Pedesaan Perkotaan
Etiologi
Faktor biologis. Kelainan dalam metabolit amin
biogenik dalam darah dan CSS.
NE down regulation reseptor adrenergik beta
dalam k/ respon antidepresan.
Adanya aktivasi reseptor adrenergik alfa 2
penurunan norepinefrin
Reseptor alfa 2 juga mengatur jumlah serotonin
Serotonin Penurunan serotonin gejala
depresi.
Dopamin Aktivitas dopamin menurun pada
depresi dan meningkat pada mania
Lain2 GABA, vasopresin, opiat endogen,
adenylate cyclase, phosphotidilinositol, kalsium
Regulsi neuroendokrin
sekresi nokturnal melantonin
pelepasan prolaktin thd pemberian triptophan
FSH, LH, testosteron pd laki2
Hipersekresi kortisol
Gangguan tiroid
Penumpulan stimulasi pelepasan hormon pertumbuhan yg diinduksi
tidur
Faktor genetik
Kromosom 5, 11, X gangguan bipolar 1
Faktor psikososial
Stress lingkungan
Faktor kepribadian pramorbid
Faktor psikoanalitik dan psikodinamina
Ketidakberdayaan yang dipelajari
Teori kognitif
Pembangkitan (kindling)
Proses elektrofisiologi dimana stimulasi subambang yg
berulang dari suatu neuron akhirnya menimbulkan
suatu potensial aksi
Patfis ggn mood mungkin melibatkan pembangkitan di
lobus temporalis
Irama sirkadian
regulasi abnormal irama sirkadian
Regulasi neuroimun
Ada kelainan imunologis pd pasien depresi
Pertimbangan neuroanatomis
Gangguan mood melibatkan patologis di sitem limbik,
ganglia basalis, dan hipotalamus
Kondisi medik atau obat
yang dapat memicu mania
Kondisi medik Obat dan terapi Obat dan terapi
Gangguan endokrin atau metabolic: -Alkohol
-Addisons disease -Antikonvulsan
-Cushing syndrome -Antidepresan
-Defisiensi Vit B12 -Bronkodilator
-Cimetidin
Infeksi : -Dekongestan
-AIDS -Disulfiram
-Encephalitis -Halusinogen
-Neurosyphilis -Steroid
-Isoniazid
Gangguan neurologis: -Prokainamid
-Epilepsi (temporal lobe) -ECT
-Multiple sclerosis -hemodialisis
-Surgical trauma
-Post cerebrovascular accident
Obat yang berhubungan dengan gejala
Manik
Amfetamin Disulfiram
Baclofen Hamusinogen (intoksikasi
Bromide dan flashback)
Bromocriptine Hydralazine
Captopril Isoniazid
Cimetidine Levodopa
Kokain Methylphenidale
Kortikosteroid (termasuk Metrizamide
ACTH) Opiat dan opioid
Cyclosporine Procarbazine
Procyclidine
DD
Gejala lainnya
Konsentrasi dan perhatian b(-)
Harga diri dan kepercayaan diri b(-)
Gagasan ttg rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yg suram dan pesimistis
Gagasan / perbuatan membahayakan diri / bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan b(-)
KLASIFIKASI PPDGJ III
F32.0 - Episode depresif ringan
Min harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi
Ditambah sekurang- kurangnya 2 gejala sampingan
(yg tidak boleh ada gejala berat diantaranya)
Min 2 mgg
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan
sosial yang biasa dilakukannya.
F32.1 - Episode depresif sedang
min harus ada 2 dari 3 gejala utama
ditambah sekurang- kurangnya 3 (dan
sebaiknya empat) dari gejala lainnya
seluruh episode berlangsung minimal 2
minggu
menghadapi kesulitan nyata untuk
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan
urusan rumah tangga.
Tanpa gejala somatik atau dengan gejala
somatik.
F32.2 - Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
semua gejala utama harus ada
d(+) min 4 dari gejala lainnya dan bbrp diantaranya harus
berintensitas berat
min 2 mgg, namun dibenarkan dalam kurung waktu yg >
singkat apabila gejala luar biasa beratnya dan berlangsung
cepat.
Sangat tidak mungkin pasien u/ meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan, atau urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang
sangat terbatas.
