Anda di halaman 1dari 8

POPULASI DAN SAMPEL

(MENENTUKAN BESAR SAMPEL)


Arina Rosyida 151610101071
Muhammad Idris Kamali 151610101072
Husna Afifah 151610101073
Fitri Ayu Wulandari 151610101074
Widy Jatmiko 151610101075
Iga Nadya Putri 151610101076
Ratna Dewandari 151610101077
Ginanjar Hidayatullah 151610101078
Nurafifa Dwi Putri I 151610101079
Moch. Bahrul Ulum 151610101080
Auridho Prasetyo Putra 151610101081
Populasi dan Sampel
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik


yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel adalah
kelompok kecil yang secara nyata diteliti dan ditarik
kesimpulan.
Penentuan ukuran sampel dapat dikelompokkan dalam dua macam pendekatan,
yaitu: (1) pendekatan statistika, dan (2) pendekatan non statistika.

Untuk menggunakan pendekatan statistika perlu mempertimbangkan:


(1) Apa tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, apakah untuk menduga nilai
rata-rata, total, atau proporsi (persentase) populasi, dan bagaimana analisis data
akan dilakukan, cukup deskriptif atau inferensi.
(2) Berapa besar tingkat keandalan pendugaan yang diinginkan, yaitu dengan
menetapkan nilai Z yang diambil dari tabel distribusi normal standar, atau nilai t
yang diambil dari tabel distribusi t, atau nilai c2 yang diambil dari
tabel distribusi Chi Kuadrat, berdasarkan pada nilai a tertentu.
(3) Berapa besar galat pendugaan yang akan ditolelir.
(4) Bagaimana kondisi keragaman populasi yang akan diteliti.
ketika peneliti telah memutuskan untuk memakai rumus Slovin dan Tabel Krejcie-
Morgan, agar penggunaannya tidak salah,
maka harus mampu menjawab empat pertanyaan dasar berikut ini:
(1) Apakah Rumus dan Tabel tersebut diperuntukan untuk penelitian yang
ditujukan mengukur rata-rata, total, proporsi populasi, atau yang lainnya.
(2) Berapa nilai a yang digunakan dalam Rumus dan Tabel tersebut, untuk
menggambarkan tingkat keandalannya.
(3) Berapa nilai galat pendugaan (d) yang dimasukan dalam perhitungan
untuk memberi gambaran akibat dari kesalahan sampling .
(4) Berapa besar keragaman populasi yang dipakai dalam perhitungan, dan
bagaimana bentuknya, apakah berupa varians (s2) atau proporsi P(1-P).
Dari penurunan rumus generik di bawah ini, dihasilkan sebuah
persamaan yang persis sama dengan rumus Slovin.
Dari penurunan rumus generik di atas, dihasilkan sebuah persamaan
yang persis sama dengan rumus Slovin. Sehingga dengan mencermati
persamaan-persamaan matematis tersebut, dapat diketahui beberapa
keterangan mengenai rumus Slovin yaitu:
(1) Rumus Slovin dapat dipakai untuk menentukan ukuran sampel, hanya
jika penelitian bertujuan untuk yang menduga proporsi populasi.
(2) Asumsi tingkat keandalan 95%, karena menggunakan a=0,05, sehingga
diperoleh nilai Z=1,96 yang kemudian dibulatkan menjadi Z=2.
(3) Asumsi keragaman populasi yang dimasukan dalam perhitungan adalah
P(1-P), dimana P=0,5.
(4) Nilai galat pendugaan (d) didasarkan atas pertimbangan peneliti.
Penelitian tentang status gizi anak balita di kelurahan patrang dengan jumlah anak balita
terdaftar 45.000, dimana kasus kurang gizi pada kelurahan itu tidak diketahui. Erapa
jumlah sampel yang harus diambil bila menghendaki derajad kemaknaan 95% dan
estimasi penyimpangan 0,05%?
Jawab :
Kita menggunakan rumus yang pertama yaitu slovin :

Anda mungkin juga menyukai