Anda di halaman 1dari 44

DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN

Susamto Somowiyarjo
B. Triman
Kuliah 09-09-2011 Pengantar, Cakupan dan Tujuan Perlindungan Tanaman
1
Kuliah 16-09-2011 Permasalahan dan Tantangan Perlindungan Tanaman
2
Kuliah 23-09-2011 Laporan Serangan OPT dan Penilaian Kehilangan Hasil
3
Kuliah 30-09-2011 Pengenalan Permasalahan OPT Tanaman Pangan
4
Kuliah 07-10-2011 Pengenalan permasalahan OPT Hortikultura
5
Kuliah 14-10-2011 Pengenalan Permasalahan OPT Perkebunan
6
Kuliah 21-10-2011 Pengenalan Permasalahan OPT Produk Pascapanen
7
Kuliah 28-10-2011 Anomali dan Perubahan Iklim
8
04-11-2011 UJIAN PERTAMA (40%)
Kuliah 9 11-11-2011 Pengembangan dan Penerapan Konsep dan Teknologi PHT
Kuliah 18-11-2011 Pengembangan dan penerapan pengendalian hayati sebagai
10
komponen PHT yang penting
Kuliah 25-11-2011 Penggunaan Pestisida yang Baik dan Benar
11
Kuliah 02-12-2011 Prospek Bioteknologi dan Teknologi Mutakhir dalam
12
Perlindungan Tanaman
Kuliah 09-12-2011 Perlindungan Tanaman dalam Persaingan Global
13
Kuliah 16-12-2011 Diskusi Umum, presentasi kelompok
14
Kuliah 23-12-2011 Diskusi Umum, presentasi kelompok
15
Penilaian
Syarat Ujian: min 70% hadir

Nilai akhir :
Nilai Tugas Presentasi (10%)
Nilai Ujian Sisipan (40%)
Nilai Ujian Akhir (40%)
Pengertian, Cakupan dan
Tujuan Perlindungan
Tanaman
PENGERTIAN
Perlindungan tanaman menurut
UU No. 12 / 1992 tentang Sistem Budidaya
Tanaman
PP No. 6/ 1995 tentang Perlindungan
Tanaman

Perlindungan Tanaman adalah segala upaya


untuk mencegah kerugian pada budidaya
tanaman yang diakibatkan oleh organisme
pengganggu tumbuhan
Organisme pengganggu tumbuhan
adalah semua organisme yang dapat
merusak, mengganggu kehidupan,
atau menyebabkan kematian
tumbuhan
Tanaman Pangan

Hamparan Padi Terserang Tikus


Tanaman Padi terserang Sundep
Hamparan Padi Terserang Wereng Cokelat
Padi terserang Nematoda
Jagung
Kemungkinan terserang
banyak jenis hama dan
penyakit:
Helicoverpa armigera
Penggerek Batang
Bulai
Jagung terserang Bulai
(Peronosclerospora maydis)
Kedelai
Hortikultura

Virus kerupuk pada cabai


Busuk Buah Cabai
(Ralstonia solanacearum)
Penggerek Umbi Kentang
(Phthorimaea operculella)
Layu Bakteri pada Tomat
Perkebunan

Kakao terserang Penggerek Buah Kakao


Kakao terserang Pengisap Buah Kakao
Busuk Buah Kakao (Phytophthora palmivora)
Penggulung Daun Teh
CVPD pada Jeruk
Kelapa
Terserang
Kumbang
Nyiur
(Oryctes
rhinoceros)
Gulma
Gangguan Non OPT
Kebakaran
Kekeringan
Banjir
Penjarahan lahan
PELAKSANAAN PERLINTAN
PASAL 20 dalam UU No. 12 / 1992
(1) Perlindungan tanaman dilaksanakan
dengan sistem PENGENDALIAN HAMA
TERPADU
(2) Pelaksanaan perlindungan tanaman
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
menjadi tanggung jawab masyarakat
dan Pemerintah
PERLINDUNGAN TANAMAN SECARA
STRUKTURAL ORGANISASI PEMERINTAHAN

Perlindungan tanaman merupakan kegiatan


MELINDUNGI TANAMAN dari gangguan OPT dan
non OPT
Gangguan OPT meliputi:
Hama
Penyakit
Gulma
Gangguan non OPT meliputi:
Anomali iklim
Kebakaran lahan
Penjarahan produksi dan lahan
PERLINDUNGAN TANAMAN sangat
menentukan kinerja atau hasil PROGRAM
AGRIBISNIS dalam beberapa aspek:

