Anda di halaman 1dari 17

TUGAS

PROSES PERMESINAN
DI SUSUN OLEH :
FANSURI TANJUNG
WIRA ADE SANJAYA
DIAN UTAMA PUTRA TANJUNG

KLS A3-MALAM SMSTR VI


TEKNIK MESIN
UMSU
PEMBUATAN RODA GIGI LURUS

Roda gigi lurus merupakan roda gigi yang paling dasar dengan jalur gigi
yang sejajar dengan poros. Dimana pada roda gigi lain sejajar pada dua
buah bidang jarak gigi yang kedua bidang silinder tersebut saling
bersinggungan dengan yang satu menggelinding yang lain.
Pada kesempatan kali ini kami akan sedikit
menjelaskan secara teoritis tentang proses pembuatan roda
gigi lurus, baik dalam segi peralatan yang digunkan serta
langkah-langkah pengerjaan nya pada proses permesinan.

Dimana dalam proses ini memiliki beberapa tahap


pengerjaan pada proses permesinan, yaitu pada mesin bubut
dan mesin frais.

Berikut langkah-langkah dalam proses pengerjaannya:


PERLENGKAPAN ALAT DAN BAHAN :
1.Mesin bubut dan mesin frais horizontal
2.Pahat bubut rata, Pisau frais M 2
3. Mata bor 10 dan 16 (mm)
4.Bor senter
5.Jangka sorong
6.Mandrel
7.Kikir rata halus
8.Bahan : Besi ST 41, 50 x 25 (mm)
TINDAKAN KEAMANAN / KESELAMATAN KERJA
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Jangan merubah kecepatan mesin ketika mesin
dalam keadaan hidup
3. Letakkan semua alat ukur pada tempat yang aman /
terpisah pada benda yang kasar.
4. Pakailah alat pelindung mata ketika membubut dan
mengefrais.
5. Dilarang membersihkan tatal mesin (sisa potongan
bahan) pada saat mesin masih hidup.
6. Jangan meninggalkan mesin dalam keadaan hidup.
Roda gigi lurus yang ingin di rencanakan yaitu seperti
keterangan gambar di bawah ini :

50 mm 16 mm

25 mm Keterangan :
- ukuran benda 50 x 25 (mm)
- Perencanan roda gigi yang akan di buat,yaitu:
M(Modul) = 2
z (jumlah gigi) = 16
PROSES I (MESIN BUBUT)
1. Chek ukuran awal benda kerja dengan ukuran 50x30(mm).
2. Mempersiapkan mesin bubut dan perlengkapannya.
3. Mempersiapkan alat bantu yang di gunakan berupa pahat
bubut rata, mata bor dan jangka sorong.
4. Pasang pahat bubut dengan stinggi senter.
5. Cekam benda kerja setengah dari panjang benda kerja
tersebut.
6. Kemudian Bubut rata permukaan ujung benda kerja depan
dan belakang sehingga mencapai ukuran panjang 25mm.
7. Selanjutnya Melakukan proses pengeboran dengan
diameter mata bor pertama 10mm dan pengeboran
kedua dengan diameter mata bor 16mm.
8. Tirus bagian ujung benda kerja 2x45 0.
9. Dan lepas benda kerja dari cekam dan selesailah pada
proses I.
Pembuatan mandrel
Mandrel berfungsi untuk penyambung penjepitan benda
kerja di cekam untuk sebagai penghubung dalam proses
pembuatan roda gigi pada mesin frais.
1. Potong besi as dengan 18 x 60 (mm).
2. Cekam benda kerja dan pasang pahat bubut setinggi senter.
3. Bubut rata lurus benda kerja 16 x 30 (mm)
4. Tes mandrel yang telah di bubut rata lurus tersebut untuk
dimasukkan ke lubang benda kerja roda gigi.
5. Apabila sudah pas. Maka lepas benda kerja dari plat cekam.
6. Kemudian di sambung dengan las mandrel yang telah
tersambung dengan benda kerja roda gigi.
PROSES II (MESIN FRAIS)
Sebelum proses pengerjaan, berikut penjelasan terhadap perencanaan roda
gigi lurus.

