Anda di halaman 1dari 95

Learning Objective

Menjelaskan gangguan Mood


Definisi, patofisiologi, etiologi, diagnosis,
manifestasi klinis, PP, penatalaksanaan,
komplikasi, prognosis, DD, klasifikasi menurut
PPDGJ, DSM IV
Menjelaskan aspek sosial, etika, hukum
kedokteran
KLASIFIKASI PPDGJ III
DIAGNOSIS AXIS
AXIS I dx g3 jiwa
AXIS II
g3 kepribadian
retardasi mental
AXIS III Kondisi medis umum
AXIS IV Masalah psikososial & lingkungan
AXIS V skala penilaian fungsi secara global
F3 - GANGGUAN SUASANA
PERASAAN
DEFINISI dan DIAGNOSIS
Suatu klmpk klinis yg ditandai o/ hilangnya perasaan kendali dan
pengalaman subjektif adanya penderitaan berat.
Depresif berat dan g3 bipolar I srg x dinamakan g3 afektif, tp patologi
utama didlmm g3 tsb adl mood, yaitu g3 emosional internal yg
meresap dr sseorg, dan BUKAN afek, yaitu ekspresi eksternal dr isi
emosional saat itu.
Pasien dgn episode manik dan depresif berat dan pasien dgn episode
manik saja g3 BIPOLAR I.
g3 BIPOLAR II ditandai o/ episode depresif berat yg berganti2 dgn
episode hipomanik episode gejala manik yg tdk memenuhi kriteria
lgkp u/ episode manik yg ditemukan di g3 bipolar I.
Dx g3 mood tmbhan trmasuk g3 mood k/ kondisi umum medis, k/
zat, dan g3 mood YTT.
Ps dengan mood meninggi /elevated (MANIA) :
Sikap meluap-luap
Peninggian harga diri
Gagasan kebesaran
Ps dengan mood terdepresi (DEPRESI) :
Merasakan hilangnya energi dan minat
Perasaan bersalah
Sulit konsentrasi
Hilangnya nafsu makan
Pikiran tentang kematian / bunuh diri
Tanda dan gejala lain dari g3an mood :
Perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif,
pembicaraan, fungsi vegetatif (tidur, nafsu makan, aktivitas
seksual, irama biologis lainnya) gangguan fungsi
interpersonal, sosial, pekerjaan.
Tiga teori hubungan antara gangguan depresif
berat dan gangguan bipolar I
1. gangguan depresif berat dan gangguan
bipolar I adalah dua gangguan yang berbeda
dari sudut genetika dan biokimia
2. Gangguan bipolar I adalah ekspresi yang
lebih berat dari proses patologis yang sama
dengan yang ditemukan pada gangguan
depresif berat
3. Depresi dan manik merupakan dua ekstrim
dari kesatuan pengalaman emosional
Epidemiologi
Gangguan depresif berat 15% Gangguan bipolar I 2%
Wanita : pria = 2:1 (perbedaan Wanita : pria = sama
hormonal, efek kelahiran, stresor
psikososial)
25% pada wanita
10% pasien perawatan primer
15% pasien rawat inap
40 tahun 5/ 6 tahun s/d 50 tahun

Banyak pada yang bercerai Banyak pada yang bercerai

Pedesaan Perkotaan
Etiologi
Faktor biologis. Kelainan dalam metabolit amin
biogenik dalam darah dan CSS.
NE down regulation reseptor adrenergik beta
dalam k/ respon antidepresan.
Adanya aktivasi reseptor adrenergik alfa 2
penurunan norepinefrin
Reseptor alfa 2 juga mengatur jumlah serotonin
Serotonin Penurunan serotonin gejala
depresi.
Dopamin Aktivitas dopamin menurun pada
depresi dan meningkat pada mania
Lain2 GABA, vasopresin, opiat endogen,
adenylate cyclase, phosphotidilinositol, kalsium
Regulsi neuroendokrin
sekresi nokturnal melantonin
pelepasan prolaktin thd pemberian triptophan
FSH, LH, testosteron pd laki2
Hipersekresi kortisol
Gangguan tiroid
Penumpulan stimulasi pelepasan hormon pertumbuhan yg diinduksi
tidur
Faktor genetik
Kromosom 5, 11, X gangguan bipolar 1
Faktor psikososial
Stress lingkungan
Faktor kepribadian pramorbid
Faktor psikoanalitik dan psikodinamina
Ketidakberdayaan yang dipelajari
Teori kognitif
Pembangkitan (kindling)
Proses elektrofisiologi dimana stimulasi subambang yg
berulang dari suatu neuron akhirnya menimbulkan
suatu potensial aksi
Patfis ggn mood mungkin melibatkan pembangkitan di
lobus temporalis
Irama sirkadian
regulasi abnormal irama sirkadian
Regulasi neuroimun
Ada kelainan imunologis pd pasien depresi
Pertimbangan neuroanatomis
Gangguan mood melibatkan patologis di sitem limbik,
ganglia basalis, dan hipotalamus
Kondisi medik atau obat
yang dapat memicu mania
Kondisi medik Obat dan terapi Obat dan terapi
Gangguan endokrin atau metabolic: -Alkohol
-Addisons disease -Antikonvulsan
-Cushing syndrome -Antidepresan
-Defisiensi Vit B12 -Bronkodilator
-Cimetidin
Infeksi : -Dekongestan
-AIDS -Disulfiram
-Encephalitis -Halusinogen
-Neurosyphilis -Steroid
-Isoniazid
Gangguan neurologis: -Prokainamid
-Epilepsi (temporal lobe) -ECT
-Multiple sclerosis -hemodialisis
-Surgical trauma
-Post cerebrovascular accident
Obat yang berhubungan dengan gejala
Manik
Amfetamin Disulfiram
Baclofen Hamusinogen (intoksikasi
Bromide dan flashback)
Bromocriptine Hydralazine
Captopril Isoniazid
Cimetidine Levodopa
Kokain Methylphenidale
Kortikosteroid (termasuk Metrizamide
ACTH) Opiat dan opioid
Cyclosporine Procarbazine
Procyclidine
DD

