Radiasi dari objek yang lebih panas akan terkonsentrasi pada panjang
gelombang yang lebih pendek. Radiasi dari matahari maupun bola lampu biasanya
terkonsentrasi di dekat cahaya tampak sedangkan radiasi dari benda-benda di suhu
bumi lebih banyak terkonsentrasi di sekitar inframerah.
Gambar 1. Rumah kaca. Ji adalah radiasi sinar matahari yang masuk dan J0 adalah
rasiasi yang terpantul ke luar dari permukaan, dimana x menunjukkan radiasi yang
terserap oleh lapiran kaca. Maka, xJ0 adalah rasiasi yang diserap dan (1 – x)J0
menunjukkan sisa radiasi yang akan diteruskan kembali. Sebagian dari radiasi
yang diserap (x/2)J0 akan diradiasikan ke lapisan luar dan sebagian laginnya akan
diradiasikan ke dalam.
Sekarang, kita dapat mengembangkan penjelasan kuantitatif dari efek
rumah kaca menggunakan prototipe yang ada (Gambar 1). Diasumsikan
temperatur permukaan dan kaca adalah stabil sehingga sehingga rasio jumlah
energi yang mengalir masuk dan keluar adalah sama. Ji merupakan simbol untuk
fluks energi radiasi matahari yang masuk, yang sebagian besar tampak dalam
spektrum, dan J0 radiasi yang mengarah keluar dari bumi. Sebagian dari cahaya
matahari dipantulkan kembali namun, sebagian besarnya akan diserap lalu
diteruskan dalam panjang gelombang inframerah. Sementara itu, x menunjukkan
bagian radiasi keluar yang diserap oleh lapisan kaca. Bagian ini kemudian akan
diradiasikan kembali dari lapisan kaca dimana (x/2)J0 – nya akan kembali ke
dalam menuju permukaan bumi dan sebagiannya lagi, (x/2)J0 akan menuju keluar.
Jika tidak ada kaca, maka permukaan bumi dapat dengan mudah
meradiasikan kembali tingkat energi yang sama dengan yang ia terima dari
matahari (𝐽0 = 𝐽𝑖 ). Tetapi, persaamaan (1) menunjukkan bahwa adanya
kaca meningkatan tingkat radiasi energi permukaan bumi sebesar
2
(2−𝑥)). Karena energi terpancar sebanding dengan pangkat empat suhu,
𝐽𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑒𝜎𝑇 4
𝑇0′4 2 𝑇0′ 2 1⁄
4 =2−𝑥 →
𝑇0
=(
2−𝑥
) 4
𝑇0