)
Susu formula memberikan media yang sangat
baik untuk proliferasi bakteri jika disimpan secara
tidak tepat, perkembangbiakan bakteri sehingga
dapat menyebabkan infeksi pada bayi.
Penyimpanan yang tidak tepat masih banyak
dilakukan oleh tenaga kesehatan. Dari hasil
penelitian menunjukkan 60% susu disipakan tidak
sesuai dengan prosedur yang benar
50
Keadaan Khusus dalam Pemberian
Formula
Formula yang tidak bisa disiapkan dengan air panas
Susu formula yang disiapkan dengan air dibawah dari 70 derajat C harus
segera dikonsumsi dan tidak boleh disimpan untuk digunakan nanti. Buang
sisa susu formula setelah 2 jam
Jika tidak tersedia air mendidih
susu formula dapat disiapkan menggunakan air yang aman pada suhu
ruangan dan segera dikonsumsi dan tidak disarankan untuk disimpan untuk
digunakan nanti. Susu formula sisa setelah 2 jam harus dibuang.
Jika kualitas air buruk
Untuk mendisinfeksi air bawa air mendidih dan tambahkan 3-5 tetes klorin
kedalam 1 liter air atau hilangkan patogen dengan filter yang sesuai.
Jika pendingin tidak tersedia
susu formula untuk disimpan dan digunakan nanti saat akan dikonsumsi

Sumber : WHO, 2007

51
Rekomendasi WHO
Penggunaan formula. Sesuai
kebutuhan bayi

Standar prosedur dlm penyiapan


formula

Prinsip higenitas dalam penyiapan


dan pemberian formula

52
Rekomendasi WHO
Pemberian formula (formula disajikan
dalam single dose, labeling)

Penyimpanan formula bisa 24 jam


(max 5 derajat C), buang sisa formula
>2jam

Re-heating formula, max 15 menit,


segera konsumsi dlm 2 jam. Re-heating
hny 1 x

53
Rekomendasi WHO

Distribusi formula:
idealnya menggunakan
cold box

Pemberian formula sesuai indikasi


& kebutuhan, fresh formula,
monitoring dan evaluasi hasil
pemberian formula

54
Analisis Jurnal

55
Background
Suboptimal breastfeeding and complementary
feeding practices are associated with a high
prevalence of malnutrition and child mortality
around the world, especially in low- and
middle-income countries

Regardless of the guidelines and efforts to


protect, promote, and support breastfeeding
in health facilities, feeding infant formula to
newborns in hospitals is still common in both
developed and developing countries

The association between the early


introduction of infant formula with the
prevalence of exclusive and prolonged
breastfeeding and the subsequent use of
infant formula is unclear
Methods
Exposure variable
Infant formula feeding during the
first 3 d after birth

Outcome variables
subsequent feeding of infant formula
early breastfeeding cessation
Infant formula feeding at birth and
during the first 2 years
The prevalence of subsequent infant formula feeding
was 728% higher among children fed with infant
formula during the first 3 d after birth than those who
were not for those with vaginal deliveries
Among mothers who reported cesarean deliveries,
subsequent infant formula feeding of infants aged <6
mo was 1832% higher among children fed with infant
formula during the first 3 d after birth than those who
were not
In multiple logistic regression, infant formula feeding
during the first 3 d after birth was associated with a
higher prevalence of subsequent infant formula
feeding in the overall sample
Prevalence and 95% CIs of subsequent infant
formula feeding by status of infant formula
feeding during the first 3 d after birth and child
age overall (A), for vaginal deliveries (B), and
for cesarean deliveries (C)
(Alive & Thrive baseline survey)
Infant formula feeding at birth and
early cessation of breastfeeding
children fed with infant formula within the
first 3 d had a higher tendency of early
cessation of breastfeeding than those who
were not
Infant formula feeding during the first 3 d
after birth was associated with a higher
prevalence of early breastfeeding cessation in
the overall sample
Potential pathway from infant formula feeding
at birth to subsequent feeding practices
infant formula feeding during the first 3 d after birth
was associated with higher subsequent infant formula
feeding which in turn was linked to early breastfeeding
cessation
Infant formula feeding at birth was more prevalent in
mothers with misconceptions relating to feeding in
the first 3 d, intention to feed infant formula at birth,
cesarean delivery, and lack of professional
breastfeeding support at birth
misconceptions relating to exclusive and continued
breastfeeding were associated with increased
subsequent infant formula feeding and early
breastfeeding cessation
Potential pathway from infant formula feeding
at birth to subsequent feeding practices
Analisis jurnal 2

64
Although the World Health Organization (WHO) recommends
exclusively breastfeeding infants until 6 months of life and
continued breastfeeding until age 2 years or older, infant
formula is used widely and is commonly introduced during the
neonatal period

Because HIV can be transmitted through breast milk, health


agencies in many industrialized and some developing countries
promote infant formula use for infants of women infected with
HIV

Although WHO suggests breast milk replacement only where


acceptable, feasible, affordable, sustainable, and safe, 3
national programs include provision of free infant formula as
part of the strategy to prevent mother to- child transmission of
HIV in some less developed countries, including Thailand,
Botswana, Brazil, Nigeria, Vietnam, and Argentina
65
Materials and Methods

66
Terimakasih

67

Anda mungkin juga menyukai