Anda di halaman 1dari 12

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB
Kelompok 7

Devi Anggraeni
Fanny Omadi
Ismaatun khasanah
Rahayu Purbayantika
Theo Muhammad NF
Triska Priliyanti
Teori dasar pembuatan keputusan
etis
Teori teori digunakan dalam pembuatan
keputusan bila terjadi konflik antara prinsip-
prinsip dan aturan-aturan. Para ahli falsafah
moral telah mengembangkan bebrapa teori
etik, yang secara garis besar dapat
diklasifikasikan menjadi teori teleology dan
deontology.
Deontology
Teleology (formalism)
Deontology dikembangkan menjadi lima
prinsip penting

Kemurahan hati (beneficence)


Inti dari prinsip kemurahan hati adalah
tanggung jawab untuk melakukan kebaikan
yang menguntungkan pasien menghindari
perbuatan yang merugikan atau
membahayakan pasien.
Keadilan (justice)

prinsip disini ia harus mendapatkan


sumber-sumber kesehatan yang besar
pula. Kegiatan alokasi dan distribusi
sumber-sumber ini memungkinkan
dicapainya keadilan dalam pembagian
sumber-sumber asuhan kesehatan kepada
pasien secara adil sesuai kebutuhannya.
Otonomi

Permasalahan yang muncul dari


penerapan prinsip ini adalah adanya
variasi kemampuan otonomi pasien yang
dipengaruhi oleh banyak hal, seperti
tingkat kesadaran, usia, penyakit,
lingkungan rumah sakit, ekonomi,
tersedianyainformasi dan lain-lain.
Kejujuran (Veracity)
Kejujuran harus dimiliki perawat saat
berhubungan dengan pasien.

Ketaatan (Fidelity)
Prinsip ketaatan didefinisikan oleh Veatch dan
Fry sebagai tanggung jawab untuk tetap setia
pada suatu kesepakatan.
Kerangka Pembuatan Keputusan Etis

Dalam membuat keputusan etis, ada beberapa


unsur yang mempengaruhi seperti nilai dan
kepercayaan pribadi,
Strategi Penyelesaian Permasalahan Etis

Dalam menghadapi dan mengatasi


permasalahan etis, antara perawat dan
dokter tidak menutup kemungkinan
terjadi perbedaan pendapat. Bila ini
berlanjut dapat menyebabkan masalah
komunikasi dan kerjasama, sehingga
menghambat perawat pada pasien dan
kenyamanan bekerja

Anda mungkin juga menyukai