Anda di halaman 1dari 27

AKADEMI KEPERAWATAN RSIJ

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


DEFINISI
Flu burung adalah penyakit menular
yang disebabkan oleh virus influenza
A subtype H5N1 yang menyarang
burung, unggas, ayam, yang dapat
menyerang manusia.
GEJALA
 Demam > 380C
 Batuk
 Pilek
 Nyeri otot
 Nyeri tenggorokkan
ETIOLOGI

Penyebab flu burung adalah virus


influenza tipe A. Strain yang
sangat virulen (ganas) dan
menyebabkan flu burung adalah
dari subtype A H5N1
PATOFISIOLOGI

H5N1 Melalui Udara Saluran Nafas

Menginfeksi Reaksi Imun :


Saluran Imun Menurun Demam
Pernafasan Sakit kepala
Malaise

Peningkatan Sekresi Gagal Nafas


PENULARAN

Flu Burung dapat menular dari :

 Unggas ke unggas
 Unggas ke manusia
 Antar manusia
 Lingkungan ke manusia
 Dan dapat menular ke mamalia
lain.
MANIFESTASI KLINIK
PADA MANUSIA
 Demam > 380C  Nyeri Perut
 Sakit Kepala  Nyeri Dada
 Batuk  Nyeri Sendi/ Otot
 Pilek  Diare
 Lemah  Infeksi Selaput Mata
 Sakit Tenggorokkan  Sesak Nafas
 Tidak Nafsu Makan  Pada anak – anak
 Muntah sering terjadi gejala
otitis
PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium
1. Analisa Gas Darah Arteri
2. Pemeriksaan Serologi
3. Lekosit
4. Trombosit
5. Kadar Amino Transferase
6. Kreatinin

 Pemeriksaan Radiologi
KOMPLIKASI
Komplikasi akan terjadi bila pasien terhambat di
bawa ke RS untuk mendapatkan perawatan.

Adapun komplikasinya adalah gagal nafas dan


gagal multi organ yang ditandai dengan gejala
tidak berfungsinya ginjal dan jantung, sampai
dengan sepsis dan bahkan kematian.
PENATALAKSANAAN
 Pencegahan
a. Pada Unggas
 Pemusnahan Unggas/ burung yang terinfeksi
 Vaksinasi pada unggas yang sehat
 Mencegah kontak antara unggas yang rentan
dengan virus H5N1
 Menghilangkan virus H5N1 dengan
dekontaminasi/ desinfektan
b. Pada Manusia
 Kelompok beresiko tinggi (pekerjaan
peternakan dan pedagang)
 Masyarakat Umum
 Pengobatan
 Oksigenasi
 Pemberian cairan infus
 Pemberian obat anti virus oseltamivir
75 mg
 Amantadin diberikan pada awal
infeksi
 Dilakukan perawatan paling sedikit
1 minggu di ruang isolasi
PENGKAJIAN

A. Identitas Pasien dan Keluarga


 Nama
 Umur
 Alamat
 Pekerjaan
 Pendidikan
 Penanggung Jawab
B. Riwayat Kesehatan
 Riwayat Penyakit Sekarang
 Penyakit Masa Lalu
 Riwayat Kesehatan Keluarga
 Riwayat Tumbang untuk pasien anak

C. Pemeriksaan Fisik
Dilakukan dari kepala sampai kaki,
terutama rongga dada, suara ronchi,
dan wheezing.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas berhubungan
dengan penumpukan sekret
2. Perubahan pertukaran gas berhbungan dengan infeksi
jalan nafas
3. Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan
dengan intake yang tidak adekuat
5. Ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan, hospitalisasi
6. Resiko tinggi terhadap (penyebaran) infeksi
berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan
sekunder (penurunan imun)
PERENCANAAN DAN
IMPLEMENTASI
 Pernafasan
 Observasi KU dan TTV
 Kaji / pantau kedalaman pernafasan
 Auskultasi bunyi nafas dan catat adanya bunyi
nafas
 Anjurkan dan ajarkan klien untuk nafas dalam dan
batuk efektif
 Berikan oksigen sesuai kebutuhan
 Tinggikan kepala tempat tidur sesuai kebutuhan
Lanjutan
 Tingkatkan kebersihan jalan nafas
 Atur posisi senyaman mungkin
 Berikan cairan sedikitnya 2500
ml/hari
 Penghoisapan lendir sesuai
indikasa
 Gunakan inhalasi / nebulizer dan
lakukan fisioterapi dada
 Nutrisi / Cairan
 Timbang BB setiap hari
 Awasi masukan dan pengeluaran secara
periodik
 Pastikan pola diet biasa klien yang disukai
dan tidak disukai
 Pantau anoreksia, mual, muntah, dan catat
kemungkinan hubungan dengan obat
 Berikan perawatan mulut sebelum dan
sesudah makan
Lanjutan

Berikan atau dorongan makan sedikit tapi


sering dengan makanan TKTP
Jelaskan pentingnya intake nbutrisi yang
adekuat
Kolaborasi dengan tim gizi mengenai diet
pasien
Berikan nutrisi parenteral
 Kecemasan dan Keselamatan
 Kaji derajat ansietas dan takut
 Jelaskan proses penyakit dan tindakan prosedur
keperawatan yang akan dilakukan dalam tingkat
kemampuan klien
 Berikan rasa nyaman dan aman
 Libatkan klien/ keluarga dalam perencanaan dan
partisipasi dalam perawatan
 Jelaskan dan demonstrasikan tekhnik pengambilan
suhu
 Lakukan penurunan suhu tubuh
Lanjutan
 Beri cairan atau minuman yang cukup
 Pertahankan istirahat di tempat tidur
 Pantau TTV dengan ketat, khususnya selama
awal therapy
 Anjurkan klien untuk memperhatikan
pengeluaran sekret
 Ajarkan dan anjurkan tekhnik mencuci tangan
dengan baik dan jaga kebersihan sekitar
 Batasi pengunjung sesuai indikasi dan lakukan
tekhnik isolasi
DISCHARGE PLANNING

1. Jelaskan tentang perjalanan penyakit dan tanda


– tanda terjangkit virus flu burung serta cara
pencegahan
2. Informasikan kepada pasien dan keluarga
mengenai hasil akhir dari pemeriksaan
laboratorium dan foto thoraks
3. Iinformasikan mengenai cara pencegahan dan
menghindari hal – hal atau tempat yang
memiliki resiko tinggi untuk terjadinya
penyebaran virus flu burung
Lanjutan
4. Informasikan kepada klien dan keluarga untuk
kontrol 1 minggu setelah pulang atau datang
setiap saat bila dirasakan ada keluhan
5. Jelaskan kepada klien/ keluarga tata cara
meminum obat/ therapy yang dibawa pulang
6. Ajarkan tekhnik mencuci tangan yang baik dan
benar
7. Informasikan mengenai diet dan intake nutrisi
sesuai kontra indikasi
8. Bekali pasien dengan surat keterangan yang
memberitahukan bahwa yang bersangkutan
terbebas dari virus flu burung
EVALUASI
1. Jalan nafas efektif dengan bunyi nafas bersih
2. Tidak menunjukkan terjadinya perubahan
pertukaran gas
3. Suhu tubuh dalam batas normal
4. Tidak menunjukkan adanya tanda – tanda
gangguan nutrisi
5. Tidak menunjukkan kecemasan
6. Tidak terjadi penyebaran infeksi

Anda mungkin juga menyukai