Anda di halaman 1dari 39

Assalamu’alaikum

welcome
SIFAT-SIFAT
dan

OPERASI HITUNG
BILANGAN
BILANGAN

DEFINISI OPERASI
JENIS
SIFAT DASAR HITUNG

PEMBULATAN PENAKSIRAN
Sifat-Sifat Dasar Bilangan...
1. Sifat Komutatif
Adalah sifat pertukaran yang
hanya digunakan pada operasi
penjumlahan dan perkalian
bilangan

2. Sifat Asosiatif
adalah sifat pengelompokan
bilangan yang hanya digunakan
pada operasi penjumlahan dan
perkalian bilangan.

3. Sifat Distributif
Adalah Sifat Penyebaran bilangan
yang hanya digunakan pada opearsi
penjumlahan dan perkalian bilangan.
Contoh sifat komutatif pada operasi
penjumlahan dan perkalian
16 + 15 = 15 + n , n = ....
Jawab:
16 + 15 = 15 + n
31 = 15 + n
N = 31 – 15
= 16
Perkalian
Jadi, n = 16 32 x 24 = 24 x n , n = ....

120 + 130 + 140 = 130 + 140 + n Jawab:


32 x 24 = 24 x n
Jawab: 768 = 24 x n
120 + 130 + 140 = 130 + 140 + n n = 768/24
390 = 270 + n = 32
n = 390 – 270
= 120
Jadi, n = 32
Jadi, n = 120
Contoh sifat asosiatif pada operasi penjumlahan dan perkalian

Asosiatif pada penjumlahan Asosiatif pada perkalian


156 + 247 + 312 = n , n = .... (12 x 10) x 13 = n x (10 x 13) , n = ...

Jawab: Jawab:
156 + (247 + 312) = 156 + 559 (12 x 10) x 13 = n x (10 x 13)
= 715 120 x 13 = n x 130
Jadi, n = 715 1560 = n x 130
n = 1560 : 130
n = 12

Jadi, n = 12
Contoh sifat distributif pada operasi penjumlahan dan perkalian

penjumlahan
13 x (10 + 17) = n , n = .....

Jawab:
n = 13 x (10 + 17) = ( 13 x 10) + (13 x 17)
n= =130 + 221 = 351

perkalian Jadi, n = 351

10 x ( 25 – 12 ) = n , n = ....

Jawab:
n = 10 x ( 25 – 12) = (10 x 25) – (10 x 12)
n = 250 – 120 = 130
Jadi, n = 130
Jenis Bilangan........
2. Bilangan cacah
1. Bilangan bulat
adalah: bilangan yang
adalah: bilangan yang terdiri dari
digunakan untuk menyatakan
bilangan bulat positif, nol, dan
cacah anggota atau kardinalitas
bilangan negatif.
suatu himpunan.

3. Bilangan pecahan
4. Bilangan desimal
adalah: bilangan yang memiliki
adalah: bilangan yang
pembilang dan penyebut.
menggunakan 10 angka mulai 0
Pecahan dapat dinyatakan
sampai 9 secara berturut.
sebagai bagian dari keseluruhan
Operasi Hitung Bilangan
Bilangan Bulat
 Penjumlahan bilangan bulat
Untuk menjumlahkan bilangan-bilangan yang lebih besar,
tidak mungkin dilakukan dengan garis bilangan. Penjumlahan
bilang negatif dapat dilakukan dengan pengurangan dari lawan
bilangan negatif tersebut.
Contoh:
a. -23 + (-14) = .... b. 36 + (-57) = ....
Penyelesaiannya: Penyelesaiannya:
-23 + (-14) = -23 – (lawan -14) 36 + (-57) = 36 – (lawan -57)
= -23 – 14 = -37
= 36 – (57) = -21
Jadi, -23 + (-14) = -37 Jadi, 36 + (-57) = -21
Pengurangan bilangan bulat
Mengurangi bilangan bulat yang lebih besar tidak tepat jika
menggunakan garis bilangan. Mengurangi bilangan bulat yang
bilangannya cukup besar dapat dilakukan dengan mengubah
menjadi penjumlahan dengan lawan dari bilangan bulat kedua.
contoh:

-27 – 25 = .... 5 – 7 = ...


