Anda di halaman 1dari 39

PENDAHULUAN

PSIKOANALISIS
Penyaji: dr. Rozi Yuliandi
Pembimbing: dr. Sylvia D. Elvira, SpKJ(K)
.
Psikoanalisis dasar pemahaman psikodinamik,
dan membentuk kerangka rujukan teoritis dasar utk
berbagai intervensi terapeutik, tdk hanya mencakup
aliran psikoanalitik ttp jg berbagai btk psikoterapi
berorientasi psikoanalitik menggunakan konsep
psikodinamik.
Pengertian psikoanalitik mengenai perilaku &
pengalaman emosional temuan neurosains.
Psikoanalisis Klasik
Early drive theory

Structural theory

Ego psychology

Object relations theory

Psychology, inter-subjectivism, relational approaches


Akar Pemikiran Prepsikoanalitik
Pemikiran Freud pengaruhnya
kuat hingga saat ini

Psikoanalisis oleh Freud


berlawanan dengan latar
belakangnya sebagai ahli
neurologi dan ilmuwan dengan
pola pikir ilmiah dan empiris pada
masanya.
Orientasi Ilmiah
Awal : ilmiah dan penelitian sistematik dapat sepenuhnya menjelaskan
proses mental

Kasus histeriaFreud meyakini bahwa fisiologi otak sendiri merupakan


pendekatan ilmiah definitif frustasi dan kekecewaan

Project for a Scientific Psychology (1895)tetap yakin bahwa ada


hubungan yang sangat erat antara proses fisik dan psikologis.
On Aphasia (1981)
John Hughlings Jackson : ada hubungan kompleks antara pikiran dan bahasa

Mengikuti Jackson, Freud dalam bukunya On Aphasia tentang pemahaman cara


kerja dari pikiran :
mempertanyakan tentang teori fungsi lokalisasi otak yang dibuat oleh Pierre Broca,
Karl Wernicke, Theodor Meynert, dll.
Freud mencoba mengembangkan pandangannya tentang hubungan antara struktur
dengan fungsi di otakmenghubungkan fungsi bicara dengan kapasitas fungsional
dalam hubungan jaringan luas (visual,akustik,taktil,bahkan
kinestetik)merefleksikan adanya perubahan secara umum fungsi otak
keseluruhan
Fungsi psikologis sederhana (persepsi dan memori) merupakan proses fisiologis
yang kompleks dan melibatkan berbagai sistem otak.
Menurut Freud ,Afasia retrogresi ke tahap yang lebih awal dari
perkembangan bicara (terputusnya asosiasi berbagai sistem terjadinya
berbagai bentuk afasia)

Freud: fungsi bicara sebagai bagian dari zona bahasa, bukan berdasarkan lokasi
anatomi contoh: gejala hysteria tidak berhubungan dengan lesi anatomi
merefleksikan adanya pola dan simbol yg berkaitan dengan jaringan asosiasi.

Konsep yang didapatkan pada penelitian afasia teori psikologi : asosiasi,


representasi mental, kateksis, formasi simbol & representasi kata & objek
The Project
1895-1897 Freud Project for a Scientific Psychology
menghubungkan antara proses psikologis & mekanisme neurologi belum
berhasil diselesaikan

2 prinsip utamaThe Project dari Freud:


Nervous system: sistem saraf terdiri dari neuron-neuron dan dipisahkan
oleh contact barriers(Sinap)
Konsep eksitasi saraf: ditransmisikan (sel ke sel), dapat disimpan, atau
dilepaskan membentuk banyak macam aktifitas saraf yang bervariasi
The Project
Dasar pemikiran : adanya refleks untuk menghindari stimulus (terutama
stimulus yang berlebihan) dan melepaskan eksitasi yang berlebih sesuai yang
diatur dalam prinsip constancy dan prinsip unpleasure.