Gangguan Mental yang sering memiliki ciri Depresif


Gangguan penyesuaian dengan mood terdepresi
Gangguan penggunaan alkohol
Gangguan kecemasan
-Gangguan kecemasan umum
-Gangguan kecemasan-depresif campuran
-Gangguan panik
-Gangguan stres pascatraumatis
-Gangguan obsesif-kompulsif
Gangguan makan
-Anoreksia nervosa
-Bulimia nervosa
Gangguan Mental yang sering memiliki
ciri Depresif
Gangguan mood
-Gangguan bipolar I
-Gangguan bipolar II
-Gangguan siklotimik
-Gangguan distimik
-Gangguan depresif berat
-Gangguan depresif ringan
-Gangguan mood karena kondisi medis umum
-Gangguan depresif singkat rekuren
-Gangguan mood akibat zat
Skizofrenia
Gangguan skizofreniform
Gangguan somatoform (terutama gangguan somatisasi)
Gangguan Medis
Tes fungsi tiroid dan adrenal (g3an ke2 sistem
endokrin) dapat tampak sebagai g3an depresif.
Obat untuk jantung, antiHT, sedatif, hipnotik,
antipsikotik, antiepileptik, obat antiparkinson,
analgesik, antibakteri, antineoplastik sering
disertai dengan gejala depresif.
Kondisi neurologis
Yang menifestasi sebagai gejala depresif :
penyakit Parkinson (50-75% ps punya gejalanya),
yang menimbulkan demensia (termasuk tipe
Alzheimer), epilepsi (lobus temporalis, khususnya
jika fokus epileptik di sisi kanan), penyakit
serebrovaskular (ciri penyulitnya, 2 tahun setelah
episode), tumor (di daerah diensefalik dan
temporalis).
SINOPSIS
Gangguan bipolar I sindrom manik dan depresif
lengkap
Gangguan bipolar II episode depresif berat dengan
hipomania
Gangguan siklotimik sindrom depresif dan manik
tidak lengkap
Gangguan depresif berat gejala depresif lengkap
selama 2 minggu
Gangguan depresif ringan sindrom depresif yang
tidak lengkap tapi episodik
Gangguan depresif singkat rekuren gejala depresif
lengkap tapi < 2 minggu tiap episodenya
Gangguan distimik sindrom depresif tidak lengkap
tanpa episode yang jelas
Hasil tes supresi deksametason abN, ada
pemendekan latensi REM pada EEG tidur, hasil
tes infus laktat negatif diagnosis g3an depresif
berat.
Kehilangan tanpa penyulit
Gejala nya preokupasi morbid dengan
ketidakberdayaan, gagasan bunuh diri, perasaan
bahwa seseorang telah melakukan suatu
tindakan yang menyebakan kematian,
mumifikasi, reaksi ulang tahun yang parah yang
kadang melibatkan usaha bunuh diri.
Diagnosis tidak dibuat kecuali penyembuhan
dukacita tidak terjadi.
DD Skizofrenia
Keriangan, elasi, kejangkitan mood, pembicaraan
cepat dan bertekanan, hiperaktivitas manik.
Onset sering cepat dan dirasakan sebagai
perubahan nyata dari perilaku ps sebelumnya
episode manik.
dari ps g3an bipolar I punya riwayat keluarga
adanya g3an mood.
Ciri katatonik mungkin fase depresif pada g3an
bipolar I.
F30 - MANIK
Suasana perasaan yg m, p dlm jmlh
dan kec aktivitas fisik dan mental.
MANIFESTASI KLINIS
Tampilan umum
bersemangat, banyak bicara, melawak, hiperaktif, memperlihatkan gejala
psikotik dan bingung.
Alam perasaan, emosi
perasaannya hiperthym, mudah tersinggung, tidak mudah frustrasi, mudah
marah dan menyerang. Emosinya tdk stabil, bisa cepat berubah dan gembira
ke depresi dlm bbrp menit saja.
Cara bicara
bicaranya sukar dipotong, bombastis, volumenya keras, bermain dengan kata-
kata, dan tidak relevan. Selanjutnya bisa terjadi loncat gagasan, asosiasi
longgar, konsentrasi berkurang, bisa inkoheren dan neologisme sehingga sukar
dibedakan dgn pasien skizofrenia.
g3 persepsi
75 % pasien mania mengalami waham, berhub. dgn kekayaan, kemampuan
yang luar biasa, kekuatan atau kehebatan yang luar biasa.
g3 pikiran
Pikiran pasien terisi dengan rasa percaya diri >>, mudah teralihkan
perhatiannya, sangat produktif dan tidak terkendalikan.
g3 sensorium dan fungsi kognitif
jawaban tdk sesuai dgn pertanyaan meskipun tdk ada g3 orientasi dan
daya ingat.
g3 pengendalian diri
75 % pasien mania suka mengancam dan menyerang. Ada juga yang
melakukan homicide dan suicide. Mereka sukar menahan diri yang tidak
melakukan hal-hal yang merugikan kalau tersinggung / marah.
g3 Tilikan
mudah melanggar hukum, pelanggaran dibidang seksual dan keuangan
kebangkrutan ekonomi keluarga.
Reliabilitas
sering berbohong ketika memberikan informasi
PPDGJ III
F30.0 - HIPOMANIA
Adalah derajat > ringan drpd manik, yg kelainan mood dan
perilakunya terlalu menetap dan menonjol shg tdk dpt
dimasukkan dlm siklotimia, namun tdk disertai waham dan
halusinasi.
Sifat2 tsb diatas, sesuai dgn mood yg meninggi / berubah dan
peningkatan aktivitas, sekurang2 nya bbrp hr berturut2, pd
suatu derjat intensitas dan yg bertahan melebihi apa yg
digambarkan bagi siklotimia.
Apabila kekacauan itu berat dan menyeluruh dx manik !!!
DD : hipertiroid dan anoreksia nervosa, depresi agitatif
F30.1 - MANIA TANPA GEJALA PSIKOTIK

Episode seharusnya berlangsung 1 mgg dan


ckp berat mengacaukan seluruh / hampir
seluruh pekerjaan dan sosial.
Mood seharusnya disertai dgn enersi yg
meninggi & bbrp gejala yg dsb di atas (tu
percepatan berbicara, kebutuhan tdr yg
berkurang, grandiositas & terlalu optimistis.
F30.2 - MANIA DGN GEJALA PSIKOTIK

Gambaran klinis : bentuk manik yg > berat.


