Anda di halaman 1dari 29

KECEPATAN CAHAYA

DI UDARA

Disusun oleh
Anti Haryanti (1404176)
Pris Izma (1400538)
TUJUAN

Menentukan Cepat Rambat


Cahaya di Udara
DASAR TEORI

Cahaya merupakan salah satu dari gelombang


elektromagnetik. Namun, berdasarkan teori kuantum
cahaya merupakan sederetan paket-paket energi (yang
disebut foton). Tetapi kedua teori ini saling memberikan
konstribusi untuk menjelaskan fenomena itu. Kita tinjau
bahwa cahaya merupakan gelombang elektromagnetik
yang merambat dalam suatu medium vakum, karena
cahaya merupakan gelombang elektromagnetik yang
dirambatkan, maka gelombang memiliki energi yang
dikandungnya. Dengan kemampuan itu maka cahaya
memiliki kecepatan.
DASAR TEORI

Pengukuran laju cahaya yang dilakukan dapat


diketahui berdasarkan persamaan

=

Jarak tempuh diukur dengan menggunakan
mistar secara langsung dan waktu tempuh
menggunkan beda fase yang ditunjukan oleh dua
gelombang cahaya laser pada osiloskop
DASAR TEORI
DASAR TEORI

Beda fase dinyatakan dalam


2 1
=
2 1
karena 1 = 2 = maka
1
= (2 1 )

1
=

= .
DASAR TEORI

Dengan jarak total yang ditempuh oleh cahaya adalah =


1 + 2
Keterangan:

1 = jarak dari emiter ke cermin pemantul


2 = jarak dari cermin pemantul ke receiver

Setelah itu kemudian bisa menggunakan persamaan


operasional untuk menentukan cepart rambat cahayanya

= =
.
DASAR TEORI

Jika berkas sinar laser yang berasal dari pemancar


(emitter) diarahkan ke cermin pemantul dengan
panjang lintasan L1 oleh cermin sinar tersebut
dipantulkan ke penerima (receiver) dengan panjang
lintasan L2 dan dengan selang waktu t. Osiloskop
menangkap dua gelombang cahaya, masing-masing
dari emitter ketika cahaya laser dipancarkan dan
kedua dari receiver ketika cahaya laser yang
dipantulkan cermin diterima, seperti gambar di
bawah ini.
DASAR TEORI

Secara bersamaan, gelombang pertama dibentuk ketika


cahaya laser dipancarkan oleh emitter, gelombang kedua
dibentuk beberapa saat setelah cahaya laser berjalan
melalui lintasan optiknya, yaitu dari emitter ke cermin
pemantul dan diterima receiver. Dua gelombang yang
dibentuk pada waktu yang tidak bersamaan ini
ditampilkan oleh osiloskop dengan beda fase tertentu,
yang bergantung pada panjang lintasan optik cahaya laser.
ALAT DAN BAHAN

1. Cermin pantul 4. Osiloskop


2. Emiter 5. Penggaris
3. Kabel konektor 6. Receiver
ALAT DAN BAHAN
PROSEDUR PERCOBAAN

1. Mengukur suhu awal ruangan percobaan.


2. Menyiapkan alat dan bahan.
3. Menyusun alat percobaan seperti pada
gambar berikut
PROSEDUR PERCOBAAN

4. Menghubungkan ground pada emitter dan


receiver dengan menggunakan lead wire.
5. Menghubungkan channel 1 osiloskop pada
terminal keluaran emitter.
6. Menghubungkan channel 2 osiloskop pada
terminal keluaran receiver.
7. Menyalakan emitter dan receiver menunggu
sampai modulasinya tetap.
PROSEDUR PERCOBAAN

8. Mengatur fokus laser.


9. Mengatur cermin pemantul agar sinar yang berasal
dari emitter tepat berada pada pusat cermin.
10. Mengatur posisi vertikal pada osiloskop sehingga
channel 1 dan channel 2 berada pada sumbu
horizontal yang sama.
11. Menghitung waktu yang diperlukan sinar untuk
menempuh lintasan tertentu dengan cara
menghitung besarnya beda fase yang terbaca pada
osiloskop untuk kedua gelombang yang terbentuk.
PROSEDUR PERCOBAAN

12. Mencatat besarnya lintasan yang telah ditempuh


gelombang.
13. Melakukan percobaan tersebut sebanyak 10 kali
dengan mengubah-ubah jarak antara cermin
pemantul dengan emiter dan receiver, lalu
menghitung beda fase gelombang untuk setiap
lintasan yang di tempuh.
14. Merapihkan kembali alat dan bahan yang
telah digunakan.
15. Mengukur suhu akhir ruangan percobaan.
DATA PERCOBAAN
No. () () (

