ASIDOSIS RESPIRATORIK
Oleh :
Nurul Siti Khodijah 102104117
SKENARIO 12
Etiologi Komplikasi
Diagnosis
Working Penatalaksanaan
Differential
Pemeriksaan
Fisik Pencegahan
Penunjang
Anamnesis
Auto
RM Prognosis
Allo
ANAMNESIS
1. Identitas pasien Apakah ada riwayat alergi?
Nama, usia, alamat, tempat tinggal Apakah pasien sudah menjalani
2. Keluhan utama dan lamanya sakit pengobatan sebelumnya?
3. Riwayat penyakit sekarang 4. Riwayat penyakit dahulu
Sesak terus menerus atau hilang Apakah sudah pernah merasakan
timbul? hal yang sama sebelumnya?
Sesak terutama terjadi saat kapan? Adakah riwayat trauma?
Apakah dada terasa berat? Adakah riwayat sepsis atau syok?
Apakah tampak pucat? 5. Riwayat kesehatan keluarga
Apakah pasien menjadi semakin Adakah keluarga yang mengalami
sensitif, cepat marah, bingung, atau hal serupa?
lebih sering mengantuk? 6. Riwayat pribadi dan social
Apakah terdapat suara mengi saat Apakah pasien merokok atau
bernafas? mengkonsumsi minuman
Apakah ada keluhan lain? beralkohol?
Demam Bagaimana lingkungan tempat
Batuk kerja ataupun tempat tinggalnya?
Mual muntah
Keringat dingin
PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran
Tanda-tanda Vital
Tekanan Darah
Suhu
Nadi
Pernafasan
Pem. Fisik Thorax Paru
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Hasil Pemeriksaan Fisik
E3 : Mata terbuka terhadap rangsang suara
M5 : Dapat menunjuk stimulus nyeri
Kesadaran E3M5V4 V4 : Tampak bingung tapi masih dapat
menjawab
Tanda-tanda Vital Nilai = 12
Tekanan Darah : 90/50 mmHg
RR : 30x/menit
Suhu : 37,6C
Nadi : 115x/menit
Pemeriksaan thorax dan paru
Inspeksi : Retraksi suprasternal pada saat inspirasi
dan ekspirasi yang memanjang.
Auskultasi : Wheezing
Pemeriksaan Penunjang
AGD (Analisa Gas Darah)
Nilai Normal Hasil
KOMPONEN NILAI NORMAL SATUAN KOMPONEN HASIL
Differential Diagnosis
GAGAL NAFAS AKUT
Adalah ketidakmampuan sistem pernapasan
untuk mempertahankan suatu keadaan
pertukaran udara antara atmosfer dengan sel-
sel tubuh yang sesuai dengan kebutuhan tubuh
normal.
KLASIFIKASI
1. TIPE I (Gagal Nafas Hipoksemia)
paO2 <60 mmHg
Nilai PO2 arterial rendah , tetapi PaCO2 normal atau
rendah
2. TIPE II (Gagal Nafas Hiperkapnia)
paCO2 > 45 mmHg (abnormal tinggi)
CO2 meningkat
O2 tersisih PaO2 arterial
dalam ruang
dalam alveolus menurun
alveolus
Epidemiologi
Di Amerika, insiden 360.000 per tahun.
36% meninggal selama di Rumah Sakit.
Morbiditas dan mortalitas meningkat seiring
bertambahnya usia dan adanya
komorbiditas.
Penyebab Gagal Nafas Akut
TIPE I TIPE II
Pneumonia Central hypoventilation
Cardiogenic pulmonary edema Asthma
Non-Cardiogenic pulmonary edema Chronic Obstructive Pulmonary Disease
(COPD)
Ventilasi semenit.
= + =
)
() = () (
Mekanisme hiperkapnia.
nilai VE dibawah normal.
nilai VE normal atau tinggi, tetapi rasio VD/VT meningkat.
nilai VE di bawah normal, dan rasio VD/VT meningkat.
MANIFESTASI KLINIS
HIPERKAPNIA HIPOKSEMIA
Somnolen Ansietas
Letargi Takikardia
Koma Takipnea
Asteriks Diaforesis
Tidak dapat tenang Aritmia
Tremor Perubahan status mental
Bicara kacau Bingung
Sakit kepala Sianosis
Edema papil Hipertensi
Hipotensi
Kejang
Asidosis laktat
PENATALAKSANAAN
Jalan Nafas (Airway)
Oksigen
Agonis beta-adrenergik/simpatomimetik
Antikolinergik
Kortikosteroid
Ekspektoran dan nukleonik
KOMPLIKASI
Embolism
Pulmonary Barotrauma
Arrhythmia
Cardiovascular Acute myocardial infarction
Hemorrhage
Gastrointestinal Gastric distention
Nutritional Hypoglycemia
PENCEGAHAN PROGNOSIS
Stop merokok untuk Tingkat kematian yang terkait
membatasi perkembangan dengan kegagalan pernafasan
disfungsi paru tergantung pada penyebab
Pemantauan dan pengelolaan yang mendasari serta
medis lanjutan pasien dengan kecepatan diagnosis dan
penyakit paru kronis yang kemanjuran manajemen.
relevan (mis : Asma) Pasien yang lebih muda (<60
membantu membatasi tahun) memiliki tingkat
eksaserbasi akut dan ketahanan hidup yang lebih
mengurangi risiko kegagalan baik daripada pasien yang
saluran pernafasan. lebih tua.
KESIMPULAN
Dari kasus ini dapat disimpulkan pasien
terdiagnosa sebagai gagal nafas akut asidosis
respiratorik. Dari PP dengan hasil paCO2 57
mmHg, maka dapat diklasifikasikan sebagai
gagal nafas tipe II (Hyperkapnia). Oleh karena
itu dapat segera ditangani dengan
memperbaiki jalan nafas (airway). Selain itu,
pasien sebaiknya dihimbau untuk berhenti
merokok karena diduga penyebab dari gagal
nafas yang dialaminya adalah karena COPD.