Anda di halaman 1dari 11

TRAUMA URETRA Kelas 3C

DEFINISI

 Trauma uretra adalah trauma yang terjadi sepanjang uretra


dan biasanya berhubungan dengan intervensi
pembedahan.(Dr.Nursalam, 2006).
ETIOLOGI

 Trauma uretra terjadi akibat cedera yang berasal dari luar dan
cedera iatrogenik akibat instrumentasi pada uretra.
 Trauma tumpul yang menimbulkan fraktur tulang pelvis
meneyebabkan ruptur uretra pars membranasea , sedangkan
trauma tumpul pada selangkang atau straddle injury dapat
menyebabkan ruptur uretra para bulbosa.
 Pemasangan kateter pada uretra yang kurang hati hati dapat
menimbulkan robekan uretra karena salah jalan (false route).
 Intervensi operasi trans-uretra dapat menimbulkan cedera
uretra iotrogen.
MANIFESTASI KLINIS

 Terdapat perdarahan per-uretram


 Pasien tidak dapat miksi sehingga terjadi retensi urine .
 Diagnosis ditegakan melalui foto uretrografi diketahui adanya
ruptur uretra dan lokasinya.
 Ruptur uretra posterior terdapat tanda patah tulang pelvis.
 pada daerah suprapubik dan abdomen bagian bawah dijumpai
jejas, hematom dan nyeri tekan.
 Bila disertai ruptur kandung kemih bisa ditemukan tanda
rangsangan
DATA FOKUS PENGKAJIAN
DIAGNOSA KEPERAWATAN

 Nyeri akut berhubungan dengan trauma uretra


 Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan bedah diversi
,trauma jaringan ,edema pasca operasi ditandai dengan :
kehilangan kontinen
perubahan jumlah ,karaekter urine , retensi urine
Nyeri akut berhubungan dengan trauma uretra
Intervensi keperawatan
 Kaji nyeri,perhatikan lokasi,karakteristik ,intensitas (skala 0-
10)
 Auskultasi bising usus perhatikan pasase flase
 Perhatikan aliran darah dan karakteristik urin
 Dorong pasien menyatakan masalah ,mendengar dengan aktif
pada masalah ini dan berikan dukungan dengan menerima ,
tinggal dengan pasien dan memberikan informasi yang tepat .
 Berikan tindakan kenyamanna , contoh pijatan punggung .
 Dorong penggunaan teknik relaksasi contoh pedoman
imajinasi dan visualisasi aktivitas terapeutik.selidiki dan
laporkan kekuatan otot abdomen melindungi daerah mana
yang sakit dan nyeri lepas.
LANJUTAN…

Kolaborasi
 Berikan obat sesuai indikasi
 Berikan rendam duduk bila diindikasikan
 Berikan/awasi efek unit tens
 Pertahankan patensi selang ng.
DIAGNOSA KEPERAWATAN

Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan bedah


diversi ,trauma jaringan ,edema pasca operasi ditandai dengan
:
 kehilangan kontinen
 Perubahan jumlah ,karaekter urine , retensi urine.
Hasil yang diharapkan :
 Pasien akan menunjukan aliran urine terus menerus dengan
haluaran urine adekuat untuk situasi individu.
LANJUTAN…

Intervensi keperawatan :
 Kaji adanya kateter uretral beri label ” kanan” dan ”kiri” dan
observasi aliran urine pada tiap saluran
 Catat keluaran urine : selidiki penurunan /penghentian aliran
urine tiba-tiba.
 Posisi selang dan drainase kantung ,sehingga memungkinkan
tidak terhambatnya aliran urine, awasi / lindungi letak selang .
 Tunjukkan teknik kateterisasi sendiri dan irigasi wadah dengan
tepat.
 Dorong peningkatan cairan dan pertahankan pemasukan akurat.
 Awasi tanda vital , kaji nadi perifer, turgor kulit, pengisian
kapiler, dan mukosa mulut, timbang tiap hari.
Kolaborasi :
 Berikan cairan IV sesuai indikasi
 Awasi elektrolit ,GDA, kalsium.
 Siapkan untuk tes diagnostik prosedur sesuai indikasi.
EVALUASI

Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada klien dengan


trauma uretra, diharapkan :
 pola eliminasi urine kebali normal
 Rasa nyaman pasien meningkat, ditandai dengan :
 rasa nyeri berkurang
 pasien tenang
 ekspresi wajah cerah
 pasien dapat menyebutkan penyebab dan cara mengatasi
nyeri

Anda mungkin juga menyukai