F32.3 - Episode depresif berat dengan gejala psikotik
memenuhi seluruh kriteria episode depresif berat tanpa
gejala psikotik.
disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif.
. kesimpulan
F32.8 episode depresif lainnya
Yg tdk sesuai dgn gmbrn yg diberikan u/ episode
depresif pd F32.0- F32.3, meskipun kesan dx
menyeluruh menunjukkan sifatnya sbg depresi
c/ campuran gejala depresif yg berfluktuasi sperti :
ketegangan, keressahan, dan penderitaan dan
campuran gejala depresif somatik dgn nyeri / keletihan
menetap yg bkn ak/ penyebab organik.
A. Suatu periode terpisah adanya mood , ekspansif atau mudah tersinggung (irritable),
yang berlangsung selama 4 hari, yang jelas berbeda dari mood tidak terdepresi
biasanya.
B. Selama periode gangguan mood, 3 (atau lebih) gejala berikut ini adalah menetap (4
jika mood hanya mudah tersinggung) dan telah ditemukan pada derajat yang
bermakna :
1. Harga diri yang melambung atau kebesaran
2. Penurunan kebutuhan untuk tidur (misalnya, merasa telah beristirahat setelah
tidur hanya 3 jam)
3. Lebih banyak bicara dibandingkan biasanya atau tekanan untuk terus berbicara
4. Gagasan yang melompat-lompat (flight of ideas) atau pengalaman subjektif
bahwa pikirannnya terpacu
5. Mudah dialihkan perhatian (yaitu, atensi terlalu mudah dialihkan oleh stimuli
eksternal yang tidak penting atau tidak relevan)
6. Peningkatan aktivitas yang diarahkan oleh tujuan (secara sosial, dalam pekerjaan
atau sekolah), atau secara seksual, atau agitasi psikomotor
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang memiliki
kemungkinan adanya akibat yang menyakitkan (misalnya, melakukan belanja yang
tidak dibatasi, tidak pilih-pilih dalam hubungan seksual, atau investasi bisnis yang
bodoh)
Kriteria diagnosa gangguan Cyclotimic
disorders
A. Untuk minimal 2 tahun, kehadiran berbagai periode dengan gejala
hypomanic dan berbagai periode dengan gejala depresi yang tidak
memenuhi kriteria untuk Mayor Depressive Episode.Catatan: Pada anak-
anak dan remaja, durasi harus minimal 1 tahun.
B. Selama periode 2-tahun di atas (1 tahun pada anak-anak dan remaja),
orang belum tanpa gejala dalam Kriteria A selama lebih dari 2 bulan
sekaligus.
C. No Mayor Depressive Episode, Manic Episode atau Mixed Episode telah
hadir selama tahun-tahun pertama 2 dari gangguan
Catatan: Setelah tahun-tahun awal 2 (1 tahun pada anak-anak dan
remaja) dari Cyclothymic Disorder, mungkin ada dilapiskan Manic atau
Mixed Episode (dalam hal ini baik saya gangguan bipolar dan Cyclothymic
Gangguan dapat didiagnosis) atau Major Depressive Episodes (dalam hal
ini baik Bipolar II Disorder dan Cyclothymic Disorder dapat didiagnosis)
Kriteria diagnosa gangguan Cyclotimic
disorders
D. Gejala dalam Kriteria tidak baik dicatat oleh schizoafektif
Disorder dan tidak ditumpangkan pada Skizofrenia,
Schizophreniform Disorder, Delusional Disorder, atau Gangguan
Psikotik Dinyatakan Tidak Tertentu.
E. Gejala tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung
dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, pengobatan)
atau kondisi medis umum (misalnya hipertiroidisme).
F. yang menyebabkan gejala klinis tertekan penurunan yang
signifikan atau pekerjaan, atau lainnya yang penting daerah,
sosial berfungsi.
didiagnosis)
C. Episode disertai oleh suatu perubahan fungsi yang jelas
yang tidak karakteristik dari orang tersebut jika tidak
simptomatik
D. Gangguan mood & perubahan fungsi dapat dilihat oleh
orang lain
E. Episode tidak cukup parah untuk menyebabkan
gangguan jelas dalam fungsi sosial atau pekerjaan, atau
untuk membutuhkan hospitalisai, dan tidak terdapat ciri
psikotik
F. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu
zat ( misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu
medikasi, atau terapi lain) atau suatu kondisi medis
umum (misalnya, hipertiroidisme)
Catatan : Episode mirip hipomanik yang jelas disebabkan
oleh terapi antidepresan somatik (misalnya, medikasi,
terapi elektrokonvulsif, terapi cahaya) tidak boleh
diperhitungkan ke arah diagnosis gangguan bipolar II.
