Anda di halaman 1dari 24

Hak Warga Negara dan

Hak Asasi Manusia dalam


Amandemen UUD 1945

Hendarto Kurniawan 16/


Rafika Syafaatus S 16/401052/SV/11556
Hak Warga Negara
Hak Agama
Pasal 28E ayat (1) - Hak memeluk agama dan beribadat
Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran,
memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali

Pasal 29 ayat (2) - Hak memeluk agama sesuai dengan kepercayaan dan keyakinan.
Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk
beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu.
Hak Warga Negara
Hak Hukum dan Pemerintahan
Pasal 27 ayat (1) - Hak persamaan hukum
Segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.

Pasal 28D ayat (1) - Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang
sama di depan hukum.
Hak Warga Negara
Hak Sosial dan Budaya
Pasal 32 ayat (1) - Hak memelihara budaya dan mengembangkan nilai-nilai budaya
Negara memajukan kebudayaan nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam memelihara dan mengembangkan nilai-nilai budayanya.

Pasal 28I ayat (1)


Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak beragama,
hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak
dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut, adalah hak asasi manusia yang tidak dapat dikurangi
dalam keadaan apapun
Hak Warga Negara
Hak Sosial dan Budaya

Pasal 34 ayat (1) - Hak fakir miskin dan anak-anak


Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.

Pasal 34 ayat (2) - Hak jaminan sosial


Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan
masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
Hak Warga Negara
Hak Sosial dan Budaya

Pasal 34 ayat (1) - Hak fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara.

Pasal 34 ayat (2) - Hak jaminan sosial


Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.

Pasal 34 ayat (4) - Hak mendapat fasilitas yang layak


Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas dan fasilitas
pelayanan umum yang layak.
Hak Warga Negara
Hak Ekonomi

Pasal 33 ayat (4) - Hak melakukan tindakan ekonomi


Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.

Pasal 27 ayat (2) - Hak atas pekerjaan dan kehidupan yang layak
Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Hak Warga Negara
Hak Pertahanan dan Keamanan

Pasal 30 ayat (1) - Hak ikut dalam pertahanan dan keamanan negara
Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.

Pasal 27 ayat (3) - Hak ikut dalam upaya bela negara


Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara.
Hak Warga Negara
Free PPT Templates - Widescreen(16:9)

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and
meets various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint
Presentation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and
meets various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint
Presentation that best suit your needs.

This PowerPoint Template has clean and neutral design that can be adapted to any content and
meets various market segments. With this many slides you are able to make a complete PowerPoint
Presentation that best suit your needs.
Hak hak warga negara yang tertuang dalam UUD 1945 sebagai
konstitusi negara dinamakan hak konstitusional. Setiap warga negara memiliki
hak-hak konstitusional sebagaimana yang ada dalam UUD 1945. Warga negara
berhak menggugat bila ada pihak-pihak lain yang berupaya membatasi atau
menghilangkan hak-hak konstitusionalnya.
Secara garis besar, hak warga negara yang tertuang dalam UUD
1945 mencakup berbagai bidang. Bidang-bidang ini antara lain adalah bidang
politik dan pemerintahan, sosial, keagamaan, pendidikan, ekonomi, dan
pertahanan.
Selain adanya hak dan kewajiban warga negara di dalam UUD 1945,
pada perubahan pertama telah dicantumkan pula hak asasi manusia. Hak asasi
manusia perlu dibedakan dengan hak warga negara. Hak warga negara
merupakan hak yang ditentukan dalam suatu konstitusi negara. Munculnya hak
ini adalah karena adanya ketentuan undang-undang dan berlaku bagi orang yang
berstatus sebagai warga negara. Adapun hak asasi manusia umumnya
merupakan hak-hak yang sifatnya mendasar yang melekat dengan
keberadaannya sebagai manusia. Hak asasi manusia tidak diberikan oleh negara,
tetapi justru harus dijamin keberadaannya oleh negara. Di samping adanya hak
warga negara, dalam UUD 1945 adanya hak asasi manusia.
HAM di Amandemen UUD
Amandemen UUD

