Anda di halaman 1dari 17

Pemeriksaan Subjektif

Tahap 1: Tahap Perkenalan


Sapa pasien dengan namanya
Perkenalkan nama kita
Hilangkan kecanggungan
Gunakan kata-kata umum karena
sebagian besar pasien tidak mengerti
istilah medis
Catat awal kalimat pasien
Mencatat identitas pasien : nama, jenis
kelamin, tangal lahir, alamat nomor
telepon, pekerjaan , nama serta alamt
dokter umum dan dokter gigi
Tahap 2 : Mendengarkan Keluhan Pasien
Keluhan Utama (CO= Complaints Off)
Keluhan ini merupakan sebab mengapa
pasien mencari pertolongan
Berikan dorongan kepada pasien agar
dapat menggambarkan keluhannya
Jangan memotong cerita pasien
Catat kalimat tersebut menggunakan
kalimat pasien. Terutama dalam kasus
medikolegal, kata-kata pasien dapat
diletakkan dalam tanda kutif
Tahap 3. Tanya jawab terstruktur
1. Riwayat keluhan Utama (HPC= History
Past Complaints)
Merupakan riwayat kronologis
perkembangan keluhan pasien
Terdiri atas berbagai pertanyaan:
Kapan pertama kali keluhan tersebut
dirasakan?
Lanjutkan dengan pertanyaan yang
berhubungan dengan gejala tambahan
dan keberhasilan perawatan
sebelumnya
2. Riwayat Medis (MH= Medical History)
Dapat memberikan tanda penting untuk
diagnosis
Dapat mengubah rencana perawatan
Riwayat medis yang tidak lengkap dapat
menimbulkan resiko bagi kesehatan pasien,
dokter gigi juga staf pendukung lainnya.

3. Riwayat Gigi Geligi Terdahulu (DH= Dental


History)
Ajukan beberapa pertanyaan: seberapa
seringkah anda mengunjungi dokter
sebelumnya? Kapan terakhir bertemu dokter
gigi dan apa yang di lakukan oleh dokter gigi
tsb? Kapankah anda melakukan perawatan
4. Riwayat Keluarga (FH= Family History)
Bila di curigai akan adanya diagnosisyang
melibatkan kondisi herediter, tambahkan
catatan rinci tentang kesehatan, usia, dan
riwayat medis dari orang tua, kakek nenek
saudara kandung dan anak-anak

5. Riwayat Sosial (SH= Sosial History)


Mendapatkan gambaran tentang gaya
hidup pasien yang kemungkinan
berpengaruh besatr pada kesehatan
umum dan kesehatan gigi pasien
3. Tes Vitalitas Gigi
A. Tes termal
1. Tes panas : menggunakan gutta perca panas

10/12/2017
2. Tes dingin : menggunakn chlor etil (-5o C)
Respon :
Nyeri tajam dan berkepanjangan
menandakan gigi normal atau pulpitis
reversible
Tidak terasa nyeri menandaka nekrosis pulpa
Negatif palsu menandakan saluran akar
mengalami penyempitan
Positif palsu menandakan aplikasi bahan
terkena gingiva atau gigi sebelahnya

Sumber : Waton RE dan Terabinejad M. Prinsip dan praktik ilmu endodonsia.


EGC : Jakarta ; 2008
B. EPT
Dilakukan dengan cara gigi yang sudah dibersihkan

10/12/2017
dan dikeringkan
Disentuh dengan menggunakan alat EPT ( Electronik
Pulp Tester ) pada bagian bukal atau labial, tetapi
tidak boleh mengenai jaringan lunak.
Sebelum alat ditempelkan gigi yang sudah
dibersihkan diberi nonduktor berupa pasta gigi.
Tes ini dilakukan sebanyak 3 kali supaya
memperoleh hasil yang valid. Tes ini tidak boleh
dilakukan pada orang yang menderita gagal
jantung dan orang yang menggunakan alat
pemacu jantung.
Respon :
Gigi dikatakan vital apabila terasa kesemutan,
geli atau hangat dan
gigi dikatakan non vital jika sebaliknya.
Pemeriksaan Penunjang
1. Radiografi :
Periapikal: untuk melihat mahkota gigi, akar gigi
serta tulang alveolar
Oklusal : untuk mengevaluasi lengkung rahang,
tulang alveolar dan buccolingual mandibula
Panoramic : untuk mengamati struktur facial
pada rahang atas dan rahang bawah, impaksi,
pola erupsi, serta pertumbuhan dan
perkembangan gigi.

(Ballaji SM,2009)
Bitewing : untuk melihat mahkota gigi
rahang atas dan rahang bawah pada
gigi anterior dan posterior serta puncak
tulang alveolar
Cephalometri : untuk melihat adanya
trauma serta kelainan tulang tengkorak
dan tulang wajah.

