PSIKOANALISIS
Penyaji: dr. Rozi Yuliandi
Pembimbing: dr. Sylvia D. Elvira, SpKJ(K)
.
Psikoanalisis dasar pemahaman psikodinamik,
dan membentuk kerangka rujukan teoritis dasar utk
berbagai intervensi terapeutik, tdk hanya mencakup
aliran psikoanalitik ttp jg berbagai btk psikoterapi
berorientasi psikoanalitik menggunakan konsep
psikodinamik.
Pengertian psikoanalitik mengenai perilaku &
pengalaman emosional temuan neurosains.
Psikoanalisis Klasik
Early drive theory
Structural theory
Ego psychology
Freud: fungsi bicara sebagai bagian dari zona bahasa, bukan berdasarkan lokasi
anatomi contoh: gejala hysteria tidak berhubungan dengan lesi anatomi
merefleksikan adanya pola dan simbol yg berkaitan dengan jaringan asosiasi.
purposeful
Discharge or goal
Transformation Storage delay discharge
Psychic apparatus
Awal Psikoanalisa
1887-1897, Freud studi pasien histeria (kasus Anna O) dasar
pengembangan psikoanalisa (talking cure)
Histeria umum dan neurosis traumatik: trauma tidak diikuti reaksi emosi yang cukup dan
dikeluarkan dari alam sadar
Dasar histeria: kondisi hipnoid yaitu suatu kondisi disosiasi kesadaran (terpecahnya
kesadaran/kesadaran ganda)
Psikoterapi membawa keluar emosi dari masalah yg belum tertangani sebelumnya pada
suatu penyelesaian
Penelitian pada kasus histeria
Gejala histeria hilang saat kejadian yang memprovokasinya dibawa secara jelas
dalam kehidupan pasien, dengan cara mendeskripsikan kejadian tersebut
secara detail dan mengungkapkan perasaan yang terkait dalam bentuk verbal.
Pengalaman tsb menimbulkan satu/bbrp ide di benak pasien yg tidak sesuai dgn kumpulan
ide dominan yg membentuk ego
Eksitasi yg ditimbulkan oleh ide yg tdk sesuai kemudian dikonversi ke jalur somatik shg
menimbulkan gejala & manifestasi histeria.
Jika ingatan mengenai pengalaman traumatik tsb dapat di bawa ke alam sadar, & jika pasien
mampu mengungkapkan afek yg terpendam oleh karenanya, maka afek tsb akan
dilepaskan & gejala histeria akan menghilang.
Perkembangan Tehnik Freud
Hipnotik: pasien merespon dgn baik & menganggap gejala2 histeria tak pernah ada(hilang)
tapi dikemudian hari dlm gejala tersebut muncul kembali.
1889 Metode katarsis BreuerFreud menggunakan bersama tehnik hipnosis sbg alat untuk
mengeksplorasi riwayat gejala neurotik.
Freud tdk puas efek terapeutik yang timbul tampaknya bersifat sementara dan hanya
bertahan bila pasien terus berkontak dengan terapisnya diduga penghilangan gejala
dalam kenyataannya tergantung pada hubungan antara dokter dan pasien.
Hipnosis menjadi Analisa
Keefektifan terapi dari hubungan dokter-pasienselama ini merupakan suatu
hal yang bersifat mistik dan membingungkan, dapat dijelaskan dengan
merujuk pada dasar prinsip erotis (aspek seksual) menjadi dasar teori Freud
mengenai fenomena transferen yg kemudian ia kembangkan dlm teori terapi
eksplisit.
Pada metode ini disadari bahwa pengisolasian suatu memori tertentu merupakan
buah kerja dr kekuatan mental yg menghasilkan daya utk menahan kompleks ide
patogenik dr kumpulan ide yang ada dalam alam sadar memberikan bukti empiris
adanya resistensi & menjadi dasar perspektif metapsikologis pikiran bagaimana
kekuatan psikis bekerja.
Free Association
Proses penekanan tangan ke dahi pasien ataupun meminta pasien menutup
mata sambil berbaring, proses mengeluarkan, menekan, mempertanyakan &
mengalahkan resistensi yang merupakan bagian dr metode
konsentrasijustru menghalangi proses pengaliran arus pikiran pasien.
