Anda di halaman 1dari 21

Penatalaksanaan Stroke

non hemorragic et causa


trombus
102011144 CAHYO AJI RAHARJO
102011196 RESI SEPTIANI
102013367 JUFENTHIA ARDELIA
102013416 JERRYMIAS SALIMULYO
102014084 MARIA ANDRIANA NENO
102014186 NOBEL YONGER
102014192 DIAN PRISCILLA
102014218 PRISKA AMELIA BELOPANDUNG
102014258 LINDA GUNAWAN
SKENARIO

Seorang laki-laki berusia 63 tahun, datang dengan keluhan lemah


anggota gerak sebelah kiri dan bicara pelo sejak tadi pagi saat
bangun tidur.

RUMUSAN MASALAH
Maind Map
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik umum (kesadaran, pupil, motorik,


koordinasi, refleks patologis)
Pemeriksaan leher, kepala, jantung dan Ekstremitas
Pemeriksaan fungsi saraf pusat / neurologis
Gejala/tanda Penilaian Indeks
Kesadaran (1) Kompos mntis X 25
(2) Mengantuk Penurun Nyeri Babinski Jenis stroke
(3) Semi koma /koma an kepala
kesadara
Muntah (1) Tidak X2
(2) Ya
n
Nyeri kepala (1) Tidak X2 + + + Perdarahan
(2) Ya + - - Perdarahan
Tekanan darah Diastolik X 10% - + - Perdarahan
Ateroma (DM, Angina (1) Tidak X (-3)
pectoris) (2) Ya
- - + Iskemik
Konstanta -12 - - - Iskemik
Total SSS SSS > 1 Stroke
perdarahan
SSS < 1 Stroke iskemik
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan kimia darah
(gula darah sewaktu, faal ginjal, faal hepar, dan
profil lipid), pemeriksaan homeostasis ( PTT, APTT,
viskositas plasma).

gambaran hipodense sedangkan pada stroke


perdarahan menunjukkan gambaran hiperdens

Menentukan adanya lesi di batang otak (sangat


sensitif). Pemeriksan USG untuk menilai pembuluh
darah intra dan ekstra kranial, menentukan ada
tidaknya stenosis arteri karotis

Menentukan apakah lokasi pada sistem karotis


atau vertebrobasiler, menentukan ada tidaknya
penyempitan, oklusi atau aneurisma pada
pembuluh darah.
Working Diagnosa

Stroke iskemik et causa trombus


Diferensial diagnosis
Gejala klinis
Epidemiologi
Patofisiologi
Faktor Resiko
Bisa dikendalikan Potensial bisa Tidak bisa
dikendalikan dikendalikan
Hipertensi Diabetes Melitus Umur
Penyakit Jantung Hiperhomosisteinemia Jenis kelamin
Fibrilasi atrium Hipertrofi ventrikel kiri Herediter
Endokarditis Ras dan etnis
Stenosis mitralis Geografi
Infark jantung
Merokok
Anemia sel sabit
Transient Ischemic
Attack (TIA)
Stenosis karotis
asimtomatik
Penatalaksanaan
Farmakologi:

Anti-platelet agents
Aspirin: mengurangi kombinasi risiko stroke, infark miokard,
kematian vaskular.
Range dosis dari 50 mg 325 mg/ hari.
Efek samping: rasa tidak nyaman lambung

Vitamin Neurotropik: B1,B6, B12


Pencegahan
Prognosis

Prognosis dipengaruhi usia pasien, penyebab


stroke dan kondisi medis lainnya yang
mengawali atu menyertai stroke. Penderita
dengan resiko tinggi biasa akan mengalami
stroke kedua.
Simpulan
Berdasarkan anamnesis, pemerriksaan neuroligik, pemeriksaan fisik
dan penunjang, pasien dengan keluhan lemah anggota gerak
sebelah kiri dan bicara pelo sejak tadi pagi saat bangun tidur
menderita stroke non hemorragik karena trombus. Manifestasi klinis
bergantung pada neuroanatomi dan vaskularisasi yang terkena.
Komplikasi yang dapat terjadi berupa pneumonia, septikemia, DVT,
emboli paru, infark miokard, dsb. Rekurensi dapat dicegah terutama
dengan berhenti merokok dan manipulasi diet. Penderita yang
selamat memiliki risiko tinggi mengalami stroke kedua
TERIMA KASIH
Find out more at the PowerPoint Getting Started Center
(Click the arrow when in Slide Show mode)

Anda mungkin juga menyukai