Anda di halaman 1dari 21

Mengenali Dampak

kekerasan Pada Anak dan


Upaya Membangun
Prilaku Anak Tanpa
Kekerasan
Makmur.S,Sos
Direktur Yayasan Pabbata Ummi (Yapta-U)
Tim Advokasi P2TP2A Kota Makassar
LPA Sul - Sel
Counselor Pasca Rehabilitasi BNNP Sul - Sel
SIAPA YANG WAJIB MELAKUKAN
PERLINDUNGAN

Anak
Ortu / Pengasuh
Keluarga Luas
Komunitas dan Masy Sipil

Pemerintah Kelurahan

Pemerintah Kecamatan

Pemerintah Kab/Kota

Pemerintah Provinsi

Pemerintah Pusat
Komunitas Internasional
2
Pola Pengasuhan yang benar
5 TIPE KEKERASAN PADA ANAK
(Consultation on Child Abuse Prevention,
WHO, 1999)

FISIK PSIKIS/EMOSIO
NAL
EKSPLOITASI

SEKSUAL PENELANTARAN

4
FISIK Contoh
Kekerasan
Fisik

• Pemukulan
• Jewer
• Cubit
• Tendang
• Tampar
• dll

5
SEKSUAL Contoh
Kekerasan
Seksual
• Perkosaan
• Pelecehan

6
PSIKIS

Contoh:
pembatasan gerak,
meremehkan,
mencemarkan,
mengkambing
hitamkan,
mengancam,
mendiskriminasi,
penolakan
bullying dll.
PENELANTARAN

Contoh :
Mengabaikan.
Tidak ada perhatian.
Di kucilkan.
Di asingkan dari keluarga.
Tidak diberikan pendidikan.
Tidak berikan perawatan kesehatan
yang layak tumbuh kembang anak
8
EKSPLOITASI

• Eksploitasi Ekonomi, contoh:


• Pengemis
• Buruh Anak
• Pengedar narkoba
• Pekerja Rumah Tangga
• Perdagangan orang /Trafficking

• Eksploitasi Seksual, contoh:


• Pekerja seksual
• Perdagangan anak
9
Dampak Jika Anak Sering
Menyaksikan Kekerasan
•Gagap;
•Cemas dan takut;
•Gangguan psikosomatis;
•Kesepian;
•Tidak berdaya;
•Teror;
•Masalah sekolah;
•Tangis berkepanjangan;
•Gangguan pola tidur;
•Malu;
•Marah; dll
DAMPAK LANJUTAN
Menimbulkan
Lingkaran Kekerasan:
• Korban menjadi
korban kekerasan
lanjutan di rumah
dan masyarakat;
• Korban cenderung
menjadi pelaku
kekerasan di rumah
dan atau di
masyarakat
(misalnya setelah
dewasa)
Mengasuh Dan Mendidik
Buah Hati Tanpa Kekerasan
1. Tunjukan Sikap Positif
Mengkritik anak sebenarnya hanya membuangbuang waktu
saja. Karena hal itu membuat kepercayaan dirinya menjadi
luntur. Sebaliknya apabila orang tua memberikan pujian pada
anak atas sikap positifnya, maka hal itu akan membangun
kepercayaan dirinya. “Wah Mama senang sekali, lihat kamu
bangun tidur langsung membereskan tempat tidur hingga rapi.”