1 5.8 77.1 78.8


2 6.0 81.5 82.8
3 6.0 82.4 83.2
4 6.40 86.2 87.6
5 6.60 88.6 89.3
6 6.60 89.7 90.1
7 6.80 91.8 92.5
8 7.00 94.1 95.3
9 7.00 95.2 96
10 7.00 94.3 94.9
PENGOLAHAN DATA
( ) = + ()

= ( )

5.80 1.559 2.69
6.00 1.643 2.74
6.00 1.656 2.76
6.40 1.738 2.72
6.60 1.779 2.70
6.60 1.798 2.72
6.80 1.843 2.71
7.00 1.894 2.71
7.00 1.912 2.73
7.00 1.892 2.70

METODE STATISTIK
PENGOLAHAN DATA


=

2.72 /
=

= 2.72 /

METODE STATISTIK
PENGOLAHAN DATA
( ) () ()
2.69 -2.93 8.56
2.74 2.11 4.47
2.76 4.28 1.83
2.72 -1.56 2.44
2.70 -2.17 4.72
2.72 7.0544 4.98
2.71 -6.8939 4.75
2.71 -1.1474 1.32
2.73 1.4241 2.03
2.70 -1.4331 2.05
= 4.25

METODE STATISTIK
PENGOLAHAN DATA

Ketidakpastian :
2
=
1 c=

4,25 x 1013 2 2 c= , , /
=
(10 1)

= ,

METODE STATISTIK
PENGOLAHAN DATA

,
K = % = % = , %
,

Persentase kesalahan jika dibandingkan dengan literatur adalah :


% = %

, ,
% = %
,
% = , %

METODE STATISTIK
PENGOLAHAN DATA

METODE GRAFIK
PENGOLAHAN DATA


c= =

=
c= (, , ) / =

METODE GRAFIK
PENGOLAHAN DATA
,
K = % = % = . %
,

Persentase kesalahan jika dibandingkan dengan literatur adalah :


% = %

, ,
% = %
,
% = , %

METODE GRAFIK
ANALISIS
Berdasarkan eksperimen, maka nilai cepat rambat cahaya di udara yang
diperoleh yaitu:

1. Metode Statistik
= 2.72 0.0217 108 m/s
0.0217 108
Dengan presentasi kesalahan, 100% = 100% =
2.72 108
0.80%
Persentase kesalahan jika dibandingkan dengan literatur adalah:

| | 2.72108 2.998108
100% = = 9,03%
2.998108
ANALISIS

2. Metode Grafik Origin


= 2.745 0.013 108 m/s

Dengan presentasi kesalahan, 100% =

0.0137 108
100% = 0.5%
2.745 108

Persentase kesalahan jika dibandingkan dengan literatur


adalah:

| | 2.745108 2.998108
100% = = 8.36%
2.998108
FAKTOR PENYEBAB ADANYA PERBEDAAN
Sulitnya mengarahkan cahaya pantulan dari emitter
ke cermin sehingga cahaya pantulan dari cermin
yang diterima oleh receiver pun tidak selalu fokus,
yang kemudian menyebabkan grafik yang terbaca
pada osiloskop terkadang gambarnya kabur.
Ketidaktelitian menetapkan garis puncak kedua
gelombang pada tampilan osiloskop.
Kurangnya ketelitian alat ukur seperti osiloskop dan
mistar.
Kesalahan paralaks yang dilakukan pengamat.
HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
DALAM EKSPERIMEN
Usahakan agar kedua gelombang pada osiloskop
terlihat jelas sehingga beda fase yang terukur oleh
osiloskop akurat dan waktu tempuh cahaya pun
lebih akurat.
Sebaiknya sinar laser jatuh pada pusat cermin
sehingga pantulannya dapat diarahkan dengan
tepat ke receiver.
Ketika membaca osiloskop, usahakan beda
fasenya tepat pada puncak kedua gelombang.
Lebih teliti dalam pembacaan skala seperti jarak
tempuh cahaya dari emitter ke cermin pantul
maupun dari cermin pantul ke receiver.
KESIMPULAN

Berdasarkan eksperimen yang telah dilakukan, maka nilai cepat


rambat cahaya di udara, yaitu:

1. Metode Statistik
= 2.72 0.0217 108 m/s
dengan kesalahan presisi 0.8% dan kesalahan akurasi
9,03%
2. Metode Grafik Origin
= 2.745 0.013 108 m/s
Dengan kesalahan presisi 0.5% dan kesalahan akurasi8.36%

Anda mungkin juga menyukai