1. System setandar pembuatan roda gigi


System modul
System diameter pitch dan circular pitch

System modul
Negara yang memakai system ini adalah Negara yang memakai satuan metric
diantaranya : Nederland, japan, jerman demikian juga Negara yang menganut system
ISO.
Modul adalah kepeendekan dari modulus yaitu perbandingan antara diameter
jarak bagi dan jumlah giginya.

M= D/Z
M= modul
D= diameter jarak bagi
Z= jumlah gigi
PERHITUNGAN RODAGIGI LURUS.
1. MODUL GIGI (M)
M=D/Z
D=diameter jarak bagi
Z=jumlah gigi

2. DIAMETER JARAK BAGI (D)


D=M x Z

3. TINGGI KEPALA GIGI (HK)


HK= 1 x M
4. DIAMETER KEPALA GIGI (DK)
DK=M.(Z+2)

5. TINGGI KAKI GIGI (HF)


HF= 1,5 x M NEN
HF=1,166 x M DIN

6. DIAMETER KAKI GIGI (DK)


DK=M.(Z+2)

7. TINGGI KAKI GIGI (HF)


HF= 1,5 x M

8. DIAMETER KAKI GIGI (DF)

DF= M.(Z 2,5)


A3 MALAM
Putaran engkol pada piring pembagi dapat dihitung
dengan persamaan :
N = 40/ Z
N = PETARAN ENGKOL
Z = JUMLAH PEMBAGI
40 = TETAPAN

Dari perencanaan Dik : Z : 16


Maka, n..? Dan piring pembagi..?
N = 40/ Z
N = 40 / 16 GIGI
N = 2 2/4 putaran setiap pergantian bagian yang di frais
Plat lubang pirimg pembagi

SERI A SERI B

1 2 1 2 3
30 69 38 77 15 21 37
41 81 42 87 16 23 39
43 91 47 93 17 27 41
48 99 49 111 19 29 43
51 117 53 119 19 31 47
57 - 59 - 20 33 49
Dari hasil tersebut carilah salah satu anggka pada
piring pembagi itu dapat dibagi dengan 4,misalnya 16.

Aturlah batang pemutar itu sehingga ujung punca


masuk pada lubang yang terdapat pada baris
lingkaran-lingkaran yang berangka 16.

2/4 putaran = 2/4 x 16 = 8 bagian atau 9 lubang,


dengan demikian pemutar tersebut harus diputar
2 kali putaran di tambah 9 lubang.
Langkah kerjanya :
1. Pasang benda kerja pada cekam kepala pembagi.
2. Menentukan titik nol pemakanan dengan cara :
3. Nyalakan motor spindel utama
4. Dekatkan mata pisau frais tepat diatas benda kerja,
turunkan posisi pisau dengan memutar handel penurun
dan penaik meja.
5. Posisi pisau harus benar-benar sejajar (sesumbu) dengan
benda kerja.
6. Turunkan hingga sedikit menyentuh benda kerja.
7. Putar pengukur pada handle penaik dan penurun meja
pada posisi nol, jauhkan mata pisau frais.
8. Naikkan meja frais setinggi 3 mm, sebagai tinggi gigi,
kemudian makankan, jauhkan kembali.
9. Putar piring pembagi 2 kali putaran + 9 lubang pada piring
pembagi 16.
10. Lakukan langkah kerja 8 dan 9 , hingga terbentuk roda
gigi.
11. Lepas roda gigi dari cekam maupun darin mandrel.
12. Rapikan bagian kepala roda gigi menggunakan kikir halus.
Maka selesailah pembuatan roda gigi lurus
ukuran 50 x 25 (mm)
Dengan jumlah gigi Z= 16

Anda mungkin juga menyukai