Anda di halaman 1dari 41

PEMICU 4

NYERI KEPALA
DEFINISI
Nyeri kepala (sefalgia) rasa nyeri atau rasa tidak enak di kepala,
setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi,
rahang bawah, dan leher.
Ujung saraf nyeri mudah dirangsang oleh :
Traksi atau pergeseran sinus venosus dan cabang-cabang
kortikal
Traksi, dilatasi, atau inflamasi pada arteri intra dan ekstrakranial
Traksi, pergeseran, atau penyakit yang mengenai saraf kranial
dan servikal
Perubahan TIK
Penyakit jaringan kulit kepala, wajah, mata, hidung, telinga dan
leher.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri kepala yang menunjukkan tanda bahaya
dan memerlukan evaluasi penunjang :
Nyeri kepala hebat pertama kali yang timbul
mendadak
Nyeri kepala yang paling berat yang pernah dialami
Nyeri kepala yang berat progresif selama beberapa
hari atau minggu
Nyeri kepala yang timbul bila latihan fisik, batuk,
bersin, membungkuk atau nafsu seksual me
Nyeri kepala yang disertai penyakit umum atau
demam, mual, muntah atau kaku kuduk
Nyeri kepala yang disertai gejala neurologis
JENIS-JENIS
NYERI SIFAT NYERI LOKASI LAMA FREKUENSI GEJALA IKUTAN
KEPALA NYERI
Migren Berdenyut Unilateral 6-48 jam Sporadik Mual, muntah,
umum atau beberapa kali malaise,
bilateral sebulan fotofobia
Migren Berdenyut Unilateral 3-12jam Sporadik Prodroma
klasik beberapa kali visual,mual,
sebulan muntah,
malaise,fotofobia

Klaster Menjemu- Unilateral, 15-20menit Serangan Lakrimasi


kan,tajam orbita berkelompok ipsilateral, wajah
dengan merah, hidung
remisi lama tersumbat,
sindrom Horner
Tipe Tumpul, Difus, Terus konstan Depresi,ansietas
tegang ditekan bilateral menerus
Neuralgia Ditusuk- Dermatom N Singkat, Beberapa Zona pemicu
trigeminus tusuk V 15-60detik kali sehari nyeri
Atipikal tumpul Unilateral Terus konstan Depresi, kadang-
atau bilateral menerus kadang psikosis
Sinus Tumpul/ Di atas sinus bervariasi Sporadik Rinore
tajam atau
konstan
Lesi desak bervariasi Unilateral Bervariasi, bervariasi, Papil edema,
ruang (awal), progresif semakin defisit
bilateral sering neurologik fokal,
(lanjut) gangguan
mental atau
perilaku
kejang,dll
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT scan atau MRI otak nyeri kepala yang
menunjukkan kemungkinan penyakit
intrakranial
EEG riwayat kejang, kesadaran me,
trauma kepala atau presinkop
Foto sinus paranasal adanya sinusitis
Foto servikal adanya spondiloartrosis dan
fraktur servikal
MIGREN

Nyeri kepala berulang yang


idiopatik
PATOFISIOLOGI
Teori yang masih dianut :
Teori vaskular
Teori penyebaran depresi kortikal
Teori neurotransmiter
Teori sentral
Teori inflamasi neurogenik
Teori unifikasi
TEORI VASKULAR
Serangan karena vasokontriksi pembuluh
darah intrakranial aliran darah otak me
dan diikuti vasodilatasi pembuluh darah
ekstrakranial nyeri kepala

TEORI PENYEBARAN DEPRESI KORTIKAL


Terjadi depresi gelombang listrik yang
menyebar lambat ke anterior setelah pe
mendadak aktivitas listrik pada bagian
posterior otak
TEORI NEUROTRANSMITER
Terjadi pelepasan berbagai neurotransmiter
antara lain serotonin dari trombosit yang
memiliki efek vasokonstriktor.

