Anda di halaman 1dari 25

THERMAL SEMEN

PENGARUH TEMPERATUR
TINGGI TERHADAP KUALITAS
KETAHANAN SEMEN
SEMEN

SIFAT FISIK
ADDITIVE
PENGARUH TEMPERATUR
SIFAT FISIK SEMEN
DENSITAS
RHEOLOGI
THICKENING TIME
FILTRATION LOSS
COMPRESSIVE STRENGTH DAN SHEAR BOND
STRENGTH
FREE WATER
DENSITAS

Densitas dari suspensi semen


didefinisikan sebagai perbandingan antara
jumlah berat bubuk semen, air pencampur,
dan additive terhadap jumlah volume
bubuk semen, air pencampur dan additive
SGS =
Ws Wad Wair
Vs Vad Vair
Densitas suspensi semen sangat berpengaruh
terhadap tekanan hidrostatis suspensi semen
didalam lubang sumur. Bila formasi tidak
sanggup menahan tekanan suspensi maka akan
menyebabkan formasi pecah, sehingga terjadi
lost circulation.
Densitas suspensi semen yang rendah
digunakan dalam operasi primary cementing,
guna menghindari terjadinya fracture pada
formasi yang lemah.
Sedangkan densitas suspensi semen
yang tinggi digunakan bila tekanan formasi
cukup besar.
RHEOLOGI

YIELD POINT
PLASTIC VISCOSITY
PLASTIC VISCOSITY

Viscositas plastic (plastic viscosity)


seringkali digambarkan sebagai bagian
dari resistensi untuk mengalir yang
disebabkan oleh friksi mekanik.
YIELD POINT

Yield point adalah bagian dari resistensi


untuk mengalir oleh gaya tarik menarik
antar partikel. Gaya tarik menarik ini
disebabkan oleh muatanmuatan pada
permukaan partikel yang didispersi dalam
fasa fluida.
Untuk menentukan plastic viscosity (p) dan
yield point (Yp) dalam satuan lapangan
digunakan persamaan Bingham Plastic :
p = C600 C300
Yp = C300 - p
Dimana :
p = Plastic Viscosity, Cp
Yp = Yield point, lb/100ft
C600 = Dial reading pada 600 rpm
C300 = Dial reading pada 300 rpm
THICKENING TIME
Thickening time didefinisikan sebagai waktu
yang diperlukan suspensi semen untuk
mencapai konsistensi sebesar 100 UC (Unit of
Consistency). Konsistensi sebesar 100 UC
merupakan batasan bagi suspensi semen masih
dapat dipompakan lagi, sebab bila lebih dari itu,
semen akan berbentuk corn sehingga sulit
untuk untuk dipompa. Jika dipaksakan semen
bisa rusak.
Dalam penyemenan, sebenarnya yang dimaksud
dengan konsistensi adalah viscositas, hanya dalam
pengukuran ada perbedaan prinsip, sehingga
penggunaan konsistensi ini dapat digunakan untuk
membedakan viscositas pada operasi pemboran (lumpur
pemboran) dan operasi penyemenan.
Thickening time suspensi semen ini sangatlah penting,
waktu pemompaan harus lebih kecil dari thickening time,
karena bila tidak, akan menyebabkan suspensi semen
akan mengeras terlebih dahulu sebelum seluruh
suspensi semen mencapai target yang diinginkan, dan
bila mengeras di dalam casing merupakan kejadian yang
sangat fatal dalam operasi pemboran selanjutnya.
Untuk memperpanjang atau
memperlambat thickening time perlu
ditambahkan retarder kedalam suspensi
semen, seperti Calsium lignosulfonate,
Carboxymethyl Hidroxyethyl Cellulose dan
senyawasenyawa asam organic.
FILTRATION LOSS
Filtration loss didefinisikan sebagai
peristiwa hilangnya cairan dari suspensi
semen masuk ke dalam formasi
permeabel yang dilaluinya. Cairan yang
hilang dalam formasi ini sering disebut
sebagai filtrat, dimana filtrat yang hilang
tidak boleh terlalu banyak sebab akan
mengakibatkan suspensi semen
kekurangan air. Kejadian inilah yang
disebut flash set.
Untuk mengontrol besar kecilnya filtration loss dapat
digunakan :
Fluid Loss Control Agents.
Yaitu additif-additif yang berfungsi mencegah
hilangnya fasa liquid semen ke dalam formasi
sehingga terjaga kandungan cairan. Additivenya :
polymer, CMHEC, dan latex
Lost Circulation Control Agents.
Yaitu additive yang berguna mengontrol hilangnya
suspensi semen ke dalam formasi yang lemah atau
bergua. Additivenya : gilsonite, cellophane flakes,
gipsum, bentonite, dan nut shells
COMPRESSIVE STRENGTH DAN SHEAR BOND STRENGTH

