Anda di halaman 1dari 42

Supervisor:

dr. Emir Taris Pasaribu, Sp.B(K)Onk

Penyusun:
Sona Anggrani Wilson Tirta Chandra
Zunnadhir Albert
Yaumil Reiza Stephanie
Shera Adila Fatmadina Burhan
Corry Silalahi Nuruljannah Gomes
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Keganasan tiroid: penyebab kanker terbanyak ke-9 di seluruh dunia

Insidensi pada perempuan >> laki-laki


Insidensi di negara-negara maju >> negara-negara berkembang (2
kali lipat)
Perempuan: 11,10 vs 4,70 /100.000
Laki-laki: 3,60 vs 1,40 /100.000

Faktor risiko: umur, jenis kelamin, tipe histologi, penyebaran tumor

Pertumbuhan dan perjalanan penyakit lambat


Morbiditas dan mortalitas rendah
Sebagian kecil tumbuh dengan cepat dan sangat ganas dengan
prognosis yang fatal.
Tingkat kelangsungan hidup 10 tahun: 80-90%
Membahas pembesaran kelenjar tiroid
Tujuan Penulisan sebagai salah satu bentuk kelainan yang
penting dalam ilmu bedah onkologi

Memberikan informasi tentang


pembesaran kelenjar tiroid dalam ilmu
bedah
Memperkaya ilmu pengetahuan dan
memperkokoh landasan teoritis ilmu
Manfaat Penulisan
kedokteran, khususnya mengenai
pembesaran kelenjar tiroid.
Sebagai salah satu syarat bagi penulis
untuk menyelesaikan tugas P3D di
Departemen Ilmu Bedah Umum.
TINJAUAN PUSTAKA
Anatomi Tiroid
Anatomi Tiroid
Histologi
Tiroid
Fisiologi Tiroid
Sel folikular: mensekresi T3 dan T4
Sel C (parafolikular): mensekresi calcitonin

Tirosin + iodin MIT DIT T3 T4

Fungsi hormon tiroid


Efek pada laju metabolisme basal dan produksi panas
Efek pada pertumbuhan dan perkembangan
Efek simpatomimetik
Tumor Tiroid
Nodul / struma /
pembesaran kelenjar
Insidensi pada perempuan
tiroid
>> laki-laki
=
Insidensi di negara-negara
pertumbuhan yang
maju >> negara-negara
berlebihan dan
berkembang
perubahan struktural
Perempuan: 11,10 vs 4,70
dengan atau tanpa
/100.000
perubahan fungsional
Laki-laki: 3,60 vs 1,40
pada satu atau beberapa
/100.000
bagian dalam jaringan
tiroid normal
Etiologi dan Faktor Risiko
Karsinoma Tiroid
Paparan radiasi

Sindrom genetik

Riwayat keluarga

Kelainan tiroid jinak

Diet

Usia
Klasifikasi Karsinoma Tiroid dan
Manifestasi Klinis
Papillary thyroid Follicular
cancer thyroid cancer

Undifferentiated
Medullary
(anaplastic)
thyroid cancer
thyroid cancer
Penegakan Diagnosis
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Anamnesis Pemeriksaan Fisik
Riwayat radiasi Nodul padat dan keras
Pertumbuhan cepat Pembesaran kelenjar getah bening

Suara serak Metastasis jauh: tulang, paru,


jaringan lunak
Riwayat keluarga positif Terfiksasi dengan jaringan sekitarnya

Riwayat keluarga dengan MEN Paralisis pita suara


Tetap membesar dengan terapi Penyempitan jalan napas
tiroksin
Umur kurang dari 20 tahun atau di
Penegakan Diagnosis
Pemeriksaan laboratorium

USG

Sidik Tumor Tiroid I-131

FNAB

Frozen section + Imprint

Histopatologi
Penatalaksanaan
Observasi dan Diseksi leher
Terapi adjuvan
tindakan operasi radikal
Observasi: bila Diseksi leher Terapi radiasi
secara klinis sentral: interna
benign dan FNAB pengangkatan Terapi radiasi
benign dgn struktur limfatik eksterna
diameter <2 cm dan nonlimaftik Terapi hormonal
Operasi: diameter pada level VI dan
>2 cm atau VII dgn preservasi
cenderung kelenjar paratiroid
membesar dan n. laringeus
recurrent
Komplikasi
Komplikasi operasi Komplikasi diseksi leher
Komplikasi radiasi interna
tiroidektomi radikal
Perdarahan Cedera nervus accessorius Kelenjar air liur:
Obstruksi jalan napas spinal sialoadenitis, xerostomia,
Cedera nervus laringeus Ligasi simultan vena obstruksi, keganasan
Hipoparatiroid jugularis interna bilateral Mata: inflamasi kelenjar
Reseksi musculus air mata, obstruksi saluran
Mortalitas pascaoperasi
sternocleidomastoideus air mata, konjungtivitis
Fistula ductus thoracicus Hipoparatiroid
Nyeri dan disfungsi bahu Vocal cord: paresis
Fibrosis paru
Leukemia
Kanker kandung kemih
Supresi sumsum tulang
Penurunan fungsi ovarium
dan kesuburan pada
wanita
Penurunan fungsi testis
dan kesuburan pada laki-
laki
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
No.Rekam Medis : 00.68.10.22
Tanggal Masuk : 25 Juli 2016
Bed : (2.1)