Harga diri yg membubung & gagasan kebesaran dpt
berkembang mjd waham & iritabilitas serta kecurigaan mjd
waham kejar.
Pd kasus yg berat waham kebesaran / religius ttg identitas /
peranan mungkin mencolok & gagasan yg takabur &
percepatan bicaranya individu tdk dpt dipahami lagi.
DD : skizofrenia tu bila fase perkembangannya melalui
hipomania terlewati & pasien dijumpai pd puncak
penyakitnya.
F30.8 - episode manik lainnya
F30.9 - episode manik YTT
F31 G3 AFEKTIF BIPOLAR

episode berulang yg menunjukan suasana perasaan


& tingkat aktifitasnya jelas terganggu, g3 ini pd wkt
tertentu terdiri dr peninggian mood, p enersi &
aktifitas & pd wkt lain berupa p mood serta p(-)
enersi dan aktifitas.
Khas penyembuhan sempurna & insiden &
sama.
DIAGNOSIS
Episode manik mulai dgn tiba2 & berlangsung antara
2 mgg sampai 4 5 bln ( 4 bln)
Depresi berlangsung lbh lama ( 6 bln)
Ke2 macam episode itu sering kali menyusul
peristiwa yg penuh stress / trauma mental lain.
Episode per1 bs timbul pd usia masa kanak sampai
tua.
Remisi cenderung makin lama makin pendek
sedangkan depresinya > sering & > lama
berlangsungnya setelah usia pertengahan
F31.0 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI HIPOMANIK
Episode harus memenuhi kriteria hipomanik
Min 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif) di
masa lampau

F31.1 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK TANPA


GEJALA PSIKOTIK
Episode harus memenuhi kriteria manik tanpa gejala sikotik
Min1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif) di masa
lampau
F31.2 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI MANIK DGN GEJALA PSIKOTIK
Episode hrs memenuhi kriteria manik dgn gejala Psikotik
Min 1 episode afektif lain (hipomanik, manik, depresif) di masa lampau

F31.3 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF RINGAN / SEDANG


Episode yg skrg hrs memenuhi kriteria u/ episode depresi ringan /
sedang.
Min 1 episode afektif hipomanik, manik / campuran di masa lampau

F31.4 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF BERAT TANPA


GEJALA PSIKOTIK
Episode yg skrg hrs memenuhi kriteria u/ episode depresif berat tanpa
gejala psikotik
Min 1 episode afektif hipomanik, manik / campuran di masa lampau
F31.5 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI DEPRESIF BERAT DGN GEJALA
PSIKOTIK
Episode skrg hrs memenuhi kriteria u/ episode depresif berat dgn gejala
psikotik
Min 1 episode afektif hipomanik, manik / campuran di masa lampau

F31.6 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, EPISODE KINI CAMPURAN


min 1 episode afektif manik, hipomanik / campuran di masa lampau / skrg
sdg menunjukkan gejala2 manik, hipomanik dan depresif yg tercampur /
bergantian dgn cpt.
g3 bipolar khas pergantian antara episode manik & depresif diselingi
mood yg N ; namun tak jarang mood depresif selama bhari2 / bmgg2
disertai aktifitas >> dan kegesitan bicara / mood yg manik & grandiositas
disertai agitasi & kehilangan enersi & libido.
Gejala depresif & gejala dr hipomanik / manik dpt bergantian dgn cpt dr hari
ke hari bahkan dr jam ke jam.
Dx jk k2 kelompok gejala sama2 mencolok selama masa terbesar dr
episode peny. skrg & min 2 mgg.
F31.7 - G3 AFEKTIF BIPOLAR, KINI DALAM REMISI
g3 afektif bipolar, kini dlm remisi
min 1 episode afektif manik, hipomanik / campuran di
masa lampau, di(+) dgn min 1 lagi episode afektif
hipomanik, manik, depresif / campuran, tetapi pd wkt
sekarang tdk menderita suatu g3 afektif yg nyata / tdk
menderitanya selama bln terakhir ini.

F31.8 - G3 AFEKTIF BIPOLAR LAINNYA


Termasuk : g3 bipolar II, episode manik berulang

F31.9 - G3 AFEKTIF BIPOLAR YTT


PENATALAKSANAAN
Dirawat
Kejang listrik (ECT)
Psikofarmaka Lithium, Divalproex, Olanzapine, Clonazepam,
Lorazepam, Haloperidol
Psikososial
terapi keluarga
terapi interpersonal
terapi tingkah laku
therapeutic community
kurangi jumlah dan berat stressor
TERAPI
F32 - DEPRESI
g3 kedaan tonus perasaan ditandai o/ rasa kesedihan, apati,
pesimisme, dan kesepian kesedihan murung dan
kesengsaraan.
Menurut Chaplin (2005) :
N g3 kemurungan (kesedihan, patah semangat) yg
ditandai dgn perasaan tidak pas, m kegiatan, dan
pesimisme menghadapi masa yang akan datang.
Patologis ketidakmauan ekstrim u/ mereaksi thdp
rangsang disertai m nilai diri, delusi, tdk mampu, dan
putus asa.
ETIOLOGI
Faktor psikososial : ada teori yang menjelaskan bahwa situasi
stres perubahan pada beberapa jenis neurotransmitter dan
pemindahan intraneuronal di otak kehilangan fungsi
neuron tertentu dan hambatan >> pada hubungan dalam
sinaps.
USA peristiwa kehidupan yg paling banyak menyebabkan
depresi kehilangan orang tua < 11 tahun dan kehilangan
pasangan hidup / kehilangan pekerjaan.
MANIFESTASI (PPDGJ III)
Gejala Utama
Afek depresif
Kehilangan minat dan kegembiraan
b(-) energi yg menuju pd m keadaan mudah lelah dan m
aktifitas.