compressive strength didefinisikan


sebagai kekuatan semen dalam menahan
tekanan-tekanan yang berasal dari formasi
maupun dari casing
shear bond strength didefinisikan sebagai
kekuatan semen dalam menahan berat
casing
Jadi compressive strength menahan tekanan-
tekanan dalam arah horizontal, sedangkan
shear strength menahan tekanan-tekanan dalam
arah vertikal.
additive berfungsi untuk menaikkan compressive
strength dan juga untuk menurunkan
compressive strength. Additive untuk menaikkan
compressive strength diantaranya adalah
kalsium klorida, pozzolan, barite, sedangkan
additive untuk menurunkan compressive
strength adalah bentonite, sodium silikat.
Pengukuran shear bond strength
dilakukan karena pada saat pengukuran
compressive strength tidak menunjukkan
harga shear strength dari ikatan antara
semen dengan casing atau semen dengan
formasi batuan.
Untuk mencapai hasil penyemenan yang
diinginkan maka strength semen harus mampu
untuk :
Melindungi dan menyokong casing.
Menahan tekanan hidrolik tinggi tanpa terjadi
perekahan.
Menahan goncangan selama operasi pemboran
dan perforasi .
Menyekat lubang dari fluida formasi yang korosif.
Menyekat antar lapisan yang permeabel.
FREE WATER
Free water didefinisikan sebagai kandungan air
bebas yang terpisahkan dari suspensi semen.
Apabila harga free water ini terlalu besar
melebihi batas air maksimum maka akan terjadi
poripori pada suspensi semen. Ini akan
mengakibatkan suspensi semen mempunyai
permeabilitas besar, sehingga bisa
menyebabkan kontak fluida antara formasi
dengan annulus dan strength semen berkurang.
Dalam penentuan harga free water ini, hal
yang perlu diperhatikan adalah WCR
(Water Cemen Ratio, yaitu perbandingan
air yang dicampur terhadap bubuk semen
sewaktu suspensi dibuat)
Batasan air dalam suspensi didefinisikan
sebagai kadar minimum dan kadar
maksimum air:
Kadar Minimum Air.
Kadar air minimum adalah jumlah air yang dicampurkan
tanpa menyebabkan konsistensi suspensi semen lebih
dari 30 UC
Kadar Maksimum Air.
Adalah batas air yang dicampurkan ke dalam campuran
suspensi semen tanpa menyebabkan pemisahan lebih
dari 3.5 mL dalam 250 mL suspensi semen, bila
didiamkan selama 2 jam pada temperature kamar
Kandungan API normal dalam suspensi semen

API Class Cement Water % by weight Water

of Cement Gal per Sack L per Sack

A and B 46 5,19 19,6

C 56 6,32 23,9

D, E, F, and H 38 4,29 16,2

G 44 4,97 18,8

Tentative - - -
ADDITIVE
HIDRASI TERHADAP TEMPERATUR

Anda mungkin juga menyukai