Anda di halaman 1dari 16

BAKTERI AKIBAT INFUKSI

SARAF
KELOMPOK 5 :
Nurlaelah Fitriana Hasmidar
Fitriah Rahmadhani Je l s i n t i a E r n a
Yo h a n e s D e l u Lisdayanti
Murniati Rasmi
A. SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan salah satu sistem koordinasi
yang bertugas menyaimpaikan rangsangan dari respon
untuk deteksi dan direspon oleh tubuh. Sistem saraf
memungkinkan makhluk hidup tanggap dengan cepat
terhadap perubahan perubahan yang terjadi di
lingkungan luar maupun dalam.
FUNGSI SISTEM SARAF SEBAGAI SISTEM
KOORDINASI
1.Pengatur atau pengendali kerja organ
tubuh
2.Pusat pengendali tanggapan
3.Alat komunikasi dengan dunia luar
MACAM-MACAM SEL SARAF
1. Sel saraf sensorik
2. Sel saraf motorik
3. Sel saraf intermediet
B. BAKTERI PATOGEN
Bakteri merupakan micro organisme yg berukuran
kecil dan jumlahnya yg banyak dah hidup disekitar
kita.
Patogen adalah mikroorganisme yang dapat
menyebabkan penyakit pada organism lain.
Kemampuan pathogen untuk menyebabkan
penyakit disebut dengan patogenisitas.
BAKTERI PATOGEN PADA SISTEM SARAF
1. Neisseria meningitidis

a. Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Bacteria
Filum : Proteobacteria
Class : Beta Proteobacteria
Ordo : Neisseriales
Famili : Neisseriaceae
Genus : Neisseria
Spesies : Neisseria
meningitidis
b. morfologi
berbentuk: diplokokus
bersifat ;gram negatif
ukuran :0,8 Nm
tidak mampu berbentuk spora

C. karakteristik
penyakit meningokokus adalah satu penyakit berjangkit. neisseria menigitides
(meningokokus) merupakan bakteri kokus gram negatif yang secara alami hidup di
dalam tubuh manusia. meningokokus bisa menyebabkan infeksi pada selaput yang
menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang (meningitis), infeksi darah, dan
infeksi berat lainnya pada dewasa dan anak-anak.

d. patogenesis
manusia adalah satu-satunya inang dimana meningococci menjadi patogen. hidung
dan tenggorokan merupakan pintu masuk bagi penyakit yang disebabkan oleh
meningococci.
E. Pengobatan.
1. Penicilin
- diberikan penicilin, 20 juta unit secara intravena setiap hari selama + 7hari.
2. Chloramphenicol
- diberi chloramphenicol selama 7 hari dengan dosis 4 g..
2. clostridium tetani

a. klasifikasi ilmiah
kingdom : bacteria
division : firmicutes
class : clostridia
order : clostridiales
family : clostridiaceae
genus : clostridium
species : clostridium
tetani

b. sifat bakteri
bentuk batang, berspora, dapat bergerak, gram positif, mengeluarkan exotoxin
bentuk sporanya lebih besar dari selnya, dan letaknya terminal (di ujung) menyerupai
sendok. bentuk sporanya dapat bertahan hidup sampai bertahun-tahun. di alam,
bakteri ini terdapat pada tanah dan kotoran herbivora terutama kuda.

C.bentuk/ morfologi
bentuk ; basil panjang
berukuran;
panjang 2-5 mikron dan
lebar 0,4-0,5 mikron. g.

d.penyakit yang ditimbulkan


penyakit yang ditimbulkannya adalahtetanus.
-dapat terjadi sebagai komplikasi pada luka tusuk,
patah tulang terbuka,
-luka bakar,
-pembedahan,
-penyuntikan,
-gigitan binatang
, --melahirkan atau luka pemotongan umbilicus (tali pusat).
PENCEGAHAN
Pencegahan yang dilakukan meliputi :
Perawatan Luka Yang Baik, Terhadap Luka Yang Terkontaminasi Tanah, Terutama
Luka Tusuk Yang Dalam.
Pemberian Antitetanus Serum (Antitoxin) Pada Penderita Luk Yang Diduga Terjadi
Kontaminasi oleh Clostridium tetani.
Imunisasi aktif, baik bersama Dihpteria dan pertussis (DPT vaccine) atau secara
tersendiri (tetanus toxoid).
Gambar penyakit tetanus
3. Mycobacterium leprae

a. Klasifikasi Ilmiah
Kingdom : Bacteria
Filum : Actinobacteria
Class : Actinomycetales
Ordo : Corynebacterineae
Family : Mycobacteriaceae
Genus : Mycobacterium
Spesies : Mycobacterium leprae
b. sifat bakteri
bentuk batang, gram positif, tahan asam (acid-fast), tidak bergerak. sampai
sekarang belum berhasil dibiakkan basil lepra dalam suasana panas dan lembab
dapat tetap hidup selama 9-16 hari. jika terkena sinar matahari secara langsung
dapat bertahan hidup selama 2 jam, terhadap sinar uv hanya dapat bertahan 30
menit.

C. morfologi
. secara morfologi kuman ini berbentuk pleomorf lurus dengan kedua ujung bulat
dengan ukuran panjang 1- 8 mikron dan lebar 0,2-0,5 mikron, bersifat tahan asam,
berbentuk batang dan gram pisitif, biasanya berkelompok dan ada yang tersebar
satu-satu, hidup dalam sel terutama jaringan yang bersuhu dingin seperti kulit,
mukosa hidung, saraf tepi (terutama sel schwan). dengan pewarnaan zielh neelsen
termasuk golongan basil tahan asam. mycobacterium leprae tidak dapat dikultur
dengan media buatan. kuman ini tumbah lambat dan untuk membelah dirinya
memerlukan waktu sekitar 20-30 hari.

D. patologi
tipe lepra pada seseorang dapat berubah-ubah sesuai dengan keadaan imunitas
atau keberhasilan pergobatan pada orang tersebut. akan tetapi sifat-sifat dan
virulensi basil lepra tidak berbeda, walaupun diisolasi dari penderita dengan tipe
yang berbeda-beda.
Gambar penyakit kusta

Anda mungkin juga menyukai