Penyelesaiannya: Penyelesaiannya:
-27 + (lawan 25) 5 + (lawan 7)
= -27 + (-25) = 5 + (-7)
= -42 = -2

Jadi, -27 – 25 = -42 Jadi, 5 – 7 = -2


Perkalian bilangan bulat

Sifat Sifat
komutatif asosiatif

Sifat
distributif
Sifat komutatif
Pertukaran faktor pada perkalian bilangan
bulat tidak mengubah hasil.
Contoh:

9 x 5 = 45 • -12 x 5
5 x 9 = 45 = 60
9x5=5x9 • 5 x (-12)
= 60
• -12 x 5
= 5 x (-12)
Sifat Asosiatif
 Pengelompokan faktor pada perkalian bilangan bulat
tidak mengubah hasil.
 Contoh:

25 x 4 x 8 -15 x 6 x (-3)
= (25 x 4) x 8 = (-15 x 6) x (-3)
= 100 x 8 = -90 x (-3)
= 800 = 270

(25 x 4) x 8 (-15 x 6) x (-3)


= 25 x (4 x 8) = -15 x (6 x (-3))
Sifat Distributif
 Sifat penyebaran perkalian terhadap
penjumlahan tidak mengubah hasil.
 Contoh:

12 x (5 + 3) -25 x 11
= (12 x 5) + (12 x 3) = (-25 x 8) + (-25 x3)
= 60 + 36 = -200 + (-75)
=96 = -275
Pembagian Bilangan Bulat
 Operasi hitung pembagian bilangan bulat tidak
berlaku pada sifat komutatif
 Contoh:
125 : 5 = 25 ≠ 5 : 25 = 0,04
Maka, a : b ≠ b : a
Operasi hitung campur
 Urutan pengerjaan operasi hitung campuran adalah:
◦ Operasi hitung dalam tanda kurung dikerjakan terlebih dahulu.
◦ Operasi pangkat dikerjakan setelah operasi hitung dalam tanda
kurung.
◦ Perkalian dan pembagian lebih kuat dari pada penjumlahan dan
pengurangan, maka perkalian dan pembagian dikerjakan terlebih
dahulu dari pada penjumlahan dan pengurangan.
◦ Perkalian dan pembagian sama kuat maka dikerjakan berururtan dari
kiri.
◦ Penjumlahan dan pengurangan sama kuat, maka dikerjakan
berurutan dari kiri.
 Contoh:
a). 28 – (-12) x (-5) + 27 b). 44 : 6 + (-48)
= 28 – 60 + 27 = 24 – 48
= -32 + 27 = -5 = -24
Operasi Hitung Bilangan Cacah

 Bilangan cacah adalah bilangan yang


digunakan untuk menyatakan cacah
anggota atau kardinalitas suatu himpunan.