Pikiran bersifat dinamikkonsep psikologis harus dibangun dengan prinsip &


hukum dinamik (sejalan dengan teori distribusi & regulasi aliran
energy)energi psikis :
berbeda dengan energi metabolik dari otak
alat untuk mendeskripsikan fenomena yg diobservasi
sebagai bangunan dari model pikiran (mind)
Pre-psychoanalytic Thinking
Psychic
Energy
Metabolic energy of the brain
Instinctual
drives

purposeful
Discharge or goal
Transformation Storage delay discharge

Psychic apparatus
Awal Psikoanalisa
1887-1897, Freud studi pasien histeria (kasus Anna O) dasar
pengembangan psikoanalisa (talking cure)

3 aspek utama perkembangan psikoanalisa metode investigasi, tehnik


therapeutic, pengetahuan ilmiah dan teori
Penelitian pada kasus histeria
Preliminary Communication (1893): Freud dan Breuer memperluas konsep Jean Charcot
mengenai histeria traumatik menjadi suatu doktrin histeria yang bersifat umum.

Histeria umum dan neurosis traumatik: trauma tidak diikuti reaksi emosi yang cukup dan
dikeluarkan dari alam sadar

Dasar histeria: kondisi hipnoid yaitu suatu kondisi disosiasi kesadaran (terpecahnya
kesadaran/kesadaran ganda)

Psikoterapi membawa keluar emosi dari masalah yg belum tertangani sebelumnya pada
suatu penyelesaian
Penelitian pada kasus histeria
Gejala histeria hilang saat kejadian yang memprovokasinya dibawa secara jelas
dalam kehidupan pasien, dengan cara mendeskripsikan kejadian tersebut
secara detail dan mengungkapkan perasaan yang terkait dalam bentuk verbal.

Preliminary Communication Studies on Hysteria, F&B teori fenomena


histeria.

Freud : sebenarnya pengalaman (sbg patogenik) + emosi yang menyertai


disimpan dlm ingatan walaupun terkesan dilupakan Represi ide dr kesadaran
& ekslusi dr ide lainkondisi penting dalam pembentukan histeria.
Freud mengkonstruksi sekuens pembentukan gejala histeris sbb:
pengalaman traumatik (trauma yg menimbulkan emosi & eksitasi yg hebat, yang
menimbulkan perasaan menyakitkan / bertentangan dgn prinsip hidup bg individu
bersangkutan)

Pengalaman tsb menimbulkan satu/bbrp ide di benak pasien yg tidak sesuai dgn kumpulan
ide dominan yg membentuk ego

Ide yg tdk sesuai ini dipisahkan/direpresi dari alam sadar.

Eksitasi yg ditimbulkan oleh ide yg tdk sesuai kemudian dikonversi ke jalur somatik shg
menimbulkan gejala & manifestasi histeria.

Yg tertinggal di alam sadar hanyalah simbol2 yg berhubungan dgn pengalaman traumatik


melalui jalur yg disamarkan.

Jika ingatan mengenai pengalaman traumatik tsb dapat di bawa ke alam sadar, & jika pasien
mampu mengungkapkan afek yg terpendam oleh karenanya, maka afek tsb akan
dilepaskan & gejala histeria akan menghilang.
Perkembangan Tehnik Freud
Hipnotik: pasien merespon dgn baik & menganggap gejala2 histeria tak pernah ada(hilang)
tapi dikemudian hari dlm gejala tersebut muncul kembali.

1889 Metode katarsis BreuerFreud menggunakan bersama tehnik hipnosis sbg alat untuk
mengeksplorasi riwayat gejala neurotik.

Konsekuensinya : tujuan terapi dipersempit menjadi penghilangan gejala melalui proses


penyembuhan & verbalisasi perasaan yg tersupresi yg berkaitan dgn gejala yg akan
dihilangkan itu Prosedur ini: abreaksi (abreaction).

Freud tdk puas efek terapeutik yang timbul tampaknya bersifat sementara dan hanya
bertahan bila pasien terus berkontak dengan terapisnya diduga penghilangan gejala
dalam kenyataannya tergantung pada hubungan antara dokter dan pasien.
Hipnosis menjadi Analisa
Keefektifan terapi dari hubungan dokter-pasienselama ini merupakan suatu
hal yang bersifat mistik dan membingungkan, dapat dijelaskan dengan
merujuk pada dasar prinsip erotis (aspek seksual) menjadi dasar teori Freud
mengenai fenomena transferen yg kemudian ia kembangkan dlm teori terapi
eksplisit.

