Anda di halaman 1dari 28

FARMAKOLOGI

ANTIPLATELETE
Asetosal
Indikasi:
profilaksis penyakit serebrovaskuler atau infark miokard.

Kontraindikasi:
anak di bawah 16 tahun dan yang menyusui
(sindrom Reye) (4.7.1); tukak peptik yang aktif; hemofilia dan gangguan
perdarahan lain.

Efek Samping:
bronkospasme; perdarahan saluran cerna (kadang-kadang parah), juga
perdarahan lain (misal subkonjungtiva).

Dosis:
dosis 75 mg sehari berguna untuk semua pasien
FIBRONOLITIK
Alteplase

Indikasi:
Terapi trombolitik pada infark miokard akut, embolisme paru dan
stroke iskemik akut.

Peringatan:
untuk stroke akut monitor perdarahan intrakranial, tekanan darah
(antihipertensi dianjurkan jika sistolik di atas 180 mmHg atau diastolik
di atas 105 mmHg); gangguan fungsi ginjal.
FIBRONOLITIK
Kontraindikasi:
pada stroke akut, kejang yang menyertai stroke, stroke berat, riwayat stroke pada
pasien diabetes, stroke 3 bulan sebelumnya, hipoglikemi, hiperglikemi.

Efek Samping:
risiko perdarahan otak meningkat pada stroke akut.

Dosis:

Infark miokard, rejimen dipercepat (dimulai dalam 6 jam). Awal, injeksi intravena
15 mg, diikuti dengan infus 35 mg selama 60 menit (total 100 mg selama 90
menit); pada pasien dengan berat badan kurang dari 65 kg, dosis diturunkan.
HEMASTATIK DAN ANTIFIBRINOLITIK

Asam Traneksamat

Indikasi:
fibrinolisis lokal; menoragia.

Peringatan:
kurangi dosis pada gangguan ginjal, hindarkan jika berat; hematuria
yang masif (hindari jika ada risiko obstruksi ureter); pemeriksaan mata
reguler dan uji fungsi hati yang teratur pada pengobatan jangka
panjang angiodema turunan; kehamilan.
HIPOLIPIDEMIA

1. Resin Penukar Anion

Kolestipol Hidroklorida
HIPOLIPIDEMIA
Kolestipol Hidroklorida

Indikasi:
hiperlipidemia, terutama tipe IIa, pada pasien yang tidak cukup
memberikan respon terhadap diet dan tindakan lain yang sesuai.

Peringatan:
Resin penukar anion mengganggu absorpsi vitamin larut lemak.
Suplemen vitamin A, D, dan K serta asam folat mungkin diperlukan
bila pengobatan berlangsung lama. Interaksinya dapat dilihat pada
lampiran 1 (kolestiramin dan kolestipol).
HIPOLIPIDEMIA
Efek Samping:
Karena kolestiramin dan kolestipol tidak diabsorpsi, efek samping
saluran cerna menonjol. Konstipasi lazim terjadi, tetapi diare juga
dilaporkan. Demikian pula mual, muntah, dan rasa tidak enak dalam
saluran cerna. Hipertrigliseridemia bisa memburuk. Kecenderungan
perdarahan yang meningkat telah dilaporkan akibat
hipoprotombinemia yang disertai dengan defisiensi
vitamin K.

Dosis:
5 g 1-2 kali sehari dalam cairan, jika perlu tingkatkan pada interval 1-
2 bulan sampai maksimal 30 g sehari (dalam dosis tunggal atau 2
dosis terbagi).
HIPOLIPIDEMIA
2. Ezetimib

Indikasi:
Hiperkolesterolemia primer, diberikan tunggal atau kombinasi
dengan inhibitor HMG-CoA reduktase (statin), dan Homozygous
Familial hiperkolesterolemia, kombinasi dengan statin.
HIPOLIPIDEMIA

Ezetimib

Peringatan:
Ezetimib tidak dianjurkan pada pasien dengan penurunan fungsi hati sedang atau
berat. Pemberian terkontrol bersamaan dengan statin, transaminase meningkat
teratur 3 kali limit atas normal (ULN), uji fungsi hati harus dilakukan pada awal
terapi dan sesuai dengan rekomendasi statin. Efikasi dan keamanan ezetimib
kombinasi dengan fibrat belum diketahui pasti.

Interaksi:
antasid, kolestiramin, siklosporin, fibrat.

Efek Samping:
Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, lemas, mialgia.

Dosis:
10 mg sehari sekali, digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan statin,
dengan atau tanpa makanan.
HIPOLIPIDEMIA
3. Fibrat
Bezafibrat

Indikasi:
hiperlipidemia tipe IIa, IIb, III, IV, dan V pada pasien yang tidak cukup
memberikan respons terhadap diet dan tindakan-tindakan lain yang sesuai.

