Anda di halaman 1dari 8

Neuropati Diabetik

Epidemiologi
• ND paling sering terjadi pada yang berumur
lebih dari 50 tahun, lebih jarang pada yang
berumur kurang dari 30 tahun dan sangat
jarang ditemukan pada anak-anak
• Neuropati muncul pada 7,5% pasien yang
didiagnosis dengan DM. Lebih dari
setengahnya adalah distal simetris
polineuropati. Tidak ada predileksi ras yang
khusus untuk diabetik neuropati.
Patogenesis
• Penumpukan sorbitol (Polyol pathway)
– Hiperglikemi akan mengaktifkan peningkatan jalur
poliol,sehingga akan merubah glukosa menjadi
sorbitol.akumulasi sorbitol dalam sel saraf akan
menyebabkan keadaan hipertonik intraseluler sehingga
mengakibatkan edem saraf.
• Penurunan uptake mionositol
– Mioinositol berperan dalam transmisi impuls, transport
elektrolit, dan sekresi peptida. akumulasi sorbitol akan
menstimulasi protein kinase C (PKC). Aktivasi PKC ini akan
menekan fungsi Na-K-ATP-ase, sehingga kadar Na
intraseluler menjadi berlebihan, yang berakibat
terhambatnya mioinositol masuk ke dalam saraf sehingga
terjadi gangguan transduksi sinyal pada saraf.
• Glikosilasi non enzimatik
– hiperglikemia yang berlangsung lama akan
menyebabkan terjadinya proses glikosilasi protein
dengan hasil akhir terbentuknya advanced
glycosilated end products (AGEs) . Glikosilasi dari
protein saraf ini akan menyebabkan terbentuknya
glycosilated myelin yang mempunyai reseptor spesifik
dan akan difagositosis oleh makrofag. Serangan sel-sel
makrofag tersebut akan menyebabkan hilangnya
mielin pada saraf tepi, dengan akibat terjadinya
gangguan fungsi sel saraf tersebut.
Manifestasi klinik
• Rasa seperti kesemutan, Rasa tebal
• Nyeri yang tajam terasa di jari kaki, kaki,
tungkai, tangan, lengan dan jari tangan
• Hipalgesia/analgesia dapat berupa sarung
tangan atau kaos kaki (glove and stocking) dan
kondisi seperti ini memudahkan
terjadinya trauma/ulkus pada kaki
Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan laboratorium
– Pemeriksaan gula darah
– HbA1c
• Pemeriksaan Imaging
– CT mielogram adalah suatu pemeriksaan alternative
untuk menyingkirkan lesi kompresi dan keadaan
patologis lain di kanalis spinalis pada
radikulopleksopati lumbosakral dan neuropati
torakoabdominal.
– MRI digunakan untuk menyingkirkan aneurisma
intracranial, lesi kompresi.
Penatalaksanaan
• Non medika mentosa
– Foot Hygiene
• Penderita neuropati harus memperhatikan dan
merawat kakinya dengan seksama. Hilangnya perasaan
di kaki, bila ada lecet dan luka yang tidak diketahui
dapat menjadi suatu ulkus atau mengalami infeksi.
Gangguan dalam sirkulasi darah juga akan
meningkatkan resiko terjadinya ulkus pada kaki.
– Diet agar mencapai berat badan ideal
– Fisioterapi
• Medika mentosa
– Aldose reduktase inhibitor
– Asam alfa lipoik (ALA)
– NSAID
– Antidepresan Trisiklik (TCA)

Anda mungkin juga menyukai