SINONASAL
dr. Suyanti
Embriologi
2 proses utama:
Terbentuk 3 konka
Minggu ke
7 gestasi
Lamella Lamella
lateral Lamella
terletak 1-3 lateral
lateral terletak
mm
pendek terletak 4-7 8-16 mm
mm
- Akar gigi molar 1& 2 menembus ke dalam sinus maksilaris pada 2% kasus
resiko fistula oroantral pada saat ekstraksi gigi
lamina perpendikularis
Os etmoid membentuk
1/3 atas tulang
septum nasal
vomer membentuk
Tulang posteroinferior
Katup Nasi
Mobile
Bagian yang mengatur aliran udara hidung
Bagian tersempit saluran udara nasal
Meliputi daerah kaudal kartilago lateral
upper dan septum superior membentuk
10-15 derajat
Penyebab anatomi
obstruksi nasal
Septum deviasi
Kolap katup nasal
Hipertropi konka
Konka bullosa
Atresia koana
Polip nasi
Septum deviasi
Obstruksi kronik unilateral, riwayat
trauma???
Rhinoskopi anterior dan nasal
endoskopi untuk menilai derajat
septum deviasi
Pengobatan septoplasty
Kolap katup nasal
2 tipe disfungsi katup nasal:
1. disfungsi struktur disekitar
katup nasal hipertropi konka,
septum deviasi
2. kolap struktur katup nasal
iatrogenik, kongenital
Pemeriksaan fisik:
- segmen medial hidung
berbentuk seperti jam pasir
- kartilago ala mayor kolap pada
saat inspirasi dalam (lekuk ala
nasi dalam(
Teknik operasi:
- spreader graft:
dipasang sepanjang
upper kartilago lateral
untuk memperlebar
penampang lintang
katup nasal internal
dan memperkuat
struktur hidung untuk
mencegah kolap.
- Alar batten graft:
memperkuat
struktur lemah
kartilago lateral
bawah.
-Flaring suture
-Overlay graft
-Lateral suture suspensions
Metode sederhana untuk
mendiganosa
Kolap katup nasi
Test nonspesifik
Manuver Cottle
Hipertropi konka
Rinitis alergi, rinitis non alergi, dan rinitis
medikamentosa menyebabakan inflamasi konka
persisten kelenjar mukosa mebesar
kolagen terakumulasi membran basal nasal
hipertropi irreversibel
Pengobatan:
- nasal spray anti histamine
- dekongestan
- stabilisasi sel mast
- imunoterapi
Konka bulosa
Pneumatisasi konka medial
variasi anatomi yang sering
terjadi (25%)
Konka bullosa mengandung epitel
pernafasan dan mengalirkan
drainase ke ostium resesus
frontalis, sinus lateralis atau
hiatus semilunaris.
Konka media tumbuh mengisi
ruang antara dinding lateral nasal
& septum obstruksi nasal
&sumbatan OMC predisposisi
infeksi sinus
Pengobatan: eksisi endosopi
pada dinding lateral konka
Atresia Koana
Jarang terjadi
Kegagalan posterior koana untuk
berkembang
1: 5000 kelahiran, perempuan >>> laki-laki:
2:1
Atresia konka bilateral obstruksi nasal
berat
Diagnosis: kegagalan memasukkan kateter
atau NGT pada kedua sisi hidung
Unilateral atresia koana:
obstruksi nasal unilateral
rhinorhea, atau OSA.
Pemeriksaan penunjang: nasal
endoskopi & Ct Scan
menentukan diagnosis,
karakteristik komponen dinding
lateral dari atresia koana,
evaluasi komposis apakah
terdiri dari tulang atau
membran, dan monitoring teknik
operatif untuk koreksi
Atresia koana bilateral dapat disertai
kelainan jantung syndrom CHARGE
(colobomas, heart defects, choanal
atresia, retarded growth, genitourinary
hypoplasia and ear anomalis), OSA,
ganguan hematologi dan gagl tumbuh
Pengobatan: repair transnasal dengan
atau tanpa stenting.
Fibroblast inhibiting topical mitomycin
pada saat operasi meningkatakan
patensi
Polip nasi
Massa edematous pada kavum nasi dan
sinus gangguan drainase, penurunan
penghidu, dan obstruksi
Penyebab: eosinophilia jaringan,
inflamasi sinonasal
Pengobatan : steroid sistemik, antibiotik
(bila sekret purulent), operasi (bila terapi
medikamentosa gagal)
Fisiologi
Respirasi
Penghidu
Proteksi
RESPIRASI
Banyaknya vaskularisasi dan sistem
sekretori dari kavum nasi dan sinus
paranasal menghangatkan dan
melembabkan udara sebelum masuk
ke saluran nafas bagian bawah (37C)
Resistensi saluran nafas hidung dibagi
menjadi 3 bagian:
- vestibulum nasi
- katup nasi
- konka kavum nasi
Submukosa nasal kaya vaskularisasi
(arteriole, kapiler, dan venula)
Mukosa konka inferior terdiri dari banyak
vena-vena kecil yang disebut venous
sinusoid
Persyarafan simpatik mengatur aliran
udara nasal
Persyarafan parasimpatik mengatur
sekresi nasal
Regulasi autonom vaskularisasi dan
aliran udara nasal dipengaruhi oleh:
- siklus nasal kemampuan untuk
mengembang dan mengempis secara
spontan bergantian antara 2 lubang
hidung
- posisi tubuh merubah aliran udara
dengan mengubah tekanan vena relatif
- olahraga telepasnya epinefrine yang
menyebabkan sumbatan hidung
- Hormon sex (kehamilan, pubertas,
mestruasi) mempengaruhi aliran
udara menyebabkan obstruksi nasal
Resistensi nasal dapat diukur dengan rhinomamometry
penampang nasal diukur dengan
acoustic rhinometry
Penghidu
Neuroephitelium olfaktori terletak pada
bagian superior kavum nasi antara
septum dan medial dari konka superior
Meluas ke anterior ke konka media dan
inferior melalui celah olfactori
Aroma masuk ke celah olfactori melalui
nasal (secara konvensional) atau retro
nasal (sensasi rasa selama mengunyah
makanan).
Mukosa dilapisi epitel kolumnar berlapis
semu
Proteksi
Mukosa sinonasal terdiri dari lapisan
epitel, lamina propria, submukosa dan
periosteum.
Epitel nasal merupakan epitel kolumner
berlapis semu bersilia dan banyak
mengandung sel goblet.
Dibawah lapisan epitel terdapat limfosit,
sel plasma, dan makrofag
TERIMA KASIH
Partikel ukuran < 0.5 mikrometer melalui
filter nasal ke saluran nafas bawah
Mukosa blanket dibagi mejadi 2 lapiran
luar dan dalam mengalirkan mukus
ke arah nasopharyng setiap 10-15 menit
dengan pergerakan silia dapat diukur
dengan test saccharin ( N< 20 menit)