(Ballaji SM,2009)
Diagnosis
Diagnosis merupakan pengenalan suatu
penyakit.

Macam- macam diagnosis


Ditinjau Ditinjau
dari Segi dari Segi
Prosesny Keadaan
a Penyakitn
ya

a. Diagnosis Awal a. Diagnosis Utama


(diagnosis kerja) b. Diagnosis
b. Diagnosis Banding Komplikasi
(deferensial c. Diagnosis kedua,
diagnosis) ketiga (Diagnosis
c. Diagnosis Akhir Co-morbid)

Kidd, E.M., Smith BGN. Manual Konservasi Restoratif Menurut Pickard. Ed 6.


Ditinjau dari Segi Prosesnya :
a. Diagnosis awal atau diagnosis kerja
Merupakan penetapan diagnosis awal yang belum diikuti
dengan pemeriksaan yangv lebih mendalam

10/12/2017
b. Diagnosis Banding (Deferensial diagnosis)
Merupakan sejumlah diagnosis (lebih dari 1) yang ditetapkan
karena adanya kemungkinan-kemungkinan tertentu guna
pertimbangan medis untuk ditetapkan diagnosisnya lebih
lanjut.

c. Diagnosis Akhir
Merupakan diagnosis yang menjadi sebab mengapa pasien
dirawat dan didasarkan pada hasil-hasil pemeriksaaan yang
mendalam.
Ditinjau dari Segi Keadaan Penyakitnya :
a. Diagnosis Utama
Yaitu jenis penyakit utama yang diderita pasien setelah

10/12/2017
dilakukan pemeriksaan yang lebih mendalam.

b. Diagnosis Komplikasi
Yaitu penyakit komplikasi karena berasal dari penyakit
utamanya.

c. Diagnosis Kedua, Ketiga, atau Co-Morbid


Yaitu penyakit penyerta diagnosis utama yang bukan
berasal dari penyakit utamanya atau sudah ada sebelum
diagnosis utama ditemukan.
Kategori Prognosis

10/12/2017
Excelle Good Fair Poor Questio Hopeles
nt Progno Progno Progno nable s
Progno sis sis sis Progno Progno
sis (Progno (Progno (Progn sis sis
(Progno sis sis osis (Progno (Progno
sis Bagus) Cukup) Jelek) sis yang sis tidak
Sempur Diperta di
na) nyakan) harapka
n)
Kategori perognosis secara klinis sebagai berikut:
Excellent prognosis (prognosis sempurna)

10/12/2017
Tidak ada kehilangan tulang (bone loss), kondisi
gingival yang sangat baik, pasien sangat kooperatif,
tidak ada faktor sistemik/ lingkungan.
Good prognosis (prognosis bagus)
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut:
dukungan tulang yang adequat, kemungkinan kontrol
faktor etiologi dan pemeliharaan gigi yang adequat,
pasien kooperatif, tidak ada faktor sistemik/ lingkungan,
(jika ada) faktor sistemik tersebut terkontrol.
Fair prognosis (prognosis sedang)
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai berikut:
dukungan tulang yang sedikit adequat, beberapa gigi
goyang, furcation involvolment grade I, kemungkinan
pemeliharaan yang adequat, kerja sama pasien diterima,
terdapat faktor sistemik/ lingkungan yang terbatas.
Poor prognosis (prognosis jelek)
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai
berikut: kehilangan tulang yang moderat-cepat,
terdapat kegoyangan gigi, furcation involvolment grad
I dan II, kesulitan dalam pemeliharaan dan atau kerja
sama pasien yang ragu-ragu, terdapat faktor sistemik/
lingkungan.
Questionable prognosis (prognosis yang
dipertanyakan)
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai
berikut: Kehilangan tulang yang cepat, fucation
involvolment grade II dan III, kegoyangan gigi,
daerahnya sulit dijangkau, terdapat faktor sistemik/
lingkungan.
Hopeless prognosis (prognosis tanpa harapan)
Apabila terjadi satu atau lebih hal-hal sebagai
berikut: kehilangan tulang yang cepat, daerahnya
tidak dapat dilakukan pemeliharaan, indikasi
pencabutan, terdapat faktor sistemik/ lingkungan yang
tidak terkontrol.
Jenis Jenis Prognosis
Prognosi Prognosi

10/12/2017
s Bona s Mala

Prognosi
Prognosi s Dubia
s Dubia ad Mala
ad Bona

Abu Bakar. Kedokteran Gigi Klinik. Yogyakarta: Quantum


Sinergis Media; 2014.
Jenis Prognosis :
Prognosis Bona : ramalan baik

10/12/2017
Prognosis Dubia ad Bona : ramalan
ragu-ragu tapi condong ke baik

Prognosis Dubia ad Mala : ramalan


yang ragu-ragu tapi condong ke buruk

Prognosis Mala : ramalan buruk

Anda mungkin juga menyukai