Hipnosis menutupi & menyamarkan manifestasi penting yang diperlukan utk


proses penyembuhan bahkan mengakibatkan kegagalan dalam mencapai
resolusi definitif dari neurosis.

Beberapa orang tidak dapat dihipnosis diduga karena adanya penolakan


untuk mengingat kejadian yang traumatis penolakan ini dikenal sebagai
resistensi .
Metode Konsentrasi
Tidak puas pd hipnosis Freud menciptakan metode konsentrasi.

Modifikasi tehnik sugesti hipnotik.

Pasien berbaring menutup mata, konsentrasi, Freud meletakkan tangan di dahi


pasien & mendorongnya utk mengingat kenangan2 yang berkaitan dengan gejala
tsb.

Pada metode ini disadari bahwa pengisolasian suatu memori tertentu merupakan
buah kerja dr kekuatan mental yg menghasilkan daya utk menahan kompleks ide
patogenik dr kumpulan ide yang ada dalam alam sadar memberikan bukti empiris
adanya resistensi & menjadi dasar perspektif metapsikologis pikiran bagaimana
kekuatan psikis bekerja.
Free Association
Proses penekanan tangan ke dahi pasien ataupun meminta pasien menutup
mata sambil berbaring, proses mengeluarkan, menekan, mempertanyakan &
mengalahkan resistensi yang merupakan bagian dr metode
konsentrasijustru menghalangi proses pengaliran arus pikiran pasien.

Asosiasi bebas menjadi tehnik definitif psikoanalisa.

Asosiasi bebas membuka jalan bagi eksplorasi mimpi yg mjd satu sumber
data utama dari pikiran bawah sadar dari sudut pandang psikoanalisa
Inovasi Teoritis
Breuer : fenomena histerikal tidak hanya ditentukan oleh ide patogenik tapi
oleh sebab yang bervariasiKonsep eksitasi neuronal (The Project)
merupakan dasar penting utk mengerti histeria & neurosis.

2 kondisi ekstrim eksitasi SSP (Breuer) :


1. Kondisi bangun yg jernih (clear waking state)
2. keadaan tidur tak bermimpi (dreamless sleep) hypnotic statebisa
diperoleh dengan metode hypnosisdidasari kondisi amnesia dan
membawa pikiran yang terpecah ke alam sadarkonsep yang menjelaskan
hysterical conversion.
Freud kurang dapat menerima postulate Breuer yang belum terbukti itu
Freud menunjukkan bahwa setiap gejala histerikal individual
cenderung menghilang bila ingatan akan kejadian traumatik yang
mendasarinya beserta afek yang berkaitan dengannya dibawa ke alam
sadar penting bagi pasien untuk mendeskripsikan kejadian traumatis
itu sedetail mungkin dan mampu mengekspresikan secara verbal afek
yang terkait dengan kejadian itu.

Freud percaya bhw etiologi dasar neurosis terletak pd faktor seksual,


pengaruh seksual berbeda gambaran ggn neurotik berbeda.

Gambaran neurotik bersifat kombinasi : histerikal dan obsesional


Freud tidak semua gejala histerikal memiliki dasar psikogenik tdk
semua dpt diterapi dengan prosedur psikoterapi

Freud menemukan pasien yg tdk dpt dihipnosis,ia yakin harus


melawan kekuatan psikis pd pasien yg menentang usaha membawa
ide2 patogenik ke alam sadar.

