Anda di halaman 1dari 19

Pengaruh Pemberian Ekstrak Terpurifikasi daun surian

(Toona sureni (Blume) Merr.) Terhadap Gangguan Ginjal


Akut yang diinduksi dengan Gentamisin.

Meta Emilia Surya Dharma, Suhatri, Najmiatul Fitria


metaesd@gmail.com
Gangguan Ginjal Akut (GgGA)
adalah penurunan fungsi ginjal yang
mendadak akibat hilangnya
kemampuan ginjal untuk
mempertahankan homeostasis tubuh
yang ditandai dengan peningkatan
kadar ureum dan kreatinin darah,
Surian merupakan salah satunya disebabkan oleh
tumbuhan yang berpotensi keracunan senyawa kimia seperti Gentamisin merupakan antibiotik
dalam pengembangan obat-obatan. golongan aminologlikosida yang
dilaporkan mempunyai efek samping
senyawa obat baru karna nefrotoksis pada penggunanya.
didalamnya terdapat metil Pada penelitian ini Gentamisin
galat yang mengandung digunakan sebagai penginduksi yang
senyawa antioksidan yang menyebabkan tikus menjadi gagal
ginjal.
dapat digunakan untuk
regenerasi sel.

Indonesia merupakan
negara yang kaya akan
berbagai macam jenis
tumbuhan. Dari berbagai Latar parameter yang diamati yaitu kadar
kreatinin serum darah dan
macam jenis tumbuhan, mengamati hispatologi organ ginjal
ada yang mengandung
senyawa yang digunakan
Belakang dari hewan uji.

sebagai obat.
Metil Galat
Senyawa ini bertanggung jawab atas aktivitas
antioksidan sehingga menghambat lipid
peroksidasi dengan meredam radikal bebas dan
meningkatkan konsentrasi intraseluler dari
glutathion (Rommy,2009)
PERUMUSAN MASALAH

Apakah pemberian ekstrak surian dapat mempengaruhi


kadar kreatinin pada gangguan ginjal akut yang diinduksi
oleh Gentamisin

Apakah pemberian ekstrak surian dapat mempengaruhi


histopatologi hewan uji.
TUJUAN PENELITIAN

Untuk mengetahui pengaruh pemberian komponen utama


fraksi etil asetat daun surian
(Toona sureni (Blume) Merr.) terhadap mencit putih jantan
yang mengalami gangguan ginjal akut
PELAKSANAAN PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilaksanakan kurang lebih selama 4 bulan,


di Laboratorium Farmakologi Fakultas Farmasi
Universitas Andalas dan Balai Veteriner Bukittinggi.
METODA PENELITIAN
Penyiapan alat dan bahan
Penyiapan sampel
Persiapan hewan percobaan
Perencanaan dosis
Penyiapan sediaan
Perlakuan terhadap hewan percobaan
Penyiapan serum
Pemeriksaan kreatinin
Pemeriksaan histopatilogi
Analisis data
Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan
30 mencit jantan dibagi dalam 5 kelompok (setiap kelompok terdiri dari 6 ekor tikus).
Tikus diinduksi dengan gentamisin selama 14 hari (kecuali kontrol negatif), kemudian diberikan
senyawa hasil fraksi Toona sureni pada hari ke 15 28 (kecuali kontrol positif). seperti terlihat pada
tabel berikut :

Tabel 1. Pengelompokan
tikus berdasarkan
perlakuan yang diberikan
Skema Kerja Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan

Skema Kerja Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan


Skema Kerja Perlakuan Terhadap Hewan Percobaan
Pengambilan Serum
Pengambilan serum dengan cara mengambil darah melalui pembuluh darah leher tikus
dan ditampung dengan tabung sentrifugal dan didiamkan selama 15 menit. Kemudian
dilakukan sentrifuge dengan 3000 rpm selama 20 menit.

Pemeriksaan Kreatinin Serum


Kadar kreatinin serum diukur dengan cara memipet 50 L serum ke dalam tabung reaksi
campurkan dengan 1 mL larutan reagen 1, Homogenkan dengan vortex, tunggu 5 menit.
Tambahkan reagen2, fortex, tunggu 1 menit. Pengukuran absorban sampel dilakukan
pada menit pertama (As1). Pengukuran selanjutnya dilakukan 2 menit kemudian (As2).

Pemeriksaan Hispatology

Pembuatan preparat dan Pemeriksaan mikroskopis

Analisis data
Analisis data untuk penelitian ini menggunakan Anova satu arah untuk masing-masing
perlakuan, kemudian dilanjutkan dengan uji Duncan untuk mengetahui adanya
perbedaan yang bermakna pada masing masing kelompok perlakuan, menggunakan
aplikasi SPSS for Windows versi 19.
HASIL
Setelah dilakukan penelitian terhadap uji aktivitas surian (Toona
Sureni (BL.) Merr) terhadap gangguan ginjal akut yang diinduksi
dengan Gentamisin, diperoleh rata-rata kadar kreatinin sebagai
berikut:

Kadar serum kreatinin


hewan pada dosis
Kadar serum kreatinin Kadar serum kreatinin
hewan kontrol negatif hewan kontol positif 5, 7 dan 10 mg/kg BB
0.5772 mg/dL. 1.733 mg/dL. secara berurutan adalah
0.3552; 0.666 dan 0.444
mg/dL.
HASIL PENGUJIAN EKSTRAK TERPURIFIKASI DAUN SURIAN
TERHADAP KADAR KREATININ SERUM

1.8

1.6

1.4
kadar kreatinin mg/dL

1.2

0.8

0.6

0.4

0.2

0
kontrol (-) kontrol (+) 5mg/kg BB 7mg/kg BB 10mg/kg BB
Dosis
Hasil perhitungan statistik kadar kreatinin serum mencit dengan
metoda Anova satu arah menggunakan SPSS 19
Hasil Pemeriksaan Histopatologi

Kontrol Negatif Kontrol Positif


Dosis 5 mg Dosis 7 mg

Dosis 10mg
Kesimpulan
1. Pemberian ekstrak terpurifikasi daun surian (Toona sureni (Bl.) Merr) pada
dosis 5 mg/kg BB tidak menunjukkan efek proteksi kerusakan ginjal yang
diinduksi Gentamisin.

2. Pemberian ekstrak terpurifikasi daun surian (Toona sureni (Bl.) Merr) pada
dosis 7 mg/kg BB dan 10 mg/kg BB menunjukkan efek perbaikan namun
belum mampu memproteksi kerusakan ginjal yang diinduksi Gentamisin
secara maksimal.

3. Pemberian ekstrak terpurifikasi daun surian (Toona sureni (Bl.) Merr) dapat
mempengaruhi hispatologi ginjal hewan uji.
Saran

Disarankan kepada peneliti selanjutnya agar melakukan


penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak terpurifikasi daun
surian (Toona sureni (Bl.) Merr) terhadap gangguan fungsi organ
hati.

Anda mungkin juga menyukai