2. Mania tanpa gejala psikotik
Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1
minggu dan cukup berat sampai mengacaukan
seluruh atau hampir seluruh pekerjaan &
aktivitas sosial yg biasa dilakukan.
Perubahan afek harus disertai energi yg
bertambah, sehingga terjadi aktivitas berlebihan,
percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan
tidur berkurang, ide-ide perihal kebesaran, dan
terlalu optimistik.
3. Mania dengan gejala psikotik
Gambaran klinis lebih berat drpd mania
tanpa gejala psikotik.
Harga diri yg membumbung & gagasan
kebesaran dpt berkembang mjd waham
kebesaran (delusion of persecution).
Waham & halusianasi sesuai dgn keadaan
afek tsb.
Diagnosis Menurut DSM IV
Gangguan Mood Bipolar I
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Manik Tunggal
A. Hanya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada
riwayat episode depresi mayor sebelumnya.
B. Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, skizoafektif, gangguan waham, atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
C. Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat
atau kondisi medik umum
D. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Manik Saat Ini
A. Saat ini dalam episode manik
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu
kali episode manik, depresi, atau campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B bukan
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau
dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan
D.Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinikcukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Campuran Saat Ini
A. Saat ini dalam episode campuran
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik,
depresi, atau campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, gangguan waham, atau dengan gangguan
psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
D. Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung
zat atau kondisi medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Hipomanik Saat Ini
A. Saat ini dalam episode hipomanik
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode
manik atau campuran
C. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau hendaya dalam sosial, pekerjaan,
atau aspek fungsi penting lainnya.
D. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang
tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan
waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Depresi Saat Ini
A. Saat ini dalam episode depresi mayor
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu
episode manik atau campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, gangguan waham, atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
D.Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Yang Tidak Dapat
Diklasifikasikan Saat Ini
A. Kriteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk
manik, hipomanik, campuran, atau episode depresi.
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode
manik atau campuran.
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat
lain.
D. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial,
pekerjaan,atau aspek fungsi penting lainnya.
Kriteria episode campuran
A. kriteria terpenuhi baik untuk Episode Manic dan untuk Mayor
Depressive Episode (kecuali untuk durasi) hampir setiap hari
selama setidaknya periode 1 minggu.
B. Suasana gangguan cukup parah menyebabkan penurunan fungsi
ditandai dalam kerja atau dalam kegiatan sosial biasa atau
hubungan dengan orang lain, atau mengharuskan rawat inap
untuk mencegah kerugian untuk diri sendiri atau orang lain, atau
ada fitur psikotik.
C. Gejala tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung
dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, pengobatan, atau
pengobatan lainnya), atau kondisi medis umum (misalnya
hipertiroidisme)
Kriteria diagnosa gangguan bipolar II
A. Pasien telah memiliki setidaknya satu Mayor
Depressive Episode.
B. Pasien telah memiliki setidaknya satu Hypomanic Episode.
C. Tidak ada Manic atau Mixed Episode.
D. disorde schizoafektif r tidak menjelaskan episode di atas
lebih baik, dan mereka tidak ditumpangkan
pada Skizofrenia , Schizophreniform Disorder , Delusional
Disorder atau Gangguan Psikotik Dinyatakan Tidak Tertentu.
E. Gejala-gejala klinis penyebab penting marabahaya atau
merusak pekerjaan, atau pribadi berfungsi sosial.
Kriteria Major depressive episode
A. 5 atau kebih gejala muncul selama periode 2 minggu dan menunjukkan perubahan fungsi ;
minimal 1 dr gejala berikut (1) mood depresi atau (2) kehilangan ketertarikan atau kesenangan
1) Depresi mood hampir sepanjang hari, hampir setiap hari ditandai baik oleh laporan subyektif
(misalnya merasa sedih atau kosong) atau hasil observasi oleh orang lain (misalnya tampak
berkaca-kaca).