Nama Dewi Br. Simanjuntak


Umur 29 Tahun
Jenis Kelamin Perempuan
Status Perkawinan Menikah
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Suku Batak
Agama Kristen Protestan
Alamat Dusun III Gg. Rasmi , Bangun Sari, Tanjung
Anamnesis
Keluhan Benjolan di leher kiri
utama
Telaah Benjolan di leher kiri yang disadari pasien 4 bulan yang lalu, melalui
pemeriksaan fisik oleh dokter kandungan ketika os berkonsultasi karena
belum memiliki keturunan. Benjolan dirasakan semakin membesar kurang
lebih 1 bulan yang lalu.

Nyeri (-), sakit saat menelan (-), sulit menelan (-) , sakit tenggorokan (-), sesak
nafas (-), suara serak (-), tremor (-), jantung berdebar- debar (-), mudah
berkeringat (-), penurunan berat badan (-), demam (-). Adanya benjolan di
tempat lain (-).

Riwayat menderita penyakit seperti ini sebelumnya (-). Riwayat menderita


penyakit gondongan (-). Pasien tidak tinggal di lingkungan sekitar pantai.
Pasien tidak tinggal di daerah dengan endemik gondongan. Riwayat paparan
radiasi (-). Riwayat keluarga yang menderita penyakit seperti pasien (-).

Pasien suka mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung lemak seperti


mentega, keju dan daging, kurang mengkonsumsi buah dan sayur.
RPT DM (-), hipertensi (-), TB paru (-)
RPO Tidak menggunakan obat yang lama
Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum Keadaaan Penyakit
Sensorium : Compos mentis Pancaran : Normal
wajah
Tekanan darah : 120/80 mmHg Sikap Paksa :-

Nadi : 80 x/i, reguler, t/v : Refleks :+


cukup fisiologis
Pernapasan : 20 x/i Refleks :-
patologis
Temperatur : 36,4oC (aksila)

Anemia (-) Ikterus (-) Dispnu (-)


Sianosis (-) Edema (-) Purpura (-)
Turgor Kulit : Normal
Keadaan gizi
TB : 158 cm
BB : 71 kg
Keadaan Gizi : lebih
BW = BB x 100 % = 71/58 x 100 %
TB-100
BW = 122,4 %
IMT = 28,51 kg/m2 (Obese II)
Kepala
Mata Konjungtiva palpebra pucat (-/-), sklera ikterik(-/-), pupil isokor
ka=ki, refleks cahaya direk (+/+), indirek(+/+), enoftalmus (-),
eksoftalmus (-)
Telinga Dalam batas normal
Hidung Dalam batas normal
Mulut Lidah: dalam batas normal
Gigi geligi: dalam batas normal
Tonsil faring: dalam batas normal

Leher
Inspeksi Perubahan warna kulit (-), ulkus (-), fistel (-), sekret (-), Pemekaran
pembuluh darah (-), leher asimetris, terdapat benjolan pada leher kiri,
jumlah benjolan 1
Palpasi Tiroid : lokasi benjolan leher sebelah kiri , jumlah 1 buah, konsistensi
lunak, permukaan rata, batas tegas, pergerakan : mobile , nyeri (-),
ukuran : 20 x 30 mm. Penderita disuruh meneguk air dan teraba benjolan
bergerak keatas
KGB : tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening.
Posisi trakea medial, TVJ : R+2 cm H2O
Kaku kuduk (-), lain-lain: dalam batas normal
Thorax Depan
Inspeksi Bentuk : simetris fusifomis
Pergerakan : tidak dijumpai ketinggalan bernapas
Palpasi Nyeri tekan : tidak ada
Fremitus suara : SF kanan = SF kiri, kesan : normal
Iktus : teraba di ICS VI 1 cm medial LMCS
Perkusi Paru
Batas paru-hati R/A : R = ICS V / A = ICS VI
Peranjakan : 1 cm
Jantung
Batas atas jantung : ICS III LMCS
Batas kiri jantung : ICS IV 1 cm lateral LMCS
Batas kanan jantung : ICS V LPSD
Auskultasi Paru
Suara pernapasan : vesikuler
Suara tambahan : tidak ada
Jantung
M1 > M2, P2 > P1, T1 > T2, A2 >A1, desah sistolis (-), desah
diastolis (-), HR : 88 x/i, reguler, intensitas cukup
Thorax
Belakang
Inspeksi simetris fusiformis
Palpasi SF kanan = SF kiri, kesan normal
Perkusi sonor
Auskultasi Suara pernapasan : vesikuler
Suara tambahan : tidak ada
Abdomen

