ASASI MANUSIA
Disusun Oleh:
M. Fatihul Barir (14640018)
Kiki Arista (14640019)
MAKNA PANCASILA
PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA
HAK ASASI FUNDAMENTAL (POKOK)
1. Periode 1945-1950
Wacana hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi
politik yang didirikan, serta hak kebebasan untuk menyampaikan
pendapat terutama di parlemen
2. Periode 1950-1959
Masa demokrasi parlementer. Pemikiran HAM pada masa
ini dicatat sebagai masa yang sangat kondusif. Karena kebebasan
mendapat tempat dalam kehidupan politik nasional.
Menurut Bagir Manan HAM tercermin pada 5 indikator HAM:
a. Munculnya beragam partai politik dengan beragam ideologi
b. Adanya kebebasan Pers
c. Pemilihan Umum secara Aman, Bebas dan Demokratis
d. Kontrol parlemen atas eksekutif
e. Perdepatan HAM secara bebas dan demokratis
3. Periode 1959-1966
lahir system demokrasi terpimpin yang terpusat pada
kekuasaan presiden soekarno. Sistem demokrasi terpimpin ini
sebagai wujud penolakan presiden soekarno terhadap system
demokrasi parlementer yang dinilai sebagai produk barat.
4. Periode 1966-1998
Lahirnya orde baru menjanjikan
harapan baru terhadap penegak HAM di
Indonesia, namun setelah mendapatkan mandate
konstitusional dari MPRS pemerintah orde baru
menunjukkan sifat yang sama saat pimpinan Ir.
Soekarno yakni sikap apologis dengan cara
mempertentangkan demokrasi dan prinsip HAM
yang lahir dari barat dengan budaya local
Indonesia.
5. Periode Pasca Orde Baru
Pada masa pemerintahan mengalami
perkembangan yang sangat segnifikan dengan
keluarnya Tap MPR No. XVII/MPR/1998 tentang
HAM merupakan salah satu indicator keseriusan
pemerintah era reformasi akan penegakan HAM
HAM DALAM PRESPEKTIF PANCASILA, UUD
1945 DAN ISLAM
Hak-hak asasi manusia dalam Pancasila dirumuskan dalam pembukaan
UUD 1945 dan terperinci di dalam batang tubuh UUD 1945 yang merupakan
hukum dasar konstitusional dan fundamental tentang dasar filsafat negara
Republik Indonesia serat pedoman hidup bangsa Indonesia, terdapat pula ajaran
pokok warga negara Indonesia. Yang pertama ialah perumusan ayat ke 1
pembukaan UUD tentang hak kemerdekaan yang dimiliki oleh segala bangsa
didunia. Oleh sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak
sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Kebulatan lima dasar dalam Pancasila, mengemukakan Pancasila seperti
dikemukakan Notonegoro dalam Pidato Dies Universitas Airlangga pada 10
Nopember 1955 secara filsafat kenegaraan, dan istilah Pancasila oleh Dr.
Sumantri Harjoprakoso dalam Indonesisch mensbeeld als basis ener
psychotherapie (Leiden, Juni 1956) yang juga digunakan dalam bidang kebatinan
yang menyebut lima tabiat manusia guna mencapai pendirian hidup sempurna,
yaitu: 1. Rela, 2. Narimo (Jawa), 3. Temen (Jujur), 4. Sabar, dan 5. Budi luhur.
Lima tabiat ini agar dapat melaksanakan sandaran hidup yang dinamakannya Tri
Sila yakni: a. eling (beriman), b. percaya dan c. mituhu (setia). Pancasila juga
dikemukakan Prof. Dr. Priyono, Menteri PP dan KK pada Seminar Ilmu dan
Kebudayaan di Yogyakarta (29 Juni 1956) sebagai Panca Sila Bahasa Indonesia.
Hubungan HAM dengan Pembukaan,
diperlihatkan dengan secara khusus hak asasi
kemerdekaan segala bangsa dan tujuan negara,
baik keluar dan kedalam dicantumkan dalam
Pembukaan, sedangkan dalam UUDS hanya
mencantumkan tujuan perdamaian tanpa
menjaga ketertiban dunia. Isi Mukaddimah
UUDS juga dinyatakan sama dengan Preambule
Piagam Perdamaian (Charter for Peace). Yang
menarik adalah tinjauannya terhadap lima sila
dalam Pancasila yang membantu para
penyelenggara memahami makna yang
terkandung di dalamnya, sehingga dapat menilai
apakah konstitusi yang dirumuskan sejalan
dengan nilai-nilai Pancasila.
HAM juga terdapat di dalam Pembukaan konstitusi kita
yang pernah berlaku. Namun, pelaksanaan HAM tetap
berlandaskan nilai-nilai Pancasila. Misalkan contoh bagaimana
kedudukan individu dalam sistem demokrasi? Demokrasi kita
tetap berlandaskan kolektivisme, bukan pertentangan individu
dan social orde seperti demokrasi liberal dan hak-hak lainnya
yang tetap berlandaskan kondisi masyarakat asli Indonesia.
Hubungan antara Hak asasi manusia dengan Pancasila dapat
dijabarkan Sebagai berikut :
By: kelompok 4