2) Ditandai dengan berkurangnya minat atau kesenangan dalam semua atau hampir semua
aktivitas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari ditandai baik secara subyektif atau
diobservasi oleh orang lain.
3) Berat badan turun signifikan tanpa diet atau penambahan berat badan (misalnya perubahan
lebih dari 5% dari berat tubuh dalam sebulan), atau berkurangnya atau bertambahnya selera
makan hampir setiap hari.
4) Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
5) Agitasi psikomotor atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (tampak oleh orang lain,
bukan perasaan subyektif merasa gelisah atau melambat).
6) Kelelahan atau hilangnya energi hampir setiap hari.
7) Merasa tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak pada tempatnya
hampir setiap hari .
8) Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat
keputusan, hampir setiap hari.
9) Pemikiran berulang tentang kematian (tidak hanya takut mati, ide bunuh diri berulang tanpa
rencana khusus, atau usaha bunuh diri.
B. Gejala tidak termasuk dalam kriteria episode campuran
C. Penyebab gejala klinis yg penting yaitu kesedihan atau kerusakan
dalam hubungan sosial, pekerjaan atau fungsi area penting
lainnya
D. Gejala tidak berdasarkan efek psikologis langsung dari zat (
ketergantungan obat terlarang, obat2an) atau kondisi medis
umum ( hipotiroid)
E. Tidak berhubugan dengan belasungkawa karena kehilangan
seseorang.
Kriteria diagnosa gangguan depresi mayor,
single episode
A. gangguan mood menonjol dalam foto klinis dan ditandai oleh salah satu
(atau keduanya) sebagai berikut:
(1) perasaan depresi atau nyata berkurang minat atau kesenangan dalam
semua, atau hampir semua, kegiatan
(2) ditinggikan, luas, atau pemarah mood.
B. Ada bukti dari sejarah, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium :
(1) gejala dalam Kriteria Sebuah berkembang selama, atau dalam 1 bulan,
intoksikasi zat atau Penolakan
(2) menggunakan pengobatan etiologically berhubungan dengan gangguan
Kriteria diagnosa gangguan mood terprovokasi
C. Gangguan tidak lebih baik dicatat oleh Mood Disorder substansi yang tidak
diinduksi. Bukti bahwa gejala lebih baik dicatat oleh Mood Disorder yang
tidak substansi diinduksi mungkin termasuk berikut: mendahului gejala-
gejala awal penggunaan zat (atau obat digunakan); yang gejalanya
menetap untuk jangka waktu yang cukup besar (misalnya, tentang satu
bulan) setelah penghentian penarikan akut atau keracunan parah atau
secara substansial melebihi apa yang diharapkan diberikan jenis atau
jumlah zat yang digunakan atau lamanya penggunaan, atau ada bukti lain
yang menunjukkan keberadaan independen non -zat-induced Mood
Disorder (misalnya, sejarah berulang Mayor Depressive Episodes).
D. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama Delirium .
E. menyebabkan gejala klinis signifikan stres atau kehilangan fungsi sosial,
pekerjaan, atau penting sosial lain.
STATUS MENTAL
Tampilan umum:
Retardasi psikomotor
Agitasi psikomotor
Tangan seperti meremas-remas
Mencabuti rambut
Tubuh membungkuk
Gerak gerik lamban
Menghindari kontak mata
Alam perasaan:
Murung/sedih
Menarik diri
Segala aktivitas berkurang
Gangguan persepsi:
Waham Dosa, tidak benharga, kejar (serasi afek)
Halusinasi Akustik (yang menyalahkan atau menuduh)
Gangguan pikiran:
Berpikir negatif ttg kehilangan, rasa bersalah, bunuh diri dan mati
Bisa terhambat
Miskin (tidak produktif)
Gangguan orientasi tidak terganggu
Gangguan daya ingat 50-75% sulit konsentrasi dan pelupa
Gangguan pengendalian diri:
10-15% melakukan percobaan bunuh diri (suicide)
Ingin bunuh orang (homicide)
Kurang motivasi dan kurang energi u/ melakukan tindakan impulsif
Hati-hati dengan paradoxical suicide
Tambahan:
Melebih-lebihkan keburukan / kegagalan diri sendiri
Mengurangi kebaikan / keberhasilan diri sendiri (perlu cross check dari
keluarga dekat / kerabat / pendamping.