penjumlahan

pengurangan

perkalian

pembagian
Penjumlahan Bilangan Cacah
 Sifat komutatif
Untuk setiap bilangan cacah a dan b,
berlaku : a + b = b + a
 Sifat asosiatif
Untuk setiap bilangan cacah a, b, dan c,
berlaku : (a + b) + c = a + (b +
 Sifat distributif
Untuk setiap bilangan cacah a berlaku :
a+0=0+a=a
Pengurangan Bilangan Cacah
 Operasi pengurangan tidak memenuhi sifat pertukaran, sebab tidak untuk setiap a dan b
akan berlaku:
a – b = b – a.
 Pengurangan a – b = b – a hanya akan dipenuhi oleh bilangan-bilangan yang sama,
yakni a = b.
 Operasi pengurangan juga tidak memenuhi sifat identitas, sebab dapat di temuka
sembarang bilangan cacah a sehingga
a – 0 ≠ 0 – a.misalnya a = 2, maka 2 – 0 ≠ 0 – 2.
 Begitu juga operasi pengurangan juga tidak memenuhi sifat pengelompokan. Sebab
bisa diperoleh bilangan-bilangan cacah a, b, dan c sehingga menghasilkan
ketidaksamaan
(a – b) – c ≠ a – ( b – c).
 Contohnya:
 a=8,b=4,c=2
(a – b) – c = (8 – 4) – 2 = -2 sedangkan ,
 a – (b – c) = 8 – (4 – 2) = 6
Sehingga -2 ≠ 6
Operasi perkalian
 operasi perkalian memenuhi sifat pertukaran
(komutatif)
Contoh:
3 x 8 mengandung arti 8 + 8 + 8 sedangkan 8 x 3
mengandung arti 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3 + 3. Jadi
secara konseptual a x b tidak sama dengan b x a.
 Operasi perkalian juga memenuhi sifat identitas
Contoh: Jadi a x 1 = 1 x a, untuk setiap bilagan cacah a.
 Operasi perkalian juga memenuhi sifat pengelompokan
( asosiatif)
Contoh :
nilai a, b dan c berturut-turut adalah 1, 2 dan 3, maka (1
x 2) x 3 = 2 x 3 = 6, dan untuk
1 x (2 x 3) = 1 x 6 = 6.
 perkalian bilangan cacah mempunyai satu sifat
tertentu yang disebut sebagai sifat peyebaran
(distributif)
Contoh :
nilai a, b dan c berturut-turut adalah 2, 3 dan
4. Maka berdasarkan sifat distributif, berlaku :

 a x (b+c) = (a x b) + (a x c)
 2 x (3+4) = (2 x 3) + (2 x 4)
2x7 =6+8
 14 = 14
Operasi Pembagian Bilangan Cacah
 Dalam operasi pengurangan, dalam operasi
pembagian juga tidak memenuhi sifat
pertukaran, sifat identitas, sifat
pengelompokan maupun sifat penyebaran.
Membulatkan Bilangan.......
Membulatkan Membulatkan Membulatkan
ke puluhan Ke Ratusan Ke Ribuan
terdekat Terdekat Terdekat

Bila nilai tempat


Apabila nilai puluhannya kurang
ratusannya
dari 50, maka dihilangkan atau
kurang dari 500,
dibulatkan ke ratusan di
maka hilangkan
bawahnya. Apabila puluhannya
atau bulatkan ke
50 atau lebih dari 50, maka
ribuan di
dibulatkan ke ratusan di atasnya.
bawahnya.
Apabila nilai
Apabila nilai satuannya kurang ratusannya sama
dari 5 (< 5) maka dihilangkan dengan 500 atau
atau dibulatkan ke puluhan di lebih dari 500
bawah. Apabila nilai satuan 5 maka dibulatkan
atau lebih dari lima (> 5), maka ke ribuan di
dibulatkan kepuluhan di atasnya. atasnya.
Menaksir Hasil Hitung Bilangan.......
 Menaksir hasil operasi hitung adalah memperkirakan hasil operasi
hitung ke nilai terdekat.
3. Menaksir hasil perkalian
1. Menaksir hasil penjumlahan
•Contoh:
 Contoh:
1. 486 x 164 = n , n = ....
29 + 42 = n , n = ....
486 dibulatkan ke 500
29 dibulatkan ke 30
164 dibulatkan ke 200
42 dibulatkan ke 40
Sehingga 500 x 200 = 100.000
Sehingga 30 + 40 = 70
Jadi, n = 100.000
Jadi, n = 70
2. Menaksir hasil pengurangan
4. Menaksir hasil pembagian
 Contoh:
•Contoh:
852 – 426 = n , n = ....
1. 763 : 421 = n , n = ....
852 dibulatkan ke 900
763 dibulatkan ke 800
426 dibulatkan ke 400
421 dibulatkan ke 400
Sehingga 900 – 400 = 500
Sehingga 800 : 400 = 2
Jadi, n = 500
Jadi, n = 2
Mengenal Bilangan Pecahan
Pengertian