Peringatan:
gangguan ginjal dan hati (hindarkan jika berat, lihat juga pada miotoksisitas di
bawah). Perhatian khusus diperlukan pada pasien dengan penyakit ginjal, karena
peningkatan progresif kadar kreatinin serum atau gagal untuk mengikuti petunjuk
aturan dosis dapat mengakibatkan miotoksisitas (rabdomiolisis). Hentikan jika
diduga atau kadar kinase kreatinin meningkat secara bermakna.
FIBRONOLITIK
Bezafibrat

Kontraindikasi:
gangguan hati atau ginjal berat, hipoalbuminemia, sirosis empedu primer, penyakit
kandung empedu, sindrom nefrotik, kehamilan dan menyusui.

Efek Samping:
saluran cerna (mual, anoreksia, nyeri lambung), pruritus, ruam kulit, urtikaria,
impotensi; juga sakit kepala, pusing, vertigo, letih, rambut rontok; miotoksisitas
(dengan miastenia atau mialgia) risiko khusus pada gangguan ginjal (lihat pada
Peringatan).

Dosis:
200 mg 3 kali sehari dengan atau setelah makan.
HIPOLIPIDEMIA
4. Statin

Antorvastatin

Indikasi:
sebagai terapi tambahan pada diet untuk mengurangi peningkatan
kolesterol total, c-LDL, apolipoprotein B dan trigliserida pada pasien
dengan hiperkolesterolemia primer; kombinasi hiperlipidemia;
hiperkolesteolemia heterozigous dan homozigous familial ketika
respon terhadap diet dan pengukuran non farmakologi lainnya tidak
mencukupi.
HIPOLIPIDEMIA
Antorvastatin

Peringatan:
Statin harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan riwayat penyakit hati atau
peminum alkohol (hindari penggunaan pada penyakit hati yang aktif).

Interaksi:
antasid, antipirin, kolestipol, digoksin, eritromisin/klaritromisin, kontrasepsi oral, inhibitor
protease.

Efek Samping:
bersifat sementara merupakan efek samping yang jarang tapi bermakna (lihat juga efek pada
otot). Statin juga menyebabkan sakit kepala, perubahan fungsi ginjal dan efek saluran cerna
(nyeri lambung, mual dan muntah).

Dosis:
Hiperkolesterolemia primer dan hiperlipidemia campuran, biasanya 10 mg sekali sehari, bila
perlu dapat ditingkatkan dengan interval 4 minggu hingga maksimal 80 mg sekali sehari.
Anak 10-17 tahun: dosis awal 10 mg sekali sehari (pengalaman terbatas dengan dosis diatas
80 mg sehari).
HIPOLIPIDEMIA
5. Asam Nikotinat (NIASIN)

Indikasi:
Terapi tambahan pada upaya diet dan olah raga tidak merespon dengan cukup,
dengan menurunkan kadar TC, LDL-C, Apo B dan TG, dan meningkatkan HDL-C
pada pasien dengan hiperkolesterolemia (heterozigot familial dan non familial) dan
mixed dyslipidemia (Frederickson Type IIa dan IIb).

Peringatan:
diabetes mellitus, pirai, penyakit hati, otot skelet, angina tidak stabil, infark
miokardial akut, jaundice, tukak peptik.
HIPOLIPIDEMIA

Asam Nikotinat (NIASIN)

Kontraindikasi:
pendarahan arteri, tukak peptik aktif, kehamilan dan menyusui.

Efek Samping:
Paling sering: flushing episode (rasa hangat, kemerahan, gatal dan mati rasa/tingling),
diare, mual, muntah, sakit perut, dispepsia, pruritus, ruam kulit.

Dosis:
375 mg sehari sekali sebelum tidur untuk satu minggu pertama, jika dapat ditoleransi
dengan baik dapat ditingkatkan menjadi;
500 mg sehari sekali sebelum tidur untuk minggu kedua, jika dapat ditoleransi dengan
baik dapat ditingkatkan menjadi;
750 mg sehari sekali sebelum tidur untuk minggu ketiga, jika dapat ditoleransi dengan
baik dapat ditingkatkan menjadi;
500 mg dua tablet sebelum tidur untuk minggu ke 4-7, jika dapat ditoleransi dengan
dapat ditingkatkan menjadi 1000 mg dua tablet sebelum tidur.
HIPOLIPIDEMIA
Asam Nikotinat (NIASIN)

Peringatan:
Ezetimib tidak dianjurkan pada pasien dengan penurunan fungsi hati sedang atau
berat. Pemberian terkontrol bersamaan dengan statin, transaminase meningkat
teratur 3 kali limit atas normal (ULN), uji fungsi hati harus dilakukan pada awal
terapi dan sesuai dengan rekomendasi statin. Efikasi dan keamanan ezetimib
kombinasi dengan fibrat belum diketahui pasti.