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan otak :
Pembesaran ventrikel serebral, terutama pria
MRI nukleus kaudatus dan lobus frontalis lebih
kecil, peningkatan lesi di substansia alba
SPECT, PET penurunan aliran darah pada
korteks serebral pada umumnya, dan area kortikal
frontalis pada khususnya
MRS regulasi abnormal pada metabolisme
fosfolipid membran
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Serotonin
Dopamin
ACTH
Norepinefrin
FSH
LH
Prolaktin
Testosteron
PENATALAKSANAAN
Perawatan di rumah sakit : indikasi rawat adalah u/ penegakkan dx,
menghindarkan resiko bunuh diri atau bunuh orang dan u/ mengatasi
perawatan diri yang terabaikan.
Terapi psikososial
Terapi kognitif
Terapi interpersonal
Terapi tingkah laku
PsikoTerapi
Terapi obat
Antidepresi (trisiklik, tetrasiklik, MAO-A inhibitor, SSRI)
Lithium carbonate
Anticemas apabila diperlukan
Antipsikosis apabila ada gejala psikotik
ECT, INDIKASI :
obat-obatan kurang efektif
pasien tidak bisa menerima obat-obatan
kesembuhan segera dgn alasan klinis
PENATALAKSANA UMUM
Konseling dan Psikotherapi
Psikotherapi sangat membantu pada pasien
dengan gangguan psikiatri seperti (depressi,
obsessi, kompulsi), gangguan tidur kronik.
Dengan psikoterapi ini kita dapat membantu
mengatasi masalah-masalah gangguan tidur
yang dihadapi oleh penderita tanpa
penggunaan obat hipnotik.
Prognosis
Gangguan bipolar I
Lebih buruk : gangguan depresif berat.
Sekitar 40-50% ps punya episode manik ke2
dalam waktu 2 tahun setelah episode 1.
Profilaksis litium (eskalith) memperbaiki
perjalanan penyakit dan prognosis, hanya 50-60%
ps mencapai pengendalian bermakna atas gejala.
7% tidak menderita gejala rekurensi; 45% >
1episode; 40% g3an kronis; 40% > 10 episode
15% ps sehat; 45% sehat tapi relaps ganda; 30%
remisi parsial, 10% sakit kronis
1/3 punya gejala kronis dan bukti penurunan
sosial bermakna.
Faktor yang mengarah ke Prognosis baik :
Durasi episode manik yang singkat
Usia yang lanjut
Sedikit pikiran bunuh diri
Sedikit masalah psikiatrik dan medis
Faktor yang mengarah ke Prognosis buruk :
Status pekerjaan pramorbid buruk
Ketergantungan alkohol
Ciri psikotik
Ciri depresif
Jenis kelamin laki-laki
Gangguan depresif berat
Cenderung g3an kronis dan ps relaps.
Ps dirawat di RS untuk episode 1 g3an ini punya kemungkinan
50% pulih di tahun 1.
Sekitar 25% ps alami rekurensi dalam 6 bulan pertama setelah
pulang dari RS, 30-50% dalam 2 tahun pertama, 50-75%
dalam 5 tahun.
Insidens relaps lebih rendah pada ps yang meneruskan terpai
psikofarmakologis profilaksis pada ps yang hanya alami 1 / 2
episode depresif.
Laki-laki lebih mungkin alami perjalanan penyakit yang secara
kronis mengganggu.
Faktor yang mengarah ke Prognosis baik :
Episode ringan
Tidak ada gejala psikotik
Tinggal di RS dalam waktu singkat
Riwayat persahabatan erat selama remaja
Fungsi keluarga yang stabil
Fungsi sosial yang kokoh selama 5 tahun sebelum penyakit
Tidak ada gangguan psikiatrik komorbid
Tidak ada gangguan kepribadian
Tidak > 1 kali perawatan di RS sebelumnya untuk gangguan
depresif berat
Usia onset yang lanjut
Faktor yang mengarah ke Prognosis buruk :
Ada penyerta gangguan distimik
Penyalahgunaan alkohol dan zat lain
Gejala gangguan kecemasan
Riwayat > 1 episode depresif sebelumnya
GANGGUAN TIDUR