Anda di halaman 1dari 40

Perpindahan

Kalor

Pertemuan ke-13
28 November 2016

By Retno Ringgani, S.T., M.Eng


Faktor Bentuk Radiasi
 

= cos cos (

Gambar 5-3 : Bagan menunjukkan unsur bidang yang digunakan untuk menurunkan faktor bentuk.

− Dua benda hitam


− Persamaan umum untuk pertukaran energi antara keduanya yang Tempat berbeda
F1-2 = fraksi energi dari permukaan 1 → 2
F2-1 = fraksi energi dari permukaan 2 → 1
Eb1 A1 F12 = Energi dari permukaan 1 → 2
Eb2 A2 F21 = Energi dari permukaan 2 → 1

Bila permukaan semuanya hitam , seluruh radiasi yang


menimpanya akan diserap , sehingga pertukaran energi netto
:
Eb1 A1 F12 − Eb2 A2 F21 = φ1 −2

Pada temperatur permukaan yang sama, tidak terjadi


pertukaran energi, sehingga → φ1 −2 = 0
→ Eb1 = Eb2
→ A1 F12 = A2 F21 → Am Fmn = An Fnm
Hubungan Resiprositas
Sehingga
φ 1−2 = A1 F12 ( Eb1 − Eb2 ) = A2 F21 ( Eb1 – Eb2 )
Untuk faktor bentuk , bermacam – macam geometrik
dapat dilihat pada grafik :

Holman = Fig 8 – 12 s/d 8 – 16


Kreith = Fig 5 – 20 s/d 5 – 22
Hubungan antara berbagai faktor bentuk
Hubungan antara berbagai faktor bentuk
Faktor bentuk A3 → A1,2
F3 – 1,2 = F3 – 1 + F 3 – 2

A3 F3 − 1 ,2 = A3 F3 – 1 + A3 F3 – 2
Dengan hubungan Resiprositas :
A3 F3 − 1 ,2 = A1,2 F 1,2 − 3

A3 F 3 – 1 = A1 F1 – 3
A3 F 3 – 2 = A2 F 2 −3
Persamaan tersebut dapat ditulis kembali :
A1,2 F1,2 – 3 = A1 F 1 – 3 + A2 F2 – 3
Gambar 5-4 : Bagan menunjukkan beberapa hubungan antara factor bentuk
Dapat diartikan :
Radiasi total yang mencapai permukaaan 3 adalah
jumlah radiasi dari permukaan 1 dan 2.
Contoh Soal
  
Perpindahan Panas antara benda hitam.
Dua plat hitam sejajar ukuran 0,5 x 1,0 m terpisah
pada jarak 0,5 m. Salah satu plat dipelihara pada
suhu 1000°C dan yang satu lagi 500 °C .
Berapa pertukaran kalor radiasi antara kedua plat
tersebut ?
Penyelesaian :
= = 1,0
= = 2,0

Dari
  gambar Fig 8.12 (Holman) :
diperoleh F12 = 0.285

Perpindahan kalor :
q = A1 F12 ( Eb1 − Eb2 ) = σ A1 F12 ( − )

q = σ A1 F12 ( − )
= ( 5,669 x 10-8 ) (0,5) (0,285) ( 13734 − 7734 )
= 18,73 kW
5.3.Perpindahan panas antara benda tak
hitam
Benda hitam → energi radiasi akan diserap
Benda tak hitam → energi radiasi , sebagian
diserap , sebagian dipantulkan ke permukaan

Asumsi :
- permukaan bersifat baur
- suhu seragam
- sifat-sifat refleksi dan emisinya adalah konstan di
seluruh permukaan
 
Definisi :

G = Iradiasi : total radiasi yang menimpa suatu permukaan per waktu


per luas

J = Radiositas : total radiasi yang meninggalkan suatu permukaan per


waktu per luas

G dan J : seragam pada setiap permukaan

Radiositas : Jumlah energi yang dipancarkan (emisi) dan energi


dipantulkan ( refleksi)
J = ε Eb + G

ρ = refleksivitas
ε = emisivitas
Eb = daya emisi benda hitam

α +  τ = 1
Dengan transmisivitas (τ ) dianggap nol, sehingga :

= 1–α ; adsorpsi = emisivitas

Maka nilai , = 1 − ε

Sehingga persamaan radiositas menjadi :


J = ε Eb + ( 1 − ε ) G

Energi
  netto yang meninggalkan permukaan ialah selisih dari
radiositas dan iradiasi :
= J–G
= ε Eb + ( 1 – ε ) G – G

→ q = ( Еb − J)

q = sebagai tahanan ruang


Pertukaran energi radiasi antara Permukaan A1 ke A2 adalah J1 A1 F12
Pertukaran energi radiasi antara Permukaan A2 ke A1 adalah J2 A2 F21
q 1 – 2 = J1 A1 F12 − J2 A2 F21

Dimana : A1 F12 = A2 F21


q 1 – 2 = ( J1 − J2 ) A1 F12 = ( J1 – J2 ) A2F21

atau q12 = sebagai tahanan permukaan


 

Gambar 5-5 : Unsur yang menggambarkan tahanan ruang


dalam metode jaringan radiasi
 tahanan ruang =

tahanan permukaan =
Misalkan = 2 permukaan yang hanya saling bertukar
kalor saja dan tidak ada yang lainnya , maka dapat
digambarkan jaringannya.
 