Interaksi:
antasid, kolestiramin, siklosporin, fibrat.

Efek Samping:
Gangguan saluran pencernaan, sakit kepala, lemas, mialgia.

Dosis:
10 mg sehari sekali, digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan statin,
dengan atau tanpa makanan.
OBAT UNTUK SYOK DAN HIPOTENSI
1. Simpatomimetik Inotropik

Dobutamin

Indikasi:
efek inotropik positif pada infrak miokard, bedah jantung,
kardiomiopati, syok septik, dan syok kardiogenik.

Peringatan:
hipotensi berat pada syok kardiogenik.
OBAT UNTUK SYOK DAN HIPOTENSI
Dobutamin

Efek Samping:
takikardia dan tekanan darah sistolik sangat meningkat sangat
menunjukan dosis berlebih; flebitis.

Dosis:
infus intravena, 2,5-10 mcg/kg bb/menit, disesuaikan menurut
responnya.
OBAT UNTUK SYOK DAN HIPOTENSI
2. Simpatomimetik Vasokonstriktor

Norepinefrin

Indikasi:
hipotensi akut, henti jantung.

Peringatan:
trombosis pembuluh darahkoroner, mesenterik atau perifer; setelah infrak
miokard, angina Prinzmetal, penyakit tiroid, diabetes melitus, hipoksia atau
hiperkapmia.

Kontraindikasi:
hipertensi (sering pantau tekanan darah dan kecepatan aliran), kehamilan.
OBAT UNTUK SYOK DAN HIPOTENSI
Norepinefrin

Efek Samping:
hipertensi, sakit kepala, bradikardia, aritmia, iskemia perifer.

Dosis:
hipotensi akut, infus intravena, melalui kateter vena sentral, larutan
mengandung norepinerfin bitatrat 80 mcg/mL (setara dengan norepinerfin
basa 40 mcg/mL) dengan kecepatan awal 0,16-0,33 mL/menit, disesuaikan
sesuai dengan responnya.
OBAT UNTUK SYOK DAN HIPOTENSI
2. Resusitasi Jantung Paru

Epinefrin (Adrenalin)

Indikasi:
henti jantung (untuk resusitasi jantung-paru).

Peringatan:
penyakit jantung, diabetes melitus, hipotiroidisme, hipertensi,
aritmia, penyakit serebrovaskuler.
OBAT UNTUK SYOK DAN HIPOTENSI
Epinefrin (Adrenalin)

Efek Samping:
ansietas, tremor, takikardi, sakit kepala, ekstremitas dingin; pada dosis berlebih
aritmia, pendarahan otak, edema paru, mual, muntah, berkeringat, letih,
hipoglisemia.

Dosis:
epinefrin 1:10.000 (1 mg/10 mL) dalam dosis 10 mL secara injeksi intravena
sentral.
OBAT GANGGUAN SIRKULASI DARAH
1. Vasodilator Perifer

Naftidrofuril Oksalat
OBAT GANGGUAN SIRKULASI DARAH
Naftidrofuril Oksalat

Indikasi:
penyakit pembuluh darah perifer; penyakit pembuluh darah
perifer.

Efek Samping:
mual, nyeri epigastrik, ruang kulit, hepatitis, gangguan hati.

Dosis:
penyakit pembuluh darah perifer, 100-200 mg 3 kali sehari;
penyakit pembuluh darah, 100 mg 3 kali sehari.
OBAT GANGGUAN SIRKULASI DARAH
2. Vasodilator Serebral

CO-DERGOKRIN MESILAT

Indikasi:
tambahan pada pasien usia lanjut dengan demensia ringan sampai
sedang.

Peringatan:
bradikardia yang parah.
OBAT GANGGUAN SIRKULASI DARAH

CO-DERGOKRIN MESILAT

Efek Samping:
gangguan saluran cerna, muka merah, sakit kepala, ruam kulit, sumbatan nasal;
pusing dan hipotensi postural pada pasien hipertensi.

Dosis:
1,5 mg 3 kali sehari sebelum makan atau 4,5 mg sekali sehari sebelum makan.
Keterangan:
Suatu campuran sebanding dihidroergokornin mesilat, dihidroergokristin mesilat,
dan dalam rasio 2:1 a dan b-dihidroergokriptin mesilat.

Anda mungkin juga menyukai