Asosiasi bebas membuka jalan bagi eksplorasi mimpi yg mjd satu sumber
data utama dari pikiran bawah sadar dari sudut pandang psikoanalisa
Inovasi Teoritis
Breuer : fenomena histerikal tidak hanya ditentukan oleh ide patogenik tapi
oleh sebab yang bervariasiKonsep eksitasi neuronal (The Project)
merupakan dasar penting utk mengerti histeria & neurosis.
pasien yang paling menderita oleh gejala yang ia milikilah yang akan paling sering
menunjukkan resistensi.
hasil kerja dari kekuatan aktif dalam pikiran pasien tidak disadari & bekerja
untuk menyingkirkan hal yg menyakitkan dari alam sadarkekuatan aktif ini
disebut represi (akan menjadi ide yang mendasari teori psikoanalitik)
Represi
Sebuah/ serangkaian pengalaman traumatisbiasanya berkaitan dgn seksual
yang terjadi pd masa kanak dalam perjalanan selanjutnya akan dilupakan/
direpresi karena terlalu menyakitkan
eksitasi yg terlibat dalam proses stimulasi seksual tidak hilang & akan
bertahan di alam nirsadar dalam bentuk kenangan yg direpresi baru muncul
sebagai efek patogen/gejala neurotik setelah ada kejadian tertentu di masa kini
seperti adanya masalah dalam hubungan percintaan
impuls-impuls yang tidak diijinkan memasuki alam sadar akan beralih ke jalur
inervasi somatik, yang menimbulkan gejala histeria, seperti paralisis, kebutaan,
gangguan sensasi, dan lain-lain.
Hipotesa seduksi dan seksualitas infantil
Kejadian traumatis yang direpresi yang mendasari terjadinya patologi selalu
berkaitan dengan pengalaman seksualmeningkatkan perhatian Freud
terhadap pentingnya pengalaman seksual dini ini yang biasanya terjadi pada
masa sebelum pubertas, bahkan tidak jarang terjadi pada masa kanak sebagai
etiologi psikoneurosis.
Sulit dipercaya bahwa sangat banyak orang dewasa yang seduktif dan jahat
di masyarakat Viena
Freud juga melihat bahwa penolakan hipotesis seduksi ini akan membuka
peluang baru untuk mengeksplorasi teori psikoanalisa.
Kepercayaan akan seduksi fisik yang sebenarnya realisasi baru akan adanya
kehidupan fantasi internal dari anak
Dalam usaha untuk membedakan realita psikis dan fantasi dari peristiwa-peristiwa
eksternal aktual, dan membedakan psikoneurosis dari perbuatan tidak wajar muncul
teori dinamik mengenai seksualitas di mana kehidupan psikoseksual sang anak sendiri
memainkan peranan yang dominan dan signifikan
Freud berlanjut pada usaha untuk mengerti mimpi, kreativitas, humor, psikopatologi
kejadian sehari-hari, dan berbagai fenomena mental signifikan normal atau yang
berkaitan dengan budaya lainnya
Interprestasi Mimpi
Isi mimpi berkaitan erat dengan memori bawah sadar dan fantasi yang
direpresi
Teori Mimpi
Mimpi: presentasikan keinginan atau pemikiran nir sadar, disamarkan melalui
simbolisasi dan mekanisme distorsi lainnya.
Censor: perbatasan antara bagian pikiran yang tidak disadari dengan tingkat
pra sadar
Dream
Repressed
Content
Day
infantile
residues
drives
Kerja Mimpi
Proses nir sadar bukan hanya menjadi dasar pembentukan gejala-gejala
neurotik dan isi mimpi tapi secara konsekuen telah menjadi dasar analisis
pengalaman sehari-hari seperti kreativitas artistik, humor, dan berbagai
aktivitas berbasis budaya dari pikiran manusia.
Revisi
Simbolisasi Displacement Kondensasi Proyeksi
sekunder
Energic Representational
component component
Dream State
Discharged
Receptor through
Sensory Mnemonic
end of
systems motor
input apparatus effector
apparatus
TERIMA KASIH
Topography
1900 - 1905
Structural
1923