Gejala lainnya
Konsentrasi dan perhatian b(-)
Harga diri dan kepercayaan diri b(-)
Gagasan ttg rasa bersalah dan tidak berguna
Pandangan masa depan yg suram dan pesimistis
Gagasan / perbuatan membahayakan diri / bunuh diri
Tidur terganggu
Nafsu makan b(-)
KLASIFIKASI PPDGJ III
F32.0 - Episode depresif ringan
Min harus ada 2 dari 3 gejala utama depresi
Ditambah sekurang- kurangnya 2 gejala sampingan
(yg tidak boleh ada gejala berat diantaranya)
Min 2 mgg
Hanya sedikit kesulitan dalam pekerjaan dan kegiatan
sosial yang biasa dilakukannya.
F32.1 - Episode depresif sedang
min harus ada 2 dari 3 gejala utama
ditambah sekurang- kurangnya 3 (dan
sebaiknya empat) dari gejala lainnya
seluruh episode berlangsung minimal 2
minggu
menghadapi kesulitan nyata untuk
meneruskan kegiatan sosial, pekerjaan dan
urusan rumah tangga.
Tanpa gejala somatik atau dengan gejala
somatik.
F32.2 - Episode depresif berat tanpa gejala psikotik
semua gejala utama harus ada
d(+) min 4 dari gejala lainnya dan bbrp diantaranya harus
berintensitas berat
min 2 mgg, namun dibenarkan dalam kurung waktu yg >
singkat apabila gejala luar biasa beratnya dan berlangsung
cepat.
Sangat tidak mungkin pasien u/ meneruskan kegiatan sosial,
pekerjaan, atau urusan rumah tangga kecuali pada taraf yang
sangat terbatas.
F32.3 - Episode depresif berat dengan gejala psikotik
memenuhi seluruh kriteria episode depresif berat tanpa
gejala psikotik.
disertai waham, halusinasi, atau stupor depresif.
. kesimpulan
F32.8 episode depresif lainnya
Yg tdk sesuai dgn gmbrn yg diberikan u/ episode
depresif pd F32.0- F32.3, meskipun kesan dx
menyeluruh menunjukkan sifatnya sbg depresi
c/ campuran gejala depresif yg berfluktuasi sperti :
ketegangan, keressahan, dan penderitaan dan
campuran gejala depresif somatik dgn nyeri / keletihan
menetap yg bkn ak/ penyebab organik.

F32.9 episode depresif YTT


F33 G3 DEPRESIF BERULANG
G3 ini bersifat episode berulang, tanpa riwayat adanya
episode tersendiri dr peninggian mood & hiperaktifitas yg
memenuhi kriteria manik.
Kategori ini tetap harus digunakan jika ternyata ada episode
singkat dr p mood & hiperaktifitas ringan yg memenuhi
kriteria hipomanik segera sesudah suatu episode depresif.
Episode I tjd pd usia > tua ( 50an)
Episode masing2 lamanya 3 & 12 bln
> byk pd wanita
Jika ternyata tjd episode manik Dx diubah mjd g3 afektif
bipolar.
F34 G3 SUASANA PERASAAN MENETAP

G3 mood yg menetap, fluktuasi, masing2


episodenya jarang / tdk pernah cukup parah
Berlangsung berthn2 menyebabkan
penderitaan subjektif & ketdkmampuan
Siklotimia
Ketdkstabilan mood yg
menetap : bnyak episode
depresi ringan & elasi ringan
Distimia :
Berkembang dlm khdpan
dewasa, kronis, skali2 mood N Ciri essensial : depresi mood
& stabil selama berbln2 yg berlangsung sangat lama
Tdk berkaitan dgn pristiwa hdp yg tak pernah / jrg cukup
Mood relatif ringan, parah u/ memenuhi kriteria
menyenangkan sukar Dx g3 depresif berulang ringan
Usia : akhir belasan thn / 20an / sedang.
/ lanjut
Mulai dini dlm masa
dewasa, berlangsung min
beberapa thn / tdk terbatas.
F38 G3 SUASANA PERASAAN LAINNYA

F38.0 g3 suasana perasaan tunggal lainnya


F38.1 g3 suasana perasaan berulang lainnya
F38.8 g3 suasana perasaan lainnya YDT

F39 G3 SUASANA PERASAAN YTT

Termasuk psikosis afektif YTT


KAPLAN
(DSM IV)
Gangguan afekif dibedakan atas:
Episode tunggal atau multipel
Tingkat keparahan gejala
Mania dengan gejala psikotik, mania tanpa gejala
psikotik, hipomania
Depresi ringan, sedang, berat tanpa gejala
psikotik, berat dengan gejala psikotik
Dengan atau tanpa gejala somatik
KLASIFIKASI
UTAMA
Gangguan depresi berat
Gangguan Bipolar I (termasuk episode manik)
TAMBAHAN
Siklotimik
Distimik
Sindrom yang berhubungan dengan depresi
(gangguan depresi ringan, gangguan depresi singkat
rekuren, gangguan disforik pramenstruasi)
Gangguan yang berhubungan dengan gangguan
bipolar I (Gangguan Bipolar II)
Episode Manik
1. Hipomania
Derajat gangguan yg lbh ringan dari mania, afek
yg meninggi/ berubah disertai peningkatan
aktivitas menetap slm sekurang-kurangnya bbrp
hari berturut-turut, pd suatu derajat intensitas &
bertahan melebihi siklotimia, serta tdk ada
halusinasi atau waham.
Menimbulkan pengaruh nyata atas kelancaran
pekerjaan & aktivitas sosial.
Kriteria Episode Manik
A. Perode tersendiri kelainan& mood , ekspansif, atau mudah tersinggung
(irritable) secara persisten, berlangsung sekurangnya 1 minggu (atau durasi
kapan saja jika diperlukan perawatan)
B. Selama periode gangguan mood, 3 (atau lebih) gejala berikut ini adalah
menetap (4 jika mood hanya mudah tersinggung) dan telah ditemukan pada
derajat yang bermakna :
1. Harga diri yang melambung atau kebesaran
2. Penurunan kebutuhan untuk tidur (misalnya, merasa telah beristirahat
setelah tidur hanya 3 jam)
3. Lebih banyak bicara dibandingkan biasanya atau tekanan untuk terus
berbicara
4. Gagasan yang melompat-lompat (flight of ideas) atau pengalaman
subjektif bahwa pikirannnya terpacu
5. Mudah dialihkan perhatian (yaitu, atensi terlalu mudah dialihkan oleh
stimuli eksternal yang tidak penting atau tidak relevan)
6. Peningkatan aktivitas yang diarahkan oleh tujuan (secara sosial, dalam
pekerjaan atau sekolah), atau secara seksual, atau agitasi psikomotor
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang
menyenangkan yang memiliki kemungkinan adanya
akibat yang menyakitkan (misalnya, melakukan belanja
yang tidak dibatasi, tidak pilih-pilih dalam hubungan
seksual, atau investasi bisnis yang bodoh)
C. Gejala tidak memenuhi kriteria untuk episode campuran
D. Gangguan mood adalah cukup arah untuk menyebabkan
gangguan dalam fungsi pekerjaan atau dalam aktivitas sosial
lazimnya atau hubungan dengan orang lain, atau untuk
membutuhkan perawatan untuk mencegah bahaya bagi diri
sendiri atau orang lain, atau terdapat ciri psikotik
E. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat
(misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu medikasi, atau
terapi lain) atau suatu kondisi medis umum (misalnya,
hipertiroidisme).
Kriteria Diagnostik Episode Hipomanik (DSM-IV TR)

