Anda di halaman 1dari 11

Ajeng ayu saraswati

Diniarti
Ria islamiyah
Paliatif?
Perawatan Paliatif adalah semua tindakan aktif guna
meringankan beban penderita terutama yang tidak
dapat disembuhkan.
Tindakan aktif yang dimaksud ialah antara lain
menghilangkan nyeri dan keluhan lain.
Nyeri?
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak
nyaman, baik ringan maupun berat. Nyeri
didefinisikan sebagai suatu keadaan yang
mempengaruhi seseorang dan eksistensinya diketahui
bila seseorang pernah mengalaminya (Tamsuri, 2007).
Faktor- Faktor yang Mempengaruhi
Nyeri
Pengalaman Nyeri Masa Lalu
Kecemasan
Umur
Jenis Kelamin
Sosial Budaya
Nilai Agama
Lingkungan dan Dukungan Orang Terdekat
Klasifikasi nyeri
Nyeri akut adalah nyeri yang terjadi dalam kurun
waktu yang singkat, biasanya kurang dari 6 bulan

Nyeri kronik adalah nyeri yang berlangsung selama


lebih dari 6 bulan.
Hubungan nyeri dengan kanker???
Hubungan karakteristik nyeri dan kecemasan sangat kompleks,
kecemasan seringkali meningkatkan persepsi nyeri, tetapi nyeri juga
dapat menimbulkan suatu perasaan kecemasan (Potter & Perry, 2006).
Price & Wilson (2006) melaporkan suatu bukti bahwa stimulus nyeri
mengaktifkan sistem limbic yang diyakini mengendalikan emosi
seseorang, khususnya kecemasan. Ahles et al (2008) menemukan
bahwa pasien kanker payudara yang mengalami nyeri secara signifikan
memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi daripada pasien kanker
payudara yang tidak mengalami nyeri.

Telah diakui bahwa mengatasi nyeri dan kecemasan pada pasien


kanker payudara bukan hanya akan meningkatkan kualitas hidup
tetapi juga mempengaruhi kepatuhan terhadap pengobatan, lama
waktu rawat di rumah sakit, dan kemampuan untuk perawatan diri
(Alfano et al., 2007).
Manajemen nyeri kronis
Terapi obat
Per oral
Sesuai jadwal
Sesuai tangga nyeri

Prosedur invasive hanya jika terapi obat gagal


Dosis yang tidak adekuat atau kesalahan obat
Kesalahan pengkajian tipe nyeri
Kesalahan pengkajian beratnya rasa nyeri
Penatalaksanaan nyeri pada kanker
Untuk mengatasi nyeri pada kanker, WHO
menerapkan a three step ladder yaitu 3 langkah
bertahap sesuai dengan nyeri yang dialami pasien.
WHO juga menerapkan konsep dalam terapi
medikamentosa untuk nyeri yaitu lewat mulut (obat
per oral),dan obat diberikan teratur setiap 3-6jam
(untuk menjaga kadar obat tetap stabil).
Langkah pertama penanganan nyeri menurut WHO
adalah penggunaan asetaminofen, aspirin atau OAINS
lainnya untuk nyeri ringan (VAS 1-4).
Jika nyeri masih ada atau bahkan meningkat (VAS 5-
7), opioid seperti kodein atau hydrocodone harus
ditambahkan (bukan sebagai pengganti) ke OAINS.
Jika dibutuhkan dosis opioid yang lebih tinggi, maka
langkah ketiga diperlukan. Pada langkah ketiga,
analgesic opioid dan nonopioid harus dalam preparat
yang berbeda untuk menghindari dosis asetaminofen
atau OAINS yang berlebihan.2
Jika nyeri persisten, ataupun muncul dalam taraf berat
(VAS 8-10), maka harus ditangani dengan opioid yang
lebih poten atau dengan dosis yang lebih tinggi.

Anda mungkin juga menyukai