TEORI SENTRAL
Berkaitan dengan pe aliran darah dan
aktivitas listrik kortikal yang dimulai pada
korteks visual lobus oksipital.
TEORI INFLAMASI NEUROGENIK
Inflamasi neurogenik yang menimbulkan nyeri
migren terjadi pada ujung pertemuan antara
serabut saraf trigeminus dan arteri durameter.
Inflamasi ini karena pelepasan substansia P, CGRP,
dan neurokinin A dari ujung saraf tsb
pembuluh darah dura yang berdekatan melebar,
terjadi ekstravasasi plasma, dan aktivasi endotel
vaskular sensitisasi neuron nyeri
TEORI UNIFIKASI
Meliputi SSP dan pembuluh darah perifer.
Beberapa proses pada korteks orbitofrontal dan
limbik memicu reaksi sistem noradrenergik
batang otak melalui lokus seruleus dan sistem
serotonergik melalui inti rafe dorsal serta sistem
trigeminovaskular yang akan merubah lumen
pembuluh darah, yang juga akan memicu impuls
saraf trigeminus nyeri
Nausea dan vomitus kerja dopamin /serotonin
pada area postrema dasar ventrikel IV dalam
medula oblongata
Proyeksi dari lokus seruleus ke korteks serebri
oligemia kortikal dan depresi korteks menyebar
aura
FAKTOR PENCETUS
Hormonal
Menopause
Makanan (anggur merah, keju, coklat, dll)
Monosodium glutamat
Obat-obatan
Aspartam
Kafein >
Lingkungan
Rangsangan sensorik
Stres
Pemicu lain (aktivitas seksual, trauma kepala, kekurangan
atau kelebihan tidur)
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri kepala berdenyut bersifat unilateral
tetapi dapat bilateral atau ganti sisi
Serangan umumnya 2-8 kali/bulan
Lamanya serangan 4-24 jam bisa lebih lama
Intesitas nyeri sedang-berat
Gejala penyerta mual, muntah, fotofobia
dan/atau fonofobia, wajah pucat, vertigo,
tinitus, iritabel.
JENIS
Migren klasik (dengan aura)
Migren varian
Migren umum (tanpa aura)
Migren asosiasi atau disosiasi
Migren komplikata
Status migren
MIGREN KLASIK
Didahului visual aura : skotoma, kilatan cahaya,
penglihatan kunang-kunang atau garis hitam
putih, atau penglihatan kabur selama 10-
20menit.
Kemudian timbul nyeri kepala berdenyut
unilateral yang makin berat 1-6 jam, reda dalam
6-24 jam tp kadang lebih lama.
Gejala penyerta mual, muntah, fotofobia,
fonofobia, iritabel dan malaise

MIGREN UMUM
Tanpa didahului prodormal aura visual dan
biasanya berlangsung lebih lama
MIGREN ASOSIASI
Nyeri kepala disertai defisit neurologis yang
bersifat sementara (migren oftalmoplegik, migren
hemiplegik, dan migren dengan afasia).
Defisit neurologis biasanya timbul mendahului
atau setelah nyeri kepala (migren asosiasi) atau
tanpa adanya nyeri kepala (migren disosiasi)