Inspeksi Bentuk : Simetris


Gerakan lambung/usus :-
Vena kolateral :-
Caput medusae :-
Palpasi Dinding abdomen: soepel; H/L/R: tidak teraba
Hati:
Pembesaran (-), Permukaan (-), Pinggir (-), Nyeri tekan (-)
Limfa:
Pembesaran (-)
Ginjal:
Ballotement (-)
Uterus/ Ovarium : tidak dilakukan pemeriksaan
Tumor (-)
Perkusi Pekak hati : (+)
Pekak beralih : (-)
Auskultasi Peristaltik usus : peristaltik (+) kesan normal
Lain-lain :-
PINGGANG: Nyeri ketuk sudut kosto vertebra (-)
INGUINAL: tidak dilakukan pemeriksaan
GENITALIA LUAR: tidak dilakukan pemeriksaan
PEMERIKSAAN COLOK DUBUR (RT): tidak dilakukan pemeriksaan
ANGGOTA GERAK
ATAS ANGGOTA GERAK BAWAH
Kiri Kanan
Deformitas sendi - Edema - -
Lokasi - Arteri femoralis + +
Arteri tibialis
Jari tabuh - posterior + +
Tremor ujung jari - Arteri dorsalis pedis + +
Telapak tangan sembab - Refleks KPR + +
Sianosis - Refleks APR + +
Eritema palmaris - Refleks fisiologis + +
Lain-lain - Refleks patologis - -
Lain-lain - -
Pemeriksaan laboratorium
Test Hasil Satuan Rujukan
Darah lengkap
Hb 13,5 g/dl 12-16
RBC 4.42 106/mm3 4,10-5,10
WBC 10.870 /mm3 4.000-11.000
PLT 430 103/mm3 150-450
Ht 40 % 36-47
Elektrolit
Na 142 mEq/L 135-155
K 3,8 mEq/L 3,6-5,5
Cl 106 mEq/L 96-106
KGD sewaktu 87 mg/dl <200
Ureum 15 mg/dl 15-40
Kreatinin 0,68 mg/dl 0,6-1,1
Asam urat 5,6 mg/dl 2,6-6,0
Tiroid
Free T4 1,0 ug/dl 0,70-1,45
TSH 1,39 ug/dl 0,35-4,56
Foto toraks

Kesan : Tidak tampak


kelainan pada cor dan
pulmo
USG
Thyroid kanan: ukuran normal, outline smooth.
Texture fine homogenous echo pattern. Tidak tampak
tanda tanda solid/cystic mass, halo sign, calcificate
pathologic. Carotid artery dan jugular vein normal.
Thyroid kiri: Ukuran membesar. Tampak cystic ukuran
27,7 mm x 14,5 mm,x 49,3 mm. Tidak tampak halo sign
calcificate pathologic. Carotid artery dan jugular vein
normal.
Kesimpulan: 1. Left thyroid cyst ukuran 27,7 mm x 14,5
mm,x 49,3 mm
2. Normal Right thyroid gland
FNAB
Makroskopis: Benjolan soliter , simetris, pada leher
depan, diameter kurang lebih 2 cm. Bergerak saat
menelan. Konsistensi kenyal/lunak.
Mikroskopik : Hapusan terdiri dari beberapa
kelompok sel sel folikel tiroid , inti bulat, kromatin
halus, sitoplasma banyak,. Tampak selebaran sel sel
limfosit matur yang hiperseluler dan predominan, satu
dua tampak sel makrofag. Tidak ditemukan tanda
tanda keganasan pada sediaan ini.
Kesan : Condong suatu tiroiditis Hashimoto
Thyroid neoplasma
Diagnosis suggestive malignant
T3N0M0

