Anda di halaman 1dari 15

Perencanaan Kapasitas

Pengertian Kapasitas
Secara umum kapasitas merupakan batasan keluaran / output dalam
suatu sistim produksi pada periode tertentu .
Pengertian Kapasitas mengandung 2 unsur , yaitu :
- Unit keluaran : dinyatakan dalam jumlah
- Unit waktu : merupakan unit keluaran dalam satuan waktu .
Kedua unsur tersebut menjadi satu kesatuan untuk membentuk
pengertian yang utuh . Contoh : kapasitas pabrik semen Cibinong
adalah 2 juta ton per tahun . 2 juta ton adalah unit keluaran sedang
per tahun adalah unit waktu .
Pengertian Kapasitas lainnya yang sering dijumpai antara lain :
- Design capacity , merupakan tingkat keluaran per satuan waktu sesuai
rancangan pabrik .
- Standard Capacity , merupakan tingkat keluaran per satuan waktu
yang ditetapkan sebagai sasaran / target operasi .Standar ini biasa
digunakan manajemen sebagai dasar penyusunan anggaran
perusahaan .
- Actual capacity , merupakan tingkat keluaran per satuan waktu yang
sudah terjadi pada masa lalu .
- Effective Capacity , merupakan perbandingan antar standard
capacity dengan design capacity .
Untuk mengetahui tingkat efisiensi kapasitas diperlukan perbandingan
antara kapasitas aktual dengan kapasitas efektif , sedangkan untuk
mengetahui penggunaan kapasitas operasi secara keseluruhan
digunakan ukuran kapasitas dengan rumus :
Ukuran Kapasitas = ( Kapasitas desain )(Kapasitas efektif)( Efisiensi )
Contoh : Suatu perusahaan memiliki kapasitas normal 90 % dari
kapasitas desain , kapasitas efektifnya adalah 80 % . Perusahaan
berproduksi dengan 3 lini proses dimana tiap lini beroperasi 7 hari per
minggu . Produksi dibagi dalam 3 shift dimana tiap shift bekerja 8 jam
per hari . Standar produksi adalah 120 unit per jam . Tentukan Ukuran
Kapasitas Perusahaan tersebut dan berapa kapasitas standarnya .
Jawab :
a. Jam kerja tiap lini = 3 x 8 jam x 7 = 168 jam / minggu .
Output tiap lini = 120 unit x 168 = 20.160 unit / minggu .
Ukuran kapasitas = ( kapasitas desain ) ( kapasitas
efektif ) ( Efisiensi ) = (3x20.160)(0,8)(0,9) = 43.546
unit .
b. Kapasitas Standar 0,8 = Standar = 48.384 unit
3x20.160
Perencanaan Kapasitas penting karena :
- Berpengaruh kepada besar kecilnya biaya operasi
- Berpengaruh pada tingkat layanan yang dapat
diberikan kepada konsumen
- Berpengaruh pada besarnya investasi yang harus
dikeluarkan
- Berpengaruh pada besarnya resiko yang harus
ditanggung oleh perusahaan .
Model Analisis Kapasitas
Merupakan metoda yang dapat digunakan untuk membantu
menetapkan kapasitas . Ada 2 metoda yang biasa digunakan antara
lain :
a. Analisis Break Even
b. Linear Programming .
Ad.a Analisis break Even
Digunakan untuk menentukan besar / kecilnya jumlah produk yang
dihasilkan agar supaya perusahaan tidak mengalami kerugian .
Penggunaan analisis break even memiliki asumsi antara lain :
- Biaya biaya yang timbul harus dapat dibedakan dalam Biaya
tetap ( Fixed Cost ) dan biaya variabel ( variable Coct ) .
- Varibel variabel yang lain dalam kondisi konstan / tetap .
Kondisi Break Even / BE terjadi bila TR = TC , dimana :
TR = Total Revenue diperoleh dari P ( Harga ) X Q ( Quantity )
TC = Fixed Cost ( FC ) + Variable Cost ( VC )
VC = VC / unit x Q .
Break Even dapat dihitung dengan rumus :
1. BE dalam Unit Q = FC
P-VC
2. BE dalam RP Q = FC
1- VC
P , dimana :

FC = Biaya Tetap
P = Harga per unit
VC = Variabel cost per unit
Contoh :
Suatu perusahaan menjual produknya dengan harga Rp 150,- per unit .
Untuk membuat produk tersebut diperlukan biaya bahan baku , tenaga
kerja dan biaya lainnya sebesar Rp 75,- per unit .Biaya tetap untuk
membuat produk tersebut sebesar Rp 30.000,- per bulan .
Hitunglah : a. Titik Break Evennya ( BE ).
b. Gambar grafiknya
c. Untung / rugi bila produksi 250 unit dan 500 unit .
Jawab :
P = Rp 150,-per unit , VC = Rp 75,- per unit
dan FC = Rp 30.000,-
a. BE unit = 30.000 = 400 unit
150 75
BE Rp. = 30.000 = Rp 60.000,-
1 75 / 150

b. Gambar Grafik :
Biaya
TR
TC

BEP
60 VC

FC
30

Q
0 400

C . Produksi = 250 unit .


