Anda di halaman 1dari 21

Sejarah Imunisasi:

Keberhasilan dan Tantangan

Hari Wahyu Nugroho


Abad ke-7, jauh sebelum Edward
Jenner, Org buddha di India
meminum bisa ular kebal
terhadap bisa ular tsb (toxoid-like
immunity)
Pada abad ke 10, telah ada tulisan
ttg inoculation dan variolation di
China

1965 The Golden Mirror of


Medicine 4 cara inoculation
smallpox dg cara menghirup serbuk
keropeng
Pada abad ke 16 variolation jg telah
dilakukan secara luas di India
tidak ada bukti tertulis

Pada tahun 1721, Lady Mary Wortley


Montagu memperkenalkan
variolation di Inggris berdasarkan
pengalaman di Turki
Inoculation dan variolation:
Asia tengah-China-Turki-Eropa
1976 Edward Jenner meneliti dan mempublikasi:
An inquiry into the causes and effects of the
variolae vaccine

Menggoreskan cairan keropeng pada pemerah susu


Sarah Nelmes dan seorang anak Thomas Phipps

180 th setelah E. Jenner, cacar air musnah dr bumi


1885 Louis Pasteur
memeperkenalkan vaksin rabies dan
anthrax

Istilah virulensi, attenuated , toksin

1888, Asisten Louis Pasteur, Robert


Koch menemukan toksin ADS dan
ATS
Toksoid mulai dikenal

1891, difteria toksoid Emil von Behring


1891, tetanus toksoidShibasaburo Kitasato

1900-an berkembang kultur bakteri dan virus


1900-an berkembang kultur bakteri dan virus
vaksin berkembang sgt pesat

1933, vaksin BCG, Calmette dan Guerin


1955, vaksin Trivalent inactivated polio Salk
1956, vaksin Campak
1957, vaksin Influenza
1961, vaksin live polio Sabin
1975, vaksin Meningokokus
1977, vaksin Pneumokokus
1979, vaksin hepatitis A
1950-an berkembang vaksin kombinasi

1949 DPT
1967 MMR
1975, jepang menghentikan pemberian
vaksin pertusis krn reaksi vaksin yang
hebat

Berkembang vaksin polisakarida


bacterial proteins ;
Polysaccharides;
Protein-Conjugated Polysaccharides
1981, aselluler Pertusis: toksoid dan
filamen hemaglutinin (protective
antigen protein)

Polisakarida murni: Pneumokokus,


meningokokus, Hib T sel
independen imunitas tdk optimal
vaksin konjugasi PCV 10/13
Live, attenuated Killed whole Protein/ Genetically
Organism Polysaccharide engineered
Abad 18
Smallpox (1798)
Abad 19
Rabies (1885) Typhoid (1896)
Cholera (1896)
Plague (1897)
Awal abad 20
BCG (1927) Pertusis (1926) Difteria (1923)
Yellow fever (1935) Influenza (1936) Ttanus (1927)
Setelah PD II
Polio oral Polio inj Pneumokokus Hep B rekom
MMR Rabies Meningokokus Pertusis aseluler
Adenovirus Jap ensefalitis Hib Lyme
Typhoid Hepatitis A Pneumokokus conj
Varisela Cholera Meningokokus conj
Rotavirus Hep B plasma
Typhoid Vi
Pertusis aseluler
Anthrax
Tantangan yang harus dihadapi:
1. Biaya yang sangat tinggi
2. Pengembangan vaksin
3. Keamanan vaksin
4. Perpindahan wabah/penyakit antar
daerah/negara
5. Jadwal yg tll rumit
6. Prosedur rantai vaksin
7. Cakupan
Biaya yang sangat tinggi
1. Butuh campur tangan pemerintah
2. Partnership dg perusahaan vaksin
lainnya
3. Biofarma:
hanya < 1 triliun Rp/tahun, < 0,1 %
dari total APBN !!!
Keamanan vaksin
1. Vaksin hidup & mati
2. Penekanan reaksi vaksin
3. Penekanan reaksi simpang vaksin
4. Penggunaan logam berat
(aluminium, formaldehid, protein
telur, gelatin, thimerosal/merkuri)
Perpindahan wabah/penyakit antar
daerah/negara
1. Traveller vaccine hrs lebih ketat
2. Kerjasama antar negara, terutama
regional hrs lebih
baikco:meningitis belt
3. Pandemi influenza: Berbagi virus
dan berbagi vaksin
Jadwal suntikan imunisasi yang
terlalu banyak

Diperlukan lebih banyak vaksin


kombinasi, manfaat:
Lebih praktis & murah, cakupan naik
Imunogenitas & reaktogenitas ?
Prosedur rantai vaksin
Lebih dari 75% vaksin telah
mengalami salah kelola
Penyegaran pelatihan yg sgt
terbatas

Anda mungkin juga menyukai