Gambar 5-6 : Jaringan radiasi untuk 2 permukaan yang


saling melihat dan tidak melihat permukaan yang lain.
qnet =

qnet =

Perpindahan
  Kalor Neto :
Beda potensial menyeluruh dibagi dengan jumlah semua
tahanan
qnet =

Tahanan () :
tahanan ruang =

tahanan permukaan =
Misalkan : perpindahan panas untuk 3 permukaan
Kasus :
Dua permukaan rata yang saling
bertukaran kalor tapi berhubungan
dengan permukaan ketiga yang tidak
menukar kalor (permukaan tiga
diisolasi sempurna).

Namun permukaan ketiga


mempengaruhi proses perpindahan
kalor , karena permukaan ketiga
menyerap dan meradiasikan kembali
energi ke kedua permukaan yang
bertukar kalor
Gambar 5-7 : Jaringan radiasi untuk 3
permukaan yang saling melihat dan
tidak melihat permukaan yang lain.
 
q 1 – 2 = J3 tidak dihubungkan dengan tahanan-
permukaan radiasi karena permukaan 3
tidak bertukaran energi.
 q 1–3 =
F13 = 1 – F12
F23 = 1 – F21
Jaringan seri-pararel
qnet =

q netto =
Contoh Soal
a)Hitunglah perpindahan panas secara radiasi /
pancaran) antara 2 bidang abu – abu yang
ukurannya 5 ft x 5 ft , jarak antara kedua bidang = 10
ft dan berhadapan satu sama lain. Bidang I
suhunya 540 ° F dengan ε1 = 0,6 dan bidang II
suhunya 1040 °F dengan ε2 = 0,8 ( Bid. sejajar ).
b) sama dengan (a) tetapi kedua bidang itu tegak
lurus satu sama lain.
JAWABAN
a.) 2 bidang sejajar
x = 5 ft
y = 5 ft
L = D = 10 ft

Bid. I → T1 = 540 + 460 = 1000 ° R , ε1 = 0,6

Bid. II → T2 = 1040 + 460 = 1500 ° R , ε2 = 0,8


 q12 = ?  
Dari grafik → =0,06
= = 0,5
= = 0,5

A1 = A2 = 5 x 5 = 25 ft2 = A
q1-2 = =
Rt = =
= = = 1,42

q = 0,1714 x 10 -8 { (1500)4 - ( 1000)4 } ( 1,42) = 9887,6 Btu/jam


 2 bidang saling tegak lurus
b)
Ratio :
= = 1,0
=

Dari grafik → F12 = 0,2


q1-2 = =

Rt = =
= = 4,225

q = 0,1714 x 10 -8 ( 4,225 ) { (1500)4 - ( 1000)4 }


= 29.419 , 2 Btu/jam
 Bidang sejajar tak berhingga

Dua bidang sejajar tak hingga = A1 dan A2 , dan F12 = 1,0

Dapat dilihat pada gambar 5.6, sehingga diperoleh


persamaan sbb:
→ =
   dua silinder panjang konsentrik
Bila

pertukaran radiasi antara 2 permukaan silinder.


q=

Bila
  diterapkan pada benda cembung yang
dilingkungi seluruhnya oleh permukaan cekung yang
luas :
→0

Hubungan sederhana :
q = σ A1 ()
5.4 Perisai Radiasi
Digunakan untuk memperlambat perpindahan
panas menyeluruh

→ tidak menyampaikan dan tidak mengambil


panas dari sistem, tetapi hanya menambah suatu
tahanan dalam lintasan aliran panas.
Gb5-9 : Radiasi antara 2 bidang sejajar tak
berhingga dengan a) perisai dan b) tanpa perisai
( = ( =

2 p
→ = = e
r
q/A i
Bila = = s
a
i
→ = ( )
1 3 2
1/2
→ =

= → Laju alir panas = Laju alir panas tanpa perisa


Jaringan radiasi

Gambar 5-10 : Jaringan radiasi antara 2 bidang sejajar yang dipisahkan


oleh sebuah perisai radiasi .
Tanpa perisai

Dengan menggunakan perisai :

=
2 bidang tidak sejajar
Emisivitas semua permukaan sama diberi n perisai

Tahanan permukaan sama

Tahanan ruang = n +1

Faktor bentuk = 1 ( But /jam)

Tahanan total = R ( n perisai ) = (2n + 2) ( ) + (n +1) (1)

= (n +1) ( - 1)

Tahanan tanpa perisai :

R (o) = + − 1 = - 1
→ ( = (

Contoh ;

Dua bidang parallel yang sangat luas, mempunyai 0,3 dan = 0,8, saling bertukar kalor.