TR = 150 X 250 = 37.500
TC = 30.000 + ( 75 x 250 ) = 30.000 + 18.750 = 48.750
Rugi = 48.750 37.500 = 11.250.
Produksi = 500 unit
TR = 150 x 500 = 75.000,-
TC = 30.000 + ( 75 x 500 ) = 67.500,-
Laba = 75.000 67.500 = 7.500 ,-
Analisis break even juga dapat digunakan
untuk menentukan jumlah yang harus diproduksi bila
menginginkan sejumlah keuntungan tertentu , misal ingin
laba 25.000,- berapa harus diproduksi ?
Rumusnya Q = FC + laba = 30.000 +25.000 = 55.000
P - VC 150 - 75 75
= 733 unit .
Bila laba diperhitungkan pengenaan pajak , misalnya 10 % ,
berapa yang harus diproduksi ?
Rumusnya Q = FC + Laba
1- pajak
P - VC
Q = 30.000 + 25000
1 10 % = 57.778 = 770 unit
P - VC 75
Kelemahan Analisis Break Even :
- Dalam penerapan kadang kadang sulit memisahkan biaya tetap dan
biaya variabel karena ada biaya semi variabel
- VC tidak selalu konstan berbentuk garis lurus
- TR juga tidak selalu konstan karena kadang kadang perusahaan
perlu menurunkan harga jual untuk memperoleh tingkat penjualan yang
lebih tinggi .
Ad. b. Linear Programming
Metoda LP digunakan untuk membantu menetapkan besarnya
kapasitas bila produknya lebih dari satu macam . Oleh sebab itu LP
digunakan untuk mencari kombinasi produksi yang tujuannya untuk
memperoleh laba yang maksimal atau biaya yang minimal . LP dalam
analisisnya menggunakan pendekatan matematis dengan
menggunakan 2 Fungsi / Persamaan , yaitu :
- Fungsi Tujuan ( Obyective Function ) , merupakan fungsi yang
menggambarkan tujuan / sasaran yang ingin dicapai .
- Fungsi Batasan ( Constrains Function ) , merupakan kendala yang
dihadapi dalam mencapai tujuan tersebut .
Pemecahan masalah dengan LP dapat menggunakan 2 metoda ,yaitu :
a. Metoda Grafik , digunakan untuk mencari kombinasi produksi bila
produknya maksimal 2 jenis .
b. Metoda Simplex , digunakan untuk mencari kombinasi produksi bila
produknya 2 atau lebih .
Metoda Grafik :
Langkah langkah dalam pemecahan masalah dengan metoda grafik
seperti contoh persoalan berikut :
Suatu perusahaan membuat mebel dari kayu , bahan baku utama
adalah kayu Mahoni dan kayu Ramin yang diolah dengan Mesin .
Mebel yang dibuat adalah Sofa X dan Sofa Y dimana kebutuhan
bahannya untuk membuat masing masing sofa tersebut adalah
sebagai berikut : Sofa X membutuhkan 4 batang kayu Mahoni , 2
batang kayu Ramin dan 1jam kerja Mesin , sedang Sofa Y perlu 2
batang kayu mahoni , 2 batang kayu ramin dan 3 jam mesin .
Kapasitas yang dimiliki masing masing adalah , kayu Mahoni =120
batang , kayu ramin = 100 batang dan jam Mesin = 90 jam
.Keuntungan yang akan diperolehmasing- masing model adalah , Sofa
X = Rp 200.000,- per unit dan Sofa Y = Rp 150.000,- per unit .
Tentukan jumlah yang harus diproduksi masing masing model sofa
tersebut agar diperoleh laba maksimal .
Jawab :
a.Merumuskan masalah dalam bentuk persamaan / fungsi
- Fungsi Tujuan Z max = 200X + 150 Y
- Fungsi Batasan :
Mahoni 4X + 2Y =120
Ramin 2 X + 2 Y = 100
Mesin 1 X + 3 Y = 90 , dimana :
Z = Total laba dalam ribuan
X = Jumlah unit Sofa X
Y = Jumlah unit Sofa Y
b. Langkah berikutnya menggambar grafik dari fungsi
batasan , dengan mencari garis fungsinya .
1. 4X+2Y = 120 X = 0 Y = 60 , Y = 0 X = 30
2. 2X+2Y = 100 X = 0 Y = 50 , Y = 0 X = 50
3. 1X + 3Y = 90 X = 0 Y = 30 , Y = 0 X = 90
Y
60

50 4x + 2y = 120

2x + 2y = 100
30 P Fisible area
Q

x + 3y = 90
R
0 90 X
30 50

Daerah fisibel merupakan daerah dimana setiap


kombinasi x dan y memenuhi semua batasan
sumber daya yang ada sedangkan titik P , Q dan
R disebut titik ekstrim yang fisibel .
c. Mencari nilai dari titik ekstrim yang fisible (P, Q dan R)
Titik P y = 30, x = 0 Z = 200(0) + 150(30) = 4500
Titik Q perpotongan 2 fungsi yaitu ,
4x + 2y = 120 x3 12x + 6y = 360
x + 3y = 90 x2 2x + 6y = 180
10x = 180
x = 18
2(18) + 6y = 180
6y = 180 36
y = 24
Z = 200(18) + 150(24) = 7200
Titik R y = 0, x = 30 Z = 200(30) + 150 (0) = 6000
Kesimpulan : kombinasi produksi yang memberikan laba
maksimal adalah nilai yang terbesar dari tirik ekstrim
tersebut yaitu x = 18 unit dan y = 24 unit dengan laba total
= 7.200.000
Metode Simplex

Metode ini digunakan untuk mencari kombinasi

produksi bila produknya lebih dari 2 macam /

variabel. Metode ini dalam kuliah MO tidak

diberikan , karena hanya diajarkan di mata

kuliah Operation Research .

Anda mungkin juga menyukai