Indonesia memiliki konstitusi dasar yang disebut dengan Undang-Undang Dasar 1945 (UU
D 1945). Semenjak masa reformasi hingga sekarang Undang-Undang Dasar 1945 telah men
galami amandemen atau perubahan sebanyak empat kali yaitu :
1. Perubahan Pertama, disahkan 19 Oktober 1999
2. Perubahan Kedua, disahkan 18 Agustus 2000
3. Perubahan Ketiga, disahkan 10 November 2001
4. PerubahanKeempat, disahkan 10 Agustus 2002
Bagaimanapun, amandemen UUD 1945 masih jauh dari kata sempurna. Masih banyak probl
em kebangsaan yang mustinya diatur langsung dalam UUD, namun tidak/belum dicantumk
an di dalamnya. Sebaliknya, barangkali terdapat beberapa poin yang mustinya tidak dimasu
kkan, tetapi dimasukkan dalam UUD. Salah satu poin penting yang terdapat dalam amande
men UUD 1945 adalah mengenai hak asasi manusia yang merupakan hak dasar yang mele
kat pada manusia sebagai insan ciptaan Tuhan yang dimiliki menurut kodratnya dan tidak
dapat dipisahkan dari hakikatnya yang bersifat luhur dan suci.
Praktek HAM dalam UUD
Realita yang terjadi

UUD 1945 bukanlah sekedar cita-cita atau dokumen bernegara, akan tetapi ia
harus diwujudnyatakan dalam berbagai persoalan bangsa akhir-akhir ini. Misal
nya, kenyataan masih seringnya pelanggaran HAM terjadi di negeri ini, antara
lain; kasus pembunuhan aktivis Munir, kasus penggusuran warga, jual-beli bayi
, aborsi, dan seterusnya Di bidang HAM masih banyak terjadi perlakuan diskri
minasi antara si kaya dan si miskin, hukum memihak kekuasaan, korupsi dan k
olusi di pengadilan, dan lain-lain. Demikian pula masalah kesenjangan sosial, b
usung lapar, pengangguran dan kemiskinan. Realitas kehidupan di atas hendak
nya menjadi bahan refleksi bagi seluruh komponen bangsa Indonesia.
Pada posisi ini, amandemen Undang-Undang Dasar 1945 dinilai belum transfo
rmatif.
Pentingnya HAM
Era baru bagi bangsa Indonesia

Meski demikian, amandemen UUD 1945 sesungguhnya telah memuat begitu b


anyak pasal-pasal tentang pengakuan hak asasi manusia. Memang UUD 1945
sebelum amandemen, boleh dikatakan sangat sedikit memuat ketentuan-keten
tuan tentang hal itu, sehingga menjadi bahan kritik, baik para pakar konstitusi,
maupun politisi dan aktivis HAM. Dimasukkannya pasal-pasal HAM memang
menandai era baru Indonesia, yang kita harapkan akan lebih memperhatikan h
al-hal yang berkaitan dengan hak asasi manusia. Pemerintah dan DPR, juga tel
ah mensahkan berbagai instrument HAM internasional, di samping juga mens
ahkan undang-undang tentang HAM.
HAM di dalam Undang-Undang D
asar
Sedikitnya Ketentuan HAM pada UUD 1945.

Dibandingkan dengan Undang-Undang Dasar Sementara 1950, ketentuan hak


asasi manusia di dalam Undang-Undang Dasar 1945 relatif sedikit, hanya 7 pa
sal, yaitu Pasal 27, 28, 29, 30, 31, 31, dan 34. Sedangkan di dalam UUDS 1950
didapati cukup lengkap pasal-pasal HAM, yaitu 35 pasal, yakni dari Pasal 2 sa
mpai dengan Pasal 42. Jumlah pasal di dalam UUDS 1950 hampir sama denga
n yang tercantum di dalam Universal Declaration of Human Rights.
Kekurangan dalam UUD
Dilengkapi dengan adanya UU

