Prinsip Pengukuran MT
Spektrum time series yang telah dilakukan seleksi dan kemudian telah dilakukan
transformasi fourier akan menghasilkan kurva MT yang terdiri dari kurva apparent
resistivity vs frekuensi (atau period) dan kurva phase vs frekuensi (atau period). Pada
kurva tersebut terdapat kurva xy (ExHy) dan yx (EyHx), dimana huruf pertama
menyatakan medan elektrik (E) dan huruf kedua menyatakan medan magnet (H).
Kurva xy dan yx sebenarnya sama, namun hanya saja dilihat dari sisi yang berbeda,
kurva xy didapatkan dari pengukuran medan listrik utara selatan dan medan magnet
barat timur, sedangkan kurva yx diperoleh dari pengukuran medan listrik barat timur
dan medan magnet utara selatan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 4.
Gambar 3. Layout Pengukuran MT (kiri) dan kurva MT (kanan)
Dari kurva apparent resistivitity digunakan untuk mengetahui variasi nilai resistivitas
batuan bawah permukaan, sedangkan kurva phase vs period digunakan untuk
mengetahui batas antar lapisan batuan. Pada medium yang homogen, phase akan
memiliki nilai 45o sedangkan pada medium yang heterogen nilai phase nya akan lebih
besar atau lebih kecil dari 45o.
Skin Depth
Skin depth merupakan istilah umum suatu kemampuan batuan untuk menembus
sampai kedalaman tertentu. Namun yang dimaksud disini bukanlah kedalaman geologi.
Skin depth ini digunakan untuk memperkirakan target frekuensi yang harus dicapai
pada saat akuisisi berdasarkan referensi kedalaman yang ingin ditembus.
Persamaan Maxwell
∂B
∇ × E = − ∂t (1a)
∂D
∇×H =J+ (1b)
∂t
∇. D = q (1c)
∇. D = 0 (1d)
Dimana :
B = μH (2a)
D = εE (2b)
E
J = σE = ρ (2c)
Dimana :
ρ : tahanan-jenis (Ohm.m)
∂H
∇ × E = −μ ∂t (3a)
∂E
∇ × H = σE + ε ∂t (3b)
∇. E = 0 (3c)
∇. H = 0 (3d)
Tampak bahwa dalam persamaan Maxwell yang dinyatakan oleh persamaan (3)
hanya terdapat dua variabel yaitu medan listrik E dan medan magnet H. Dengan
operasi curl terhadap persamaan (3a) dan (3b) serta mensubstitusikan besaran-besaran
yang telah diketahui pada persamaan (3) akan kita peroleh pemisahan variabel E dan
H sehingga,
∂E 𝜕2 E
∇ × ∇ × E = −μσ ∂t − με 𝜕𝑡 2 (4a)
∂H 𝜕2 H
∇ × ∇ × H = −μσ ∂t − με 𝜕𝑡 2 (4b)
∂E 𝜕2 E
∇2 E = μσ ∂t + με 𝜕𝑡 2 (5a)
∂H 𝜕2 H
∇2 H = μσ ∂t + με 𝜕𝑡 2 (5b)
Pada kondisi yang umum dijumpai dalam eksplorasi geofisika (frekuensi lebih
rendah dari 104 Hz, medium bumi) suku yang mengandung ε (perpindahan listrik)
dapat diabaikan terhadap suku yang mengandung σ (konduksi listrik) karena harga
ωµσ >> ω2µε untuk µ = µ0 = 4π x 10-7 H/m. Pendekatan tersebut adalah aproksimasi
keadaan kuasi-stasioner dimana waktu tempuh gelombang diabaikan. Eliminasi
kebergantungan medan terhadap waktu seperti dilakukan untuk memperoleh
persamaan (7) selain dimaksudkan untuk menyederhanakan persamaan juga untuk
lebih mengeksplisitkan aproksimasi keadaan kuasi-stasioner tersebut. Dengan
demikian, persamaan gelombang (5a) dan (5b) menjadi persamaan difusi,
∇2 E = 𝑘 2 𝐸 (8a)
∇2 H = 𝑘 2 𝐻 (8b)
k = ± (α + iβ)
√𝜔𝜇0 σ
α=β= (9)
2
Dapat kita buktikan bahwa persamaan (12) adalah juga solusi persamaan difusi untuk
medan magnet (8b).
Untuk bumi homogen, koefisien B pada persamaan (11) dan (12) berharga nol,
mengingat sumber medan EM bersifat ekstern dan amplitudo medan EM harus menjadi
nol pada kedalaman tak hingga. Dengan kata lain suku dengan koefisien A mengandung
faktor atenuasi gelombang EM terhadap kedalaman (z positif ke bawah). Impedansi
yang didefinisikan sebagai perbandingan antara komponen medan listrik dan medan
magnet yang saling tegak lurus dapat diperoleh dari persamaan (11) dan (12),
𝑧𝑥𝑦 = 𝐸𝑥 = √𝑖𝜔𝜇0 𝜌 (13a)
𝐻𝑦
Tampak bahwa fasa untuk bumi homogen adalah konstan, yaitu 45° yang merupakan
beda fasa antara medan listrik dan medan magnet. Perbedaan fasa tersebut dapat berupa
bilangan positif atau negatif bergantung pada pemilihan fungsi variasi terhadap waktu
pada persamaan (6) yaitu 𝑒 +𝑖𝜔𝑡 atau 𝑒 −𝑖𝜔𝑡 .
Persamaan Skin Depth
1/2
2𝜌
δ=( )
2𝜋𝑓. 4𝜋 × 10−7
1/2
2𝜌
δ=( 2 )
8𝜋 × 10−7 𝑓
1/2
2 𝜌 1/2
δ=( 2 ) ( )
8𝜋 × 10−7 𝑓
1/2
1 𝜌 1/2
δ=( 2 ) ( )
4𝜋 × 10−7 𝑓
1/2
0,25 𝑥 107 𝜌 1/2
δ=( ) ( )
𝜋2 𝑓
1/2
2,5 𝑥 106 𝜌 1/2
δ=( ) ( )
𝜋2 𝑓
1/2
1,58 𝑥 103 𝜌 1/2
δ=( ) ( )
𝜋 𝑓
𝜌 1/2
δ = 0,503 x 103 ( )
𝑓
𝜌
δ = 503√ (𝑚)
𝑓
DAFTAR PUSTAKA