A. Suatu periode terpisah adanya mood , ekspansif atau mudah tersinggung (irritable),
yang berlangsung selama 4 hari, yang jelas berbeda dari mood tidak terdepresi
biasanya.
B. Selama periode gangguan mood, 3 (atau lebih) gejala berikut ini adalah menetap (4
jika mood hanya mudah tersinggung) dan telah ditemukan pada derajat yang
bermakna :
1. Harga diri yang melambung atau kebesaran
2. Penurunan kebutuhan untuk tidur (misalnya, merasa telah beristirahat setelah
tidur hanya 3 jam)
3. Lebih banyak bicara dibandingkan biasanya atau tekanan untuk terus berbicara
4. Gagasan yang melompat-lompat (flight of ideas) atau pengalaman subjektif
bahwa pikirannnya terpacu
5. Mudah dialihkan perhatian (yaitu, atensi terlalu mudah dialihkan oleh stimuli
eksternal yang tidak penting atau tidak relevan)
6. Peningkatan aktivitas yang diarahkan oleh tujuan (secara sosial, dalam pekerjaan
atau sekolah), atau secara seksual, atau agitasi psikomotor
7. Keterlibatan yang berlebihan dalam aktivitas yang menyenangkan yang memiliki
kemungkinan adanya akibat yang menyakitkan (misalnya, melakukan belanja yang
tidak dibatasi, tidak pilih-pilih dalam hubungan seksual, atau investasi bisnis yang
bodoh)
Kriteria diagnosa gangguan Cyclotimic
disorders
A. Untuk minimal 2 tahun, kehadiran berbagai periode dengan gejala
hypomanic dan berbagai periode dengan gejala depresi yang tidak
memenuhi kriteria untuk Mayor Depressive Episode.Catatan: Pada anak-
anak dan remaja, durasi harus minimal 1 tahun.
B. Selama periode 2-tahun di atas (1 tahun pada anak-anak dan remaja),
orang belum tanpa gejala dalam Kriteria A selama lebih dari 2 bulan
sekaligus.
C. No Mayor Depressive Episode, Manic Episode atau Mixed Episode telah
hadir selama tahun-tahun pertama 2 dari gangguan
Catatan: Setelah tahun-tahun awal 2 (1 tahun pada anak-anak dan
remaja) dari Cyclothymic Disorder, mungkin ada dilapiskan Manic atau
Mixed Episode (dalam hal ini baik saya gangguan bipolar dan Cyclothymic
Gangguan dapat didiagnosis) atau Major Depressive Episodes (dalam hal
ini baik Bipolar II Disorder dan Cyclothymic Disorder dapat didiagnosis)
Kriteria diagnosa gangguan Cyclotimic
disorders
D. Gejala dalam Kriteria tidak baik dicatat oleh schizoafektif
Disorder dan tidak ditumpangkan pada Skizofrenia,
Schizophreniform Disorder, Delusional Disorder, atau Gangguan
Psikotik Dinyatakan Tidak Tertentu.
E. Gejala tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung
dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, pengobatan)
atau kondisi medis umum (misalnya hipertiroidisme).
F. yang menyebabkan gejala klinis tertekan penurunan yang
signifikan atau pekerjaan, atau lainnya yang penting daerah,
sosial berfungsi.
didiagnosis)
C. Episode disertai oleh suatu perubahan fungsi yang jelas
yang tidak karakteristik dari orang tersebut jika tidak
simptomatik
D. Gangguan mood & perubahan fungsi dapat dilihat oleh
orang lain
E. Episode tidak cukup parah untuk menyebabkan
gangguan jelas dalam fungsi sosial atau pekerjaan, atau
untuk membutuhkan hospitalisai, dan tidak terdapat ciri
psikotik
F. Gejala bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu
zat ( misalnya, obat yang disalahgunakan, suatu
medikasi, atau terapi lain) atau suatu kondisi medis
umum (misalnya, hipertiroidisme)
Catatan : Episode mirip hipomanik yang jelas disebabkan
oleh terapi antidepresan somatik (misalnya, medikasi,
terapi elektrokonvulsif, terapi cahaya) tidak boleh
diperhitungkan ke arah diagnosis gangguan bipolar II.
2. Mania tanpa gejala psikotik
Episode harus berlangsung sekurang-kurangnya 1
minggu dan cukup berat sampai mengacaukan
seluruh atau hampir seluruh pekerjaan &
aktivitas sosial yg biasa dilakukan.
Perubahan afek harus disertai energi yg
bertambah, sehingga terjadi aktivitas berlebihan,
percepatan dan kebanyakan bicara, kebutuhan
tidur berkurang, ide-ide perihal kebesaran, dan
terlalu optimistik.
3. Mania dengan gejala psikotik
Gambaran klinis lebih berat drpd mania
tanpa gejala psikotik.
Harga diri yg membumbung & gagasan
kebesaran dpt berkembang mjd waham
kebesaran (delusion of persecution).
Waham & halusianasi sesuai dgn keadaan
afek tsb.
Diagnosis Menurut DSM IV
Gangguan Mood Bipolar I
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Manik Tunggal
A. Hanya mengalami satu kali episode manik dan tidak ada
riwayat episode depresi mayor sebelumnya.
B. Tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, skizoafektif, gangguan waham, atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan.
C. Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik langsung zat
atau kondisi medik umum
D. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Manik Saat Ini
A. Saat ini dalam episode manik
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu
kali episode manik, depresi, atau campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B bukan
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau
dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan
D.Gejala-gejala tidak disebabkan oleh efek fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinikcukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Campuran Saat Ini
A. Saat ini dalam episode campuran
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami episode manik,