Meskipun UUD 1945 tidak banyak mencantumkan pasal tentang HAM, kekura
ngan tersebut telah dipenuhi dengan lahirnya sejumlah undang-undang, antar
a lain UU Nomor 14 Tahun 1970 dan UU Nomor 8 Tahun 1981 yang mencantu
mkan banyak ketentuan tentang HAM. UU Nomor 14 Tahun 1970 memuat 8 p
asal tentang HAM, sedangkan UU Nomor 8 Tahun 1981 memuat 40 pasal. Lagi
pula di dalam Pembukaan UUD 1945 didapati sebuah pernyataan yang mence
rminkan tekad bangsa Indonesia untuk menegakkan HAM. "Bahwa sesungguh
nya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penj
ajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikeman
usiaan dan perikeadilan".
UUD sebagai hukum dasar
Dalam penegakan,pemajuan dan pemenuhan HAM

Ketentuan HAM dalam UUD 1945 yang menjadi basic law adalah norma tertin
ggi yang harus dipatuhi oleh negara. Karena letaknya dalam konstitusi, maka k
etentuan-ketentuan mengenai HAM harus dihormati dan dijamin pelaksanaany
a oleh negara. Karena itulah pasal 28I ayat (4) UUD 1945 menegaskan bahwa
perlindungan, pemajuan, penegakkan, dan pemenuhan HAM adalah tanggung
jawab negara terutama pemerintah.
Memang di dalam UUD 1945 ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang HA
M relatif terbatas, tetapi hal ini tidak akan menghambat penegakan HAM, kare
na sudah diperlengkapi dengan undang-undang lain, seperti UU Pokok Kekuas
aan Kehakiman, UU Hukum Acara Pidana (KUHAP), UU Hak Asasi Manusia, da
n UU Pengadilan HAM. Sekalipun demikian, telah diusulkan juga untuk memb
uka kesempatan memasukkan pasal-pasal HAM ke dalam UUD 1945 melalui a
mandemen. Adapun hak asasi manusia yang ditetapkan dan tertuang hingga a
mandemen ke 4 UUD 1945 yaitu:
Pasal 29 Ayat 2 , tentang jaminan dari pemerintah kepada warga negara aka
n haknya memeluk agama.
Pasal 30 Ayat 1, tentang hak dan kewajiban warga negara dalam usaha perta
hanan keamanan.
Pasal 31 Ayat 1, tentang hak warga untuk mendapat pendidikan
Pasal 34 Ayat 2 Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluru
h rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesua
i dengan martabat kemanusiaan. Berisi tentang hak warga negara Indonesia u
ntuk mendapat jaminan sosial dari negara.
Pengajuan amandemen ke-dua
Memuat tentang HAM lebih spesifik pada pasal 28