Ide patogenik, walau dilindungi kekuatan resistensi, ckp dekat dan


mudah dicapai melalui hal-hal yang berhubungan pasien mampu
mengungkapkan melalui kata-kata.
Resisten
tidak bersedia atau tidak mampu mengingat berbagai kenangan traumatis

pasien yang paling menderita oleh gejala yang ia milikilah yang akan paling sering
menunjukkan resistensi.

bukanlah disebabkan penolakan untuk bekerjasama.

hasil kerja dari kekuatan aktif dalam pikiran pasien tidak disadari & bekerja
untuk menyingkirkan hal yg menyakitkan dari alam sadarkekuatan aktif ini
disebut represi (akan menjadi ide yang mendasari teori psikoanalitik)
Represi
Sebuah/ serangkaian pengalaman traumatisbiasanya berkaitan dgn seksual
yang terjadi pd masa kanak dalam perjalanan selanjutnya akan dilupakan/
direpresi karena terlalu menyakitkan

eksitasi yg terlibat dalam proses stimulasi seksual tidak hilang & akan
bertahan di alam nirsadar dalam bentuk kenangan yg direpresi baru muncul
sebagai efek patogen/gejala neurotik setelah ada kejadian tertentu di masa kini
seperti adanya masalah dalam hubungan percintaan

impuls-impuls yang tidak diijinkan memasuki alam sadar akan beralih ke jalur
inervasi somatik, yang menimbulkan gejala histeria, seperti paralisis, kebutaan,
gangguan sensasi, dan lain-lain.
Hipotesa seduksi dan seksualitas infantil
Kejadian traumatis yang direpresi yang mendasari terjadinya patologi selalu
berkaitan dengan pengalaman seksualmeningkatkan perhatian Freud
terhadap pentingnya pengalaman seksual dini ini yang biasanya terjadi pada
masa sebelum pubertas, bahkan tidak jarang terjadi pada masa kanak sebagai
etiologi psikoneurosis.

Kasus histeria : pengalaman seduksi pasif secara primersang anak menjadi


objek pasif aktivitas seduktif yang dilakukan oleh orang dewasa/ anak yang
lebih tua.

Kasus neurosis obsesif-kompulsif : pengalaman seduksi aktifsang anak


secara aktif dan agresif mengejar pengalaman seksual yang traumatik dan
dewasa sebelum waktunya
Beberapa faktor yang menimbulkan keraguan Freud terhadap hipotesis seksual:
Peranan fantasi pada masa kanak-kanak

Sulit dipercaya bahwa sangat banyak orang dewasa yang seduktif dan jahat
di masyarakat Viena

Hasil analisis akan dirinya sendiri keraguan utama


(teknik menekan dan sugesti memaksa pasien memanggil kembali ingatan
akan seduksi seksual yang dialaminyamemberikan bukti yang cukup untuk
hipotesis seduksinya tapi kemudian Freud menyadari peranan dari sugesti
sehingga ia ragu akan perkembangan cepat dari hipotesanya)
Pada periode ini Freud bergulat dengan keraguannya sendiri terhadap
pemikiran mengenai teori seduksi ini.

Ia telah mengumpulkan banyak data melalui usaha keras bertahun-tahun untuk


memperkuat teori ini amat sayang bila teori ini harus ia sia-siakan.

Freud juga melihat bahwa penolakan hipotesis seduksi ini akan membuka
peluang baru untuk mengeksplorasi teori psikoanalisa.

1897 Freud meninggalkan hipotesis seduksi menandai dimulainya secara


nyata gerakan psikoanalisa

Kepercayaan akan seduksi fisik yang sebenarnya realisasi baru akan adanya
kehidupan fantasi internal dari anak
Dalam usaha untuk membedakan realita psikis dan fantasi dari peristiwa-peristiwa
eksternal aktual, dan membedakan psikoneurosis dari perbuatan tidak wajar muncul
teori dinamik mengenai seksualitas di mana kehidupan psikoseksual sang anak sendiri
memainkan peranan yang dominan dan signifikan

Teori tersebut menggantikan sudut pandang statis tentang anak yang


direpresentasikan sebagai korban tak bersalah yang erotisismenya terganggu lebih
dini oleh orang dewasa yang jahat

Peralihan ini bukan berarti ia menyangkal adanya proses seduksi yang


sebenarnyanamun menurutnya proses ini bukanlah jalan yang tepat baginya untuk
dapat memahami aspek dinamik akan kehidupan seksual infantil instinktual.