Kuantitas Produksi
Kualitas Produksi
Kontinuitas Produksi
Harga Produk
Biaya Produksi
Penghasilan dan keuntungan usaha tani
Iklim usaha di pedesaan, daerah, nasional
Daya saing produk di pasar domestik dan global
PERLINDUNGAN TANAMAN
DI ERA GLOBALISASI
1. Globalisasi PASAR semakin mengaburkan
perbedaan antara pasar domestik dan pasar
global.
2. Isu KUALITAS PRODUK dan KEAMANAN
PANGAN semakin penting dibandingkan isu
kuantitas produk pertanian.
3. Keamanan pangan menekankan bahwa
pangan yang dijual harus aman dari cemaran
FISIK, BIOLOGI dan KIMIAWI
4. Tingkat cemaran fisik, biologi dan kimia
pada suatu produk pertanian yang
dikonsumsi sangat ditentukan oleh
kegiatan perlindungan tanaman sejak
pertanaman sampai pasca panen
5. Konsumen GLOBAL menginginkan
produk pertanian yang tidak mengandung
residu pestisida dan bahan racun lainnya.
6. Penerapan PHT yang benar dapat
meningkatkan peluang menembus pasar
global
PERLINDUNGAN TANAMAN
DI ERA OTONOMI DAERAH
1) Setiap daerah memiliki sistem ekosistem
pertanian dan sistem sosial-ekonomi-
budaya yang khas.
2) Sistem perlintan / sistem PHT yang
diterapkan harus khas lokasi, khas daerah,
tidak seragam.
3) Teknologi perlintan harus memanfaatkan
sumber daya hayati LOKAL, diminimalkan
penggunaan masukan produksi yang boros
energi, seperti pupuk dan pestisida kimia
4) Daerah harus mampu mengembangkan
SDM, kelembagaan petani, pemerintah
dan swasta setempat. Untuk kegiatan
perlintan yang khas daerah, efektif dan
efisien
5) Daerah masih membutuhkan tenaga-
tenaga profesional yang dilatih dalam
menangani kegiatan perlintan di
daerahnya masing-masing
TUJUAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
Pencegahan, pengendalian dan
pemantauan/peramalan OPT
Peningkatan kuantitas dan kualitas hasil pertanian
Peningkatan daya saing produk pertanian di pasar
domestik dan global
Peningkatan penghasilan dan kesejahteraan petani
Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan
penurunan tingkat pencemaran lingkungan
Pengurangan risiko kecelakaan/keracunan kerja
oleh pestisida
Ilmu-ilmu pendukung kegiatan
Perlindungan Tanaman
TEKNIS: Entomologi Ekologi
Fitopatologi Meteorologi
Ilmu Gulma Tanah
Akarologi Agronomi
Nematologi dll.
Virologi
Bakteriologi
Mikologi
Vertebrata Hama
EKONOMI
SOSIAL
KAITAN PERLINDUNGAN TANAMAN
DAN KELOMPOK ILMU LAINNYA
Agronomi, sosek, tanah & pupuk, TEKNOLOGI PANGAN,
mekanisasi pertanian, irigasi, MEKANISASI, SOSEK,
perbenihan, pemuliaan, ekologi, PERLINTAN
sosek, klimatologi, PERLINTAN

K
O
N
Pengolahan Pengo S
Pembi Pemeli Penge gud Trans
tanah/ panen lahan PASAR
bitan haraan ringan ang port U
hasil
tan.
M
E
N
ON FARM OFF FARM

PRODUSEN
ORGANISASI STRUKTURAL
DIREKTORAT PERLINDUNGAN
PERKEBUNAN
DIREKTORAT JENDERAL
BINA PRODUKSI
PERKEBUNAN

SETDITJEN

DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT DIREKTORAT


PEMBENIHAN TANAMAN TANAMAN PENGEMBANGAN PERLINDUNGAN
SEMUSIM TAHUNAN PERKEBUNAN PERKEBUNAN
STRUKTUR ORGANISASI DINAS PERKEBUNAN
PROPINSI JAWA TENGAH

KEPALA DINAS

BAGIAN
TATA USAHA
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL SUB BAGIAN
SUB BAGIAN SUB BAGIAN SUB BAGIAN
HUKUM, HUMAS
KEPEGAWAIAN KEUANGAN DAN ORTALA
KEUANGAN

SUB DINAS SUB DINAS


PENGEMBANGAN SUB DINAS
SUB DINAS KELEMBAGAAN DAN
PRODUKSI PERLINDUNGAN
PROGRAM DAN PENGEMBANGAN
PERKEBUNAN
PERBENIHAN USAHA

SEKSI SEKSI SEKSI SEKSI


IDENTIFIKASI DAN PENGEMBANGAN DAN PENGEMBANGAN PENGAMATAN DAN
ANALIS DATA BUDIDAYA PERKEBUNAN SUMBER DAYA PERAMALAN HAMA
SEKSI PERIJINAN,
SEKSI SEKSI SEKSI PENGENDALIAN
PENGEMBANGAN USAHA
PERUMUSAN PROGRAM PERBENIHAN HAMA TERPADU
DAN KELEMBAGAAN
SEKSI SEKSI SARANA
SEKSI SEKSI PENGOLAHAN HASIL
PENGENDALIAN, PERLINDUNGAN TAN.
ALAT MESIN DAN PUPUK DAN PEMASARAN
EVALUASI DAN PELAPORAN PERKEBUNAN
PERLINDUNGAN TANAMAN
DALAM DAUR AGRIBISNIS

Tindakan Perlindungan tanaman


(Pengendalian OPT)

Pengolahan
Pembibit tanam Pemeli panen pengang Penyim
tanah/
an
pratanam haraan kutan panan PASAR
tana
man
PERLINDUNGAN TANAMAN sangat menentukan
kinerja atau hasil PROGRAM AGRIBISNIS
dalam beberapa aspek:
Kuantitas Produksi
Kualitas Produksi
Kontinuitas Produksi
Harga Produk
Biaya Produksi
Penghasilan dan keuntungan usaha tani
Iklim usaha di pedesaan, daerah, nasional
Daya saing produk di pasar domestik dan
global

Anda mungkin juga menyukai