Anda di halaman 1dari 8

STUDI PENGARUH PERLINTASAN SEBIDANG JALAN DENGAN REL KERETA API

TERHADAP KARAKTERISTIK LALU LINTAS (STUDI KASUS : PERLINTASAN


KERETA API JALAN SISINGAMANGARAJA MEDAN)

Faizal Septiahadi
3336140599
pendahuluan
• Transportasi yang baik adalah transportasi yang lancar, aman, nyaman dan
efisien. Demi terwujudnya transportasi yang baik tersebut, terlebih dahulu
diperlukan usaha dalam menanggulangi berbagai permasalahan transportasi
yang ada saat ini dan kemudian melakukan berbagai pengembangan selanjutnya.
Salah satu perlintasan sebidang di kota Medan adalah perlintasan sebidang di
Jalan Sisingamangaraja Medan. Akibat adanya perlintasan, kendaraan pada
kedua jalur Jalan Sisingamangaraja dipaksa menurunkan kecepatan saat
memasuki perlintasan. Hal ini selain antisipasi kehati-hatian terhadap datangnya
kereta api yang akan melintas, juga sebagai proses antrian yang terjadi untuk
melewati perlintasan. Jika dibandingkan dengan kondisi sebelum perlintasan
akan jelas penurunan kecepatan saat memasuki perlintasan tersebut.
• Dan menurut Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat
No:SK770/KA.401/DRDJ/2005 kemiringan jalan pada perlintasan sebesar 2% dari
sisi terluar permukaan datar untuk jarak 9.4 meter. Sedangkan pada perlintasan
sebidang jalan di Jalan Sisingamangaraja Medan ini telah lebih dari 2% dan ini
menyebakan kendaraan semakin lama melewati perlintasan dan mengakibatkan
antrian serta tingkat kerapatan di jalan tersebut semakin tinggi, sampai pada
kerapatan macet bila volume kendaraan pada pendekat perlintasan tersebut
sedemikian besar.
TINJAUAN PUSTAKA
• Menurut Morlok (1978), transportasi didefinisikan sebagai
kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu
tempat ketempat lain. Pergerakan manusia atau distribusi
barang tersebut membutuhkan moda transportasi dan sistem
jaringan sebagai media (prasarana) tempat moda transportasi
bergerak, yang meliputi: sistem jaringan jalan, kereta api,
terminal bis dan kereta api, bandara dan pelabuhan laut, yang
senantiasa berinteraksi dengan sistem kegiatan. Sistem
rekayasa dan manajemen lalu lintas yang baik dapat
menciptakan suatu sistem pergerakan yang aman, cepat,
nyaman, murah, handal dan sesuai dengan lingkungannya
(Tamin, 2000).
Persimpangan
Persimpangan (intersection) adalah dua buah ruas jalan atau lebih yang saling
bertemu, saling berpotongan atau bersilangan. Persimpangan merupakan bagian
terpenting dari sistem jaringan jalan yang harus dirancang dengan sebaik dengan
mempertimbangkan efisiensi, keselamatan, kecepatan, biaya operasi dan kapasitas.
Sama seperti pertemuan antara dua buah ruas jalan, pertemuan antara jalan dan
rel kereta api juga disebut dengan persimpangan (perlintasan). Perlintasan Kereta
api dibagi atas dua jenis :
• Perlintasan Sebidang
Persimpangan sebidang adalah persimpangan dimana jalan raya bergabung atau
berpotongan dengan jalan rel kereta api pada ketinggian yang sama. Menurut
Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Darat (no. SK.770/KA.401/DRDJ/2005),
maksimum gradien untuk dilewati kendaraan pada perlintasan perlintasan sebidang
sebesar 2 % diukur dari sisi terluar permukaan datar untuk jarak 9,4 meter.
• Perlintasan tidak sebidang
Berdasarkan Pedoman Perencanaan Perlintasan Jalan dengan Jalur Kereta Api
(No:008/PW/2004), Persimpangan tak sebidang adalah pertemuan antara jalan
dengan jalur kereta api pada ketinggian yang berbeda.
kapasitas
Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI),
kapasitas didefenisikan sebagai arus lalu lintas maksimum yang
dapat dipertahankan (tetap) pada suatu bagian jalan dalam
kondisi tertentu.
C = C0 x FCw x FCSP x FCSF x FCCS
Dengan C = kapasitas (smp/jam), Co= kapasitas dasar
(smp/jam), FCW = faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas, FCSP=
faktor penyesuaian pemisah arah, FCSF= faktor penyesuaian
hambatan samping dan FCCS= faktor penyesuian ukuran kota.
Karakteristik Lalu Lintas

• Arus lalu lintas


Menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI), arus lalu lintas
(q) diartikan sebagai jumlah kendaraan bermotor yang melewati satu
titik pada jalan per satuan waktu, dinyatakan dalam kendaraan per
jam. Menurut Soedirdjo (2002), arus lalu lintas dibagi atas 4 variasi
yaitu : variasi bulanan, variasi harian, variasi jam-an dan variasi per sub
jam.
• Kecepatan
Kecepatan adalah besaran yang menentukan jarak yang ditempuh kendaraan dalam
waktu tertentu. Pemakai jalan dapat menaikkan kecepatan untuk memperpendek
waktu perjalanan, atau memperpanjang waktu perjalanan (Soedirdjo, 2002).

Anda mungkin juga menyukai