depresi, atau campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, gangguan waham, atau dengan gangguan
psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
D. Gejala-gejala tidak disebabkan efek oleh fisiologik langsung
zat atau kondisi medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial,
pekerjaan, atau aspek fungsi penting lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Hipomanik Saat Ini
A. Saat ini dalam episode hipomanik
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode
manik atau campuran
C. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau hendaya dalam sosial, pekerjaan,
atau aspek fungsi penting lainnya.
D. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang
tindih dengan skizofrenia, skizofreniform, gangguan
waham, atau dengan gangguan psikotik yang tidak dapat
diklasifikasikan.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Depresi Saat Ini
A. Saat ini dalam episode depresi mayor
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu
episode manik atau campuran
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat
dikategorikan sebagai skizoafektif dan tidak
bertumpang tindih dengan skizofrenia,
skizofreniform, gangguan waham, atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan
D.Gejala-gejala tidak disebabkan efek fisiologik
langsung zat atau kondisi medik umum
E. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara
klinik cukup bermakna atau menimbulkan hendaya
dalam sosial, pekerjaan, atau aspek fungsi penting
lainnya.
Gangguan Mood Bipolar I, Episode Yang Tidak Dapat
Diklasifikasikan Saat Ini
A. Kriteria, kecuali durasi, saat ini, memenuhi kriteria untuk
manik, hipomanik, campuran, atau episode depresi.
B. Sebelumnya, paling sedikit, pernah mengalami satu episode
manik atau campuran.
C. Episode mood pada kriteria A dan B tidak dapat dikategorikan
sebagai skizoafektif dan tidak bertumpang tindih dengan
skizofrenia, skizofreniform, gangguan waham, atau dengan
gangguan psikotik yang tidak dapat diklasifikasikan di tempat
lain.
D. Gejala mood menyebabkan penderitaan yang secara klinik
cukup bermakna atau menimbulkan hendaya dalam sosial,
pekerjaan,atau aspek fungsi penting lainnya.
Kriteria episode campuran
A. kriteria terpenuhi baik untuk Episode Manic dan untuk Mayor
Depressive Episode (kecuali untuk durasi) hampir setiap hari
selama setidaknya periode 1 minggu.
B. Suasana gangguan cukup parah menyebabkan penurunan fungsi
ditandai dalam kerja atau dalam kegiatan sosial biasa atau
hubungan dengan orang lain, atau mengharuskan rawat inap
untuk mencegah kerugian untuk diri sendiri atau orang lain, atau
ada fitur psikotik.
C. Gejala tersebut tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung
dari suatu zat (misalnya, penyalahgunaan obat, pengobatan, atau
pengobatan lainnya), atau kondisi medis umum (misalnya
hipertiroidisme)
Kriteria diagnosa gangguan bipolar II
A. Pasien telah memiliki setidaknya satu Mayor
Depressive Episode.
B. Pasien telah memiliki setidaknya satu Hypomanic Episode.
C. Tidak ada Manic atau Mixed Episode.
D. disorde schizoafektif r tidak menjelaskan episode di atas
lebih baik, dan mereka tidak ditumpangkan
pada Skizofrenia , Schizophreniform Disorder , Delusional
Disorder atau Gangguan Psikotik Dinyatakan Tidak Tertentu.
E. Gejala-gejala klinis penyebab penting marabahaya atau
merusak pekerjaan, atau pribadi berfungsi sosial.
Kriteria Major depressive episode
A. 5 atau kebih gejala muncul selama periode 2 minggu dan menunjukkan perubahan fungsi ;
minimal 1 dr gejala berikut (1) mood depresi atau (2) kehilangan ketertarikan atau kesenangan
1) Depresi mood hampir sepanjang hari, hampir setiap hari ditandai baik oleh laporan subyektif
(misalnya merasa sedih atau kosong) atau hasil observasi oleh orang lain (misalnya tampak
berkaca-kaca).
2) Ditandai dengan berkurangnya minat atau kesenangan dalam semua atau hampir semua
aktivitas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari ditandai baik secara subyektif atau
diobservasi oleh orang lain.
3) Berat badan turun signifikan tanpa diet atau penambahan berat badan (misalnya perubahan
lebih dari 5% dari berat tubuh dalam sebulan), atau berkurangnya atau bertambahnya selera
makan hampir setiap hari.
4) Insomnia atau hipersomnia hampir setiap hari.
5) Agitasi psikomotor atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (tampak oleh orang lain,
bukan perasaan subyektif merasa gelisah atau melambat).
6) Kelelahan atau hilangnya energi hampir setiap hari.
7) Merasa tidak berguna atau perasaan bersalah yang berlebihan atau tidak pada tempatnya
hampir setiap hari .
8) Berkurangnya kemampuan untuk berpikir atau berkonsentrasi, atau sulit membuat
keputusan, hampir setiap hari.
9) Pemikiran berulang tentang kematian (tidak hanya takut mati, ide bunuh diri berulang tanpa
rencana khusus, atau usaha bunuh diri.
B. Gejala tidak termasuk dalam kriteria episode campuran
C. Penyebab gejala klinis yg penting yaitu kesedihan atau kerusakan
dalam hubungan sosial, pekerjaan atau fungsi area penting
lainnya
D. Gejala tidak berdasarkan efek psikologis langsung dari zat (
ketergantungan obat terlarang, obat2an) atau kondisi medis
umum ( hipotiroid)
E. Tidak berhubugan dengan belasungkawa karena kehilangan
seseorang.
Kriteria diagnosa gangguan depresi mayor,
single episode