Freud berlanjut pada usaha untuk mengerti mimpi, kreativitas, humor, psikopatologi
kejadian sehari-hari, dan berbagai fenomena mental signifikan normal atau yang
berkaitan dengan budaya lainnya
Interprestasi Mimpi

Makna sebenarnya dari mimpi tersamar dan tersembunyi

Isi mimpi berkaitan erat dengan memori bawah sadar dan fantasi yang
direpresi
Teori Mimpi
Mimpi: presentasikan keinginan atau pemikiran nir sadar, disamarkan melalui
simbolisasi dan mekanisme distorsi lainnya.

Censor: perbatasan antara bagian pikiran yang tidak disadari dengan tingkat
pra sadar

Fungsi censor: mengeksklusi keinginan nir sadar saat seseorang dalam


keadaan sadar merupakan aktivitas defensif diatur oleh ego

Saat mimpi (kondisi relaksasi, bersifat regresif), censor memperkenankan


sebagian materi nir sadar melewati perbatasanditransformasidihayati
sebagai isi mimpi.
Interpretation of Dreams
Preserved & Nocturnal
safeguarded the sensory
stimuli
continuity of sleep

Dream
Repressed
Content
Day
infantile
residues
drives
Kerja Mimpi
Proses nir sadar bukan hanya menjadi dasar pembentukan gejala-gejala
neurotik dan isi mimpi tapi secara konsekuen telah menjadi dasar analisis
pengalaman sehari-hari seperti kreativitas artistik, humor, dan berbagai
aktivitas berbasis budaya dari pikiran manusia.

Aspek-aspek dari kerja mimpi adalah sebagai berikut: representabilitas,


afek dalam kerja mimpi, regresi, proses primer dan sekunder
Representabilitas
Tidur (relaks) keinginan-keinginan dan impuls-impuls nir sadar mendapatkan
peluang untuk dilepaskan dan dipuaskantapi jalur ekspresi motorik
diblokkeinginan dan impuls yang direpresi ini harus menemukan cara lain:
melalui mekanisme pikiran dan fantasitimbul resistensi berkelanjutan dari
sensor mimpi terhadap pelepasan impuls ini impuls ini harus dilekatkan pada
hal-hal netral atau innocent untuk dapat melewati sensor dan mampu
terekspresi di alam sadar.
Pengalihan dimungkinkan dengan memilih image yang insignifikasi dari residu
pengalaman psikologis individu saat ini dan menghubungkan image tersebut
secara dinamik dengan image nir sadar yang bersifat laten, diperkirakan atas
dasar beberapa kemiripan yang memungkinkan hubungan asosiasi dilakukan.
Mekanisme suami mimpi
istri telah berselingkuh
kerja mimpi Koheren dan rasional

Revisi
Simbolisasi Displacement Kondensasi Proyeksi
sekunder

uang feses Ibu monster yang menyerang


jendela alat kelamin wanita wanita tidak dikenal beberapa aspek dari seorang ibu/
beberapa impuls hostile anak itu sendiri
Afek dalam Kerja Mimpi
Instinctual
impulses

Energic Representational
component component

Afect/emotion Dream content


expression

Path of expression in the form of affects or emotions


Regresi
Model apparatus psikis didasarkan pada mekanisme stimulus-respons
dibedakan atas beberapa jenis:
Regresi topografi: regresi dari alam sadar kea lam nir sadar.
Regresi temporal: proses mental berbalik dari struktur psikis yang lebih matang ke level
perkembangan infantil.
Regresi formal: metode ekspresi representasi yang normal digantikan oleh yang lebih
primitif.
Regresi

Dream State

Discharged
Receptor through
Sensory Mnemonic
end of
systems motor
input apparatus effector
apparatus
TERIMA KASIH
Topography

1900 - 1905
Structural
1923

McLeod, S. A. (2013). Retrieved from www.simplypsychology.org/Sigmund-Freud.html

Anda mungkin juga menyukai