Tentukan % pengurangan perpindahan panas apabila diantara 2 bidang ditempatkan perisai AL ( 0,04)

Penyelesaian :

Perpindahan Panas tanpa perisai

= = 0,279 (
Perpindahan Panas dengan perisai :

Tahanan : = = 2,333

= = 24,0

= = 0,25

Tahanan total :

= 2,333 + 1 + 2 (24) + 1 + 0,25 = 52,583

= = 0,01902

→ PP berkurang = 93,2 %
BAB VI

PERPINDAHAN PANAS DENGAN PERUBAHAN FASA

6.1. Perpindahan panas didih

Bila suatu permukaan bersentuhan dengan zat cair dan dipelihara pada suhu tinggi dari
suhu jenuh zat cair itu akan terjadi pendidihan,dan fluks kalor yang berlangsung tergantung
pada perbedaan antara suhu permukaan dan suhu jenuh .
Perpindahan panas ke cairan yang sedang mendidih adalah suatu proses konveksi yang
menyangkut perubahan fasa dari cairan menjadi uap , perpindahan panas ini lebih rumit
dari pada konveksi tanpa perubahan fasa, banyak faktor yang berpengaruh.
Tcair = Tjenuh → didih jenuh ( saturated boiling)

Tcair < Tjenuh → didih dingin lanjut ( subcooled boiling)

Fluks kalor = ( =( + (
Mc Adam untuk air mendidih pada PL

= 2,253 ( ∆ Tx ) 3,96 N/m2 untuk 0,2 < P< 0,7 m Pa

Untuk P besar = persamaan Levy

= 2,83 ∆ Tx ) 3 W/m2 untuk 0,7 < P< 14 m Pa

Bila zat cair dialihkan melalui saluran atau permukaan yang T > Tjenuh → pendidihan
secara konveksi paksa =

Diffus Boelten → tabungnya licin

Nud = 0,019 ∆T = Tw − TH

N = 0,4 → pemanasan

0,3 → pendinginan

Fluks total :
Fluks total :

=( + (

Hubungan sederhana untuk perpindahan kalor didih air

Untuk didih local konveksi paksa didalam tabung vertikal ;

h = 2,54 ( ∆ Tx)3 untuk 5<p< 170

dimana : ∆ Tx : beda suhu antara permukaan dan zat cair jenuh, ° C

P : tekanan max Newton / m2

h : koefisien perpindahan panas , W/m2 °C

Contoh :

Air pada 5 atm mengalir dalam tabung, diameternya = 1 inchi pada kondisi

didih local, dimana suhu dinding adalah 10° C diatas suhu jenuh,

Hitung perpindahan panas pada tabung sepanjang 1,0 m


Jawab ;

∆ Tx = 10°C

P= ( 5 atm) ( 1,032 x 105 N/m2 ) = 0,5066 M N/ m2

h = 2,54 (∆ Tx )3

= 2,54 (10)3

= 3521 W/ m2 °C

Luas permukaan untuk L = 1 m

A = π d L = π (0,0254) (1,0) = 0,0798 m2

q = h A ( Tw − T3 )

= (3521) (0,0798) (10)

= 2810 W/ m
6.2. Perpindahan panas kondensasi

Bila uap jenuh bersentuhan dengan permukaan yang T < → akan terjadi kondensasi

→ karena pengaruh gravitasi → embun mengalir ke bawah.

Jika permukaan palt basah karena zat cair akan terbentuk film halus yang disebut kondensasi film.

Untuk plat vertikal dan silinder

= 0,943 [ → Pk > 0,5

< 1,0

Tabung horizontal Laminer

= 0,725 [

Rc =

=
q = = PAV =

= panas pengembunan Rc =

= =

Rc = L = tinggi plat

Rc = W = lebar

A = L.W

P = w
Contoh :

Sebuah pelat vertical bujur sangkar 30 x 30 cm, bersentuhan dengan uap pada tekanan

atmosfer. Suhu plat 98 °C. Hitung panas massa uap yang mengembun?

Penyelesaian ;

Tf = = 99°C

Sifat ditentukan dari Tf

Pf = 960 kg/m2 ; μf = 2,82 . 10-4 kg/ms ; kf = 0,68 W/ m °C

Puap < Pcair → P ( P - Pv ) = P2


Andaikan kondensasi aliran Laminer

Tjenuh = 100°C ; hfg = 2255 kj / kg

→ = 0,943 [

= 0,943 [

Periksa Rcf

Rcf =

= = 49,6
→ pengandaian Laminer benar

q = = (13150) (0,3)2 (100 - 98) = 2367 W

Aliran massa kondensasi total :

m= = = 1,05.10-3 kg/s

= 3,78 kg/j

Anda mungkin juga menyukai