Bilangan
Pecahan

Operasi Menyederha
-nakan
Hitung Pecahan
Pengertian
 Pecahan dapat dinyatakan sebagai bagian dari
keseluruhan. Bilangan pecahan berbentuk dengan a dan
b bilangan bulat, serta b tidak sama dengan 0. a disebut
pembilang, dan b disebut penyebut.
Menyederhanakan pecahan
 Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan
yang nilainya sama. Seperti berikut ini :
½ = 1x2/2x2 = 2/4
½ = 1x3/2x3 =3/6 Pecahan Senilai
½ = 2/4= 3/6

Perlu diingat !
Pecahan senilai dapat ditentukan dengan mengalikan atau membagi
pembilang dan penyebutnya dengan bilangan yang sama.
Operasi hitung pecahan
 Penjumlahan Pecahan
Penjumlahan Pecahan
+ =
- penjumlahan pecahan yang penyebutnya
sama
 Contoh :
 + =
penjumlahan pecahan yang penyebutnya
berbeda
Penjumlahan pecahan yang penyebutnya
berbeda juga perlu menyamakan penyebut
terlebih dahulu. Menyamakan penyebut
yang berbeda dapat dilakukan dengan
menentukan KPK dari kedua penyebut.
 Contoh :
 + = ...
 KPK dari 5 dan 3 adalah 15
 + = + = =
Pengurangan Pecahan
 - =
- pengurangan pecahan yang penyebutnya
sama.
 Contoh :
 - =
- pengurangan pecahan yang penyebutnya
berbeda
Pengurangan pecahan yang penyebutnya
berbeda juga perlu menyamakan penyebut
terlebih dahulu.
Contoh:
- = ...
Perkalian Pecahan
 x =
 Contoh:
x3= = =6
Pembagian Pecahan
 : = x =

 Contoh :
: = =
Pecahan Bentuk Desimal
 Bentuk Desimal
Perhatikan bilangan berikut!
0,5 5,25 10,75
 6 , 7 2 5
Perseribu
Perseratus
Persepuluh
Koma
Satuan
Mengubah Bentuk Pecahan ke Bentuk
Desimal
 Cara mengubah pecahan biasa menjadi
pecahan desimal yaitu dengan mengubah
pecahan biasa tersebut menjadi pecahan
yang penyebutnya merupakan
perpangkatan dari 10 (10, 100, 1.000...).
Setelah itu, pecahan diubah ke bentuk
desimal.
 Contoh :
 = = = 0,60 dibaca nol koma
enam puluh
Mengubah Bentuk Desimal ke Bentuk
Pecahan
 Bentuk desimal jika diubah ke bentuk pecahan
dapat dilakukan sebagai berikut.
 0,125 = = =

 Operasi Hitung Desimal


Cara menyelesaikan operasi hitung pada pecahan
desimal sama dengan cara menyelesaikan operasi
hitung pada bilangan bulat.
Contoh :
a. Penjumlahan desimal
0,32 + 0,55 = 0,87
b. Pengurangan desimal
0,78 – 0,28 = 0,50
Membulatkan Bilangan Desimal
 Pembulatan merupakan salah satu cara
yang dapat digunakan untuk memudahkan
perhitungan bilangan desimal. Jika angka
di belakang koma kurang dari 5 (< 5)
maka dibulatkan menjadi 0 satuan.
Adapun jika angka di belakang koma
lebih dari sama dengan 5 (≥ 5) maka
dibulatkan menjadi 1 satuan.
 Perhatikan contoh berikut!
a. 98,4 dibulatkan menjadi 98, karena 4 < 5.
Wassalam....

Thank you

Anda mungkin juga menyukai