MIGREN KOMPLIKATA
Defisit neurologis yang timbul akan menetap
karena terjadi infark serebri
Vasokonstriktor (ergotamin) tidak boleh diberikan
agar tidak memperberat infark
STATUS MIGREN
Serangan migren berlangsung >24 jam yang
disebabkan oleh inflamasi steril sekitar
pembuluh darah yang melebar
Obat yang efektif kortikosteroid atau injeksi
dihidroergotamin 1 mg IV dan metoklopamid
injeksi 5-10 mg IV diberikan setiap 8 jam
selama 2 hari
PENATALAKSANAAN
Secara umum:
Saat serangan beri terapi simtomatik
Bila faktor pencetus dikenali maka harus dihindari
Ansietas dan depresi harus diobati
Relaksasi dan latihan pernapasan
Terapi simtomatik :
Aspirin dan paracetamol
Nyeri kepala hebat kodein 30-60mg
Nausea dan vomitus prometazin 25-50mg atau
proklorperazin 5-10mg
Tidak dapat tidur nitrazepam 5-10mg sebelum
tidur
Obat mengandung barbiturat, kafein dan opiat
harus dihindari
Migren dengan kelainan saraf propanolol HCl
3 4 x 40mg sehari
Migren menstrual antiinflamasi nonsteroid 2
hari sebelum haid sampai haid berhenti (natrium
naproksen, as. Mefenamat, atau ketoprofen, dll)
Terapi abortif :
Ergotamin tartrat diberikan tersendiri atau
dicampur obat antiemetik, analgesik, atau sedatif
Dihidroergotamin
Sumatriptan suksinat
Profilaksis migren diberikan pada pasien
dengan serangan berulang dan tidak berhasil
dengan terapi abortif. Tidak boleh diberikan
pada wanita hamil atau mau hamil
Penyekat beta
Propanolol 80-160mg/hari dibagi dalam 2-3 x
pemberian, KI : asma bronkial atau gagal jantung
kongestif
Nadolol (40-240 mg/hari) atau atenolol (50-200
mg/hari)
Antidepresan trisiklik amitriptilin atau
imipramin 50-75mg/hari sebelum tidur atau
dalam dosis terbagi
Penyekat saluran Ca verapamil 3-4 x 80
mg/hari
Antihistamin- antiserotonin siproheptadin
8-16 mg/hari dan pizotifen 0,25-0,5 mg sekali
(1-3x sehari)
Metisergid 2mg/hari dinaikan sampai
8mg/hari
Antikonvulsan bukan standar untuk migren
NYERI KEPALA KLASTER
Nyeri kepala hebat yang periodik dan
paroksismal, unilateral, terlokalisir di orbita,
singkat, tanpa gejala prodormal
Laki 5x lebih banyak
Serangan pertama usia 20-40 th
Pemicu alkohol
PATOFISIOLOGI
Karena vasodilatasi pada salah satu cabang arteri
karotid eksterna yang diperantarai oleh histamin
intrinsik
Serangan klaster suatu gangguan kondisi fisiologis
otak dan struktur yang berkaitan, ditandai oleh
disfungsi hipotalamus kelainan kronobiologis dan
fungsi otonom def. autoregulasi dari vasomotor dan
g3 respons kemoreseptor pada korpus karotikus
terhadap kadar O2 yang
Serangan ini dipicu oleh kadar O2 yang terus me
Batang otak yang terlibat setinggi pons dan medula
oblongata, n. V,VII,IX,X.
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri kepala timbul berkelompok setiap hari
selama 3 minggu -3 bulan kemudian sembuh
sampai berbulan atau bertahun-tahun
Nyeri tajam, menjemukan dan menusuk diikuti
mual atau muntah
Sering pada malam atau pagi hari
Wajah merah
Sindrom Horner
Hidung tersumbat
Mata berair ipsilateral
PENATALAKSANAAN
Ergotamin Dihidroergotamin
Metisergid Indometasin
Siproheptadin Kodein
Propanolol Penyekat Ca
Prednison (verpamil)
Litium karbonat Lidokain topikal 4 %
Inhalasi O2 Desensitisasi histamin
NYERI KEPALA TIPE TEGANG
Manifestasi dari reaksi tubuh terhadap stres,
kecemasan, depresi, konflik emosional,
kelelahan, atau hostilitas yang tertekan
Respon fisiologis refleks pelebaran
pembuluh darah ekstrakranial serta kontraksi
otot rangka kepala, leher dan wajah.
MANIFESTASI KLINIS
Episodik atau kronik
Tidak berdenyut
Rasa kencang daerah bitemporal atau bioksipital,
atau seperti diikat sekeliling kepala, rasa berat,
tertekan, dll
Lokasi nyeri dahu, pelipis, belakang
kepala,atau leher
Palpasi nodul-nodul berbatas tegas
Nyeri menjalar sampai leher atau bahu
Kedinginan dapat memicu timbulnya nyeri
Nyeri kepala karena depresi : g3 tidur, napas
pendek, konstipasi, BB, mudah lelah, nafsu
seksual , palpitasi, dan g3 haid, keluhan
emosi (perasaan bersalah, putus asa, tidak
berharga, takut sakit atau mati), keluhan psikis
(konsentrasi buruk, minat , ambisi , daya
ingat buruk, mau bunuh diri)
PENATALAKSANAAN
Hindari zat-zat adiktif
Antidepresan
Anti-cemas
Relaksasi, hipnosis, biofeedback, meditasi, dan
teknik relaksasi lain
Psikoterapi
Fisioterapi
Injeksi trigger point (0,25-0,5 ml lidokain 1%
dicampur deksametason/triamsinolon)
NYERI KEPALA PASCA TRAUMA
Kriteria nyeri kepala pasca trauma menurut
komisi klasifikasi International Headache Society
bila terdapat riwayat trauma kepala yang
disertai minimal salah satu :
Kehilangan kesadaran
Amnesia pasca trauma yang berlangsung >10 menit
Kelainan ditemukan minimal 2 dari pemeriksaan :
neurologis, foto rontgen polos kepala, neuroimaging,
potensial cetusan, LCS, tes fungsi vestibular,
neuropsikologis
MANIFESTASI KLINIS
Nyeri kepala pasca trauma akut Nyeri kepala <
14 hari sejak sadar kembali atau setelah trauma,
hilangnya 8 minggu
Kronis timbul > 14 hari, berlangsung terus > 8
minggu
Sindrom pasca komosio
Keluhan subyektif : nyeri kepala, pusing, iritabel,
kurang konsentrasi, mudah lelah, fotofobia, tidak
tahan minum alkohol
Obyektif : nistagmus
Gejala : berupa jenis tegang, migren, neuralgia
oksipital, atau sefalgia disotonomik traumatik,
vertigo, kepala ringan, sempoyongan,
kecemasan, letih, lesu, lemah, kepribadian
hipokondriasis, depresi, histeria, atau
skizofrenia
PENATALAKSANAAN
Analgesik nonnarkotik
Relaksan otot
Anticemas
Antidepresan
Anti migren
Biofeedback dan terapi fisik (TENS)
Injeksi anestesi lokal
Psikoterapi
NEURALGIA TRIGEMINUS
Ditandai oleh serangan nyeri paroksimal yang
tajam menyengat atau menyetrum,
berlangsung singkat, unilateral pada daerah
distribusi n.V
Serangan terjadi spontan atau sedang
menggosok gigi, bercukur, mengunyah,
menguap atau menelan
Timbul pada usia >40 th
Wanita lebih sering terkena
PENATALAKSANAAN
Fenitoin
Karbamazepin
Baklofen
Klonazepam
Operasi bila terapi farmako tidak berhasil

Anda mungkin juga menyukai