Isthmulobectomy +
Rencana Frozen section
Follow up
25 Juli 2016
S -
O Vital sign : Compos mentis, TD100/70 mmHg, HR 90 kali/menit, RR 16 kali/
menit
Benjolan di leher ukuran 20 x 30 mm, batas tegas
A Thyroid neoplasma suggestive malignant T3N0M0
P R/ Cek albumin , Hematokrit, T3/T4/TSH
IVFD terpasang baik
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Follow up
26 Juli 2016
S -
O Vital sign : Compos mentis, TD 110/80 mmHg, HR 88 kali/menit, RR 20 kali/
menit
Benjolan di leher ukuran 20 x 30 mm, batas tegas
A Thyroid neoplasma suggestive malignant T3N0M0
P R/ Cek albumin , Hematokrit, T3/T4/TSH
IVFD terpasang baik
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Dulcolax tab
Dulcolac Supp
Konsul anastesi
Follow up
27 Juli 2016
S -
O Vital sign : Compos mentis, TD 120/70 mmHg, HR 80 kali/menit, RR 20 kali/
menit
Benjolan di leher ukuran 20 x 30 mm, batas tegas
A Thyroid neoplasma suggestive malignant T3N0M0
P Isthmulobectomy + Frozen section
Follow up
28 Juli 2016
S -
O Vital sign : Compos mentis, TD 100/70 mmHg, HR 84 kali/menit, RR 16 kali/
menit
A Post isthmulobectomy a/i Thyroid neoplasma suggestive malignant T3N0M0
P IVFD NaCl 20 gtt/i
Inj. Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Inj. Ranitidine 1 gr/12 jam
Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam
Diet MB jika peristaltik (+)
DISKUSI
TEORI KASUS
Epidemiologi Pasien berjenis kelamin perempuan
Insidensi pada perempuan >> laki-laki
Insidensi di negara-negara maju >> negara-
negara berkembang (2 kali lipat)
Perempuan: 11,10 vs 4,70 /100.000
Laki-laki: 3,60 vs 1,40 /100.000

Faktor Risiko Faktor risiko yang didapat pada pasien ini


Paparan radiasi adalah diet yang banyak mengandung
Sindrom genetik mentega, keju, dan daging, serta kurang
Riwayat keluarga buah-buahan dan sayuran. Paparan radiasi
Kelainan tiroid jinak (-), sindrom genetik (-), riwayat keluarga (-),
Diet yang banyak mengandung mentega, kelainan tiroid jinak (-), usia pasien 29
keju, dan daging meningkatkan risiko, tahun.
sedangkan buah-buahan dan sayuran
menurunkan risiko karsinoma tiroid.
Makanan yang kurang iodium
meningkatkan risiko, kadar iodium yang
rendah dapat juga terjadi karena paparan
radiasi atau karena kelainan tiroid jinak.
Usia diatas 45 tahun
TEORI KASUS

Penegakan Diagnosis Pada pasien ini:


Anamnesis Anamnesis
Riwayat radiasi, pertumbuhan cepat, suara Riwayat radiasi (-), pertumbuhan lambat yaitu
sekitar 4 bulan yang lalu, suara serak (-), riwayat
serak, riwayat keluarga (+), riwayat keluarga
keluarga (-), riwayat keluarga dengan MEN (-),
dengan MEN (+), tetap membesar dengan belum pernah mendapat terapi tiroksin, umur
terapi tiroksin, umur <20 tahun atau >50 pasien 29 tahun
tahun
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik Inspeksi: perubahan warna kulit (-), ulkus (-),
Nodul padat dan keras, pembesaran KGB fistel (-), sekret (-), Pemekaran pembuluh darah (-
regional, metastasis jauh: tulang, paru, ), leher asimetris, terdapat benjolan pada leher
kiri, jumlah benjolan 1.
jaringan lunak, terfiksasi dengan jaringan
lokasi benjolan leher sebelah kiri, jumlah 1 buah,
sekitarnya, paralisis pita suara, penyempitan konsistensi lunak, permukaan rata, batas tegas,
jalan napas pergerakan: mobile , nyeri (-), ukuran : 20 x 30
mm. Penderita disuruh meneguk air dan teraba
Pemeriksaan penunjang benjolan bergerak keatas.
Pemeriksaan laboratorium, USG, sidik tiroid KGB: tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah
I131, FNAB, pemeriksaan potong beku dan bening
imprint, pemeriksaan histopatologi dari
Pemeriksaan penunjang
blok parafin
Lab: Kadar free T4 dan TSH normal
USG: Left thyroid cyst ukuran 27,7 mm x 14,5
mm,x 49,3 mm, normal right thyroid gland
FNAB: Kesan suatu tiroiditis Hashimoto
TEORI KASUS

Penatalaksanaan Pada pasien ini, dilakukan terapi berupa


tindakan operasi isthmulobectomy dan
1. Tindakan operasi dan observasi direncanakan untuk pemeriksaan potong
beku.
2. Diseksi leher
3. Terapi adjuvan
KESIMPULAN
Pasien perempuan, usia 29 tahun, datang dengan
keluhan benjolan di leher kiri yang disadari pasien 4
bulan yang lalu, di mana benjolan dirasakan semakin
membesar kurang lebih 1 bulan yang lalu.
Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
laboratorium, USG, dan FNAB, pasien didiagnosis
menderita thyroid neoplasma suggestive malignant
T3N0M0.
Pasien direncanakan untuk menjalani operasi
isthmulobectomy + frozen section.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai