Anda di halaman 1dari 5

BUDIDAYA TIRAM MUTIARA (Pinctada maxima)

KELOMPOK 4 - B

L221 14 312 REZKY NURHIDAYAH


L221 14 316 MUH AMRI YUSUF
L221 14 504 ANDI SYARI RAMDHANI
L221 14 510 IIN ROBIHATUL F
L221 14 512 UMAR MUSAFIR
PEMELIHARAAN LARVA

Perkembangan awal Pemeliharaan

1. Fertilisasi
2. Pembelahan sel 1. Stadia veliger
3. Morulas 2. Stadia pediveliger
4. Blastula 3. Stadia platigrade
5. Gastrula 4. Juvenil
6. Trochopore
PENYUNTIKAN TIRAM

A. Seleksi Benih siap Operasi


B. Pemuasaan (Yokusei)
C. Alat dan Bahan Insersi
PEMELIHARAAN PASCA
PENYUNTIKAN

 Selama ± 3 bulan setelah pemasangan inti, dalam


3 hari sekali posisi tiram dibolak balik, itu
biasanya di sebut masa Tento, yaitu posisi tiram
yang tadinya domersal, tiga hari kemudian dibalik
ke posisi samping, tiga hari berikutnya
menghadap kebawah, begitu seterusnya selama
masa tento. Dan kebersihannya tetap dijaga dari
gangguan organisme.

 Setelah masa pemeliharaan 18-24 bulan, panen


dapat dilakukan dengan terlebih dahulu
pengambilan contoh untuk memperkirakan
besarnya ukuran mutiara yang diinginkan.
PENGENDALIAN HAMA
& PENYAKIT

Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir penyakit-penyakit pada kerang mutiara. Upaya
tersebut antara lain:
a. Selalu memonitor salinitas air agar dalam kisaran yang dibutuhkan. Hal ini dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
kerang mutiara yang dibudidaya.
b. Tetap menjaga agar fluktuasi suhu air tidak terlalu tinggi. Contoh hal yang sekiranya dapat dilakukan adalah dengan
melakukan pemeliharaan kerang mutiara yang tidak terlalu dekat kepermukaan air pada musim dingin.
c. Lokasi budidaya dipilih dengan kondisi kecerahan yang cukup bagus. Pencerahan yang cukup akan memudahkan
terjadinya proses fotosintesa yang dimana dapat menghasilkan pakan alami untuk kerang mutiara sendiri.
d. Tidak memilih lokasi pada perairan dengan dasar pasir berlumpur. Banyaknya bakteri maupun komponen-komponen
tertentu yang dikandung dalam lumpur dapat merusak cangkang kerang mutiara itu sendiri.

Anda mungkin juga menyukai