2. Hindari Rasa Sebal


Maklumilah kondisi atau suatu hal yang membuat anak merasa
sebal atau kesal. Kondisi atau perasaan tidak nyaman ketika
anak merasa lelah, saat Anda banyak menuntutnya, saat ia
lapar, dan saat ia sakit. Cobalah untuk mengurangi kondisi yang
membuat ia tidak nyaman agar ia tidak merasa sebal. Hal yang
terburuk ketika kondisi tidak nyaman ini terus-menerus
mengurungnya maka akan membuat anak mencari pelarian dari
luar rumah di mana ia merasakan nyaman
Lanjutan
3. Tetap Konsisten
Seorang anak belajar dengan menirukan apa yang
dilakukan orang tuanya. Maka lebih baik jika Anda
konsisten dengan keputusan dan aturan yang telah dibuat,
begitu juga pasangan Anda. Seperti contoh Anda tidak
mengizinkan anak berlamalama bermain air di bak mandi
sementara pasangan Anda membiarkan anak bermain air
sepuasnya. Kondisi ini akan membuat anak menjadi
bingung, sehingga ia mengabaikan aturan yang ada. Maka
sebaiknya buatlah kesepakatan keputusan dengan pasangan
agar anak konsisten dalam berperilaku.

4. Membedakan Persoalan Kecil atau


Besar
Seringkali anak-anak tidak bisa mengatasi masalah yang
dihadapi meskipun masalah tersebut termasuk persoalan
kecil. Itu karena anak-anak tidak bisa membedakan
masalah kecil dan besar. Maka tindakan orang tua adalah
mau mengerti dan berkompromi dengan anak, sehingga
anak-anak dapat mengatasi masalahnya
Lanjutan
 5. Berikan Alasan yang Masuk Akal
 Bukan zamannya lagi jika Anda melarang anak melakukan
ini dan itu dengan alasan yang tidak masuk akal. “ Hei….
jangan duduk di depan pintu itu pamali!” atau “Jangan
pipis sembarangan nanti diculik setan.” Anak-anak di
zaman sekarang pasti tidak akan mau menerima alasan
tersebut.

 6. Jangan Menyuap
 Lebih baik jika menghindari kebiasaan memberikan uang
atau hadiah pada anak ketika meminta ia untuk
melakukan sesuatu atau melarang sesuatu. ”Kalau nilai
ujian matematika kamu nilainya 8 ke atas,mama kasih
kamu hadiah sepeda baru.” Kebiasaan seperti itu
membuat anak malas melakukan jika tidak ada hadiah
atau uang. Lebih baik, berilah ia pengertian misalnya
nasihat belajar rajin agar cita-cita menjadi dokter
tercapai.
Lanjutan
7. Mengatasi Rengekan
Bila anak sering meminta sesuatu dengan rengekan tentu akan
membuat orang tua merasa risih hingga akhirnya sering kali
melakukan hukuman agar ia diam. Tapi apakah itu baik untuk
anak? Lebih baik jika Anda mengatakan kepada anak untuk
tidak lagi merengek saat meminta sesuatu. Lalu katakan bahwa
Anda tidak akan mengabulkan permintaannya jika ia meminta
sambil merengek. Namun, bila ia meminta dengan sikap manis
dan sopan maka Anda akan berikan.

8. Jangan Memukul


Jangan sekali-kali Anda memukul, menampar, mencubit atau
apapun itu yang bersifat menyakiti fisik. Karena hal itu dapat
berdampak buruk pada perkembangan psikologisnya. Perasaan
ketidaknyamanan ini dapat membuat anak menderita bahkan
dapat menimbulkan dendam di hatinya. Tindakan kekerasan itu
bukan malah membuat perilaku anak menjadi baik tetapi
merupakan contoh secara tidak langsung bagaimana seseorang
menyelesaikan permasalahan.
Lanjutan
 9. Jadi Teladan yang Baik
 Ada pepatah buah tidak jauh dari pohonnya, begitu juga
anak. Segala perilaku orang tua sering kali mudah ia tiru.
Karena itu diperlukan kehati-hatian dalam bersikap
terutama bila di depan anak Anda. Bila Anda sering kali
menyelesaikan masalah dengan kekerasan maka ia akan
menirukan hal itu. Namun, bila Anda menyelesaikan
masalah dengan baik, maka anak juga akan menirukan
sikap baik Anda.
JADIKAN ANAK SELALU
TERSENYUM..................
Makmur.S,Sos

081241691114

Anda mungkin juga menyukai