A. Keberadaan tunggal Mayor Depressive Episode


B. Mayor Depressive Episode tidak lebih baik dicatat dengan
schizoafektif Disorder dan tidak dibandingkan pada Skizofrenia,
Schizophreniform Disorder, Delusional Disorder, atau Gangguan
Psikotik tidak spesifik.
C. Tidak pernah ada Episode Manic, Episode campuran, atau
Episode Hypomanic:. Catatan pengecualian ini tidak berlaku jika
semua manik-seperti, campuran seperti, atau episode seperti-
hypomanic karena zat atau perlakuan induksi atau oleh efek
fisiologis langsung dari suatu kondisi medis umum.
Kriteria diagnosa gangguan depresi
mayor, episode berulang
A. Kehadiran dua atau lebih Mayor Depressive Episode.
Catatan: Untuk dipertimbangkan episode terpisah, harus ada selang waktu
minimal 2 bulan berturut-turut di mana kriteria yang tidak terpenuhi untuk
Mayor Depressive Episode.
B. Mayor Depressive Episode tidak lebih baik dicatat oleh schizoafektif Disorder
dan tidak ditumpangkan pada Skizofrenia, Schizophreniform Disorder,
Delusional Disorder, atau Gangguan Psikotik Dinyatakan Tidak Tertentu.
C. Tidak pernah ada Episode Manic, Episode campuran, atau Episode
Hypomanic:. Catatan pengecualian ini tidak berlaku jika semua episode seperti-
manik, seperti-campuran, atau seperti-hypomanic karena zat atau perlakuan
induksi atau oleh efek fisiologis langsung atau suatu kondisi medis umum,
Kriteria gangguan distimic
A. Perasaan depresi selama beberapa hari, paling sedikit selama 2 tahun (atau 1
tahun pada anak-anak dan remaja)
B. Selama depresi, paling tidak ada dua hal berikut yang hadir: tidak nafsu makan
atau makan berlebihan, insomnia atau hipersomnia, lemah atau keletihan, self
esteem rendah, daya konsentrasi rendah, atau sulit membuat keputusan, perasaan
putus asa.
C. Selama 2 tahun atau lebih mengalami gangguan, orang itu tanpa gejala-gejala
pada kriteria A dan B selama 2 bulan.
D. Tidak ada episode depresi mayor yang terjadi selama 2 tahun pertama gangguan
E. Tidak ada episode manic, episode campuran, atau episode hipomanic dan kriteria
gangguan siklotimia tidak ditemukan.
F. Gangguan tidak terjadi selama gangguan psikotik kronik berlangsung seperti
skizofrenia/ gg. delusi
G. Gejala-gejala ini tidak disebabkan oleh efek psikologis langsung dari kondisi obat
atau medis.
H. Penyebab gejala signifikan klinis distress (hendaya) atau ketidaksempurnaan sosial,
pekerjaan, atau fungsi penting lainnya
Kriteria diagnosa gangguan mood terprovokasi

A. gangguan mood menonjol dalam foto klinis dan ditandai oleh salah satu
(atau keduanya) sebagai berikut:
(1) perasaan depresi atau nyata berkurang minat atau kesenangan dalam
semua, atau hampir semua, kegiatan
(2) ditinggikan, luas, atau pemarah mood.
B. Ada bukti dari sejarah, pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium :
(1) gejala dalam Kriteria Sebuah berkembang selama, atau dalam 1 bulan,
intoksikasi zat atau Penolakan
(2) menggunakan pengobatan etiologically berhubungan dengan gangguan
Kriteria diagnosa gangguan mood terprovokasi
C. Gangguan tidak lebih baik dicatat oleh Mood Disorder substansi yang tidak
diinduksi. Bukti bahwa gejala lebih baik dicatat oleh Mood Disorder yang
tidak substansi diinduksi mungkin termasuk berikut: mendahului gejala-
gejala awal penggunaan zat (atau obat digunakan); yang gejalanya
menetap untuk jangka waktu yang cukup besar (misalnya, tentang satu
bulan) setelah penghentian penarikan akut atau keracunan parah atau
secara substansial melebihi apa yang diharapkan diberikan jenis atau
jumlah zat yang digunakan atau lamanya penggunaan, atau ada bukti lain
yang menunjukkan keberadaan independen non -zat-induced Mood
Disorder (misalnya, sejarah berulang Mayor Depressive Episodes).
D. Gangguan tidak terjadi secara eksklusif selama Delirium .
E. menyebabkan gejala klinis signifikan stres atau kehilangan fungsi sosial,
pekerjaan, atau penting sosial lain.
STATUS MENTAL
Tampilan umum:
Retardasi psikomotor
Agitasi psikomotor
Tangan seperti meremas-remas
Mencabuti rambut
Tubuh membungkuk
Gerak gerik lamban
Menghindari kontak mata
Alam perasaan:
Murung/sedih
Menarik diri
Segala aktivitas berkurang
Gangguan persepsi:
Waham Dosa, tidak benharga, kejar (serasi afek)
Halusinasi Akustik (yang menyalahkan atau menuduh)
Gangguan pikiran:
Berpikir negatif ttg kehilangan, rasa bersalah, bunuh diri dan mati
Bisa terhambat
Miskin (tidak produktif)
Gangguan orientasi tidak terganggu
Gangguan daya ingat 50-75% sulit konsentrasi dan pelupa
Gangguan pengendalian diri:
10-15% melakukan percobaan bunuh diri (suicide)
Ingin bunuh orang (homicide)
Kurang motivasi dan kurang energi u/ melakukan tindakan impulsif
Hati-hati dengan paradoxical suicide
Tambahan:
Melebih-lebihkan keburukan / kegagalan diri sendiri
Mengurangi kebaikan / keberhasilan diri sendiri (perlu cross check dari
keluarga dekat / kerabat / pendamping.
Pemeriksaan Penunjang
Pencitraan otak :
Pembesaran ventrikel serebral, terutama pria
MRI nukleus kaudatus dan lobus frontalis lebih
kecil, peningkatan lesi di substansia alba
SPECT, PET penurunan aliran darah pada
korteks serebral pada umumnya, dan area kortikal
frontalis pada khususnya
MRS regulasi abnormal pada metabolisme
fosfolipid membran
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Serotonin
Dopamin
ACTH
Norepinefrin
FSH
LH
Prolaktin
Testosteron
PENATALAKSANAAN
Perawatan di rumah sakit : indikasi rawat adalah u/ penegakkan dx,
menghindarkan resiko bunuh diri atau bunuh orang dan u/ mengatasi
perawatan diri yang terabaikan.
Terapi psikososial
Terapi kognitif
Terapi interpersonal
Terapi tingkah laku
PsikoTerapi
Terapi obat
Antidepresi (trisiklik, tetrasiklik, MAO-A inhibitor, SSRI)
Lithium carbonate
Anticemas apabila diperlukan
Antipsikosis apabila ada gejala psikotik
ECT, INDIKASI :
obat-obatan kurang efektif
pasien tidak bisa menerima obat-obatan
kesembuhan segera dgn alasan klinis
PENATALAKSANA UMUM
Konseling dan Psikotherapi
Psikotherapi sangat membantu pada pasien
dengan gangguan psikiatri seperti (depressi,
obsessi, kompulsi), gangguan tidur kronik.
Dengan psikoterapi ini kita dapat membantu
mengatasi masalah-masalah gangguan tidur
yang dihadapi oleh penderita tanpa
penggunaan obat hipnotik.
Prognosis
Gangguan bipolar I
Lebih buruk : gangguan depresif berat.
Sekitar 40-50% ps punya episode manik ke2
dalam waktu 2 tahun setelah episode 1.
Profilaksis litium (eskalith) memperbaiki
perjalanan penyakit dan prognosis, hanya 50-60%
ps mencapai pengendalian bermakna atas gejala.
7% tidak menderita gejala rekurensi; 45% >
1episode; 40% g3an kronis; 40% > 10 episode
15% ps sehat; 45% sehat tapi relaps ganda; 30%
remisi parsial, 10% sakit kronis
1/3 punya gejala kronis dan bukti penurunan
sosial bermakna.
Faktor yang mengarah ke Prognosis baik :
Durasi episode manik yang singkat
Usia yang lanjut
Sedikit pikiran bunuh diri
Sedikit masalah psikiatrik dan medis
Faktor yang mengarah ke Prognosis buruk :
Status pekerjaan pramorbid buruk
Ketergantungan alkohol
Ciri psikotik
Ciri depresif
Jenis kelamin laki-laki
Gangguan depresif berat
Cenderung g3an kronis dan ps relaps.
Ps dirawat di RS untuk episode 1 g3an ini punya kemungkinan
50% pulih di tahun 1.
Sekitar 25% ps alami rekurensi dalam 6 bulan pertama setelah
pulang dari RS, 30-50% dalam 2 tahun pertama, 50-75%
dalam 5 tahun.
Insidens relaps lebih rendah pada ps yang meneruskan terpai
psikofarmakologis profilaksis pada ps yang hanya alami 1 / 2
episode depresif.
Laki-laki lebih mungkin alami perjalanan penyakit yang secara
kronis mengganggu.
Faktor yang mengarah ke Prognosis baik :
Episode ringan
Tidak ada gejala psikotik
Tinggal di RS dalam waktu singkat
Riwayat persahabatan erat selama remaja
Fungsi keluarga yang stabil
Fungsi sosial yang kokoh selama 5 tahun sebelum penyakit
Tidak ada gangguan psikiatrik komorbid
Tidak ada gangguan kepribadian
Tidak > 1 kali perawatan di RS sebelumnya untuk gangguan
depresif berat
Usia onset yang lanjut
Faktor yang mengarah ke Prognosis buruk :
Ada penyerta gangguan distimik
Penyalahgunaan alkohol dan zat lain
Gejala gangguan kecemasan
Riwayat > 1 episode depresif sebelumnya
GANGGUAN TIDUR

Dissomnia : kondisi sikogenik primer dgn ciri g3 utama pd jml,


kualitas / wkt tdr ak/ kausa emotional (insomnia, hipersomnia
& gangguan jadwal tdr)
Parasomnia : peristiwa episodik abN yg terjd selama tdr, pd
masa kanak hal ini ad hub tu dgn perkembangan anak,
sedangkan pd org dewasa predominan adalah sikogenik
(somnambulisme, teror tdr dan mimpi buruk.
Insomnia : suatu kondisi tdr yg tdk memuaskan scr kuantitas &/
kualitas yg berlangsung u/ 1 kurun wkt tertentu.
Hipersomnia : suatu kondisi baik tdr siang >> maupun serangan
kantuk (e/ bkn k/ tdr yg kurang) / membutuhkan tegang wkt yg
> lama u/ pulih segar stlh bangun tdr.
Bila tdk ada bukti nyata g3 jiwa
Somnambulisme : keadaan perubahan dr kesadaran, dimana
fenomena tdr & bgn bercampur pd saat yg sama
Teror tdr / teror malam : episode malam hari yg ditandai oleh
rasa tercekam & panik yg hebat dgn cetusan triakan, motilitas
& pelepasan otonomik yg hebat
Mimpi buruk : pengalaman mimpi yg penuh dgn kecemasan /
ketakutan yg teringat scr rinci oleh individu tsb.
KESIMPULAN
Pada kasus ini, nona G,26 tahun dengan
diagnosa:
Axis I (gangguan klinis : gangguan mood
bipolar)episode manic dgn/tanpa depresi
Axis II (gangguan kepribadian : gangguan
kepribadian YTT)pendiam
Axis IV (lingkungan : masalah berkaitan dgn
lingkungan sosial)
SARAN
Pemberian terapi berdasarkan etiologi
gangguan
Lakukan pemeriksaan penunjang seperti tes
fungsi tiroid adrenal, tes darah dan urin rutin
Edukasi bagi keluarga agar lebih
memperhatikan pasien
Daftar Pustaka
Kaplan, Harold I., M.D. Sinopsis Psikiatri, Jilid I.
Tangerang : Binarupa Aksara, 2010.
Maslim, Dr. Rusdi. Buku saku Diagnosis
Gangguan Jiwa PPDGJ III. Jakarta : PT Nuh
Jaya, 2001.

Anda mungkin juga menyukai