Sebenarnya secara spesifik amandemen UUD 1945 tentang HAM telah tertuan
g dalam pasal 28 yang diajukan pada masa amandemen yang kedua 18 Agust
us 2000 dengan menambahkan satu bab khusus, yaitu Bab X-A tentang Hak A
sasi Manusia mulai Pasal 28 A sampai dengan 28 J. Sebagian besar isi perubah
an tersebut mengatur hak-hak sipil dan politik, hak-hak ekonomi, sosial dan b
udaya. Adapun hak asasi manusia yang ditetapkan dalam Bab X A UUD 1945 a
dalah :
Hak untuk hidup dan mempertahankan hidup dan kehidupannya (Pasal 28 A)
Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah (Pasal 2
8 B Ayat 1)
Hak anak untuk kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang serta hak atas perlindungan dari
kekerasan dan diskriminasi (Pasal 28 B Ayat 2)
Hak untuk mengembangkan diri melalui pemenuhan kebutuhan dasar (Pasal 28 C Ayat 1)
Hak untuk mendapatkan pendidikan dan memperoleh manfaat dari ilmu pengetahuan dan teknol
ogi, seni, dan budaya (Pasal 28 C Ayat 1)
Hak untuk mengajukan diri dalam memperjuangkan haknya secara kolektif (Pasal 28 C Ayat 2)
Hak atas pengakuan, jaminan perlindungan dan kepastian hukum yang adil dan perlakuan yang s
ama di depan hukum (Pasal 28 D Ayat 1)
Hak untuk bekerja dan mendapat imbalan serta perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan k
erja (Pasal 28 D Ayat 3)
Hak untuk memperoleh kesempatan yang sama dalam pemerintahan (Pasal 28 D Ayat 3)
Hak atas status kewarganegaraan (Pasal 28 D Ayat 4)
Hak kebebasan untuk memeluk agama dan beribadah menurut agamanya (Pasal 28 E ayat 1)
Hak memilih pekerjaan (Pasal 28 E Ayat 1)
Hak memilih kewarganegaraan (Pasal 28 E Ayat 1)
Hak memilih tempat tinggal di wilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak untuk kembali (
Pasal 28 E Ayat 1)
Hak kebebasan untuk meyakini kepercayaan, menyatakan pikiran dan sikap sesuai hati nuraninya (
Pasal 28 E Ayat 2)
Hak kebebasan untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat (Pasal 28 E ayat 3)
Hak untuk berkomunikasi dan memeperoleh informasi (Pasal 28 F)
Hak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda (Pasal 28 G
Ayat 1)
Hak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat s
esuatu yang merupakan hak asasi manusia (Pasal 28 G Ayat 1)
Hak untuk bebeas dari penyiksaan (torture) dan perlakuan yang merendahkan derajat martabat m
anusia (Pasal 28 G Ayat 2)
Hak untuk hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan lingkungan hidup
yang baik dan sehat (Pasal 28 H Ayat 1)
Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28 H Ayat 1)
Hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan (Pasal 28 H Ayat 1)
Hak untuk mendapat kemudahan dan perlakuan khusus guna mencapai pers
amaan dan keadilan (Pasal 28 H Ayat 2)
Hak atas jaminan sosial (Pasal 28 H Ayat 3)
Hak atas milik pribadi yang tidak boleh diambil alih sewenang-wenang oleh
siapa pun (Pasal 28 H Ayat 4)
Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut (retroaktif) (P
asal 28 I Ayat 1)
Hak untuk bebas dari perlakuan diskriminasi atas dasar apa pun dan berhak
mendapat perlindungan dari perlakuan diskriminatif (Pasal 28 I Ayat 2)
Hak atas identitas budaya dan hak masyarakat tradisional (Pasal 28 I Ayat 3)
Kedudukan dan Kekuasaan HAM
Ditempatkan di tempat yang kuat pada kedudukannya
Sebagai hukum
Sehubungan dengan substansi peraturan perundang-undangan, maka ada dua
hal yang harus diperhatikan oleh pembentuk peraturan perundang-undangan.
Pertama; pengaturan yang membatasi HAM hanya dapat dilakukan dengan un
dang-undang dan terbatas yang diperkenankan sesuai ketentuan Pasal 28J aya
t (2) UUD 1945. Karena itu, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden dan sete
rusnya pada tingkat bawah tidak dapat membatasi HAM. Kedua; substansi per
aturan perundang-undangan harus selalu sesuai dengan ketentuan-ketentuan
HAM yang ada dalam UUD 1945.
Kuatnya kedudukan HAM
Kuatnya kedudukan ham di dalam UUD

Pelanggaran terhadap salah satu saja dari kedua aspek tersebut dapat menjadi
alasan bagi seseorang, badan hukum atau masyarakat hukum adat untuk men
yampaikan permohonan pengujian terhadap undang-undang tersebut kepada
Mahkamah Konstitusi dan jika bertentangan dengan UUD dapat saja undang-
undang tersebut sebahagian atau seluruh dinyatakan tidak berkekuatan mengi
kat. Jadi mekanisme kontrol terhadap kekuasaan negara pembentuk undang-u
ndang dilakukan oleh rakyat melalui Mahkamah Konstitusi. Dengan proses yan
g demikian menjadikan UUD kita menjadi UUD yang hidup, dinamis dan memi
liki nilai praktikal yang mengawal perjalanan bangsa yang demokratis dan men
ghormati HAM. Namun, penegakan HAM tidak akan terwujud hanya dengan
mencantumkannya dalam konstitusi. Semua pihak berkewajiban mengimpleme
ntasikannya dalam seluruh aspek kehidupan. Kita menyadari penegakan HAM
tidak seperti membalik telapak tangan. Ia harus diawali dari level paling renda
h, yaitu diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai