Status mental
B. Pump Problem
Contoh :
Volume rendah : hemoragik akut, insufisiensi adrenal,
perubahan permeabilitas kapiler, hipolemik/ iskemia
memanjang.
Resistensi vascular berubah : cortisol defisiensi, sepsis,
prolong syok
IV. Pasien Monitoring
80 mmHg
.
Pemberian cairan:
c. Kortikosteroid.
Bila secara klinik syok tidak sesuai dengan perdarahan, atau
bila dengan penggantian cairan yang adekuat tidak terlihat
perbaikan, pikirkan kemungkinan insufisiensi korteks adrenal.
Untuk itu berikan kortikosteroid dosis besar, misalnya
hidrokortison 300 mg iv lambat (dalam 30 detik), dapat
diulang sampai mencapai dosis total 2-6 gram/24 jam. Dapat
juga digunakan dengan preparat lain dengan perbandingan
dosis: kortison 25, hidrokortison 20, metil prednisolon 4, dan
deksametason 0,75. sering memberikan efek yang
memuaskan pada syok hipovolemik dan syok septik.
d. Koreksi asidosis.
Diberikan Na-bikarbonat dengan dosis (0,3 x berat
badan x base excess) meq iv; pada khusus asidosis
yang nyata base excess dianggap = -20 mEq.
Bila mungkin, gunakan pemeriksaan gas darah
(Astrup) sebagai pedoman.
Koreksi asidosis dilakukan jika pH darah arteri < 7,2 .
Penelitian terakhir menyatakan jika
penyebabnya adalah tidak adekuatnya perfusi
jaringan perifer, maka pemberian cairan sampai
adekuat akan menghilangkan metabolit asam
dengan sendirinya (Metabolik anaerob).
e. Diuretik.
Bila tekanan darah dan CVP telah membaik
tetapi diuresis tetap < 30 ml/jam, berikan manitol
20% 100 mlper drip dalam waktu satu jam :
o bila setelah itu diuresis > 40 ml/jam, pertahan dengan dosis manitol
ulangan sampai mencapai dosis maksimum 100gram/24 jam.
o bila tetap < 40 ml/jam berikan asm etkrinat (edekrine) 50-100 mg iv:
o bila diuresis membaik ( > 40 ml/jam) pertahankan dengan kombinasi
manitol dan asam etakrinat.
o Bila tetap < 40 ml/jam, dianggap telah terjadi payah ginjal akut
Syok Normovolemik.
C. Syok Anafilaktik
Syok anafilaktik disebabkan oleh pelepasan massif
histamin dan bahan vasoaktif dari sel yang yelah
tersensitisasi sebelumnya terhadap zat spesifik seperti
penisilin, sengatan lebah atau kerang. Kolaps
kardiovaskular mendadak atau dengan tanpa disfungsi
pernafasan atau obstruksi jalan pernafasan karena
bronkokontriksi, edema angioneurotik, atau urtikaria
pada saluran pernafasan, jarang terjadi.
Syok Anafilaktik
Pengobatan
Hentikan kontak dengan alergan.
Perhatikan A B C (Perhatikan tanda-tanda vital dan
jalan napas; bila perlu dilakukan resusitasi dan
pemberian oksigen)
Posisi Syok, sesegera mungkin cari iv-line jika
memungkinkan dengan diameter yang terbesar.
Berikan infus secara cepat sampai tujuan
tercapai. (apapun jenis cairan, hindari yang
mengandung murni karbohidrat)